Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI DASAR


PERCOBAAN SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA

Disusun Oleh :

Salma Ika Rahmadhani 2210212012


Nasyia Qaanita 2210212018
Aisyah Mallika Syafad 2210212025
Alfina Aprilia Kusumaningrum 2210212047

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
2022
1. Judul Praktikum
Judul Praktikum : Laporan Akhir Percobaan Sifat Fisika dan Sifat Kimia
2. Waktu dan Tempat
Waktu : 8 September 2022
Tempat : Gedung Wahidin lt.03 Laboratorium Kimia

3. Dasar Teori

Penggolongan materi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi sifat fisika dan sifat
kimia materi tersebut. Sifat-sifat tersebut terdiri dari dua golongan, yakni homogen dan
heterogen. Materi homogen memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang tetap dan tidak
terpengaruh banyaknya variabel yang diamati. Materi heterogen memiliki sifat fisika dan sifat
kimia yang labil dan cenderung dapat berubah. Bila gula dan garam dicampur terlihat seperti
homogen, namun campuran tersebut nyatanya heterogen karena masing-masing memiliki
sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.

Sifat fisika merupakan sifat yang dapat diukur atau diamati tanpa disertai perubahan
komposisi pada senyawa. Sifat-sifat fisika senyawa yang penting antara lain: wujud zat
(padat, cair, dan gas), warna, densitas, bentuk kristal, titik leleh, titik didih, hantaran listrik,
hantaran panas, kelarutan, dan kekerasan. Bau dan rasa termasuk sifat fisika, namun
diperlukan reaksi kimia untuk mengamatinya.

Wujud zat. Ditinjau dari sifat fisis, wujud zat tergolong menjadi tiga bagian yakni:
padat, cair, dan gas. Zat-zat ini dapat berubah dari bentuk semula menjadi bentuk yang lain.
Namun, perubahan tersebut tidak permanen. Artinya, zat yang telah berubah tersebut, dapat
berubah kebentuknya semula. Perubahan tersebut umumnya terjadi karena menguap,
mengembun, membeku, menyublim, mencair, dan mengkristal.

Warna. Ditinjau dari sifat fisis, warna yang dimaksud bukan disebabkan adanya reaksi
antara suatu zat dengan zat lain. Warna dimaksud merupakan warna dasar atau warna alamiah
dari suatu objek yang dijadikan sebagai ciri khas objek tersebut. Misalnya: karbon berwarna
hitam, daun berwarna hijau karena adanya klorofil, dan sebagainya.

Kelarutan. Ditinjau dari sifat fisis, kelarutan dimaksud merupakan daya larut suatu zat
dalam pelarut organik, pelarut anorganik, atau pelarut universal (air). Daya larut tersebut
tidak melibatkan katalis dan tidak terjadi akibat gesekan yang menyebabkan terjadinya reaksi.
Misalnya: garam larut dalam air.

Konduktivitas listrik. Sifat fisis ini merupakan sifat yang tidak disebabkan oleh
adanya reaksi kimia atau penambahan katalis. Benda yang dapat menghantarkan panas
disebut konduktor, dan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut isolator. Umumnya,
benda yang bersifat logam dapat menghantarkan panas atau listrik. Konduktivitas listrik dari
suatu zat dapat diamati berdasarkan gejala yang ditimbulkan.
Daya tarik/kemagnetan. Berdasarkan sifat magnetis, benda digolongkan menjadi dua,
yakni benda magnetis dan non-magnetis. Benda-benda magnetis merupakan benda-benda
yang dapat ditarik oleh magnet, sedangkan benda-benda non-magnetik merupakan
benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

4. Tujuan Percobaan
1. Mengamati beberapa sifat kimia logam dan nonlogam.
2. Menentukan titik didih metanol dan cairan lain.
3. Menentukan kelarutan suatu padatan dalam air.
4. Menentukan suatu cairan dapat bercampur dengan air.
5. Menentukan suatu zat yang dapat mengalami perubahan kimia dan/atau perubahan
fisika.

5. Alat dan Bahan


A. Alat :
1. Kawat Kasa
2. Gelas Piala
3. Penjepit Tabung
4. Thermometer
5. Tutup Gabus\
6. Batu Didih
7. Tabung Reaksi
8. Cawan Penguap
B. Bahan :
1. Cairan Sampel
2. Methanol
3. Iod Kristal
4. Sukrosa Kristal
5. Pentanol
6. Kawat Tembaga
· Hcl
· Etanol
· Nacl
· Fecl3
· Cuso4
· Fe2so4
7. Ammonium Dikromat Padat
8. Kalium Dikromat Padat
9. Larutan Natrium Karbonat 0,5 M
10. Larutan Natrium Sulfat 0,1 M
11. Asam Klorida 0,1 M
12. Larutan Natrium Nitrat 0,1 M
13. Timbal (Ii) Nitrat 0,1 M
14. Larutan Kalium Iodida 0,1 M.

6. Prosedur Kerja

Pengamatan Sifat-Sifat Fisika

A. Pendahuluan
Uji pendahuluan bahan meliputi bau, bentuk sampel, warna jika terlarut dalam air.
Amatilah bau, bentuk sampel, warna sampel dibawah ini:

1. HCl

2. Etanol

3. NaCl

4. FeCl3

5. CuSO4

6. Fe2SO4

B. Bentuk Kristal
Bersihkan slide mikroskop, cuci dengan dengan air dan keringkan dengan cara
menggosok dengan kapas beralkohol. Larutkan asam salisilat dalam air panas sampai
jenuh. Celupkan ujung batang pengaduk kedalam larutan tersebut, kemudian kenakan
pada slide hingga merata, biarkan kristal tumbuh.Hindarkan slide tersebut dari gangguan
goncangan selama pertumbuhan kristal.Apabila kristal telah tumbuh dengan jumlah dan
ukuran yang cukup untuk diamati, letakan dan jepit slide pada meja tepat ditengah-tengah
lingkaran lobang mikrosop yang telah dibersihkan sebelumnya. Tempatkan obyektif yang
terendah ukurannya dengan jarak dekat diatas slide. Putar cermin untuk mendapatkan
cahaya yang sempurna, kemudian putar makrometer dengan arah obyektif menjauhi slide
sehingga didapatkan gambar. Apabila gambar kurang jelas putar mikrometer.
C. Titik didih

1. Letakkan gelas piala 400 mL di atas kasa. Masukkan 300 mL air ke dalam gelas
piala dan didihkan. Matikan pemanas. Masukkan 2 mL methanol dan sebutir batu
didih ke dalam tabung reaksi. Masukkan tabung reaksi ke dalam air di gelas piala.
Masukkan termometer ke dalam tabung reaksi sampai 1 cm di atas permukaan
alkohol. Biarkan alkohol mendidih beberapa menit. Catat suhu setelah ada
kondensat menetes sedikit dari ujung termometer. Perhatian: metanol mudah
terbakar. Jauhkan uapnya dari sumber api.

2. Tentukan titik didih cairan sampel dengan prosedur yang sama.

D. Kelarutan

1. Masukkan 5 mL aquades ke dalam dua buah tabung reaksi (a dan b). Masukkan
sebutir Kristal iod ke dalam tabung reaksi a dan Kristal sukrosa ke dalam tabung
reaksi b. Kemudian kocok beberapa menit. Catat apakah senyawa larut atau tidak.

2. Masukkan masing-masing 5 mL aquades ke dalam dua buah tabung reaksi (a dan


b).Masukkan beberapa tetes methanol ke dalam tabung reaksi a dan beberapa tetes
pentanol ke dalam tabung reaksi b. Kocok beberapa menit dan amati apakah
larutan bercampur atau tidak.

7. Pembahasan
A. Pendahuluan
No Nama Bahan Warna Bau Bentuk Hydropho
bic (+/-)

1. Fe₂SO₄ Hijau Menyengat Granul -


muda

2. FeCl₃ Kuning Menyengat Serbuk +

3. NaCl Putih Tidak Granul -


berbau

4. CuSO₄ Biru Tidak Serbuk -


berbau
B. Bentuk Kristal Asam Salisilat

C. Titik Didih Metanol


Bahan t₁ ℃ t₂ ℃

Metanol 60°C 67°C

D. Kelarutan
No Bahan Larut (+/-) Ket

1. Air + gula + -Gula/sukrosa


Air + CaCO₃ - larut dalam
air/aquadest
karena bersifat
polar.
- CaCO3 (asam
karbonat ) tidak
larut dalam
air/aquadest
karena terdapat
endapan yang
tersisa saat
dilarutkan
dengan aqudest.

2. Air + metanol + -Metanol larut


Air + CHCl₃ - pada aquadest
karena bersifat
polar .
- CHCl3
(kloroform) tidak
larut dalam
air/aquadest
karena masih
terdapat
gumpalan saat
dilarutkan.

8. Tugas
1) Apa kegunaan batu didih dalam penentuan titik didih cairan?

Jawab: Kegunaan batu didih dalam penentuan titik didih cairan adalah untuk
meratakan pendidihan air.

2) Aturan keselamatan apa yang harus diperhatikan pada percobaan ini?

