Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA


EFFLUX TIME

Nama : Rosa Amalia P/ Krisna Wisnu W/ Okta Widya L


NIM : D500180112/ D500180113/ D500180115
Kelompok : E-2
Tanggal Percobaan : 10 Desember 2020
Asisten : Dinar Puspita Wardhani
Dosen : Hamid Abdilah, S.T., M.T.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


TAHUN 2020/2021
DAFTAR ISI
I. TUJUAN PERCOBAAN .................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 1
A. Pengertian Fluida ........................................................................ 1
B. Macam – Macam Fluida.............................................................. 2
C. Aliran Fluida dalam Pipa ............................................................ 2
D. Faktor Gesekan............................................................................ 2
E. Tegangan Geser pada Dinding Pipa ............................................ 4
F. Pengaruh Head Aliran Laminer .................................................. 5
G. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengosongan Tangki ....... 5
H. Panjang Ekuivalen ....................................................................... 5
III. ALAT DAN BAHAN ....................................................................... 7
A. Alat ............................................................................................. 7
B. Bahan........................................................................................... 7
C. Gambar Alat ................................................................................ 8
IV. CARA KERJA ................................................................................ 10
V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ............................. 11
A. Hasil Percobaan ......................................................................... 11
B. Pembahasan .............................................................................. 12
VI. KESIMPULAN ............................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 16
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ 17
VII. LAMPIRAN .................................................................................... 18
A. Perhitungan ............................................................................... 18
B. Analisis Galat ............................................................................ 36
I. TUJUAN
a. Mencari panjang ekivalen suatu pipa berdasarkan waktu pengosongan
tangki dengan menggunakan pipa pengeluaran lurus yang dipasang
vertikal dengan berbagai panjang pipa.
b. Menentukan panjang ekivalen dari pengecilan ukuran aliran (sudden
contraction) berdasarkan kurva panjang ekivalen terhadap panjang
pipa.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk
secara permanen. Apabila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa
fluida, maka dalam fluida berbentuk lapisan yang satu meluncur diatas
lapisan-lapisan lainnya. Selama proses perubahan terdapat tegangan
geser, yang besarnya tergantung pada viskositas fluida dan laju luncur
(Mc. Cabe, 1987).
Fluida adalah sesuatu yang bentuknya dapat berubah secara
kontinyu akibat gaya gesek. Fluida viskos maupun encer akan
mengalami pergerakan pada suatu bagian terhadap bagian lainnya bila
ada gaya fluida gesek bekerja padanya (Djojodiharjo, 1993).
Fluida merupakan suatu zat yang bentuknya dapat berubah
secara kontinyu akibat gaya geser fluida, baik kental maupun encer
dimana fluida akan mengalami pergerakan antara satu bagian dengan
bagian lainnya. Fluida akan mengandalkan tekanan atau perlawanan
terhadap gerakan. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan kecepatan
pada berbagai titik dalam fluida itu sendiri. Dalam ruang dapat terjadi
pergesekan diantara lapisan fluida yang satu terhadap fluida yang lain
yang ada didekatnya dan diantara fluida tersebut terjadi pergesekan

1
2

dalam. Adanya sifat gesekan pada fluida tersebut dengan viskositas atau
kekentalan fluida (Widodo, 1986).

B. Macam – Macam Fluida


Fluida dibagi menjadi 4 macam (Mc. Cabe, 1987) :
1. Fluida Compressible
Adalah fluida yang mempunyai densitas yang terpengaruh
sedikit oleh perubahan yang agak besar pada temperatur dan
tekanan.
2. Fluida Incompressible
Adalah fluida yang mempunyai densitas yang peka terhadap
perubahan temperatur dan tekanan.
3. Fluida Newtonian
Adalah fluida yang memiliki hubungan antara laju geser
terhadap tegangan geser yang bersifat luncur pada temperatur tetap.
4. Fluida Non Newtonian
Adalah fluida yang tidak memiliki hubungan antara laju geser
terhadap tegangan geser yang bersifat linier.

C. Aliran Fluida dalam Pipa


Berikut merupakan jenis aliran dari fluida dalam pipa :
1. Aliran Laminer
Didalam aliran ini partikel-partikel fluidanya bergesekan di
sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar dengan laminer atau
lapisan-lapisan aliran laminer diatur dengan hukum yang
menghubungkan tegangan gesek ke laju pergeseran perubahan
bentuk sudut, yaitu hasil viskositas fluida dan gradien kecepatan
(Widodo, 1986).
3

Aliran akan laminer jika bilangan Reynold kurang dari 2300 dan
akan turbulen jika bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Jika
bilangan Raynold terletak diantara 2300-4000 maka disebut aliran
transisi (Panjaitan, D.O. dan Stiepu, 2012).

