Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jl. Gajah Mada No. 1A Temanggung 56219
Telepon 0293 491119 / 491119 Faximili 0293
493423
Surat Elektronik : rsud_temanggung@yahoo.co.id Laman: rsud.temanggungkab.go.id

CLINICAL PATHWAYS
SMF PEYAKIT ILMU PENYAKIT DALAM RSUD TEMANGGUNG
KETOASIDOSIS DIABETIK
No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Penyakit Utama Lama rawat: hari
Penyakit Penyerta Rencana Rawat:
Kode ICD:
Komplikasi /
R.Rawat/Klas
Tindakan Rujukan Ya/Tidak
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3

HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
Dokter IGD
a. ASESMEN AWAL MEDIS
Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA) :
Frekuensi buang air kecil meningkat, haus
meningkat, terdapat tanda-tanda dehidrasi, Dilanjutkan dengan asesmen
b. ASESMEN AWAL
lelah dan lesu, pola nafas kusmaul, napas bio-psiko- sosial, spiritual
KEPERAWATAN
berbau aseton, mual dan muntah, penurunan dan budaya
kesadaran
Darah Perifer Lengkap
SGOT, SGPT
Ureum, kreatinin
Gula darah 250-600 mg/dl
Urine lengkap Keton urin positif
Elektrolit Tiap 6 jam selama 24 jam
2. LABORATORIUM Asidosis metabolik
(pH<7.35/HCO3 <18) maka
dilakukan tiap 6 jam jika pH
Analisa gas darah
<7, apabila pH telah mencapai
7,1 dilakukan tiap 24 jam
hingga stabil
HbA1C Berkala
Rontgen Thorax
3. RADIOLOGI/IMAGING EKG
CT Scan Kepala Atas indikasi
Dokter spesialis:
4. KONSULTASI a. …............................................................ Atas indikasi
b. …............................................................
5. ASESMEN LANJUTAN
Dokter DPJP Visite harian/Follow up
a. ASESMEN MEDIS
Dokter non DPJP/dr. Ruangan Atas Indikasi/ Emergency
Dilakukan dalam 3 Shift, 14
Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA) : kebutuhan dasar tetap
Tingkat kesadaran, frekuensi nafas, irama dilaksanakan sesuai kondisi
b. ASESMEN
nafas, nilai AGD, kadar glukosa dalam darah, pasien
KEPERAWATAN
pusing, lelah/lesu, rasa lapar, mulut kering,
rasa haus, urine output

Lihat risiko malnutrisi melalui


skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik/klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
c. ASESMEN GIZI Tenaga Gizi (Nutrisionis/Dietisien)
serta riwayat personal.
Asesmen dilakukan dalam
waktu 48 jam

Dilanjutkan dengan intervensi


Telaah Resep
d. ASESMEN FARMASI farmasi yang sesuai hasil
telaah dan Rekonsiliasi obat
Rekonsiliasi Obat
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNOSIS MEDIS Ketoasidosis Diabetik
Risiko gangguan sirkulasi spontan (D.0010)
Masalah keperawatan yang
Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027) dijumpai setiap hari. Dibuat
b. DIAGNOSIS
oleh perawat penanggung
KEPERAWATAN Ketidakmampuan melaksanakan aktivitas
(D.0056) jawab. Mengacu pada
diagnosis SDKI
Pola napas tidak efektif (D.0005)
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
berkaitan dengan gangguan fungsi organ
pankreas/hormon insulin ditandai dengan GDS
Sesuai dengan data asesmen,
High (NC –2.2)
kemungkinan saja ada
c. DIAGNOSIS GIZI
Asupan makanan peroral tidak adekuat diagnosis lain atau diagnosis
berkaitan dengan menurunnya kemampuan berubah selama perawatan.
mengkonsumsi energi yang cukup ditandai
dengan hasil recall asupan < 80% kebutuhan
(NI –2.1)
Edukasi diet
Edukasi program pengobatan Program pendidikan/ edukasi
Edukasi proses penyakit pasien dan keluarga tentang
7. DISCHARGE PLANNING
pemantauan gula darah
Edukasi Latihan fisik
mandiri
Pelibatan keluarga
8. EDUKASI TERINTEGRASI

Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan


a. EDUKASI/ INFORMASI berdasarkan kebutuhan dan
MEDIS juga berdasarkan Discharge
Rencana terapi Planning.

Menjelaskan diet Diabetes Melitus sesuai kebutuhan Edukasi Gizi dilakukan saat
b. EDUKASI & KONSELING
energi pasien. awal masuk dan atau pada
GIZI
Mengajarkan cara pengaturan makan, bahan makanan hari ke 4 atau hari ke 5
yang dibatasi/tidak dianjurkan, tepat 3J (jumlah,
jenis, jadwal)
Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya
asidosis metabolic Pengisian formulir informasi
c. EDUKASI KEPERAWATAN Ajarkan pengelolaan diabates (misal : dan edukasi terintegrasi oleh
penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan pasien dan atau keluarga
cairan)
Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
d. EDUKASI FARMASI pasien
Konseling Obat meminum/menggunakan obat
INFORMASI DAN EDUKASI
Lembar Edukasi Terintegrasi DTT keluarga/pasien
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. Oksigen Bila PO2<80 mmHg Sesuai indikasi
b. NGT Pasien lemah, sulit menelan, GCS <8 Sesuai Indikasi

Diberikan IV dosis rendah/


Rapid Acting Insulin secara subcutan/ drip insulin
a. INJEKSI
sesuai kadar gula darah

Antibiotik adekuat Sesuai indikasi


Pemberian cairan 100
cc/kgBB pada jam I , diberikan
NaCl 0,9%
selama 1-2 jam, pada jam ke 2
diberikan 1 L
Dekstrose 5% atau 10% Jika GDS<200mg/dl
Bicarbonat Apabila pH≤7,1
b. CAIRAN INFUS
Berikan drip K+ jiks kadar
kalium <5,5 mol/L. Jika kadar
k+ <3,3 mol/L koreksi Kalium
KCl
terlebih dahulu sebelum
memulai drip insulin, target
Kalium serum 4-5 mol/L

Obat Hiperglikemik Oral (OHO)


c. OBAT ORAL KSR
Bikarbonat
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)
Pemasangan infus
Pemasangan NGT Sesuai indikasi
a. TLI MEDIS
Pemasangan Dower Kateter Sesuai indikasi
Pelepasan infus
Memberikan posisi
Manajemen pencegahan risiko jatuh
Manajemen asam basa : asidosis metabolik
b. TLI KEPERAWATAN (I.03096) Mengacu pada SIKI (Standar
Manajemen hiperglikemia (I.03115) intervensi Keperawatan
Manajemen cairan (I.03098) Indonesia)
Manajemen jalan nafas (I.01011)
Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi 1. Energi berdasarkan
Mempertahankan status gizi optimal konsensus DM.

2. Bentuk makanan biasa/


c. TLI GIZI
Membantu menurunkan dan lunak atau dapat
mempertahankan kadar gula darah dikombinasikan dengan cair
mencapai normal sesuai daya terima

Menyusun software interaksi


d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP dan dilanjutkan dengan
intervensi farmasi yang
sesuai
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
Asesmen Ulang & Review Verifikasi Monitor perkembangan
a. DOKTER DPJP Rencana Asuhan Pasien
Monitor pola napas
Monitor intake dan out put cairan
b. KEPERAWATAN Monitor dampak SSP Mengacu pada SLKI
Monitor hasil AGD
Monitor kadar glukosa darah
Monitoring asupan makan
Monitoring Antropometri Mengacu pada IDNT
c. GIZI (International Dietetics &
Monitoring Biokimia
Nutrition Terminology )
Monitoring Fisik/klinis terkait gizi
Monitoring Interaksi Obat Menyusun Software interaksi.
Monitoring Efek Samping Obat Dilanjutkan dengan intervensi
d. FARMASI
Monitoring gula darah untuk menilai farmasi sesuai hasil
keberhasilan terapi OHO monitoring
12. MOBILISASI/ REHABILITASI
a. MEDIS
ROM
Tahapan mobilisasi sesuai
b. KEPERAWATAN Positioning
kondisi pasien
Mobilisasi bertahap
c. FISIOTERAPI Sesuai indikasi
13. OUTCOME/HASIL
Pengendalian gula darah untuk menurunkan
risiko komplikasi mikrovaskuler dan
a. MEDIS makrovaskuler
Gejala ketoasidosis diabetikum telah
teridentifikasi dan terkendali

Keseimbangan asam basa meningkat (L.02009)


Mengacu pada SLKI
b. KEPERAWATAN Kestabilan kadar glukosa darah meningkat
Dilakukan dalam 3 shift
(L.03022)
Pola napas membaik (L.01004)
Asupan makanan >80% Status Gizi berdasarkan
c. GIZI antropometri, biokimia, fisik/
Optimalisasi Status Gizi klinis
Terapi Obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
d. FARMASI
Obat rasional pasien
Kondisi umum sadar dan membaik
Status pasien/tanda vital
14. KRITERIA PULANG GDS <200mg/dl
sesuai dengan PPK
Intake adekuat
Resume Medis dan Keperawatan Pasien membawa Resume
15. RENCANA PULANG/ Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan Perawatan/ Surat Rujukan
EDUKASI PELAYANAN umum pasien /Surat Kontrol/Homecare saat
LANJUTAN
Surat pengantar control pulang.

VARIAN

(Temanggung, 20 )

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
V Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai