Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mengacu pada Visi Rumah Sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit Rujukan di Badung
Selatan Tahun 2023” yang dalam pencapaiannya mengemban misi “Melaksanakan
Good Corporate Governance, menyelenggarakan layanan kesehatan bermutu dan
keselamatan pasien, dan mewujudkan kesejahteraan karyawan” yang berpedoman
pada moto Rumah Sakit yakni “Synergize and Adapt for Excellent Healthcare”. Bertitik
tolak dari keadaan tersebut maka Rumah Sakit dituntut agar mampu memberikan
pelayanan yang bermutu dan professional kepada pelanggan/masyarakat guna mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan
upaya peningkatan dan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Agar upaya
peningkatan dan pengembangan SDM di RS Bali Jimbaran dapat berjalan seperti yang
diharapkan maka perlu disusun pedoman pelaksanaan pengelolaan pengembangan
sumber daya manusia pada RS Bali Jimbaran.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan pengembangan sumber daya manusia
di Rumah Sakit Bali Jimbaran.
2. Tujuan Khusus
a. Agar semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pengembangan SDM
Rumah Sakit mempunyai pemahaman yang sama sehingga terdapat
keseragaman dalam melaksanakan pengelolaan pengembangan SDM di
lingkungan RS Bali Jimbaran.
b. Agar penyelenggaraan pengembangan SDM dapat dilaksanakan secara lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
c. Adanya pedoman ini memudahkan karyawan dan unit terkait untuk mengikuti
prosedur tatalaksana pengembangan SDM di RS Bali Jimbaran.

C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Sub Bagian Diklat meliputi :
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian diklat.
2. Melaksanakan dan atau memfasilitasi berbagai jenis pendidikan dan pelatihan
kepada karyawan dan pihak-pihak berkepentingan lainnya antara lain berbentuk
seminar, penataran, lokakarya, study banding, latihan kerja, kursus dan pendidikan.
3. Melaksanakan dan atau memfasilitasi penelitian-penelitian di bidang klinik maupun
non klinik dalam rangka mengembangkan standar mutu pelayanan rumah sakit.
4. Melaksanakan dan atau memfasilitasi orientasi karyawan baru/pindahan.
5. Menyusun laporan hasil kegiatan Sub Bagian Diklat sebagai bahan penyusunan
laporan hasil kegiatan.

E. RINCIAN KEGIATAN
Sub Bagian Diklat RS Bali Jimbaran mengeluarkan kebijakan antara lain :
1. Semua unit kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap akhir
tahun pada Sub Bagian Diklat.
2. Semua karyawan yang mengajukan program pendidikan dan pelatihan dengan
biaya rumah sakit harus melalui unit kerja terkait dan Sub Bagian Diklat.
3. Semua penyelenggaraan diklat di lingkungan RS Bali Jimbaran sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kepala Bagian Umum & SDM melalui kepada Sub Bagian
Diklat.
4. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang
dibiayai dari rumah sakit harus mendapatkan surat tugas dari Direktur melalui Sub
Bagian Diklat.
5. Semua karyawan yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas biaya
rumah sakit harus mengumpulkan sertifikat dan materi pelatihan pada Sub Bagian
Diklat.
6. Hasil pelatihan harus disosialisasikan oleh peserta yang mengikuti diklat.
7. Semua karyawan baru/pindahan wajib mengikuti kegiatan orientasi umum dan
orientasi khusus.
8. Setiap penelitian harus membawa surat rekomendasi/ijin penelitian dari kantor
kesbangpolinmas.
9. Peneliti wajib mengindahkan kaidah-kaidah dalam penelitian dan wajib mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku di RS Bali Jimbaran.
10. Semua Instansi/Rumah Sakit lain yang mengadakan studi banding ke RS Bali
Jimbaran harus disetujui Direktur melalui Sub Bagian Diklat.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. POLA KETENAGAAN
Dalam perencanaan sumber daya manusia diperlukan perhitungan berdasarkan analisis
beban kerja sesuai dengan job desk-nya. Dengan adanya analisa beban kerja maka
penggunaan sumber daya manusia dapat dilakukan secara optimal. Di Rumah Sakit
Bali Jimbaran sendiri bagian diklat sampai sementara ini masih dipimpin oleh Wakil
Direktur Bagian Umum dan SDM yang turut bertanggung jawab terhadap
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Rumah Sakit Bali Jimbaran. Dalam
pelaksanaan program kerja dan job desk-nya bidang diklat akan dibantu oleh tim diklat
yang juga merupakan karyawan di RS Bali Jimbaran dengan kualifikasi yang sesuai.

B. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Standar kualifikasi SDM merupakan suatu hal yang penting untuk mendukung
pelayanan yang optimal, standar tersebut terdiri atas pendidikan, pengalaman kerja dan
sertifikat sesuai dengan unit kerja dan jabatannya.
Adapun standar kualifikasi SDM untuk Sub Bagian Diklat sebagai berikut :

Nama Jabatan /
No Kondisi Yang Ada Dibutuhkan
Standar Kualifikasi SDM

1 Kepala Sub BagianDiklat 1 1


- Strata 1.
- Memiliki pengalaman di bidang
Manajemen Rumah Sakit
minimal 1 tahun.
- Memiliki jiwa kepemimpinan.
- Berpandangan kedepan.

