Anda di halaman 1dari 2

Tumbuh Kembang Jurnalisme di Jerman

Tahukah kamu? Jerman dapat dikatakan menjadi salah satu negara yang mempunyai
pengaruh besar dalam perkembangan jurnalisme dunia. Meski banyak bisnis media yang
gulung tikar ketika internet hadir, namun bisnis media yang bertahan hingga saat ini tetap
menghasilkan jurnalisme papan atas melalui media online, yang tentu saja multimedia.
Penemuan Mesin Cetak
Pada tahun 1450-an seorang pandai logam yang bernama Johannes Guttenberg, menemukan
sebuah mesin cetak bergerak pertama di dunia juga informasi pertama yang dicetak di kertas
menggunakan mesin tersebut.
Mesin ini terdiri dari plat logam dan tersedia 20 hingga 30 huruf alfabet. Dari penemuan yang
dilakukan oleh Johannes Guttenberg, hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah tonggak
sejarah dalam dunia jurnalisme.
Kemudian dari penemuan mesin cetak bergerak tersebut merupakan peran penting dalam
terciptanya Renaissance, Reformasi Protestan, dan Abad Pencerahan.
Tiga puluh tahun kemudian, mesin cetak telah mencapai 250 kota di Eropa dan telah
menghasilkan 27.000 judul dengan masing-masing 500 eksemplar, menghasilkan pencetakan
sekitar tiga belas juta volume.
Surat Kabar di Jerman
Bukan hanya menemukan mesin cetak saja, tetapi negara Jerman merupakan negara yang
menerbitkan surat kabar tertua di Eropa pada tahun 1609. Relations: Aller Furnemmen,
dicetak oleh Johann Carolus, dan Relations over Zeitung, diproduksi oleh Lucas Schulte,
adalah kedua surat kabar yang dicetak pada tahun itu.
Perkembangan media cetak pada saat itu tidak terlalu menggembirakan, karena media masih
terkendala dalam pemberitaannya. Selama periode tersebut, baik pemerintah maupun gereja
mengatur dan memantau pembatasan media cetak.
Jika surat kabar cetak melaporkan sesuatu yang bertentangan dengan pemerintah atau gereja
pada saat itu, mereka akan disegel. Namun, dalam karyanya "Areopagatica" yang diterbitkan
pada tahun 1644, John Milton mengklaim bahwa membatasi kebebasan pers akan
menghalangi proses pencarian kebenaran.
Pada tahun 1625, Jerman sudah memiliki surat kabar yang diterbitkan setiap dua minggu.
Pada tahun 1650, sebuah surat kabar harian bernama "Eikommmende" diproduksi di Leipzig.
Masuknya Internet
Munculnya Internet telah mengurangi daya saing industri media cetak dan jumlah
keuntungan menurun tajam. Hal ini dikarenakan layanan yang diberikan oleh Internet bersifat
praktis, murah, dan digunakan oleh banyak orang, menyebabkan pengiklan beralih ke iklan di
Internet.
Koran-koran cetak yang bersikeras untuk selalu menyajikan berita baik, mendapat tekanan
dari internet yang menghasilkan berita dengan sangat cepat dan dalam jumlah banyak. Surat
kabar dianggap tidak mampu bersaing karena terlalu lambat.
Di era digital ini, masyarakat menginginkan akses informasi yang real-time, cepat, dan media
yang digunakan kebanyakan smartphone dan laptop.
Namun perlu diingat bahwa produksi berita yang cepat belum tentu berkualitas, karena tujuan
utamanya telah berubah, yaitu mencari keuntungan, bukan konten dan kualitas berita.
Namun di Jerman, kenyataannya berbeda. Meskipun Jerman memiliki banyak media digital,
jumlah orang yang masih membaca surat kabar cetak juga besar.
Salah satu buktinya yaitu, koran Die Zeit setiap minggunya mencetak hingga 600.000
eksemplar dengan 2 juta pembaca. Orang yang membaca koran cetak dapat diamati di
angkutan umum di Jerman, seperti kereta bawah tanah dan bus
Pada saat dipublikasikan, berita yang disajikan itu ditulis dengan cara hati-hati dan tidak
sembarangan. Sangat memperhatikan pemilihan masalah yang diangkat, harus sesuai dengan
visi dan misi dari perusahaan dan harus berbentuk long-form.
Penggunaan Multimedia
Jurnalisme lebih dari sekadar mentransfer materi berita dari media cetak ke online, tetapi juga
harus beradaptasi dengan gaya saat ini (dalam bentuk online).
Berita disajikan secara menarik, dengan tambahan foto, grafik, dan video, sehingga pembaca
tidak bosan jika hanya membaca artikel demi artikel (tidak monoton).
Contoh media Jerman yang tidak hanya online namun juga multimedia adalah surat kabar
terkemuka Frankfurter Allgemeine Zeitung atau FAZ. Artikel-artikel berita yang
dipublikasikan oleh FAZ tidak hanya versi cetak yang "di online kan" namun juga memenuhi
kriteria multimedia seperti penambahan foto, ilustrasi, video. 
Untuk majalah ada Der Spiegel, merupakan majalah nomor satu di Jerman yang
memproduksi podcast, berita 24 jam, analisis peristiwa, dan video. Semuanya dapat kita
nikmati melalui laman web mereka dengan sistem berlangganan. 

Anda mungkin juga menyukai