2. Aliran Turbulen
Pada aliran turbulen partikel-partikel bergerak secara
serampungan ke semua arah. Tegangan gesek dalam aliran urbulen
dapat dinyatakan dalam rumus :
𝑑𝑉
𝜏 = (𝜇 + 𝑚) ................................ (1)
𝑑𝑡

Dimana 𝜏 adalah sebuah faktor yang tergantung pada kecepatan


fluida dan gerakan fluida. Faktor pertama (µ), menyatakan efek-efek
dari gerak kenetralan dan faktor fluida. Faktor kedua (m)
menyatakan dari efek-efek tumbukan (Mc. Cabe, 1999).
Ciri-ciri aliran turbulen (Giles, 1993) :
a. Kecepatan yang tinggi
b. Berdiameter linier yang besar
c. Viskositas yang rendah

3. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke
aliran turbulen. Uuntuk bilangan reynold diatas 2100 dan dibawah
4000, maka faktor friksi dihitung dengan menggunakan persamaan
(Field, B.S. and Hrnjk, 2007) :
𝑓 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 = 56,8 x 10−10 𝑅𝑒 2 ................... (2)
4

D. Faktor Gesekan
Faktor gesekan F dapat diturunkan secara matematis untuk
aliran laminer, tetapi tidak ada hubungan matematis yang sederhana
untuk variasi F dengan hubungan bilangan reynold yang tersedia untuk
aliran turbulen. Ada gaya gesek akan menimbulkan penambahan head
cairan, yang oleh D’Archy dirumuskan (Giles, 1993) :
𝐿 𝑉2
ℎ=𝐹 ........................... (3)
2𝑔𝐷

untuk aliran laminer (Re < 2100)


64
𝑓= ........................... (4)
𝑅𝑒

Untuk aliran turbulen (Re > 2100)


0,0791
𝑓= 1 ............................ (5)
𝑅𝑒 4

Dimana :
f : faktor gesekan
L : panjang
D : diameter pipa
𝑉2
: Head kecepatan
2𝑔

E. Tegangan Geser pada Dinding Pipa


Tegangan geser pada dinding pipa dapat dinyatakan dalam
(Bambang, 1981) :
𝐹 𝜌 𝑉2
𝑍0 = ................................ (6)
𝑑

Keterangan :
F : Faktor gesekan tidak berdimensi
Variasi geser pada suatu irisan penumpang adalah :
𝑃1 𝑃2 4ℎ𝐿 𝑟
𝜏= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜏 = ( ) ........................ (7)
2𝐿 2𝐿
5

F. Pengaruh Head Aliran Laminer


Persamaan Hogen-Posoweille (Widodo, 1986) :
32 𝜇 𝐿 𝐷
(𝑚) = ......................... (8)
𝜌𝑔𝐷

Sedangkan rumus Darey Wers Back menurut dasar menghiung


head turun untuk aliran fluida dalam pipa adalah (Widodo, 1986) :
𝐹 𝐿 𝑉2
𝑚= ............................ (9)
𝐷2 𝑔

G. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengosongan Tangki


Faktor-faktor yang mempengaruhi pengosongan tangki adalah
(Haryanto, 1989) :
1. Panjang Pipa
Semakin panjang pipa, maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengosongkan tangki akan semakin lama. Hal ini disebabkan oleh
gaya gesek pipa yaitu semakin panjang pipa maka gaya gesek akan
semakin lama.
2. Diameter Pipa
Semakin besar diameter pipa, maka waktu yang diperlukan
untuk mengosongkan tangki akan menjadi semakin cepat. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya gaya gesek pada pipa.
3. Kecepatan Aliran
Semakin besar kecepatan aliran suatu pipa, maka waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan tangki akan semakin kesil karena
gaya geseknya akan semakin kecil.

H. Panjang Ekuivalen
Panjang ekuivalen adalah penurunan tekanan melalui
pemasangan pada panjang pipa. Secara teori, penurunan tekanan
melalui pemasangan sama dengan tekanan yang hilang melalui
perpipaan panjang tertentu pada laju alir yang sesuai (Neutrium, 2012).
6

Ekuivalen panjang pipa, untuk memudahkan perhitungan


besarnya kehilangan tekanan yang disebabkan karena penggunaan
fitting biasanya diperhitungkan dengan cara menambahkan harga
panjang pipa yang diperhitungkan dengan harga ekuivalen dan fitting—
fitting yang digunakan (Adhimas Praditya Kurniawan, 2014)
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Berikut merupakan alat yang digunakan pada praktikum
pengosongan tangki :
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam percobaan waktu pengosongan
tangki.
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Ember - 1
2. Penggaris - 1
3. Pipa ¾ inch 10 cm ; 30 cm; 50 cm 1;1;1
Rangkaian alat efflux
4. - 1
time
5. Stopwatch - 1

B. Bahan
Berikut adalah bahan yang digunakan pada praktikum
pengosongan tangki.
Tabel 2. Bahan yang diguanakan dalam percobaan waktu pengosongan
tangki.