Jawab:

3) Klasifikasikan beserta contoh perubahan fisika karena perubahan wujud,


perubahan fisika karena perubahan bentuk, perubahan fisika karena perubahan
ukuran, perubahan fisika karena pelarutan, perubahan kimia karena
pembakaran, perubahan kimia karena perkaratan, dan perubahan kimia karena
pembusukan.

Jawab:

A. Perubahan Fisika

1. Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujud

Peristiwa perubahan fisika yang mengakibatkan perubahan wujud dapat terjadi


karena pengaruh pemanasan. Materi yang telah mengalami perubahan fisika
karena perubahan wujud dapat dikembalikan pada wujud semula. Macam
macam Perubahan wujud fisika diantaranya : Membeku, Mencair,
Mengkristal, Menguap, Menyublim.

Contoh perubahan fisika karena per-ubahan wujud, antara lain:


1. Es yang berwujud padat jika dibiarkan di tempat terbuka akan berubah
wujud menjadi air.

2. Air jika dipanaskan akan berubah wujud menjadi uap.

3. Embun terjadi karena uap air di udara melepaskan panas dan menjadi air.

4. Kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan menyublim menjadi gas.

2. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk

Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko, sendok,
dan panci. Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya
mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.

3. Perubahan Fisika karena Perubahan Ukuran

Contoh: biji kopi digiling menjadi serbuk kopi dan batu dipecah-pecah. Sifat
kopi tidak berubah, yang berubah hanya ukurannya. Demikian juga dengan
batu yang dipecah-pecah.

Perubahan Kimia

1. Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembakaran

Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang terbakar dengan oksigen.
Oleh karena itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi oksidasi. Peristiwa
kebakaran hutan merupakan salah satu contoh perubahan kimia akibat
pembakaran. Contoh lainnya adalah pembakaran kembang api. Reaksi
pembakaran banyak digunakan sebagai sumber energi. Misalnya, pembakaran
bensin di dalam mesin mobil dapat menghasilkan energi gerak sehingga mobil
dapat bergerak.

2. Peristiwa Perubahan Kimia karena Perkaratan

Perkaratan adalah reaksi kimia antara logam dengan udara (oksigen) dan air.
Perkaratan merupakan peristiwa perubahan kimia karena menghasilkan zat
yang baru. Contoh nya yaitu Paku yang terbuat dari besi jika bereaksi dengan
udara dan air, maka besi (Fe) tersebut dapat berubah menjadi karat besi
(Fe2O3⋅nH2O). Sifat besi dan karat besi sangat berbeda. Besi mempunyai
sifat yang kuat, sedangkan karat besi mempunyai sifat yang rapuh.

3. Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembusukan

Pembusukan adalah peristiwa perubahan kimia karena mikroorganisme.


Contoh nya adalah apel yang membusuk. Pada apel yang membusuk, apel
berubah menjadi bau, berlendir, dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat apel
setelah membusuk berbeda dengan apel sebelum membusuk, maka peristiwa
pembusukan apel dapat dikatakan sebagai perubahan kimia.

4) Buatlah media virtual yang berhubungan dengan perubahan fisika karena


perubahan wujud, perubahan fisika karena perubahan bentuk, perubahan fisika
karena perubahan ukuran, perubahan fisika karena pelarutan, perubahan kimia
karena pembakaran, perubahan kimia karena perkaratan, atau perubahan kimia
karena pembusukan yang dihubungkan dengan konsep biologi.

Jawab:
Kelarutan

9. Kesimpulan

Penggolongan materi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi sifat fisika dan


sifat kimia materi tersebut. Sifat fisika merupakan sifat yang dapat diukur atau
diamati tanpa disertai perubahan komposisi pada senyawa. Sifat-sifat fisika senyawa
yang penting antara lain: wujud zat (padat, cair, dan gas), warna, densitas, bentuk
kristal, titik leleh, titik didih, hantaran listrik, hantaran panas, kelarutan, dan
kekerasan.

Pada praktikum pendahuluan, kami mengamati bahwa Fe₂SO₄ berwarna hijau


muda, berbau menyengat, berbentuk granul, dan tidak hydrophobic. FeCl₃ berwarna
kuning, berbau menyengat, berbentuk serbuk, dan hydrophobic. NaCl berwarna putih,
tidak berbau, berbentuk granul, dan tidak hydrophobic, sedangkan CuSO₄ berwarna
biru, tidak berbau, berbentuk serbuk, dan tidak hydrophobic. Lalu, kristal asam
salisilat berbentuk seperti jarum. Pada praktikum titik didih, metanol memiliki rentang
titik didih antara 60°C - 67°C. Pada praktikum kelarutan, gula dan metanol larut
dalam air, sedangkan CaCO₃ dan CHCl₃ tidak larut dalam air.

Anda mungkin juga menyukai