Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN
(PKB)
UNSUR PENGEMBANGAN DIRI
MENGIKUTI DIKLAT FUNGSIONAL GURU

OLEH

NAMA : DENI NILAYANTI, S.Pd


NIP : 19830715 201001 2 020
PANGKAT / GOL. : PENATA TK 1 / III b
JENIS GURU : GURU MATA PELAJARAN
JABATAN : GURU PERTAMA
UNIT KERJA : SMP NEGERI 10 PELAIHARI

KECAMATAN PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT

2014
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
UNSUR PENGEMBANGAN DIRI

MENGIKUTI DIKLAT FUNGSIONAL GURU


“PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH ANGKATA I”

OLEH

NAMA : …………………………………..
NIP : …………………………………..
PANGKAT / GOL. : …………………………………..
JENIS GURU : …………………………………..
JABATAN : …………………………………..
UNIT KERJA : …………………………………..

KECAMATAN PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT

2014

Pelaihari, 10 Maret 2015

Kepala sekolah, Koordinator PKB,

NIP NIP
DAFTAR ISI

(ISI LAPORAN MELIPUTI HAL-HAL BERIKUT INI)

1. Pengesahan
2. Kata Pengantar
3. Pendahuluan
4. Judul Diklat
5. Waktu dan tempat penyelenggaraan diklat
6. Lama pelaksanaan diklat
7. Penyelenggara / pelaksana diklat
8. Surat tugas
9. Surat persetujuan dari kepala sekolah/madrasah
10. Fhotokopy sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.

Bagian Isi:

1. Uraian rinci dari tujuan diklat/pengembangan diri yang dilakukan.


2. Penjelasan isi materi yang disajikan dalam diklat/pengembangan diri
serta uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian guru yang
bersangkutan.
3. Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta
diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat
tersebut.
4. Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan
mutu KBM dan siswanya.
5. Penutup

Bagian Akhir

1. Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat.


Kata Pengantar

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas karunianya, Dinas Pendidikan
telah member kesempatan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah
Angkatan I tahun 2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan
Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen mengamanatkan bahwa guru
wajib meningkatkan kualifikasi akademiknya dan kompetensinya secara terus menerus sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.

Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, dimana jabatan fungsional guru saat ini menjadi jabatan ahli. Pengembangan karier guru
untuk naik setingkat lebih tinggi di unsur utama disyaratkan melakukan pengembangan diri. Untuk
memenuhi kewajiban tersebut saya telah melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan yang
dipersyaratkan dalam pengembangan diri.

Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun 2015 pola
kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan merupakan salah satu bentuk pengembangan diri bagi guru khusunya pengelola
keuangan sekolah.

Mudahan pengembangan diri yang telah diikuti dapat meningkatkan kompetensi dan
keprofesian guru.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Sekolah adalah sebuah aktivitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling
keterkaitan.Empat komponen yang dimaksud adalah Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Tekhnis
Pendidikan di dalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite Sekolah sebagai badan
independent yang membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta
didik yang bias ditempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus memadai.

Hubungan keempatnya harus sinergis, karena keberlangsungan operasional sekolah


terbentuknya dari hubugan “simbiosis mutualisme” keempat komponen tersebut karena
kebutuhan akan pendidikan demiian tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimal
semata-mata demi kebutuhan anak didik. Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu
sekolah agar menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi
keuangan.Manajemen keuangan sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan
kegiatan sekolah.

Sekolah saat ini dituntut untuk transparan dan efesien dalam mengalokasikan
anggaran.Pengelolaan keuangan harus terbuka sehingga dapat mengurangi potensi
penyelewengan kebijakan serta praktik-praktik korupsi yang kerap menghantui sector pendidikan.
Keterbukaan terutama berkaitan dengan dana yang dipungut dari masyarakat khususnya dari
orangtua murid. Iklim keterbukaan informasi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya keuangan
sekolah sangat penting sehingga tidak ada tuduhan terhdap sekolah menyelewengkan atau
memeras dana pendidikan. Dengan adanya keterbukaan informasi dalam pengelolaan sekolah
baik yang menyangkut urusan administrasi maupun finansial maka semua pihak dapat mengontrol
program serta kebijakan yang dibuat oleh pihak sekolah.

Keterbukaan informasi di sektor pendidikan saat ini hanya dimaknai oleh pihak sekolah dan
pengelola pendidikan sebagai hal yang menyangkut sebata peran serta orangtua siswa dalam
memberikan sumbangan ke sekolah.Keterbukaan informasi belum dimaknai sebagai keterlibatan
orangtua siswa dalam mengakses segala informasi terkait pendidikan ana-anak mereka.Sekarang
sudah saatnya bagi pemerintah untuk melakukan upaya keterbukaan informasi terkait dengan
pengelolaan pendidikan khususnya sekolah.

Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurus/ketatausahaan keuangan yang


meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan
demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur
keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelajaran, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan sekolah, dalam kenyataan di lapangan, masih banyak ditemui
kepala sekolah yang belum sepenuhnya memahami tentang pengelolaan keuangan sekolah yang
benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan mengikuti diklat mengelolaan keuangan sekolah ini diharapkan memiliki


kemampuan manajemen keuangan sehingga kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efesien.Sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efesiensi penggunaan keuangan sekolah, meningkatkan
akuntabilitas dan transparasi keuangan sekolah, meminimalkan penyalahgunaan anggaran
sekolah.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum

Tujuan Umum Diklat Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I 2015, adalah memberikan bekal
terhadap para guru/kepala sekolah yang menangani bidang pendidikan di tingkat dasar sehingga
memiliki kemampuan dibidang manajemen keuangan sekolah, keuangan dapat dibukukan secara
transparan dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan
efesiensi.

b. Tujuaan khusus

Tujuan khusus Diklat Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I 2015adalah meningkatkan


efektifitas dan efesiensi penggunaan keuangan sekolah, meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dan transparansi keuangan sekolah, meminimalkan penyalahgunaan anggaran
sekolah.
BAB. II

DIKLAT PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH ANGKATAN I

TAHUN 2015

1. Tempat, Waktu, dan penyelenggara kegiatan.


a. Tempat
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun
2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan bertempat di Diklat Loka Bina Praja, Jln
Hutan Kota Pelaihari sedangkan tempat Observasi Lapangan dilaksanakan di SD Ngeri
Pandan Wangi Kab. Malang – Jawa Timur.
b. Waktu dan Lamanya diklat
Waktu kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I
tahun 2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan
Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan dari tanggal 17 Februari s.d. 06
Maret 2015, sebanyak 126 JP, terdiri dari 92 JP materi pokok dan 34 JP materi
penunjang. Waktu kegiatan dari pukul 08.00 s.d 18.15 wita.
c. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun
2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Diklat Kabupaten Tanah Laut.
2. Jenis KegiatanDiklat Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun 2015
1. Kuliah / ceramah dan tanya jawab
2. Pendalaman materi
3. Studi kasus
4. Diskusi
5. Observasi lapangan

3. Surat tugas (lampiran)


4. Surat persetujuan dari kepala sekolah/madrasah (lampiran)
5. Fhotokopy sertifikat surat keterangan penyelenggara (lampiran)

6. UraianTujuan Diklat
Dengan adanya Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah
Angkatan I tahun 2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan
Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan diharapkan mampu
melaksanakan tindakan pengurus/ketatausahaan keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.
7. Uraian Materi
a. Struktur kurikulum.
Struktur kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I
tahun 2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan
Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah :

No
Mata Pelajaran JP Pengajar Keterangan
.
Materi Wajib / Pokok
Biro Keuangan Prov.
1 Pengelolaan Keuangan Daerah 5 Andrian Anwari
Kalsel
Kedudukan & Tugas Pejabat Pengelola Biro Keuangan Prov.
2 5 Andrian Arpani
Keuangan Kalsel
Manajemen Bantuan Operasional
3 5 Ishak Diknas Prov. Kalsel
sekolah
Pedoman Pengelolaan BOS menurut
4 5 H. Mulyadi. Diknas Prov. Kalsel
Permendagri 62 Tahun 2011
Penatausahaan Pertanggungjawaban Biro Keuangan Prov.
5 5 Fatkhan.SE.MM
Bendahara serta Penyampaiannya Kalsel
Biro Keuangan Prov.
6 Simulasi Penausahaan Bendahara 5 Fatkhan.SE.MM
Kalsel
Biro Keuangan Prov.
7 SAP Menurut PP 71 Tahun 2010 5 Cahyo Widiyanto
Kalsel
Biro Keuangan Prov.
8 Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 5 Agus Diannor
Kalsel
Akutansi Penyusunan Laporan M. Azhar Budiman, Biro Keuangan Prov.
9 5
Keuangan Pertanggungjawaban SE Kalsel
10 Pengelolaan Barang Milik Daerah 5 Fifit Pemkab. Tanah Laut
Proses Penetapan Dok. Pelaksanaan M. Azhar Budiman, Biro Keuangan Prov.
11 6
Penatausahaan Keuangan SE Kalsel
Audit Pertanggungjawaban Keuangan Hj. Rusmiati. & Sri Inspektorat Kab. Tanah
12 6
dan Pengawasan Hadi Laut
13 Peraturan Perpajakan 5 Sigit Raharjo Kantor Pajak Pelaihari
Fifiana Fitri Amalia
14 Pengelolaan Keuangan Sekolah 5 Pemkab. Tanah Laut
SE,AK,CA
Bandiklatda Prov.
15 Evaluasi Belajar 4 BKD
Kalsel
16 Observasi Lapangan 16 BKD BKD Tanah Laut
Jumlah 92
Materi Penunjang
BKD. Pemkab. Tanah
1 Mengarahan program 2 Andra Eka Putra
Laut
Bandiklatda Prov.
2 Building Learning Commitment (BLC) 5 Adi Santoso
Kalsel
No
Mata Pelajaran JP Pengajar Keterangan
.
Kepala Dinas
Kebijakan Pembangunan Pendidikan
3 4 Lutfia Uyun Pendidikan Kab. Tanah
Kab. Tanah Laut
Laut
Ir. H.A. Nizar
4 Pencerahan Mental Spiritual (PMS) 5 Pemkab. Tanah Laut
S.Sos.M.Si
5 Jam Pimpinan 4 H. Kaspul Hadi Pemkab. Tanah Laut
6 MTSL Kepegawaian 4 Firmansyah Pemkab. Tanah Laut
7 Kepemimpinan Situasional 10 Tim outbond BKD Pemkab. Tanah Laut
Jumlah 34

b. Materi Diklat
1. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pengelolaan keuangan daearah :
Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
Keuangan daerah :
Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggarakan pemerintah daerah
yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Tujuan utama pengelolaan keuangan daerah.
- Mempertajam esensi system penyelenggarakan pemerintah daerah dalam konteks
pengelolaan keuangan daerah.
- Memperjelas distribusi kewenangan (distribution of authority) dan memperjelas
derajat pertanggungjawaban (clarity of responsibility) pada level penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang pengelolaan keuangan daerah.
2. KEDUDUKAN & TUGAS PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN
Struktur keuangan daerah :
a. Kepala Daerah sebagai pengguna keuangan daerah
b. Sekda sebagai Koordinator keuangan daerah
c. Kepala SKPD sebagai pengguna anggaran
d. Bendahara
e. KUM PP
f. PPTK
g. PPK-SKPD
DPA = Dokumen Pelaksana Anggaran
SPM = Surat Perintah Pembayaran
SP2D = Surat Perintah Pembayaran Daerah
PPTK = Pejabat Pengelola Tekhnis Kegiatan
Prinsip belanja modal :

1. Nilai dasar minimal


2. Kegunaan / manfaat
3. Ekonomis / umur barang

3. MANAJEMEN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH


Pedoman Pengelolaan BOS menurut Permendagri 62 Tahun 2011BOS diatur oleh :
1. Menteri dalam negeri
2. Menteri keuangan
3. Menteri pendidikan.
Alur menyaluran dan BOS dari tahun 2012 sampai sekarang adalah :

Menteri Keuangan --- rekening Kas Umum Negara --- Rekening Kas Umum Daerah ---
Hibah --- Rekening Unit Kerja (SD/MI).
Belanja modal dari dana BOS menjadi asset daerah
Pengelolaan Dana BOS di daerah disesuaikan dengan peraturan daerah dengan
mengacu pada Permendagri dan Juknis dana BOS 2015
Kewajiban sekolah menyusun RKS, RKAS Restra berdasarkan EDS dan skala
prioritas

4. PENATAUSAHAAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA


PENYAMPAIANNYA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

program pemerintah yang bertujuan untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia
bagi satuan pendidikandasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.

Manajemen Keuangan Sekolah

merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah/madrasah mulai dari perencanaan,


pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah/madrasah.

PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN YANG BAIK

 AKUNTABILITAS
 TRANSPARANSI
 KEADILAN
 INTEGRITAS
Seperti Apa Transparansi&Akuntabilitas.......?

1. Rencana dan realisasi penggunaan dana ditempel di papan pengumuman sekolah/


madrasah.
2. Mengumumkan seluruh hasil penerimaan kepada masyarakat melalui papan pengumuman
sekolah/madrasah.
Definis Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah

merupakan pengaturan fungsi dan alur pelaksanaan aktivitas keuangan sekolah/madrasah, berkaitan
dengan penerimaan dan pengeluaran dana hingga penyiapanpelaporannya.

Penatausahaan Dana :

Pemisahan tugas, prosedur penerimaan dana, dan prosedur pengeluaran dana. Siapa pengelola
anggaran sekolah? Pembedaan antara pemegang buku dan otoritas pengeluaran dana

5. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN DANA SEKOLAH


TUPOKSI KEUANGAN
 Tugas Tim Keuangan Sekolah adalah mengelola semua kegiatan keuangan sekolah, mulai
dari perencanaan sampai dengan penyusunan laporan (internal dan eksternal) dan
mempertanggungjawabkannya baik secara internal maupun eksternal.

ORGANISASI PENGELOLAAN KEUANGAN

 Pada prinsipnya pelaksanaan pengelolaan keuangan ditangani oleh Kepala Sekolah, sebagai
penanggung jawab utama, yang dibantu minimal oleh Bendaharawan, dan Juru Buku (jika
memungkinkan).
 Pemisahan tugas ini merupakan juga alat pengendalian keuangan yang minimal dapat
dilakukan di sekolah.

PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

 Kejelasan tupoksi belum menjamin berhasilnya pelaksanaan tugas yang baik.


 Diperlukan pembagian tugas yang baik agar tidak terjadi kejumbuhan (overlapping) peran dan
tanggung jawab ataupun adanya kekosongan peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
tugas.
 Prinsip-prinsip yang harus dipegang adalah bahwa untuk setiap kegiatan harus ditangani oleh
lebih dari satu orang yang masing-masing berbeda tetapi harus jelas peran dan tanggung
jawabnya.

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENATAUSAHAAN KEUANGAN SEKOLAH

A. Kepala Sekolah
B. Bendahara
C. Juru Buku
Juru Buku merupakan posisi yang disarankan ada di tingkat sekolah dengan tujuan pemisahan tugas
antara penanggungjawab penerimaan dan pengeluaran uang (Bendahara) dan penanggungjawab
pencatatan (Juru Buku) guna menghindari terjadinya praktik-praktik yang tidak diperkenankan.

Tugas dan Tanggungjawab Kepala Sekolah

1) Bersama-sama Tim Sekolah menyusun dan menyetujui rencana keuangan (RKAS/RAPBS).


2) Menyetujui Realisasi Penggunaan Dana.
3) Menyetujui tiap pengeluaran yang akan dilakukan.
4) Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara buku-buku yang ada secara periodik.
5) Melakukan pengecekan pembukuan dan laporan.
6) Melakukan finalisasi laporan sebelum dikirim ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota.
7) Memeriksa pemungutan dan penyetoran pajak.
Tugas dan Tanggungjawab Bendahara

1) Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS.


2) Menyusun Realisasi Penggunaan Dana.
3) Menyiapkan daftar penggunaan uang sehari-hari untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala
Sekolah.
4) Menyetujui bukti-bukti transaksi dan kodenya.
5) Memberikan persetujuan atas isian dalam format-format pembukuan dan melakukan
pengecekan rekonsiliasi antara isian-isian dalam format-format pembukuan.
6) Memungut , menyetor dan melaporkan PPh dan PPN secara periodik.
Tugas dan Tanggungjawab Juru Buku

1) Menyiapkan bukti transaksi.


2) Memberi kode pada bukti transaksi.
3) Mengisi format-format pembukuan.
4) Menyimpan bukti transaksi di tempat yang aman dan mudah dicari.
5) Membantu Kepala Sekolah menyusun laporan-laporan terkait keuangan.
6) Menyusun pengumuman keuangan.
Azas Umum Penatausahaan Keuangan Sekolah

1. Wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan


yang berlaku.
2. Perlu pemisahan tugas sebagai pemberi otorisasi, yang menerima dan mengeluarkan uang,
dan yang mencatat.
3. Kepala sekolah/madrasah wajib melakukan pemeriksaan terhadap penatausahaan keuangan
sekolah/madrasah, secara berkala (minimal setiap tiga bulan sekali).
4. Dokumen bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan
APBS ditandatangani oleh bendahara dan disahkan oleh kepala sekolah/madrasah.
5. Kepala sekolah/madrasah yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen bukti pada
poin 4 di atas, bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari
penggunaan surat bukti dimaksud.
6. kepala sekolah dalam melakukan pemeriksaan secara berkala dapat dengan cara opname
kas, yaitu kepala sekolah memeriksa posisi kas yang ada di brankas sekolah dan kas yang
ada di bank dijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo akhir Buku Kas Umum pada saat
tanggal pemeriksaan, dan setelah itu dibuatkanBerita Acara Pemeriksaan Kas. Hal ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk tetap menjaga kelangsungan fungsi pengendalian internal
di sekolah/madrasah.
7. Otorisasi yang dilakukan kepala sekolah atas dokumen penerimaan atau pengeluaran yang
dibuat oleh bendahara dan disimpan/dicatat oleh juru buku memastikan adanya pengendalian
dalam proses yang berjalan. Otorisasi yang diberikan menandakan bahwa kepala sekolah
telah menyatakan bertanggung jawab atas dokumen bersangkutan.
Prosedur Penerimaan Dana

 Mengirimkan/memutakhirkan daftar jumlah siswa untuk periode tahun pelajaran (untuk dana
BOS).
 Menyusun rincian kebutuhan untuk setiap periode (3 bulanan), menggunakan format BOS-02
sebagai acuan. Rincian kebutuhan disusun berdasarkan jenis dan kebutuhan dengan
mengacu pada RAPBS (perubahan dari RAPBS dimungkinkan selama tidak melebihi
penerimaan).
 Memeriksa apakah dana sudah berada di rekening sekolah/madrasah (bank). Jika dana
sudah masuk ke rekening maka dana yang masuk itu dicatat pada BOS K-3 dan K-5.
 Melakukan pembukuan dengan mencatat pengambilan dana dalam format BOS K-3 atau K-4.
 Menyimpan bukti penerimaan dana sebagai dokumen sesuai nomor dan tanggal di tempat
yang aman dan mudah.
 Uang yang ada di bank tidak boleh diambil sekaligus, tetapi pengambilan harus dengan
perencanaan, berapa kebutuhan uang untuk melaksanakan suatu kegiatan sekolah.
 Rencana pengambilan dana/penggunaan dana harus diumumkan dalam papan
pengumuman (terkait komponen/uraian beserta besaran jumlah dana) dengan diketahui
bendahara,kepala sekolah dan komite sekolah
PROSEDUR PENGELUARAN DANA

Langkah-langkah pengeluaran dana adalah sebagai berikut:

 Menetapkan rencana kebutuhan rinci nyata suatu periode tertentu .