2 Staf Diklat - 3
- Sarjana
- Mampu menguasai komputer
- Memiliki pengalaman di bidang
manajemen minimal 1 tahun.
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap karyawan dalam
pengembangan SDM di RS Bali Jimbaran sangat diperlukan adanya fasilitas ruangan
yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Ruangan
diharapkan mampu memfasilitasi sebagian maupun seluruh karyawan dalam
melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
Di RS Bali Jimbaran, ruangan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pada
umumnya memanfaatkan ruangan pertemuan yang bertempat di Lantai 1 RS Bali
Jimbaran. Berikut merupakan denah ruangan Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan di Rumah Sakit Bali Jimbaran :

Denah Ruang Pertemuan Diklat


B. STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan diklat dapat berjalan optimal, maka selain
adanya dukungan pada fasilitas ruangan, dukungan terhadap fasilitas sarana dan
prasarana didalamnya juga sangat berpengaruh terhadap optimalisasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan. Adapun sarana dan prasarana yang disediakan dalam
penyelenggaraan diklat, diantaranya :

DATA INVENTARIS DIKLAT


RUMAH SAKIT BALI JIMBARAN

No Nama Barang Jumlah Satuan Kondisi


Kantor Diklat :
1 Meja 2 Buah Baik
2 Kursi 4 Buah Baik
3 Lemari 3 Buah Baik
4 Cuk Roll 1 Buah Baik
5 Printer 1 Unit Baik
6 Laptop 2 Unit Baik
7 Papan Tulis 1 Buah Baik
Ruang Diklat :
1 Meja 3 Buah Baik
2 Kursi Spons Biru 30 Buah Baik
3 Kursi Panjang 4 Buah Baik
4 Kursi Sofa 2 Buah Baik
5 Layar Projector 1 Unit Baik
6 Tiang Layar Projector 1 Unit Baik
7 Projector 1 Unit Baik
8 Pelantang Suara / Mic 1 Unit Baik
9 Speaker 1 Unit Baik
10 Cuk Roll 2 Buah Baik
11 Sampiran 1 Buah Baik
BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA DAN TATA LAKSANA PELAYANAN

A. TATA HUBUNGAN KERJA SUB BAGIAN DIKLAT


Adapun tata hubungan kerja Sub Bagian Diklat seperti berikut :

DIREKTUR

KOMITE KABAG. UMUM & SDM

SUBBAG. SUN. PROG SMF


DIKLAT
& ANGGARAN

KEUANGAN UNIT - UNIT

PENUNJANG

Keterangan :
1. Hubungan Diklat dengan Direktur :
a. Direktur menyetujui pelaksanaan pelatihan seminar-seminar baik keluar
maupun di dalam rumah sakit.
b. Menandatangani surat-surat berkaitan dengan operasional Sub Bagian diklat.
c. Menandatangani SK-SK, MOU, Program, SPO, Kebijakan.

2. Hubungan Diklat dengan Kabag Umum & SDM


a. Membawahi dan bertanggung jawab langsung terhadap tugas-tugas Sub
Bagian Diklat.
b. Koordinasi surat-surat dan tugas-tugas Sub Bagian diklat.
c. Menyetujui penyusunan anggaran Diklat.
d. Menyetujui penyusunan anggaran Sub BagianDiklat.

3. Hubungan Diklat dengan Pelayanan dan Keperawatan, SMF, Instalasi, Komite,


Penunjang :
a. Koordinasi surat-surat dan tugas-tugas dari Sub Bagian diklat.
b. Koordinasi pengiriman peserta pelatihan, symposium, seminar karyawan.
4. Hubungan Diklat dengan Sub Bag Sun Prog & Anggaran :
a. Koordinasi dalam penyusunan anggaran perencanaan pelatihan-pelatihan dan
lain-lain berkaitan dengan operasional diklat.
b. Koordinasi dalam penyusunan SK-SK, kebijakan-kebijakan, MOU, Pelaporan –
pelaporan.
c. Koordinasi surat-surat dan tugas-tugas Sub Bagian diklat.
d. Koordinasi dalam pelaksanaan pelatihan-pelatihan in house training.

5. Hubungan Diklat dengan bagian Keuangan :


a. Koordinasi dalam penyusunan anggaran pelatihan-pelatihan dan lain-lain
berkaitan dengan operasional diklat.
b. Koordinasi dalam pembuatan SPJ diklat dalam rangka pendanaan dana diklat.
c. Koordinasi panjar-panjar dalam rangka kegiatan di Sub Bagian diklat dan
pelaksanaan seminar-seminar, symposium diambil dari dana umum.
d. Koordinasi pelaksanaan penelitian-penelitian.

B. TATA LAKSANA PELAYANAN SUB BAGIAN DIKLAT


Adapun tata laksana pelayanan Sub Bagian Diklat seperti berikut :
1. Tata Laksana Perencanaan Pengembangan Kompetensi
a. Sub Bagian Diklat membagikan formulir perencanaan pengembangan
kompetensi kepada bagian/bidang, kepala instalasi, ketua SMF, ketua komite
untuk membuat perencanaan pengembangan kompetensi setiap tahun.
b. Formulir perencanaan pengembangan kompetensi setelah terkumpul, Sub
Bagian Diklat merekap semua perencanaan dari masing-masing kepala bagian
/ bidang, kepala instalasi, kepala SMF kemudian dibuatkan rencana anggaran
biaya pelatihan.
c. Setelah dana RAB turun Sub Bagian diklat memilah kembali perencanaan
pengembangan kompetensi sesuai dengan anggaran turun dan menentukan
skala prioritas.
d. Apabila perencanaan pelatihan tidak masuk dalam anggaran tersebut akan
diajukan lagi tahun anggaran berikutnya.

2. Tata Cara Mengajukan Usulan Untuk Mengikuti Kegiatan Pendidikan Dan


Pelatihan.
a. Usulan diajukan secara tertulis oleh pengusul ditujukan kepada Direktur,
diketahui oleh ketua komite medik/komite keperawatan/kepala instalasi, kepala
bagian/bidang dan kemudian surat tersebut diteruskan/diajukan melalui Kabag
Umum &SDM
b. Kabag Umum &SDM menindaklanjuti usulan tersebut.
c. Bila usulan tersebut telah mendapat persetujuan Direktur, maka akan dibuat
surat tugas.
d. Berdasarkan surat tugas yang telah ditandatangani Direktur, maka Kabag
Umum & SDM membuat surat permohonan panjar kepada kabag keuangan
sesuai jumlah biaya yang dibutuhkan.
e. Surat tugas dan panjar sudah diserahkan kepada peserta pendidikan dan
pelatihan, setelah selesai pelatihan segera menyetorkan kelengkapan
administrasi, kwitansi, tiket, airport tax, transport di tempat tujuan untuk
kelengkapan pertanggungjawaban dan pencairan anggaran.

3. Tata laksana Pengajuan Pelatihan Di Dalam Rumah Sakit (In House Training).
a. Rencana pelatihan in house training berupa proposal diusulkan, oleh masing-
masing kepala bagian / bidang, Ka SMF, Ka Instalasi, Komite diajukan ke Sub
Bagian Diklat setiap tahun.
b. Usulan tersebut dibuatkan rencana anggaran biaya untuk diajukan ke bidang
perencanaan untuk diteruskan ke bagian keuangan.
c. Setelah anggaran turun, Sub Bagian Diklat berkoordinasi dengan bagian yang
mengajukan proposal untuk mengirim nama-nama peserta pelatihan, nama
pemberi materi, jumlah peserta, jadwal pelaksanaan untuk dibuatkan Surat
Keputusan (SK) Direktur pelatihan in house training tersebut.
d. Setelah SK Direktur untuk pelatihan in house training tersebut turun, Sub
Bagian Diklat berkoordinasi dengan bagian yang mengajukan proposal untuk
pelaksanaan in house training tersebut.
BAB V

LOGISTIK

A. PERENCANAAN LOGISTIK DIKLAT


Setiap tahun Sub Bagian Diklat membuat perencanaan kebutuhan operasional Sub
Bagian Diklat selama setahun seperti :
1. Perencanaan kebutuhan alat-alat tulis kantor.
2. Perencanaan kebutuhan alat-alat elektronik.
3. Perencanaan kebutuhan pelaksanaan pelatihan in house training seperti konsumsi,
fotocopy materi, cetak sertifikat, alat pemadam api ringan (APAR).

B. PEMENUHAN KEBUTUHAN LOGISTIK


1. Kebutuhan alat-alat tulis kantor, alat-alat elektronik, foto copy materi, cetak
sertifikat, alat pemadam api ringan (APAR) dipenuhi / diperoleh dari logistik bagian
rumah tangga dengan menggunakan formulir permintaan barang.
2. Kebutuhan konsumsi untuk pelatihan dipenuhi / diperoleh dari logistik bagian tata
usaha sesuai prosedur yang berlaku.
BAB VI

PENUTUP

Demikian Pedoman Diklat Tahun 2018 ini disusun untuk dapat dijadikan acuan didalam
pengembangan mutu pelayanan dan SDM (Sumber Daya Manusia) di Rumah Sakit Bali
Jimbaran. Besar harapan agar semua hal yang telah disusun ini mampu menjadi pedoman
dalam pengaplikasian penyelenggaraan diklat dan pedoman ini tentunya akan selalu
dilakukan pembaharuan sehingga apa yang menjadi sasaran dan tujuan pelaksanaan Diklat
dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai