o Budaya cetak pertama o Budaya media BUDAYA CETAK
oBudaya cetak bemula setelah ada revolusi
pencetakan, yakni Johann Gutenberg menemukan mesin cetak/ a movable-type printing press (1450). THE PRINTING ERA ERA MESIN CETAK
o Periode ini merupakan prototipe revolusi
industri di belahan dunia melalui produksi massal bahan bacaan, o Pertama kali untuk mencetak Bibel pada 1455 sebanyak 180 copy. o Periode ini mengakhiri tradisi scibal society (masyarakat penulis tangan): Di Eropa yang ditangani lembaga scriptoria pada abad 13-14. Cina dan Korea sekitar bad ke-7 (600 M) Arab sekitar bad ke-8 & 9 (700-800 M) mengembangkan tradisi cetak kertas kain dan kayu untuk menyebarkan agama Islam. LANJUTAN...
Koran belum didirikan, tapi berbentuk buku.
Pada tahun 1500 di Eropa sudah terdapat lebih dari 1.100 percetakan di 200 kota di Eropa, yang menghasilkan 12 juta buku dalam 35000 edisi. Perkembangan penerbitan melalui printing press lebih lanjut memengaruhi munculnya standarisasi bahasa tulisan (gaya yang seragam) dalam buku- buku, terbitan berkala, dan kamus-kamus. SURAT KABAR PERTAMA ABAD 17
oSurat kabar didirikan pasca Reformasi
Protestan, dan munculnya institusi ekonomi baru serta bangkitnya masyarakat pasar, para aktivis dan pengusaha. oDitujukan untuk pembaca khusus; pemilik bisnis, bangsawan, Calvinis. oSurat kabar ditujukan untuk kepentingan bisnis dan agama oKoran berbahas Inggris pertama (weekly news- books called Corantos); dipublikasikan di Amsterdam pada 1620. LANJUTAN...
Revolusi type-setting: Ottmar
Mergenthaler (1886) mendemontrasikan temuannya kepada Koran New York Tribune perihal msin yang bisa mengecor barisan uruf dengan urut sebagai unit terpisah (typesetting). Dengan menggunakan keyboard , seperti mesin tik, bisa menghasilkan 5 barisanhuruf per menit (6000 huruf per jam). KORAN ABAD 18 • Surat kabar menargetkan pembaca yang lebih umum • Isu dan orientasi koran cenderung ke masalah politik. • Kebangkitan kaum borjuis (Habermas, 1989) mengubah surat kabar dari instrumen perdagangan, di satu sisi, dan kontroversi agama, di sisi lain, menjadi instrumen opini dan musyawarah politik yang berkelanjutan. • The Glorious Revolution in England, the American Revolution, and the French Revolution menghasilkan budaya berita yang kuat dan pertempuran aktif di media cetak. SURAT KABAR PERTAMA DI USA
• Benjamin Day menerbitkan koran Sun di New York
pada 1833 dengan harga 1 sen dengan Omset 5000 eksemplar pada tahun pertama & 15.000 eksemplar pada tahun ketiga. Benjamin Day menggunakan jurnalisme “populer” yang menampilkan cerita-cerita human interst, seks, dan kejahatan. Menggunakan teknologi cetak modern tenaga uap di zaman industrial kala itu. Joseph Pulitzer: Pengusaha Koran The New York World (1860 ) & The St. Louis Post-Dispatch (1878): • “He developed the techniques of yellow journalism, which won over readers with sensationalism, sex, crime and graphic horrors. The wide appeal reached a million copies a day and opened the way to mass-circulation newspapers that depended on advertising revenue (rather than cover price or political party subsidies) and appealed to readers with multiple forms of news, gossip, entertainment and advertising”. Pulitzer Price (1917): penghargaan untuk jurnalis, baik artikel berita maupun foto jurnalistik Budaya Media/Berita Abad 19
• Lebih banyak kesopanan dalam budaya berita,
tidak sekedar public figur, kriminalitas, dan seksualitas. • Politik dan human interest menjadi bagian berita • Segmentasi pembaca sudah meluas • Jurnalisme menjadi profesi intelektual • Jurnalisme menjadi disiplin ilmu • Zaman emas media cetak (1890-1920) PERS DI INDONESIA