Anda di halaman 1dari 2

1.

Campuran 

Campuran adalah zat yang terdiri dari beberapa zat penyusun dan masih dapat dipisahkan
dengan reaksi kimia biasa. Partikel-partikel campuran dapat dipisahkan. Ada beberapa metode
pemisahan campuran seperti penguapan, penyaringan, sublimasi, destilasi dan lain-lain. Secara
sederhana campuran juga dibedakan menjadi 3 yakni 

a. Larutan 
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Ukuran
partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 nm, sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan
microskop ultra sekalipun. dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan medium pelarutnya.
Contoh larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula mana air dalam larutan gula.
Beberapa contoh larutan adalah larutan garam, larutan asam basa dan lain-lain. 

b. Koloid 
Koloid adalah campuran yang terdiri dari partikel terdispersi dan pertikel pendispersi. Ukuran
partikel koloid terletak antara 1 nm - 100 nm. Partikel koloid dapat dipisahkan dengan
menggunakan penyaring ultra. Koloid memiliki beberapa sifat yang khas yang akan dijelaskan
pada artikel berikutnya. Beberapa contoh koloid adalah susu, buih, santan, agar-agar, mutiara,
gelas berwarna dan masih banyak lagi. 

c. Suspensi 
Suspensi adalah campuran yang ukuran partikelnya lebih dari 100 nm. Beberapa contoh
campuran adalah es cendol, campuran batu kali dengan pasir dan lain-lain. 

Sehingga bisa dipahami perbedaan diantara keduanya bahwa larutan merupakan bagian dari
campuran,

A. Larutan 
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Ukuran
partikel larutan angat kecil, kurang dari 1 mm, sehingga tidak dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop ultra sekalipun dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan
medium pelarutnya, misalnya: larutan gula. Kita tidak bisa embedakan mana gula mana air
dalam larutan gula. 

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. 
Contoh larutan: 
1) Larutan garam adalah campuran homogen dari garam dalam air. 
2) Larutan gula adalah campuran homogen dari gula dalam air. 
3) Larutan oralit adalah campuran homogen dari gula dan garam dalam air. 

B. Campuran 
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-
sifat zat aslinya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua
cairan tersebut. 
Contoh campuran heterogen: 
a. campuran tepung beras dengan air 
b. campuran kapur dengan pasir 
c. campuran serbuk besi dengan karbon

2. Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat lain, sebagai
akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaaan zat tersebut. Dalam adsorpsi digunakan
istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau substansi yang
akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang
dalam hal ini berupa senyawa karbon.

Adsorpsi terjadi pada permukaan zat padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada
permukaan zat padat. Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya
tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini
menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorpsi. Adsorpsi berbeda dengan absorpsi.
Pada absorpsi zat yang diserap masuk ke dalam absorbens sedangkan pada adsorpsi zat yang
diserap hanya terdapat pada permukaannya (Sukardjo, 1990). Komponen yang terserap disebut
adsorbat (adsorbate), sedangkan daerah tempat terjadinya penyerapan disebut adsorben
(adsorbent / substrate). Berdasarkan sifatnya, adsorpsi dapat digolongkan menjadi adsorpsi fisik dan
kimia.

3.

Anda mungkin juga menyukai