1
2
dalam. Adanya sifat gesekan pada fluida tersebut dengan viskositas atau
kekentalan fluida (Widodo, 1986).
Aliran akan laminer jika bilangan Reynold kurang dari 2300 dan
akan turbulen jika bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Jika
bilangan Raynold terletak diantara 2300-4000 maka disebut aliran
transisi (Panjaitan, D.O. dan Stiepu, 2012).
2. Aliran Turbulen
Pada aliran turbulen partikel-partikel bergerak secara
serampungan ke semua arah. Tegangan gesek dalam aliran urbulen
dapat dinyatakan dalam rumus :
𝑑𝑉
𝜏 = (𝜇 + 𝑚) ................................ (1)
𝑑𝑡
3. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke
aliran turbulen. Uuntuk bilangan reynold diatas 2100 dan dibawah
4000, maka faktor friksi dihitung dengan menggunakan persamaan
(Field, B.S. and Hrnjk, 2007) :
𝑓 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 = 56,8 x 10−10 𝑅𝑒 2 ................... (2)
4
D. Faktor Gesekan
Faktor gesekan F dapat diturunkan secara matematis untuk
aliran laminer, tetapi tidak ada hubungan matematis yang sederhana
untuk variasi F dengan hubungan bilangan reynold yang tersedia untuk
aliran turbulen. Ada gaya gesek akan menimbulkan penambahan head
cairan, yang oleh D’Archy dirumuskan (Giles, 1993) :
𝐿 𝑉2
ℎ=𝐹 ........................... (3)
2𝑔𝐷
Dimana :
f : faktor gesekan
L : panjang
D : diameter pipa
𝑉2
: Head kecepatan
2𝑔
Keterangan :
F : Faktor gesekan tidak berdimensi
Variasi geser pada suatu irisan penumpang adalah :
𝑃1 𝑃2 4ℎ𝐿 𝑟
𝜏= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜏 = ( ) ........................ (7)
2𝐿 2𝐿
5
H. Panjang Ekuivalen
Panjang ekuivalen adalah penurunan tekanan melalui
pemasangan pada panjang pipa. Secara teori, penurunan tekanan
melalui pemasangan sama dengan tekanan yang hilang melalui
perpipaan panjang tertentu pada laju alir yang sesuai (Neutrium, 2012).
6
B. Bahan
Berikut adalah bahan yang digunakan pada praktikum
pengosongan tangki.
Tabel 2. Bahan yang diguanakan dalam percobaan waktu pengosongan
tangki.
7
8
C. Gambar Alat
Berikut adalahrangkaian alat yang digunakan dalam praktikum
efflux time.
1. Rangkaian kerangka alat pada praktikum efflux time.
Keterangan :
1. Ember penampung
2. Rangkaian alat efflux time
3. Tiang penyangga
Keterangan :
1. Reducer 5 inch ke 2 inch
2. Tee 2 inch
3. Reducer 2 inch ke ¾ inch
4. Kran ¾ inch
5. Sambungan drat ¾ female
10
V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan.
Berikut ini merupakan data hasil praktikum pengosongan tangki
pada masing-masing panjang pipa.
Tabel 3. Data praktikum pengosongan tangki dengan diameter pipa
¾ inch dan panjang pipa 10 cm.
11
12
B. Pembahasan
Pada praktikum pengosongan tangki memiliki tujuan untuk
mencari panjang ekivalen berdasarkan waktu yang diperlukan untuk
pengosongan tangki melalui suatu pipa vertical yang memiliki panjang
dan diameter yang berbeda. Pada praktikum ini menggunakan diameter
tangki 5 inch dan diameter pipa ¾ inch dengan variasi panjang pipa 10
cm, 30 cm dan 50 cm.
Panjang ekivalen pipa adalah nilai konstanta numerik yang
mengkonversi kerugian gesekan pada katup (valve), belokan (bend),
dan sambungan (fitting) menjadi panjang pipa lurus. Konstanta panjang
ekivalen diperoleh dari perkiraan Fanning friction factor (faktor gesek)
untuk aliran melalui pipa.
Diameter dan panjang pada pipa berpengaruh pada waktu serta
panjang ekivalen yang dihasilkan.
13
18000
16000
14000 y = 29968x + 888,67
12000 R² = 0,9855
10000
Le
8000
6000
4000
2000
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Panjang Pipa (m)
15
DAFTAR PUSTAKA
Adhimas Praditya Kurniawan, S. (2014). Kapasitas Daya Dukung Jaringan Pipa Air
Bersih Dan Ven Gedung Lembaga Pengembangan Dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Inersia, 10(2), 80–92.
https://doi.org/10.21831/inersia.v10i2.9957
Field, B.S. and Hrnjk, P. S. (2007). Two-Phase Pressure Drop and Flow Regime od
Refrigerants and Refrigerant-Oil Mixture in Small Channels. Champaign.
Panjaitan, D.O. dan Stiepu, T. (2012). Rancang Bangun Pompa Hidram dan Pengujian
Pengaruh Variasi Tinggi Tabung Udara dan Panjang Pipa Pemasukan Terhadap
Untuk Kerja Pompa Hidram. Dinamis, 2(2).
Widodo, H. S. (1986). Mekanika Fluida dan Hidrolika (2nd ed.). Balai Pustaka.
16
17
18
19
hi3/7- h3/7= 0
Lakukan perhitungan yang sama untuk ketinggian lainnya.
Berikut ini merupakan data hasil perhitungan hi3/7- h3/7
disetiap penurunan cairan pada panjang pipa 50 cm untuk
masing-masing ketinggian :
Tabel 11. Data perhitungan hi3/7- h3/7 disetiap penurunan
cairan pada panjang pipa 50 cm.
0,89−0,99 0,127 2
= −(( ) × (0,01905) )
1,04−0
= 4,273504274 m/s
21
No h ( m) t (s) V (m/s)
1 0,99 0 0
2 0,94 0,43 4,273504274
0,89−0,99 0,127 2
= −(( ) × (0,01905) )
1,71−0
= 2,599090318 m/s
No h ( m) t (s) V (m/s)
1 0,99 0 0
0,89−0,99 0,127 2
= −(( ) × (0,01905) )
1,77−0
= 2,510985562 m/s
Berikut merupakan data perhitungan kecepatan laju alir
cairan pada diameter pipa ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm
menggunakan cara yang sama untuk data lainnya :
23
No h ( m) t (s) V (m/s)
1 0,99 0 0
𝜌×𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎×𝑉
Re = ( )
𝑉𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑘𝑔
997 ×0,01905 m× 4,273504274𝑚/𝑠
𝑚3
Re = ( )
0,000890 𝑃𝑎.𝑠
No V (m/s) Re Kesimpulan
1 0 - -
No V (m/s) Re Kesimpulan
1 0 - -
No V (m/s) Re Kesimpulan
1 0 - -
0,0791
f =
91197,781621 /4
f = 0,004551771
Berikut ini merupakan data perhitungan friction factor
dari panjang pipa 10 cm.
27
No Re f
1 - -
2 91197,78162 0,004552
3 57832,73956 0,005101
4 63654,82744 0,00498
5 90329,23132 0,004563
6 60411,26935 0,005045
7 64084,92762 0,004972
8 74681,64794 0,004785
9 60798,52108 0,005037
10 60028,91955 0,005053
0,0791
f = 55465,317481 /4
f = 0,005154317
Berikut ini merupakan data perhitungan friction factor
dari panjang pipa 30 cm.
28
No Re f
1 - -
2 55465,31748 0,005154
3 53585,13722 0,005199
4 81064,69477 0,004688
5 52692,0516 0,005221
6 55465,31748 0,005154
7 64084,92762 0,004972
8 55142,8447 0,005162
9 59651,37917 0,005061
10 58546,724 0,005085
0,0791
f = 53585,137221 /4
f = 0,005198947
Berikut ini merupakan data perhitungan friction factor
dari panjang pipa 50 cm.
29
No Re f
1 - -
2 53585,13722 0,005199
3 53585,13722 0,005199
4 70780,36782 0,00485
5 52113,01807 0,005235
6 56793,82807 0,005124
7 52692,0516 0,005221
8 53585,13722 0,005199
9 54197,53879 0,005184
10 42723,28508 0,005502
3
2
1
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
hi^3/7 - h^3/7
k1 = 27,301
b. Panjang Pipa = 30 cm = 0,3 m
8
7 y = 32,121x
6
5
4
t 3
2
1
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
hi^3/7 - h^3/7
8 y = 33,871x
6
t
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
hi^3/7 - h^3/7
No k1 f Le
1 - - -
2 32,121 0,005154 10676,69
7
3
( ×33,871 )4
7
Le = 7
0,0635 2 4
(( ) ) ×0,0052208380,25 ×9,81×0,009525
0,009525
Le = 15444,48
Berikut ini merupakan data perhitungan panjang ekivalen
pipa diameter ¾ inch dengan panjang pipa 50 cm :
Tabel 23. Data panjang ekivalen pipa diameter ¾ inch
dengan panjang pipa 50 cm.
No k1 f Le
1 - - -
2 33,871 0,005199 15444,48
2 0,3 10718,56
3 0,5 15453,14
34
18000
16000
14000 y = 29968x + 888,67
R² = 0,9855
12000
10000
Le
8000
6000
4000
2000
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Panjang Pipa (m)
= 0,4 inch
= 220
2 = tee,through branch = 75
3
𝑖𝑛𝑐ℎ
4
3 = 2 𝑖𝑛𝑐ℎ
= 0,4 inc
= 220
4 = tee,straight branch = 25
5 = ball valve, reduced bore = 31
35
B. Analisis Galat
1. Waktu untuk pengosongan tangki pada diameter pipa ¾ inch
dengan panjang pipa 10 cm.
0,42+0,85+1,46+2,49+2,95+3,54+4,52+
5,02+5,79+6,58
∑𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10
= 3,362
a. Galat Acak
= 1,9971
b. Galat Sistematis
1
∑ 𝑆 = × 0,1
2
= 0,05
c. Galat Gabungan
∑ 𝑆 = √∑ 𝑅 2 + ∑ 𝑆2
= √1,99712 + 0,052
= 1,9978
37
0,54+1,02+2,25+2,79+3,42+4,59+5,13+
6,07+6,85+7,66
∑𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10
= 4,032
a. Galat Acak
= 2,3051
b. Galat Sistematis
1
∑ 𝑆 = × 0,1
2
= 0,05
c. Galat Gabungan
∑ 𝑆 = √∑ 𝑅 2 + ∑ 𝑆2
= √2,30512 + 0,052
= 2,3056
38
0,66+1,18+2,43+2,95+3,77+4,77+5,44+
6,57+7,21+8,32
∑𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10
= 4,33
a. Galat Acak
= 2,4470
b. Galat Sistematis
1
∑ 𝑆 = × 0,1
2
= 0,05
c. Galat Gabungan
∑ 𝑆 = √∑ 𝑅 2 + ∑ 𝑆2
= √2,44702 + 0,052
= 2,4475