Nama Volume Density


No. Massa (gr) Kadar (%)
Bahan (mL) (kg/m3)

1. Air - Secukupnya - 997

7
8

C. Gambar Alat
Berikut adalahrangkaian alat yang digunakan dalam praktikum
efflux time.
1. Rangkaian kerangka alat pada praktikum efflux time.

Keterangan :
1. Ember penampung
2. Rangkaian alat efflux time
3. Tiang penyangga

Gambar 1. Kerangka alat praktikum efflux time.


9

2. Rangkaian susunan pipa.

Keterangan :
1. Reducer 5 inch ke 2 inch
2. Tee 2 inch
3. Reducer 2 inch ke ¾ inch
4. Kran ¾ inch
5. Sambungan drat ¾ female

Gambar 2. Susunan Pipa.


IV. CARA KERJA
Pipa dengan panjang 10 cm dan berdiameter ¾ inch dipasang pada dasar
tangki. Kemudian keran pada ujung pipa ditutup dan tangki diisi air hingga
batas ketinggian sedikit diatas 99 cm. Setelah itu keran dibuka dan air akan
mengalir melalui pipa dan dicatat waktu yang diperlukan untuk penurunan
air pada ketinggian yang telah ditentukan yaitu 99 cm, 94 cm, 89 cm, 84
cm,79 cm, 74 cm, 69 cm, 64 cm, 59 cm dan 54 cm. Kemudian ulangi
langkah tersebut untuk setiap variasi panjang pipa yang telah ditentukan
yaitu 10 cm, 30 cm, dan 50 cm.

10
V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan.
Berikut ini merupakan data hasil praktikum pengosongan tangki
pada masing-masing panjang pipa.
Tabel 3. Data praktikum pengosongan tangki dengan diameter pipa
¾ inch dan panjang pipa 10 cm.

Tinggi (h) Waktu (t)


99 0,42
94 0,85
89 1,46
84 2,49
79 2,95
74 3,54
69 4,52
64 5,02
59 5,79
54 6,58

Tabel 4. Data praktikum pengosongan tangki dengan diameter pipa


¾ inch dan panjang pipa 30 cm.

Tinggi (h) Waktu (t)


99 0,54
94 1,02
89 2,25
84 2,79
79 3,42
74 4,59
69 5,13
64 6,07
59 6,85
54 7,66

11
12

Tabel 5. Data praktikum pengosongan tangki dengan diameter pipa


¾ inch dan panjang pipa 50 cm.

Tinggi (h) Waktu (t)


99 0,66
94 1,18
89 2,43
84 2,95
79 3,77
74 4,77
69 5,44
64 6,57
59 7,21
54 8,32

B. Pembahasan
Pada praktikum pengosongan tangki memiliki tujuan untuk
mencari panjang ekivalen berdasarkan waktu yang diperlukan untuk
pengosongan tangki melalui suatu pipa vertical yang memiliki panjang
dan diameter yang berbeda. Pada praktikum ini menggunakan diameter
tangki 5 inch dan diameter pipa ¾ inch dengan variasi panjang pipa 10
cm, 30 cm dan 50 cm.
Panjang ekivalen pipa adalah nilai konstanta numerik yang
mengkonversi kerugian gesekan pada katup (valve), belokan (bend),
dan sambungan (fitting) menjadi panjang pipa lurus. Konstanta panjang
ekivalen diperoleh dari perkiraan Fanning friction factor (faktor gesek)
untuk aliran melalui pipa.
Diameter dan panjang pada pipa berpengaruh pada waktu serta
panjang ekivalen yang dihasilkan.
13

18000
16000
14000 y = 29968x + 888,67
12000 R² = 0,9855

10000

Le
8000
6000
4000
2000
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Panjang Pipa (m)

Gambar 2. Hubungan panjang pipa dengan panjang ekivalen.

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa semakin panjang


suatu pipa maka nilai panjang ekivalennya juga semkain besar. Panjang
pipa juga berpengaruh pada waktu pengosongan tangki. Semakin
panjang pipa, waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki juga
semakin lama.
Pada diameter pipa ¾ inch, panjang pipa 10 cm membutuhkan
waktu untuk pengosongan tangki sebesar 6,58 sekon, panjang pipa 30
cm sebesar 7,66 sekon dan panjang pipa 50 cm sebesar 8,32 sekon.
Sedangkan perolehan nilai panjang ekivalen diameter pipa ¾ inch ,
pada panjang pipa 10 cm diperoleh nilai panjang ekivalen sebesar
3465,809, panjang pipa 30 cm panjang ekivalen sebesar 10718,56 dan
panjang pipa 50 cm panjang ekivalen sebesar 15453,14. Berdasarkan
hasil data tersebut maka diketahui jika semakin tinggi panjang pipa,
maka waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki akan semakin
lama serta nilai panjang ekivalen yang dihasilkan juga semakin besar
pula. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi praktikum
pengosongan tangki antara lain yaitu panjang pipa.
14

Pada grafik hubungan panjang pipa dengan panjang ekivalen


didapatkan nilai Le nyata sistem sebesar 888,67, sedangkan pada
perhitungan nilai Le teoritis diperoleh 571. Nilai antara Le nyata sistem
dengan Le teoritis berbeda sangat jauh. Hal ini dapat disebabkan karena
beberapa kesalahan antara lain kurang telitinya praktikan dalam
mengamati waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan tinggi cairan
dari tinggi awal (H1) ke tinggi akhir (H2) , bukaan kran yang tidak
sempurna. Selain itu juga karena aliran yang terjadi bisa saja
menyebabkan suatu gesekan pada dinding pipa dengan fluida. Faktor
keberhasilan praktikum pengosongan tangki antara lain ketepatan
dalam pembacaan waktu, bukaan kran yang dilakukan harus maksimal
dan tepat serta ketepatan dalam melakukan perhitungan.
VI. KESIMPULAN
Dari praktikum pengosongan tangki dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Panjang ekuivalen nyata sistem sebesar 888,67 dan panjang ekuivalen
teoritis sebesar 571.
2. Semakin panjang pipa, maka waktu yang dibutuhkan semakin lama dan
panjang ekuivalen yang dihasilkan semakin besar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adhimas Praditya Kurniawan, S. (2014). Kapasitas Daya Dukung Jaringan Pipa Air
Bersih Dan Ven Gedung Lembaga Pengembangan Dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Inersia, 10(2), 80–92.
https://doi.org/10.21831/inersia.v10i2.9957

Bambang, P. (1981). Mekanika Fluida. Erlangga.

Djojodiharjo, H. (1993). Mekanika Fluida. Erlangga.

Field, B.S. and Hrnjk, P. S. (2007). Two-Phase Pressure Drop and Flow Regime od
Refrigerants and Refrigerant-Oil Mixture in Small Channels. Champaign.

Giles, R. V. (1993). Mekanika Fluida dan Hidrolika. Erlangga.

Haryanto. (1989). Mekanika Fluida. Erlangga.

Mc. Cabe, W. L. (1987). Operasi Teknik Kimia. Erlangga.

Mc. Cabe, W. L. (1999). Operasi Teknik Kimia (4th ed.). Erlangga.

Neutrium. (2012). Pressure Loss From Fitting Equivalent Length Method.

Panjaitan, D.O. dan Stiepu, T. (2012). Rancang Bangun Pompa Hidram dan Pengujian
Pengaruh Variasi Tinggi Tabung Udara dan Panjang Pipa Pemasukan Terhadap
Untuk Kerja Pompa Hidram. Dinamis, 2(2).

Widodo, H. S. (1986). Mekanika Fluida dan Hidrolika (2nd ed.). Balai Pustaka.

16
17

Surakarta, 10 Desember 2020


Asisten Pembimbing, Praktikan,
1. Rosa Amalia Putri
2. Krisna Wisnu W
3. Okta Widya L
(Dinar Puspita Wardhani)
Mengetahui,
Dosen Pembimbing

(Hamid Abdilah, S.T., M.T)


VII. LAMPIRAN
A. Perhitungan
1. Menentukan hi3/7- h3/7 disetiap penurunan cairan pada diameter pipa
¾ inch dengan variasi panjang pipa 10 cm, 30 cm, 50 cm.
a. Panjang Pipa = 10 cm = 0,1 m
h = 99 cm = 0,99 cm
hi = 99 cm = 0,99 cm
hi3/7- h3/7= 0,993/7- 0,993/7
hi3/7- h3/7= 0
Lakukan perhitungan yang sama untuk ketinggian lainnya.
Berikut ini merupakan data hasil perhitungan hi3/7- h3/7
disetiap penurunan cairan pada panjang pipa 10 cm untuk
masing-masing ketinggian :
Tabel 9. Data perhitungan hi3/7- h3/7 disetiap penurunan cairan
pada panjang pipa 10 cm.

No h (m) hi (m) hi3/7 - h3/7


1 0,99 0,99 0
2 0,94 0,99 0,021871491
3 0,89 0,99 0,044418391
4 0,84 0,99 0,067701358
5 0,79 0,99 0,091790508
6 0,74 0,99 0,116767599
7 0,69 0,99 0,142728897
8 0,64 0,99 0,169789028
9 0,59 0,99 0,19808623
10 0,54 0,99 0,227789699

18
19

b. Panjang Pipa = 30 cm = 0,3 m


h = 99 cm = 0,99 cm
hi = 99 cm = 0,99 cm
hi3/7- h3/7= 0,993/7- 0,993/7
hi3/7- h3/7= 0
Lakukan perhitungan yang sama untuk ketinggian lainnya.
Berikut ini merupakan data hasil perhitungan hi3/7- h3/7
disetiap penurunan cairan pada panjang pipa 30 cm untuk
masing-masing ketinggian :
Tabel 10. Data perhitungan hi3/7- h3/7 disetiap penurunan
cairan pada panjang pipa 30 cm.

