Anda di halaman 1dari 3

1.

2 Rumusan Masalah
Desa Poka merupakan sebuah desa di kawasan Teluk Ambon Dalam.
Perairan Desa Poka merupakan perairan semi tertutup sehingga faktor-faktor dari
luar tidak begitu mempengaruhi kondisi lingkungan pada perairan tersebut.
Wilayah pesisir Desa Poka merupakan salah satu habitat dari ekosistem
mangrove. Willem Talakua (2013) melaporkan bahwa terdapat 7 jenis mangrove
yang ditemukan di pesisir Desa Poka yang terdiri dari speises Sonneratia alba,
Avicenia marina, Rhizophora stylosa, R.mucronata, Bruguiera gymnorrhiza,
Lumnitzera littorea, dan Ceriops tagal. Spesies mangrove tersebut memiliki
potensi serapan karbon yang baik.
Hairiah dan Rahayu (2007) melaporkan bahwa ekosistem mangrove
memiliki peranan yang penting dalam mengurangi efek gas rumah kaca sebagai
mitigasi perubahan iklim karena mampu mereduksi CO2 melalui mekanisme
“sekuestrasi”, yaitu penyerapan karbon dari atmosfir dan penyimpanannya dalam
bentuk biomassa.
Selain menyimpan karbon pada tegakan pohon, ekosistem mangrove juga
banyak menyimpan karbon pada sedimen melalui penguburan sisa-sisa
dekomposisi bahan organik (Tue et al. 2011) dan serasah mangrove yang terus
terakumulasi bahkan mencapai tiga kali lipat dibanding simpanan karbon pada
tegakan pohon (Adame 2015). Akumuluasi karbon juga terjadi pada mengrove
teluk (wang et. Al. 2013) termasuk juga pada mengrove yang berada di Desa
Poka, Teluk Ambon Dalam. Selain itu mangrove juga melepaskan karbon melalui
produksi serasah berupa dedaunan dan buah yang jatuh, ranting yang patah,
kematian alami maupun penebangan mangrove oleh manusia (Chen et al. 2014)
Produksi serasah mangrove selanjutnya akan mengalami dekomposisi
sehingga terjadi fluks gas rumah kaca seperti CO 2 dan CH4 (Chen et al. 2012;
Hincapie et al. 2002; Konnerup et al. 2014). Gas CO 2 dan CH4 yang dihasilkan
oleh aktivitas mikroba yang terjadi di sedimen atau substrat sebagian besar akan
dilepaskan ke atmosfir baik secara difusi melalui tanah maupun diflukskan oleh
tanaman sehingga akan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca yang berefek
pada peningkatan suhu muka bumi (Allen et al. 2007; et al Biswas et al. 2007;
Castillo et al. 2017)
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka penelitian terkait “
Global Warming Potential (GWP) dari emisi gas karbon (CO2 dan CH4) pada
sedimen mangrove perlu untuk dilakukan. Beberapa rumusan masalah dalam
penelitian ini diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana stok karbon CO2 dan CH4 pada sedimen mangrove di Desa Poka,
Kota Ambon?
2. Bagaimana potensi pemanasan global dari emisi gas rumah kaca (CO 2 dan
CH4) yang terdapat pada sedimen mangrove di Desa Poka, Kota Ambon?
3. Bagaimana dampak dari pemanasan global yang dihasilkan dari emisi gas
rumah kaca (CO2 dan CH4) terhadap kehidupan organisme laut di perairan
Desa Poka, Kota Ambon?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian-uraian permasalah di atas, secara umum penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui “berapa besar potensi pemanasan global yang
dihasilkan dari emisi gas rumah kaca CO2 dan CH4 pada sedimen mangrove”.
Adapun secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui stok karbon (CO2 dan CH4) pada sedimen mangrove di Desa
Poka, Kota Ambon
2. Mengetahui berapa besar potensi pemanasan global yang dihasilkan dari
emisi gas rumah kaca (CO2 dan CH4) yang terdapat pada sedimen
mangrove di Desa Poka, Kota Ambon.
3. Mengetahui dampak dari potensi pemanasan global (CO2 dan CH4)
terhadap kehidupan organisme laut di perairan Desa Poka, Kota Ambon.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menjadi landasan ilmiah

Perairan Desa Poka merupakan perairan semi tertutup sehingga faktor-


faktor dari luar tidak begitu mempengaruhi kondisi lingkungan pada perairan
tersebut. Wilayah pesisir Desa Poka merupakan salah satu habitat dari ekosistem
mangrove. Willem Talakua (2013) melaporkan bahwa terdapat 7 jenis mangrove
yang ditemukan di pesisir Desa Poka yang terdiri dari speises Sonneratia alba,
Avicenia marina, Rhizophora stylosa, R.mucronata, Bruguiera gymnorrhiza,
Lumnitzera littorea, dan Ceriops tagal. Spesies mangrove tersebut memiliki
potensi serapan karbon yang baik. Hairiah dan Rahayu (2007) menyatakan bahwa
ekosistem mangrove memiliki peranan yang penting dalam mengurangi efek gas
rumah kaca sebagai mitigasi perubahan iklim karena mampu mereduksi CO 2
melalui mekanisme “sekuestrasi”, yaitu penyerapan karbon dari atmosfir dan
penyimpanannya dalam bentuk biomassa.
Ekosistem mangrove banyak menyimpan karbon pada sedimen atau
substrat melalui penguburan sisa-sisa dekomposisi bahan organik (Tue et al.
2011) dan serasah mangrove yang terus terakumulasi bahkan mencapai tiga kali
lipat dibanding simpanan karbon pada tegakan pohon (Adame 2015). Akumuluasi
karbon juga terjadi pada mengrove teluk (wang et. Al. 2013) termasuk juga pada
mengrove yang berada di Desa Poka, Teluk Ambon Dalam. Selain itu mangrove
juga melepaskan karbon melalui produksi serasah berupa dedaunan dan buah yang
jatuh, ranting yang patah, kematian alami maupun penebangan mangrove oleh
manusia (Chen et al. 2014).
Produksi serasah mangrove selanjutnya akan mengalami dekomposisi
sehingga terjadi fluks gas rumah kaca seperti CO 2 dan CH4 (Chen et al. 2012;
Hincapie et al. 2002; Konnerup et al. 2014). Gas CO 2 dan CH4 yang dihasilkan
oleh aktivitas mikroba yang terjadi di sedimen atau substrat sebagian besar akan
dilepaskan ke atmosfir baik secara difusi melalui tanah maupun diflukskan oleh
tanaman sehingga akan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca yang berefek
pada peningkatan suhu muka bumi (Allen et al. 2007; et al Biswas et al. 2007;
Castillo et al. 2017)
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka penelitian terkait “
Global Warming Potential (GWP) dari emisi gas karbon (CO2 dan CH4) pada
sedimen mangrove perlu untuk dilakukan. Beberapa rumusan masalah dalam
penelitian ini diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
4. Bagaimana stok karbon CO2 dan CH4 pada sedimen mangrove di Desa Poka,
Kota Ambon?
5. Bagaimana potensi pemanasan global dari emisi gas rumah kaca (CO 2 dan
CH4) yang terdapat pada sedimen mangrove di Desa Poka, Kota Ambon?
6. Bagaimana dampak dari pemanasan global yang dihasilkan dari emisi gas
rumah kaca (CO2 dan CH4) terhadap kehidupan organisme laut di perairan
Desa Poka, Kota Ambon?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian-uraian permasalah di atas, secara umum penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui “berapa besar potensi pemanasan global yang
dihasilkan dari emisi gas rumah kaca CO2 dan CH4 pada sedimen mangrove”.
Adapun secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
4. Mengetahui stok karbon (CO2 dan CH4) pada sedimen mangrove di Desa
Poka, Kota Ambon
5. Mengetahui berapa besar potensi pemanasan global yang dihasilkan dari
emisi gas rumah kaca (CO2 dan CH4) yang terdapat pada sedimen
mangrove di Desa Poka, Kota Ambon.
6. Mengetahui dampak dari potensi pemanasan global (CO2 dan CH4)
terhadap kehidupan organisme laut di perairan Desa Poka, Kota Ambon.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menjadi landasan
ilmiah.....

Anda mungkin juga menyukai