 Merumuskan draf rencana kebutuhan nyata dengan berpedoman juga pada Rencana Rinci
Penggunaan Dana (untuk dana dari BOS: format BOS K-1A).
 Mengumumkan rencana penggunaan ini kepada publik dengan memasang pengumuman di
papan pengumunan sekolah sesuai format BOS -02.
 Draf rencana kebutuhan ini harus dirinci per program sekolah, per kegiatan,dan per jenis
belanja.
 Draf rencana kebutuhan ini harus ditandatangani oleh Bendahara dan mendapatkan
persetujuan dari Kepala Sekolah untuk menjadi rencana kebutuhan definitif.
 Pelaksanaan
 Semua pengeluaran harus berpedoman pada rencana kebutuhan sesuai format BOS-02.
 Semua pengeluaran yang sudah sesuai dengan rencana kebutuhan tersebut tidak perlu
mendapatkan persetujuan lagi dari kepala sekolah.
 Setiap pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana tersebut harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari kepala sekolah dan Komite Sekolah.
 Pengajuan permintaan dari guru/PTT yang akan melakukan kegiatan kepada bendahara
(Format BOS 02).
 Pembelanjaan untuk pembelian barang/jasa per item belanja tidak melebihi Rp. 10 juta
 Verifikasi oleh Bendahara: kecocokan antara pesanan dengan yang diterima mengenai (a)
jenis, (b) kualitas, (c) jumlah barang/jasa, (d) penghitungan PPN, PPh, (e) harga, (f) bukti
transaksi, dan (g) tersedianya dana.
 Pengeluaran uang dicatat oleh juru buku pada Buku Kas Umum (BOS K-3), Buku pembantu
Kas (BOS K-4), Buku pembantu Bank (BOS K-5) dan Buku pembantu pajak (BOS K-6).
 Bukti transaksi (faktur/kwitansi/nota/bon) dari pihak toko/suplier diberi nomor urut sesuai
dengan tanggal transaksi oleh juru buku dan disimpan sebagai dokumen di tempat yang aman
dan mudah ditemukan tidak dibawa pulang oleh kepala sekolah atau bendahara atau juru
buku.
Tahap Verifikasi

Pada tahap ini tugas bendahara mencocokkan antara bukti pemesanan dengan kartu penerimaan
barang, menyangkut:

a. jenis,
b. kualitas,
c. jumlah barang/jasa,
d. penghitungan PPN dan PPh,
e. harga,
f. bukti transaksi, dan
g. tersedianya dana.

Prosedur Pelaporan

1) Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan.


2) Laporan disusun mengacu pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu beserta dokumen
pendukungnya sebagai bukti dan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3) Laporan yang perlu dibuat sekolah/madrasah untuk masyarakat adalah Laporan Penggunaan
Dana (Format BOS 03).

Jenis Dokumen Penatausahaan Keuangan Sekolah

1. Format RAPBS
2. Format Rencana Penggunaan Dana
3. Pembukuan (BKU,Pembantu Kas,Pembantu Bank,Pembantu Pajak)
4. Format Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran
5. Format Laporan Penggunaan Dana

Bukti Transaksi dalam Penatausahaan Keuangan Sekolah

1. Bukti Penerimaan: bukti yang digunakan untuk dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan
penerimaan sekolah/madrasah, contoh : Kartu Penerimaan Barang, Tanda terima
sumbangan.
2. Bukti Pengeluaran: bukti yang digunakan untuk dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan
pengeluaran sekolah/madrasah. Contoh : Bukti transfer bank atau kwitansi, dengan syarat : <
Rp 250.000.- (tanpa meterai), Rp 250.000.- s.d. Rp 1.000.000.- (meterai Rp 3.000,-) dan > Rp
1.000.000.- (meterai Rp 6.000,-)
3. Bukti Penyetoran: bukti yang digunakan untuk dokumen yang digunakan untuk menyetorkan
uang ke bank contoh : Bukti Setor Bank
Ketika sekolah belanja bahan habis pakai/ATK/belanja barang lainnya, dokumen yang harus ada di
sekolah:

1. Kwitansi/nota/bon/faktur penjualan dari toko/suplier.


2. Tanda terima barang
3. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 22
4. Surat Setoran Pajak (SSP) PPN.
DEFINISI PEMBUKUAN

Pencatatan semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dana yang dilakukan sekolah/madrasah,
baik secara manual atau menggunakan komputer, ke dalam bukubuku sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Manfaat Pembukuan

Menyediakan data dan catatan rinci tentang:

1. Penerimaan dan pengeluaran sekolah/ madrasah sesuai tanggal kejadian.


2. Mana tersisa dan terpakai pada periode tertentu.
Data tersebut dipergunakan untuk/sebagai dasar dalam menyusun laporan sebagai bentuk
pertanggungjawaban sekolah/madrasah.

Transaksi Penerimaan Internal

Penerimaan yang hanya mempengaruhi posisi kas dan posisi bank, atau posisi kas saja.
 Contoh: Penyetoran uang kas ke bank, pemindahan dana dari satu bank ke bank lain.
Transaksi Penerimaan Eksternal

Penerimaan yang mempengaruhi posisi kas dan posisi bank karena pembelian barang/jasa.

 Contoh: Pencairan dana, pungutan pajak, bunga tabungan/deposito.


Transaksi Pengeluaran

Transaksi yang mengakibatkan dana sekolah/ madrasah (di kas atau di bank) berkurang.

INTERNAL : Pengeluaran yang hanya mempengaruhi posisi kas dan posisi bank, atau posisi kas
saja;seperti memindahkan dana dari saku kiri ke saku kanan atau sebaliknya.

EKSTERNAL : Pengeluaran yang mempengaruhi posisi/ jumlah uang kas dan/ atau posisi/jumlah
uang di bank karena dibelanjakan untuk barang/jasa.

Jenis Buku

1) Buku Utama: Buku Kas Umum


2) Buku pembantu (Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak).
3) Disusun untuk masing-masing sumber dana.
4) Dasar pembukuan: bukti transaksi: nomor bukti, nomor kode akun (terlampir), uraian, dan
jumlah uang.
Prinsip Pembukuan

1) Semua transaksi keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran, harus dibukukan di buku-
buku yang sudah baku (baik jenis buku maupun formatnya), yaitu buku Kas Umum, dan buku-
buku pembantu: Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak.
2) Semua format pembukuan bukanlah format multi sumber, sehingga setiap sumber dana harus
menyusun format-format ini.
3) Sebelum dibukukan maka setiap transaksi harus disiapkan bukti-bukti transaksinya lenkap
dengan tanggal kejadian, nomor bukti transaksi, nomor kode akun, serta uraian penerimaan
dan pengeluaran. Kode akun hanya boleh dipilih dari lampiran. Pertama sekolah harus
memilih kode akun sesuai dengan Depdagri atau kode akun untuk BOS. Kemudian harus
memilih program nasional dan program sekolah (penerimaan/pengeluaran) dalam rangka
program nasional yang mana, dan untuk program sekolah yang mana. Akhirnya sekolah
harus memilih kode akun untuk jenis transaksi.
Perlu diperhatikan :

1) Buku Kas Umum: hanya menampung transaksi eksternal saja. Apabila transaksi internal akan
dibukukan dalam buku ini, maka pada saat yang sama harus dilakukan pembukuan di sisi
yang sebaliknya (untuk penerimaan uang kas dari bank dibukukan di kolom penerimaan
(karena uang kas kita bertambah), tetapi pada saat yang sama juga harus dibukukan
pengeluaran uang di bank, karena pada saat yang sama uang kita di bank berkurang.
2) Buku Pembantu Kas, menampung transaksi eksternal maupun internal yang dilakukan per
kas.
3) Buku Pembantu Bank, menampung transaksi eksternal maupun internal yang dilakukan
melalui bank.
4) Buku Pembantu Pajak, menampung transaksi eksternal yang dilakukan per kas ataupun
melalui bank yang berkaitan dengan transaksi perpajakan saja (pemungutan dan penyetoran
pajak).

8. Tindak Lanjut Diklat


Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri pendidikan dan latihan ”

Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun 2015 pola kemitraan antara Pemerintah

Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ” ini adalah

penulis melakukan refleksi diri terhadap pencapaian tujuan pendidikan dan latihan dengan

melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yaitu efektifitas, efesiensi, akuntabilitas,

transparansi dan meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

9. Dampak Diklat

Adapun dampak yang dirasakan dari diklat ini adalah :

1. Bagi peserta/kepala sekolah :

Meningkatnya rasa percaya diri dan kemampuan untuk melaksanakan pengelolaan

keuangan.

2. Dagi institusi/sekolah :

Mempunyai kepala sekolah yang dapat merencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan, dengan demikian maka

efektifitas, efesiensi, akuntabilitas dan transparansi serta , meminimalkan

penyalahgunaan anggaran sekolah dapat terlaksana.