No h (m) hi (m) hi3/7 - h3/7


1 0,99 0,99 0
2 0,94 0,99 0,021871491
3 0,89 0,99 0,044418391
4 0,84 0,99 0,067701358
5 0,79 0,99 0,091790508
6 0,74 0,99 0,116767599
7 0,69 0,99 0,142728897
8 0,64 0,99 0,169789028
9 0,59 0,99 0,19808623
10 0,54 0,99 0,227789699

c. Panjang Pipa = 50 cm = 0,5 m


h = 99 cm = 0,99 cm
hi = 99 cm = 0,99 cm
hi3/7- h3/7= 0,993/7- 0,993/7
20

hi3/7- h3/7= 0
Lakukan perhitungan yang sama untuk ketinggian lainnya.
Berikut ini merupakan data hasil perhitungan hi3/7- h3/7
disetiap penurunan cairan pada panjang pipa 50 cm untuk
masing-masing ketinggian :
Tabel 11. Data perhitungan hi3/7- h3/7 disetiap penurunan
cairan pada panjang pipa 50 cm.

No h (m) hi (m) hi3/7 - h3/7


1 0,99 0,99 0
2 0,94 0,99 0,021871491
3 0,89 0,99 0,044418391
4 0,84 0,99 0,067701358
5 0,79 0,99 0,091790508
6 0,74 0,99 0,116767599
7 0,69 0,99 0,142728897
8 0,64 0,99 0,169789028
9 0,59 0,99 0,19808623
10 0,54 0,99 0,227789699

2. Menentukan kecepatan laju alir cairan pada diameter pipa ¾ inch


dengan variasi panjang pipa 10 cm, 30 cm, 50 cm.
a. Panjang Pipa = 10 cm = 0,1 m
Diameter tangki = 5 inch = 0,127 m
Diameter pipa = ¾ inch = 0,01905 m
ℎ3−ℎ1 𝑑 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 2
V = −(( 𝑡3−𝑡1 ) × ( ) )
𝑑 𝑝𝑖𝑝𝑎

0,89−0,99 0,127 2
= −(( ) × (0,01905) )
1,04−0
= 4,273504274 m/s
21

Berikut merupakan data perhitungan kecepatan laju alir


cairan pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 10 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
Tabel 12. Data perhitungan kecepatan laju alir cairan pada
diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 10 cm.

No h ( m) t (s) V (m/s)
1 0,99 0 0
2 0,94 0,43 4,273504274

3 0,89 1,04 2,7100271

4 0,84 2,07 2,98284862

5 0,79 2,53 4,232804233

6 0,74 3,12 2,830856334

7 0,69 4,1 3,003003003

8 0,64 4,6 3,499562555

9 0,59 5,37 2,849002849

10 0,54 6,16 2,812939522

b. Panjang Pipa = 30 cm = 0,3 m


Diameter tangki = 5 inch = 0,127 m
Diameter pipa = ¾ inch = 0,01905 m
ℎ3−ℎ1 𝑑 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 2
V = −(( 𝑡3−𝑡1 ) × ( ) )
𝑑 𝑝𝑖𝑝𝑎

0,89−0,99 0,127 2
= −(( ) × (0,01905) )
1,71−0
= 2,599090318 m/s

Berikut merupakan data perhitungan kecepatan laju alir


cairan pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 30 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
22

Tabel 13. Data perhitungan kecepatan laju alir cairan pada


diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 30 cm.

No h ( m) t (s) V (m/s)
1 0,99 0 0

2 0,94 0,48 2,599090318

3 0,89 1,71 2,510985562

4 0,84 2,25 3,798670465

5 0,79 2,88 2,469135802

6 0,74 4,05 2,599090318

7 0,69 4,59 3,003003003

8 0,64 5,53 2,583979328

9 0,59 6,31 2,795248078

10 0,54 7,12 2,743484225

c. Panjang Pipa = 50 cm = 0,5 m


Diameter tangki = 5 inch = 0,127 m
Diameter pipa = ¾ inch = 0,01905 m
ℎ3−ℎ1 𝑑 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 2
V = −(( 𝑡3−𝑡1 ) × ( ) )
𝑑 𝑝𝑖𝑝𝑎

0,89−0,99 0,127 2
= −(( ) × (0,01905) )
1,77−0
= 2,510985562 m/s
Berikut merupakan data perhitungan kecepatan laju alir
cairan pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
23

Tabel 14. Data perhitungan kecepatan laju alir cairan pada


diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm.

No h ( m) t (s) V (m/s)
1 0,99 0 0

2 0,94 0,52 2,510985562

3 0,89 1,77 2,510985562

4 0,84 2,29 3,316749585

5 0,79 3,11 2,442002442

6 0,74 4,11 2,661343979

7 0,69 4,78 2,469135802

8 0,64 5,91 2,510985562

9 0,59 6,55 2,53968254

10 0,54 7,66 2,002002002

3. Menentukan bilangan Reynold dari diameter pipa ¾ inch dengan


variasi panjang pipa 10 cm, 30 cm, 50 cm.
Diketahui :
Suhu = 25oC
Massa jenis cairan = 997 kg/m3
Viskositas cairan = 0,000890 Pa.s
Diameter pipa = ¾ inch = 0,01905 m
Bilangan Reynold =
- Laminer = Re< 2300
- Transisi = 2300< Re< 4000
- Turbulen = 4000< Re< 10000
- Turbulen full = Re > 10000
a. Panjang Pipa = 10 cm = 0,1 m
24

𝜌×𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎×𝑉
Re = ( )
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑘𝑔
997 ×0,01905 m× 4,273504274𝑚/𝑠
𝑚3
Re = ( )
0,000890 𝑃𝑎.𝑠

Re = 91197,78162 ( Turbulen full)


Berikut merupakan data perhitungan bilangan Reynold
pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 10 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
Tabel 15. Data perhitungan bilangan Reynold pada
diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 10 cm

No V (m/s) Re Kesimpulan
1 0 - -

2 4,273504274 91197,78162 turbulen full

3 2,7100271 57832,73956 turbulen full

4 2,98284862 63654,82744 turbulen full

5 4,232804233 90329,23132 turbulen full

6 2,830856334 60411,26935 turbulen full

7 3,003003003 64084,92762 turbulen full

8 3,499562555 74681,64794 turbulen full

9 2,849002849 60798,52108 turbulen full

10 2,812939522 60028,91955 turbulen full

b. Panjang Pipa = 30 cm = 0,3 m


𝜌×𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎×𝑉
Re = ( )
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑘𝑔
997 ×0,01905 m×2,599090318 𝑚/𝑠
𝑚3
Re = ( )
0,000890 𝑃𝑎.𝑠

Re = 55465,31748 ( Turbulen full)


25

Berikut merupakan data perhitungan bilangan Reynold


pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 30 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
Tabel 16. Data perhitungan bilangan Reynold pada
diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 30 cm

No V (m/s) Re Kesimpulan
1 0 - -

2 2,599090318 55465,31748 turbulen full

3 2,510985562 53585,13722 turbulen full

4 3,798670465 81064,69477 turbulen full

5 2,469135802 52692,0516 turbulen full

6 2,599090318 55465,31748 turbulen full

7 3,003003003 64084,92762 turbulen full

8 2,583979328 55142,8447 turbulen full

9 2,795248078 59651,37917 turbulen full

10 2,743484225 58546,724 turbulen full

c. Panjang Pipa = 50 cm = 0,5 m


𝜌×𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎×𝑉
Re = ( )
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑘𝑔
997 ×0,01905 m×2,510985562 𝑚/𝑠
𝑚3
Re = ( )
0,000890 𝑃𝑎.𝑠

Re = 53585,13722 ( Turbulen full)


Berikut merupakan data perhitungan bilangan Reynold
pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
26

Tabel 17. Data perhitungan bilangan Reynold pada


diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm

No V (m/s) Re Kesimpulan
1 0 - -

2 2,510985562 53585,13722 turbulen full

3 2,510985562 53585,13722 turbulen full

4 3,316749585 70780,36782 turbulen full

5 2,442002442 52113,01807 turbulen full

6 2,661343979 56793,82807 turbulen full

7 2,469135802 52692,0516 turbulen full

8 2,510985562 53585,13722 turbulen full

9 2,53968254 54197,53879 turbulen full

10 2,002002002 42723,28508 turbulen full

4. Menentukan friction factor.


a. Panjang Pipa = 10 cm = 0,1 m

0,0791
f =
91197,781621 /4

f = 0,004551771
Berikut ini merupakan data perhitungan friction factor
dari panjang pipa 10 cm.
27

Tabel 18. Data friction factor dari panjang pipa 10 cm

No Re f
1 - -
2 91197,78162 0,004552

3 57832,73956 0,005101

4 63654,82744 0,00498

5 90329,23132 0,004563

6 60411,26935 0,005045

7 64084,92762 0,004972

8 74681,64794 0,004785

9 60798,52108 0,005037

10 60028,91955 0,005053

b. Panjang Pipa = 30 cm = 0,3 m

0,0791
f = 55465,317481 /4

f = 0,005154317
Berikut ini merupakan data perhitungan friction factor
dari panjang pipa 30 cm.
28

Tabel 19. Data friction factor dari panjang pipa 30 cm

No Re f
1 - -
2 55465,31748 0,005154

3 53585,13722 0,005199

4 81064,69477 0,004688

5 52692,0516 0,005221

6 55465,31748 0,005154

7 64084,92762 0,004972

8 55142,8447 0,005162

9 59651,37917 0,005061

10 58546,724 0,005085

a. Panjang Pipa = 50 cm = 0,5 m

0,0791
f = 53585,137221 /4

f = 0,005198947
Berikut ini merupakan data perhitungan friction factor
dari panjang pipa 50 cm.
29

Tabel 20. Data friction factor dari panjang pipa 50 cm

No Re f
1 - -
2 53585,13722 0,005199

3 53585,13722 0,005199

4 70780,36782 0,00485

5 52113,01807 0,005235

6 56793,82807 0,005124

7 52692,0516 0,005221

8 53585,13722 0,005199

9 54197,53879 0,005184

10 42723,28508 0,005502

5. Menentukan nilai k1 dari regresi grafik.


a. Panjang Pipa = 10 cm = 0,1 m
7
6
y = 27,301x
5
4
t

3
2
1
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
hi^3/7 - h^3/7

Gambar 3 . Garfik hubungan h sebagai fungsi waktu


Hasil regresi y = 27,301 x
y = k1
30

k1 = 27,301
b. Panjang Pipa = 30 cm = 0,3 m
8
7 y = 32,121x
6
5
4
t 3
2
1
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
hi^3/7 - h^3/7

Gambar 4 . Garfik hubungan h sebagai fungsi waktu


Hasil regresi y = 32,121 x
y = k1
k1 = 32,121

c. Panjang Pipa = 50 cm = 0,5 m


10

8 y = 33,871x

6
t

0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
hi^3/7 - h^3/7

Gambar 5 . Garfik hubungan h sebagai fungsi waktu


Hasil regresi y = 33,871 x
y = k1
k1 = 33,871
31

6. Menentukan panjang ekivalen pipa diameter ¾ inch dengan variasi


panjang pipa 10 cm, 30cm, 50 cm.
Diketahui :
r pipa = 0,009525 m
r tangki = 0,0635 m
gravitasi percepatan = 9,81 m/s2

a. Panjang Pipa = 10 cm= 0,1 m


7
3
( ×𝑘1)4
7
Le = 7
𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 2 4
(( ) ) ×𝑓0,25 ×𝑔×𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎
𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎
7
3
( ×27,301 )4
7
Le = 7
0,0635 2 4
(( ) ) ×0,0045517710,25 ×9,81×0,009525
0,009525
Le = 3529,073
Berikut ini merupakan data perhitungan panjang ekivalen
pipa diameter ¾ inch dengan panjang pipa 10 cm :
Tabel 21. Data panjang ekivalen pipa diameter ¾ inch
dengan panjang pipa 10 cm.
No k1 f Le
1 - - -
2 27,301 0,004552 3529,073

3 27,301 0,005101 3430,027

4 27,301 0,00498 3450,652

5 27,301 0,004563 3526,963

6 27,301 0,005045 3439,391

7 27,301 0,004972 3452,104

8 27,301 0,004785 3485,279

9 27,301 0,005037 3440,765

10 27,301 0,005053 3438,026


32

b. Panjang Pipa = 30 cm= 0,3 m


7
3
( ×𝑘1)4
7
Le = 7
𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 2 4
(( ) ) ×𝑓0,25 ×𝑔×𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎
𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎
7
3
( ×32,121 )4
7
Le = 7
0,0635 2 4
(( ) ) ×0,0051543170,25 ×9,81×0,009525
0,009525
Le = 10676,69
Berikut ini merupakan data perhitungan panjang ekivalen
pipa diameter ¾ inch dengan panjang pipa 30 cm :
Tabel 22. Data panjang ekivalen pipa diameter ¾ inch
dengan panjang pipa 30 cm.

No k1 f Le
1 - - -
2 32,121 0,005154 10676,69

3 32,121 0,005199 10653,7

4 32,121 0,004688 10932,95

5 32,121 0,005221 10642,51

6 32,121 0,005154 10676,69

7 32,121 0,004972 10773,52

8 32,121 0,005162 10672,8

9 32,121 0,005061 10725,35

10 32,121 0,005085 10712,83

c. Panjang Pipa = 50 cm= 0,5 m


7
3
( ×𝑘1)4
7
Le = 7
𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 2 4
(( ) ) ×𝑓0,25 ×𝑔×𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎
𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎
33

7
3
( ×33,871 )4
7
Le = 7
0,0635 2 4
(( ) ) ×0,0052208380,25 ×9,81×0,009525
0,009525
Le = 15444,48
Berikut ini merupakan data perhitungan panjang ekivalen
pipa diameter ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm :
Tabel 23. Data panjang ekivalen pipa diameter ¾ inch
dengan panjang pipa 50 cm.

