Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BAB 2
BUDI DAYA IKAN KONSUMSI

“Ikan Mas”

Disusun oleh :

1. Adnin Maudy (IX C)


2. Gracia Marimbi (IX C)
3. Hilmi Syarifulloh (IX C)
4. Indra Bektiyana (IX C)
5. Maulida Radh Dhini (IX C)
6. Muthia Luthfi Azkiah (IX C)

SMP NEGERI 1 KRAMATWATU


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah budi daya ikan konsumsi

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami mohon maaf apabila ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhir kata saya berharap semoga
makalah ilmiah tentang instalasi listrik rumah tangga ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Serang, Oktober 2022


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Ikan merupakan makanan yang banyak digemari. Tingginya permintaan akan ikan di
indonesia, dan kurangnya pasokan akan ikan. Maka Budidaya Ikan adalah prospek yang cukup bagus
untuk dilakukan. Disamping itu banyak pilihan akan Budidaya ikan. Kita dapat memilih Budidaya
ikan apa yang cocok untuk kita budidayakan.

Ikan yang kita budidayakan adalah ikan mas karena jenis ikan ini sangat dikenal hampir di
seluruh Indonesia. Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara
pembudi dayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi
lingkungan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Definisi listrik dan instalasi listrik?
2. Kompenen dan peralatan listrik rumah tangga.
3. Syarat instalasi listrik
4. Alat, bahan, dan cara membuat instalasi listrik rumah tangga?
5. Cara memelihara instalasi listrik rumah tangga?

1.3 Tujuan
Makalah di buat penulis untuk salah satu tugas dari mata pelajaran prakarya yang memiliki
pembahasan mengenai hal hal di dalam budidaya ikan mas, selain itu penulis bertujuan supaya
penulis dan juga pembaca jauh lebih memahami tentang Budidaya Ikan Mas yang kemudian dapat
berguna dalam kehidupan sehari hari di dalam masyarakat.

1.4 Batasan Masalah


Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah di atas, maka dalam permasalahan ini perlu
adanya pembatasan masalah agar pengkajian masalah dalam penelitian ini dapat lebih terfokus dan
terarah. Karena keterbatasan yang dimiliki maka permasalahan ini hanya membatasi masalah pada
budi daya ikan konsumsi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ikan konsumsi dan Ikan mas


 Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazin dikonsumsi sebagai
sumber pangan oleh manusia. Ikan konsumsi dapat dikelompokkan
berdasarkan habitat hidup jenis-jenis ikan, yaitu laut dan perairan di
darat. Ikan konsumsi juga dapat dikelompokkan berdasarkan upaya
memperoleh ikatan tersebut seperti penangkapan langsung dari alam dan
hasil pembudi dayaan.
 Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir di
seluruh Indonesia. Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai
tempat didukung oleh cara pembudidayaan yang relatif mudah dan
sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan.

2.2 Syarat Dalam Instalasi Listrik

Syarat yang harus dipenuhi dalam memasang instalasi listrik rumah.


 1. Kabel. Syarat kabel yang boleh digunakan dalam instalasi rumah
tangga adalah kabel dengan isolasi ganda (misalnya jenis kabel NYM).
 2. Saluran utama.
 3. MCB.
 4. Lampu.
 5. Saklar.
 6. Stop kontak.
 7. PHB (Panel Hubung Bagi)

Selain syarat syarat tersebut, ada pula syarat yang harus diperhatikan.
 1. Syarat Ekonomis
Pemasangan perangkat listrik pada hunian harus memenuhi syarat
ekonomis, artinya instalasi listrik dibuat sederhana sehingga biaya
pemasangan dan pemeliharaan yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

 2. Syarat Keamanan
Instalasi listrik yang dilakukan jangan sampai membahayakan
keselamatan penghuni rumah, perangkat listrik, bangunan, dan benda-
benda lain yang mungkin terkena bahaya listrik. Pada syarat keamanan,
terdapat dua macam yang harus Anda pahami:

(a) Syarat Keamanan Perencanaan Kerja


Perangkat listrik yang Anda pasang harus dibuat seaman mungkin
sehingga tidak menimbulkan kecelakaan sekecil apapun. Tidak
menyebabkan kematian pada manusia. Selain itu juga wajib
menggunakan alat-alat yang sesuai peraturan dan terjamin kelayakannya.
Tidak menimbulkan kerusakan pada benda-benda di sekitarnya jika
terjadi gangguan seperti tegangan tinggi, arus pendek, beban lebih, dan
lain sebagainya. Oleh sebab itu, sikring dan pemutus daya listrik harus
terpasang di rangkaian instalasi list

(b) Syarat Keamanan Kelangsungan Kerja


Maksud dari syarat ini adalah pengaliran arus listrik pada konsumen
wajib terpenuhi dan terjamin dengan baik. Apabila terjadi gangguan
pada perangkat listrik, instalasi listrik yang terpasang harus dapat
memutus aliran listrik yang konslet. Kemudian, perangkat yang
mengalami gangguan juga wajib segera diperbaiki sesuai keandalan
beban

3. Syarat Keandalan
Perangkat listrik yang terpasang wajib berfungsi baik dan optimal,
sehingga tidak mendatangkan bahaya dan mencelakai pengguna listrik.

2.3 Kompenen dan Peralatan Listrik Rumah Tangga


a. Bargainser
Bargainser adalah suatu alat yang memiliki fungsi untuk pembatas daya listrik yang masuk
ke dalam rumah tinggal, sekaligus berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang
digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Terdapat beberapa batasan daya
yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA,
1.300 VA, dan 2.200 VA. Dalam bargainser ini terdapat komponen utama, yaitu circuit
breaker (MCB: Miniature Circuit Breaker), spin control, dan meter listrik.
b. PHB (Box MCB)
PHB berfungsi untuk menerima energi listrik dari APP, mendistribusikan dan mengontrol
penyalurannya melalui sirkuit cabang ke PHB cabang (misalnya pada rumah bertingkat)
atau dari PHB langsung melalui sirkuit akhir ke beban, seperti stopkontak, lampu, dan
peralatan listrik lainnya. Di dalam PHB terdapat alat pengaman berupa MCB atau pengaman
lebur (sekring) dengan ukuran tertentu. Selain itu, di dalam PHB juga terdapat perlengkapan
lainnya seperti kabel pembumian dan terminal kabel. Alat pengaman berfungsi untuk
memutus arus saat terjadi beban listrik berlebih dan terjadi hubung pendek (korsleting). Alat
pengaman merupakan bagian dari PHB (box MCB)
c. Elektrode pembumian (arde)
Pembumian adalah penyaluran hubungan ke bumi jika terdapat kebocoran instalasi atau arus
listrik, karena bumi merupakan penetral arus listrik yang besar. Elektrode pembumian
adalah bagian konduktif atau kelompok konduktif yang membuat kontak langsung dan
memberikan hubungan listrik dengan bumi. Elektrode pembumian dibuat dari bahan
tembaga atau baja yang digalvanisasi (dilapisi tembaga). Alat ini digunakan untuk
melindungi keselamatan pemilik instalasi dan peralatan/perlengkapan listrik agar terhindar
dari kerusakan.
d. Penghantar pentanahan
Penghantar pentanahan adalah penghantar pengaman yang digunakan pada sistem
pentanahan, yaitu untuk menghubungkan sistem pentanahan dari elektrode pentanahan ke
terminal utama pentanahan dan dari terminal utama pentanahan sampai ke peralatan listrik
yang ditanahkan.
e. Penghantar instalasi
Penghantar terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah penghantar yang
dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi). Sebuah kabel listrik terdin dari isolator
dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet
atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal. Kawat
adalah penghantar tanpa dilapisi bahan isolasi.in
f. Stopkontak
Stopkontak merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk mendistribusikan
energi listrik dari instalasi rumah ke beban (televisi, radio, rice cooker, mesin cuci, dan alat
elektronik lainnya). Stopkontak biasa disebut juga dengan kotak kontak. Pasangan
stopkontak adalah tusuk kontak yang biasa disebut juga dengan steker (colokan).
g. Pipa Instalasi (Pipa Kabel)
Pipa instalasi berfungsi sebagai isolator pada kabel instalasi listrik. Oleh karena itu, pipa
instalasi harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan mekanis, panas, serta tidak
menjalarkan nyala api dan kelembapan. Bahan tersebut misalnya PVC atau baja. Permukaan
bagian dalam dan luar pipa harus rata dan tidak kasar. Selain berfungsi sebagai isolator pada
kabel instalasi listrik, pipa instalasi juga berfungsi untuk memudahkan penggantian kabel-
kabel tanpa harus membongkar dinding. Artinya, kabel tinggal dikeluarkan dan dimasukkan
kembali melalui pipa tersebut. Pipa kabel bisa ditanam di dalam dinding ataupun dipasang
di permukaan dinding.
h. Sakelar dan fitting lampu
Sakelar dan fitting lampu merupakan sirkuit penerangan pada instalasi listrik rumah. Sakelar
berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. Fitting adalah tempat untuk memasang
lampu, sakelar dan fitting lampu dapat ditanam di dalam dinding atau dipa