3. Bagi siswa dan masyarakat umumnya

Penyaluran keuangan sekolah tepat sasaran yaitu untuk kegiatan opersional sekolah
yang sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan di sekolah.
BAB. III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun 2015 pola

kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tanah Laut

adalah merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk mengembangkan keprofesian bagi pengelola

keuangan khususnya bagi kepala sekolah, Dengan adanya diklat ini kepala sekolah lebih percaya

diri untuk mengelola keuangan sekolah.

Kegiatan pengelolaan sekolah meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan, dengan demikian maka efektifitas,

efesiensi, akuntabilitas dan transparansi serta meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah

dapat terlaksana.

B. Saran-Saran

Dari hasil-hasil Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun

2015 pola kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Tanah Laut sebagaimana laporan di sarankan :

1. Semua pihak khususnya peserta diklat dapat melaksanakan sesuai dengan

tujuan diklat.

2. Untuk menjamin terlaksananya hasil diklat tersebut perlu ada singkronisasi antar

pihak terkait dengan pelaksana di lapangan khususnya tata kelola keuangan

sekolah.

Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam laporan ini, oleh sebab itu

penulis memohon kepada pembaca untuk memberikan saran-saran untuk perbaikan penulisan

laporan.

Mudah-mudahan dapat merefleksi dan melakukan aksi atas hasil Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Pengelolaan Keuangan Sekolah Angkatan I tahun 2015 pola kemitraan antara

Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dengan Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Matrik kegiatan diklat pengelolaan keuangan sekolah

Nama
Jumlah Jam Nama- Mata Diklat/
Tempat Penyeleng-
Nama Diklat Kegiatan Nama
Kegiatan gara
Diklat Fasilitator Kompetensi
Kegiatan Dampak*)

Diklat Diklat BKD Transparansi


Pengelolaa Loka Kabupaten pengelolaan
Bina Pengelolaan Tanah Laut keuangan
n Andrian
Praja, Jln 5 Keuangan sekolah
Keuangan Hutan Anwari
Daerah
Angkatan I Kota
Pelaihari

Kedudukan &
Andrian Tugas Pejabat
5
Arpani Pengelola
Keuangan

Manajemen
Bantuan
5 Ishak
Operasional
sekolah

Pedoman
Pengelolaan
5 H. Mulyadi. BOS menurut
Permendagri 62
Tahun 2011
Penatausahaan
Pertanggungjaw
Fatkhan.S aban Bendahara
5
E.MM serta
Penyampaianny
a

Simulasi
Fatkhan.S
5 Penausahaan
E.MM
Bendahara

SAP Menurut
Cahyo
5 PP 71 Tahun
Widiyanto
2010
Agus Tuntutan Ganti
5
Diannor Rugi (TGR)

Akutansi
Penyusunan
M. Azhar
Laporan
5 Budiman,
Keuangan
SE
Pertanggungjaw
aban

Pengelolaan
5 Fifit Barang Milik
Daerah

Proses
M. Azhar Penetapan Dok.
6 Budiman, Pelaksanaan
SE Penatausahaan
Keuangan
Audit
Hj. Pertanggungjaw
6 Rusmiati. aban Keuangan
& Sri Hadi dan
Pengawasan

Sigit Peraturan
5
Raharjo Perpajakan

Fifiana Fitri Pengelolaan


5 Amalia Keuangan
SE,AK,CA Sekolah

4 BKD Evaluasi Belajar

Observasi
16 BKD
Lapangan

92 Jumlah
Materi
Materi Materi
Penunjan
Penunjang Penunjang
g

Andra Eka Mengarahan


2
Putra program

Building
Adi Learning
5
Santoso Commitment
(BLC)

Kebijakan
Lutfia Pembangunan
4
Uyun Pendidikan Kab.
Tanah Laut

Ir. H.A. Pencerahan


5 Nizar Mental Spiritual
S.Sos.M.Si (PMS)

H. Kaspul
4 Jam Pimpinan
Hadi

Firmansya MTSL
4
h Kepegawaian

Tim
Kepemimpinan
10 outbond
Situasional
BKD

34 Jumlah

Anda mungkin juga menyukai