No k1 f Le
1 - - -
2 33,871 0,005199 15444,48

3 33,871 0,005199 15444,48

4 33,871 0,00485 15715,47

5 33,871 0,005235 15417,61

6 33,871 0,005124 15500,72

7 33,871 0,005221 15428,26

8 33,871 0,005199 15444,48

9 33,871 0,005184 15455,45

10 33,871 0,005502 15227,35

7. Menentukan panjang ekivalen nyata dari sistem


Tabel 24. Data variasi panjang pipa dan nilai panjang ekivalen.

No Panjang Pipa (m) Le rata-rata


1 0,1 3465,809

2 0,3 10718,56

3 0,5 15453,14
34

18000
16000
14000 y = 29968x + 888,67
R² = 0,9855
12000
10000

Le
8000
6000
4000
2000
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Panjang Pipa (m)

Gambar 6 . Grafik hubungan Le dengan panjang pipa.

Panjang ekivalen nyata dari sistem yaitu 888,67.

8. Menentukan panjang ekivalen teoritis dari sistem.


1 = reducer 5 inch ke 2 inch
2 = tee 2 inch
3
3 = reducer 2 inch ke 4 inch
3
4 = kran 4 inch
3
5 = sambungan drat 4 female
Berdasarkan jurnal Equivalent Lengths of Pipe Fittings and
Valves, maka panjang ekivalen teoritis adalah
2 𝑖𝑛𝑐ℎ
1 = 5 𝑖𝑛𝑐ℎ

= 0,4 inch
= 220
2 = tee,through branch = 75
3
𝑖𝑛𝑐ℎ
4
3 = 2 𝑖𝑛𝑐ℎ
= 0,4 inc
= 220
4 = tee,straight branch = 25
5 = ball valve, reduced bore = 31
35

Le teoritis = reducer 5 inch ke 2 inch + tee 2 inch + reducer 2 inch


3 3 3
ke 4 inch + kran 4 inch + sambungan drat 4 female
Le teoritis = 1+2+3+4+5
Le teoritis = 220 + 75 + 220 + 25 + 31
Le teoritis = 571
36

B. Analisis Galat
1. Waktu untuk pengosongan tangki pada diameter pipa ¾ inch
dengan panjang pipa 10 cm.

0,42+0,85+1,46+2,49+2,95+3,54+4,52+
5,02+5,79+6,58
∑𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10

= 3,362

a. Galat Acak

(0,42−3,362)2 +(0,85−3,362)2 +(1,46−3,362)2


1
∑𝑅 = √ ((2,49−3,362)2 +(2,95−3,362)2 +(3,54−3,362)2 )
10 (4,52−3,362)2
+(5,02−3,362)2 +(5,79−3,362)2
+(6,58−3,362)2

= 1,9971

b. Galat Sistematis

1
∑ 𝑆 = × 0,1
2

= 0,05

c. Galat Gabungan

∑ 𝑆 = √∑ 𝑅 2 + ∑ 𝑆2

= √1,99712 + 0,052

= 1,9978
37

2. Waktu untuk pengosongan tangki pada diameter pipa ¾ inch


dengan panjang pipa 30 cm.

0,54+1,02+2,25+2,79+3,42+4,59+5,13+
6,07+6,85+7,66
∑𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10

= 4,032

a. Galat Acak

(0,54−4,032)2 +(1,02−4,032)2 +(2,25−4,032)2


1
∑𝑅 = √ ((2,79−4,032)2 +(3,42−4,032)2 +(4,59−4,032)2 )
10 (5,13−4,032)2
+(6,07−4,032)2 +(6,85−4,032)2
+(7,66−4,032)2

= 2,3051

b. Galat Sistematis

1
∑ 𝑆 = × 0,1
2

= 0,05

c. Galat Gabungan

∑ 𝑆 = √∑ 𝑅 2 + ∑ 𝑆2

= √2,30512 + 0,052

= 2,3056
38

3. Waktu untuk pengosongan tangki pada diameter pipa ¾ inch


dengan panjang pipa 50 cm.

0,66+1,18+2,43+2,95+3,77+4,77+5,44+
6,57+7,21+8,32
∑𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10

= 4,33

a. Galat Acak

(0,66−4,33)2 +(1,18−4,33)2 +(2,43−4,33)2


1
∑𝑅 = √ ((2,95−4,33)2 +(3,77−4,33)2 +(4,77−4,33)2 )
10 (5,44−4,33)2
+(6,57−4,33)2 +(7,21−4,33)2
+(8,32−4,33)2

= 2,4470

b. Galat Sistematis

1
∑ 𝑆 = × 0,1
2

= 0,05

c. Galat Gabungan

∑ 𝑆 = √∑ 𝑅 2 + ∑ 𝑆2

= √2,44702 + 0,052

= 2,4475

Anda mungkin juga menyukai