Guna memasang komponen instalasi listrik tersebut, membutuhkan peralatan listrik. Berikut
merupakan macam peralatan listrik.
a) Tools box berfungsi agar peralatan dapat disimpan dengan baik, sehingga menghindari
kehilangan dan kerusakan peralatan. Ada banyak model fools box yang dapat kalian
gunakan. Box ini dipergunakan untuk menyimpan peralatan yang berukuran kecil.
b) Tespen (electric tester) digunakan untuk mengecek atau mengetahui ada tidaknya listrik.
Rangkaian tespen berbentuk obeng yang mempunyai mata minus (-) berukuran kecil pada
bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti pulpen dan di dalamnya terdapat LED
yang mampu menyala sebagai indikator tegangan listrik.
c) Volt meter digunakan untuk mengukur besaran tegangan atau beda potensial listrik antara
dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik.
d) Waterpass (level) alat untuk mengukur keseimbangan datar pada bidang bangunan yang
dibuat.
e) Pipa bender yaitu pembengkok pipa dan besi lainnya.
f) Crimping tools yaitu peralatan yang digunakan untuk meng-crimping RJ-45 yang sudah
terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsi crimping tool, di antaranya sebagai berikut.
1) Digunakan untuk memotong kabel.
2) Digunakan untuk mengelupas kabel. 3) Digunakan untuk meng-crimping RJ-45.
g) Pisau kupas kabel, untuk mengupas kabel, sehingga menghasilkan hasil yang baik.
h) Belincong, adalah alat untuk menggali tanah, atau membongkar instalasi listrik.
i) Bor listrik/bor tangan, untuk membuat lubang, memasang, dan membuka sekrup yang sudah
aus.

2.4 Alat, Bahan, dan cara membuat instalasi listrik rumah tangga
a. Alat
Alat yang diperlukan dalam pembuatan tangkaian listrik seri dan paralel sebagai berikut.
1) Gunting
2) Cutter
3) Solatip
4) Pisau
5) Obeng

b. Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat papan instalasi listrik sebagai berikut.
1) Terminal empat mata.
2) Terminal sambungan kabel.
3) Colokan jantan.
4) Kabel.
5) Stand lampu Lombok.
6) Lampu Lombok
7) Kardus bekas

c. Proses pembuatan
Proses membuat papan instalasi listrik sederhana adalah sebagai berikut.
a. Persiapkan kardus bekas dan potong membentuk persegi panjang dengan ukuran 35 cm x
50 cm atau menyesuaikan.
b. Pusat arus listrik menggunakan kabel serabut wama merah dan putih yang dipotong
sepanjang 15 cm dan pasangkan salah satu ujung kabel pada colokan jantan, sedangkan
ujung kabel pusat dikupas 0,5 cm, kemudian isi serabut dibagi menjadi dua.
c. Persiapkan terminal 4 mata dan buka penutupnya menggunakan obeng. Longgarkan baut
bagian dalam terminal, kemudian pasang ujung kabel ke terminal pusat arus listrik dan
kencangkan kembali bautnya. Selanjutnya, tutup terminal kembali dan kencangkan baut
tersebut.
d. Persiapkan kabel dengan panjang sesuai jarak terminal dengan posisi lampu, colokan
jantan, dan buka tutupnya. Lalu, pasangkan ujung kabel yang sudah dipotong pada
colokan jantan dan kencangkan bautnya. Pasang tutup colokan jantan dan kencangkan
bautnya.
e. Masukan ujung kabel lewat lubang yang sudah disiapkan di dekat terminal sampal pada
lubang pada posisi lampu (stopkontak pertama berada di lubang nomor satu).
f. Persiapkan stand lampu lombok dan terminal sambungan kabel, kemudian pasang kabel
stand lampu pada terminal sambungan kabel dan kencangkan baut. Dilanjutkan dengan
memasang ujung kabel dari sakelar ke terminal sambungan kabel dan tempatkan lampu
di masing-masing stand lampu.

2.5 Cara memelihara instalasi listrik rumah tangga


 Pastikan Instalasi Listrik di rumah/bangunan milik Anda telah terpasang dengan tepat, benar
dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya
dan sesuaikapasitasnya.
 Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasilistrik
masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi. Jika instalasi listrik telahterpasang
lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untukmenjaga agar
instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinanterjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.
 Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya
tersambungdan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang. Jika ingin
memasang,merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa
instalatir yangresmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia).
Informasitentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdeka
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian mengenai dampak kerugian, bila instalasi listrik rumah dan gedungtidak
standar, maka:
1. Kebakaran nyata yang timbul karena kelalaian dan pemakaian listrik yang salah, yang
dapatmengakibatkan kerusakan material yang cukup besar dan juga dapat mengakibatkan
hilangnyanyawa.
2. Salah satu penyalahgunaan dalam pemanfaatan instalasi listrik yang khas adalah penggunaan
yangtidak tepat terhadap penginstalasian listrik, dan merupakan masalah yang umum di
kalanganmasyarakat pengguna listrik di Indonesia.
3. Instalasi listrik harus diadakan pemeriksaan dan pengujian secara teratur oleh instansi
yang berwenang terhadap penyalahgunaan, kerusakan atau pelaksanaan pemasangan
yang tidak standar.
4. Peralatan yang dipilih untuk dipasang dalam instalasi listrik harus memenuhi standar yang
berlakudan mentaati ketentuan PUIL 2000, serta harus cocok pemakaiannya terhadap
lingkungannya, danmengikuti instruksi pabrik pembuat peralatan tersebut.
5. Mengigat vitalitas dan strategisnya fungsi dan peranan listrik, bagi yang menyediakan
maupunyang memanfaatkannya, maka ketersediaannya harus memenuhi azaz andal, aman
dan akrablingkungan.

Anda mungkin juga menyukai