Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH SISTEM KARBONAT

TERHADAP EKOSISTEM
DI PERAIRAN LAUT
KARBON : PEMANASAN GLOBAL
 Pemanasan global merupakan isu yang paling banyak
mendapat perhatian pada saat ini.
 Pemanasan global : peningkatan emisi berbagai gas ke
atmosfer telah mengakibatkan peningkatan suhu udara
maupun suhu air laut secara nyata.
 Materi penyebab pemanasan global : Gas-gas rumah
kaca (CO2, CH4, N2O, CFC)
 Gas rumah kaca : gas-gas di atmosfer yang
menyebabkan efek rumah kaca.
 CO2 : menjadi gas rumah kaca utama, yang mendapat
perhatian lebih besar di seluruh dunia, karena
keterlibatannya dalam siklus biogeokimia wilayah pesisir
dan laut terbuka
Efek Rumah Kaca : Peningkatan kandungan CO2 atmosfer
dan suhu

Sebab:
1) Pembakaran bahan bakar
fosil
2) Penebangan hutan

Akibat:
1) Kandungan CO2 di
atmosfer meningkat,
panas matahari yang
terjebak di atmosfer
meningkat.
2) Suhu meningkat.
 CO2 : bagian dari sistem karbon dalam perairan laut
 Sistem Karbon (Sistem CO2) dalam perairan : CO2,
Asam karbonat (H2CO3), ion bikarbonat (HCO3) dan ion
karbonat (CO3)
 Jumlah total dari semua bentuk sistem CO2 disebut
konsentrasi total CO2 (ΣCO2) : sering disebut Dissolved
Inorganic Carbon (DIC).
 Keberadaan DIC berperan penting dalam reaksi kimiawi
di dalam perairan.
 Ketersediaan CO2 oleh perairan laut terjadi melalui dua
mekanisme : pompa daya larut (solubility pump) dan
pompa biologis (biological pump)
 Solubility pump : pertukaran gas antar permukaan
udara-laut dan proses-proses fisis yang membawa CO2
ke dalam laut : angin dan tekanan parsial CO2 udara-
laut
 Biological pump : CO2 : bentuk seperti CH2O
(fotosintesis) atau CaCO3 (Cangkang organisme :
Coccolithophore, Foraminifera atau Pteropods) ke dasar
perairan
Jumlah Karbon dalam berbagai berbagai reservoir
PENGARUH KARBON TERHADAP
EKOSISTEM
 Laut : penyerap karbon (sink Carbon) dan penghasil
karbon (Source Carbon )
 Karbon yang diserap maupun yang dilepas ke atmosfer
berada dalam bentuk gas karbon dioksida (CO2).
 Laut akan menyerap karbon bilamana tekanan parsial
gas CO2 di atmosfer lebih tinggi dari tekanannya di
dalam air laut
 Sebaliknya, laut akan melepas karbon apabila tekanan
parsial gas CO2 di dalam air laut lebih tinggi dari
tekanannya di atmosfer
 Penyerapan karbon (carbon sink) : serapan pasif dan
aktif.
 Serapan aktif : fitoplankton/tumbuhan berklorofil

H2O + CO2 + cahaya + klorofil ---->


C6H12O6 + 6O2

 Serapan pasif : gas CO2 akan larut dalam air laut


dengan mudah dan cepat serta membentuk asam
karbonat

H2O + CO2 ----> H2CO3


 Terumbu karang : penyimpan atau penyerap karbon,
dilatarbelakangi oleh perannya yang menghasilkan
produktifitas primer sangat tinggi
 Produktifitas primer yang berasal dari simbiosis
zooxanthelae yang berasosiasi dengan terumbu tersebut
memiliki kemampuan untuk berfotosintesis. Dalam
proses fotosintesis inilah aktivitas carbon sink terjadi
dengan mengubah unsur karbon menjadi energi dan
oksigen.
 Jika jumlah karbon melebihi yang dapat diserap dan
ditoleransi oleh ekosistem Terumbu karang : coral
bleaching dan pengasaman laut yang berdampak pada
proses reproduksi dan kalsifikasi terumbu karang
 Padang lamun + Hutan bakau
 Secara keseluruhan potensi laut kita menyerap CO2
sebesar 219,8 juta ton/tahun.
PENGUKURAN KARBON
 Pegukuran jumlah karbon : Sistem CO2 yaitu DIC
(HCO3; CO3: CO2)
 Sesaat setelah pengambilan sampel air, ditambahkan
HgCl2 untuk menghentikan aktivitas biologi dan sampel
disimpan dalam coolbox yang ditambahkan es batu agar
suhu tetap rendah (4 oC) untuk mencegah terlepasnya
CO2 ke udara : Metode Titrasi
 Pengukuran Produktivitas Primer lamun : prinsipnya
adalah mengkonversi nilai produktivitas primer ke dalam
bentuk CO2 yang diserap dilakukan berdasarkan Alivotto
(2008) dan Mashoreng et al. (2019), dimana setiap 1 gr
karbon yang diproduksi, menggunakan 3,67 g CO2.

 Nilai DIC diukur dengan menggunakan Software
CO2Calc version 1.0.30315 yang dikembangkan oleh
Robbins et al., (2010) menggunakan parameter
konstanta disosiasi pertama dan kedua (K1 dan K2) dari
asam karbonat
 Kemudian untuk menentukan konsentrasi karbon
anorganik total (CT) di perairan menggunakan rumus :
CT = [CO2*] + [HCO3-] + [CO32-]
 Tanda kurung merupakan konsentrasi total dari masing-
masing larutan (mol/kg)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai