Anda di halaman 1dari 1

Tahun 2020 saya mempunyai mimpi yang sangat saya impikan dari lama yaitu menjadi Taruni

kementrian hukum dan hak asasi manusia tepatnya yaitu politeknik ilmu pemasyarakatan. Berbagai
usaha saya lakukan agar siap mengikuti tahapan seleksinya. Dari mulai saya belajar skd dari internet,
mencatat materi untuk tes wawasan kebangsaan,mengikuti tryout skd, ikut bela diri . Ikut binsik. Dan
tiba saatnya seleksi poltekip, berawal dari seleksi ini saya mendapatkan kejutan kejutan yang tidak
terduga,dan membuat saya tidak percaya akan semua yang terjadi . yang pertama yaitu seleksi
administrasi dan Alhamdulillah saya lolos, lanjut ke tahap seleksi selanjutnya yaitu skd,dimana tes ini
paling saya takuti karena materi skd sangat banyak dan saingannya belasan ribu orang yang sudah
berpengalaman ikut tes tahun lalu, dan tes ini paling banyak menggugurkan peserta. Saya mendapat
jadwal hari Selasa di BKN yogyakarta ,rasa nya tidak karuan saya hanya bisa pasrah dan ikhlas apapun
hasilnya. Dan ternyata saya mendapat peringkat pertama di sesiku,tangan saya gemetar sempat tidak
percaya,namun saya merasa sangat bersyukur usaha saya tidak sia sia. Lanjut tes kesehatan,
Alhamdulillah saya mendapat penguji yang baik dan semuannya aman sehingga saya lolos. Tes
selanjutnya yaitu psikotes, di tes ini mengalami perubahan dari psikotes tahun sebelumnya, yang
awalnya manual di tahun 2020 secara online di kantor kemenkuham Yogyakarta. Saya dan teman teman
tidak tau materi yang akan diujikan seperti apa,akhirnya saya mencoba ikut tes psikologi online berbayar
agar mengetahui gambaran untuk psikotes hari selanjutnya. Namun ternyata tes psikotes yg saya ikuti
materinya tidak ada yang keluar satu pun di psikotes,dan ini membuat saya panik karena waktu tiap sub
tes nya hanya beberapa menit sedangkan soalnya ratusan. Namun saya benar benar tidak menyangka
waktu di komputer yang saya pakai saat itu tidak berkurang sama sekali jadi saya bisa mengerjakan
semua soal tanpa tertinggal satu pun, sedangkan teman teman saya hanya bisa mengerjakan 19 nomor
dari 100 soal setiap sub tes nya. Ini benar benar membuat saya tak henti hentinya bersyukur, aku
percaya ini semua karena kebaikan Allah . Untuk seleksi selanjutnya yaitu wawancara,pengamatan fisik
dan ketrampilan yang berlokasi di pusat tepatnya di BPSDM hukum dan ham di Depok. Di tes kali ini saya
menampilkan ketrampilan bela diri silat, untuk wawancara nya saya merasak sedikit grogi karena
pengalaman pertama saya wawancara dengan pejabat. Namun saya tetap optimis bahwa saya bisa
lolos . Namun kenyataannya setelah pengumuman keluar, nama saya tidak ada di daftar pengumuman.
Saya dan keluarga merasa sangat sedih karena telah berusaha totalitas dalam setiap tes nya dan telah
berharap lebih sejak lama,namun doa saya belum dikabulkan. Dan sempat beberapa bulan saya merasa
down, akhirnya saya bangkit dan percaya bahwa kegagalan kali ini bukan akhir segalannya

Anda mungkin juga menyukai