Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

perhatian
https://doi.org/10.1007/s12671-018-0962-8

KERTAS ASLI

Peran Perhatian Disposisional dan Kecerdasan Emosional pada

Remaja Laki-Laki

Catherine Teal1&Luke A. Downey1,2&Justine E. Lomas1&Talitha C. Ford1&Emily R. Bunnett1&Penipu1

# Springer Science+Business Media, LLC, bagian dari Springer Nature 2018

Abstrak
Kecerdasan emosional (EI) dan perhatian disposisional adalah dua konstruksi yang telah terlibat dalam kesejahteraan,
terutama pada laki-laki, dan sering menjadi bagian dari program kesejahteraan siswa. Penelitian ini menguji hubungan
antara EI, kesadaran disposisional, dan kesejahteraan pada remaja laki-laki. Dihipotesiskan bahwa EI akan memediasi
hubungan antara perhatian disposisional dan kesejahteraan. Sampel terdiri dari 294 remaja siswa laki-laki usia 13-17 tahun
(M =14,13, SD = 1,26). Peserta menyelesaikan kuesioner laporan diri terkait dengan perhatian disposisional (Skala
Kesadaran Perhatian Perhatian untuk Remaja), EI (Skala Kecerdasan Emosional Universitas Swinburne Remaja),
kebahagiaan subjektif (Skala Kebahagiaan Subjektif) dan tekanan psikologis (Kuesioner Kesehatan Umum). Dua model
mediasi ganda dikembangkan untuk menilai sejauh mana EI memediasi hubungan antara perhatian disposisional dan (1)
kebahagiaan subjektif dan (2) tekanan psikologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dimensi EI: Pengenalan dan
Ekspresi Emosional (ERE), Manajemen dan Kontrol Emosional (EMC), dan Memahami Emosi Orang Lain (UEO), secara
signifikan berkorelasi positif dengan perhatian disposisional (p <0,01). Selain itu, dua dimensi EI (ERE dan EMC) sebagian
memediasi hubungan antara perhatian disposisional dan kebahagiaan subjektif (ERE:PM=0,22[0,08], 95% CI = 0,09, 0,39;
EMC:PM= 0,28[0,11], 95% CI = 0,10, 0,54), dan antara perhatian disposisional dan tekanan psikologis (ERE:PM=0,14[0,06], 95%
CI = 0,04, 0,26; EMC:PM=0,31[0,08], 95% CI = 0,17, 0,48). Disimpulkan bahwa pengembangan program yang
menggabungkan aspek dispositional mindfulness dan EI dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan psikologis
remaja laki-laki.

Kata kunciKecerdasan emosional . Perhatian disposisional. kesejahteraan. Kebahagiaan . Tekanan psikologis

Kecerdasan emosional (EI) dan perhatian disposisional telah secara
independen terlibat dalam kesejahteraan remaja dan kesehatan
mental, tetapi efek interaktif dari konstruksi ini pada kesejahteraan
masih belum diketahui. Remaja laki-laki secara rutin melaporkan
tingkat EI yang lebih rendah (Charbonneau dan Nicol2002; Downey
dkk.2010), yang dapat berkontribusi pada tingkat kesejahteraan
yang lebih rendah di tahun-tahun pembentukan yang penting ini.
Pelatihan mindfulness juga telah terbukti meningkatkan perhatian
dan kesejahteraan disposisional pada remaja laki-laki (Huppert dan
Johnson2010; Kuyken dkk.2013). Penelitian sebelumnya
* Penipu
cstough@swin.edu.au
tentang kesejahteraan remaja telah menyarankan bahwa kesehatan
mental remaja yang lebih buruk adalah prediksi hasil psikososial yang
merugikan di kemudian hari, seperti psikopatologi dan pengangguran
(Fergusson dan Woodward2002). Ini mungkin sangat bermasalah bagi
remaja laki-laki yang biasanya disosialisasikan untuk mandiri dan
menyembunyikan kerentanan (Smith 2004). Dengan demikian,
memahami prediktor kesejahteraan positif remaja laki-laki, seperti
perhatian disposisional dan EI, dapat membantu mengidentifikasi dan
mengurangi faktor risiko potensial untuk hasil psikososial yang buruk.
Perhatian disposisional adalah konstruksi seperti sifat, mengukur
sejauh mana seorang individu memperhatikan pengalaman mereka saat
ini, dengan cara yang tidak menghakimi dan/atau menerima (Baer et al.
2004; Brown dan Ryan2003). Sebuah studi korelasional terhadap 152

1 remaja laki-laki dan perempuan muda dari sekolah pedesaan dan

Unit Penelitian Kecerdasan Emosional, Swinburne University, PO
Box 218, Hawthorn, Melbourne, Victoria 3122, Australia perkotaan di AS menunjukkan bahwa perhatian disposisional yang lebih

2 tinggi dikaitkan dengan kinerja memori kerja yang lebih baik dan kontrol
Institut Pernapasan dan Tidur, Rumah Sakit Austin,
Melbourne, Australia
penghambatan (Riggs et al.2015).

Perhatian disposisional juga telah terbukti memoderasi hubungan
antara stresor kehidupan baru-baru ini dan kesehatan mental remaja
pada 317 siswa Australia berusia 14 hingga 19 tahun (Marks et al.2010),
dengan perhatian penuh dianggap bertindak sebagai faktor pelindung
terhadap efek jangka panjang dari stres psikologis (Ciesla et al.2012).
Remaja dari Amerika Serikat dan Inggris dengan tingkat kesadaran
disposisional yang dilaporkan sendiri lebih tinggi telah melaporkan
tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang lebih tinggi dengan hidup
mereka (Brown et al.2011; Greco dkk.2011), sementara terlibat dalam
lebih sedikit perilaku internalisasi dan eksternalisasi negatif (Greco et al.
2011). Sebuah studi prospektif besar dari 776 siswa Kelas 10 Australia
(usia rata-rata 15,4 tahun) oleh Ciarrochi et al. (2011) mengamati bahwa
perilaku sadar aktif yang lebih besar mendahului berkurangnya
kesedihan, ketakutan, dan permusuhan dan peningkatan afek positif
selama 1 tahun. Bersama-sama, studi ini memberikan bukti awal untuk
potensi pentingnya penanaman kesadaran pada remaja. Pentingnya
perhatian disposisional untuk kesejahteraan remaja mungkin terletak di
dalam persimpangan interpretasi dan respons terhadap informasi
emosional, sehingga tingkat kesadaran seseorang berkontribusi pada
tingkat keberhasilan mereka dalam menghadapi tantangan sehari-hari,
yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan mereka ( Coklat dkk.
2011; Greco dkk.2011).
Penelitian pada orang dewasa juga menyoroti pentingnya
mengembangkan kesadaran pada orang dewasa, dengan tingkat
kesadaran disposisional yang lebih tinggi terkait dengan
peningkatan kesejahteraan psikologis dan subjektif (Brown et al.
2009; Howell dkk. 2008), kebahagiaan subjektif (Campos et al.2016),
belas kasih diri dan keterbukaan (Baer et al.2006), ketenangan
pikiran (Xu et al.2015), dan kepuasan hidup (Kong et al.2014), yang
mungkin disebabkan oleh berkurangnya pikiran otomatis dan tidak
membantu yang cenderung terjadi tanpa adanya kesadaran (Brown
dan Ryan 2003). Ada kemungkinan bahwa perhatian juga dapat
meningkatkan kepuasan pengalaman dengan meningkatkan aspek
menyenangkan dari pengalaman itu. Pada orang dewasa dari
Amerika Serikat dan Eropa, kesadaran disposisional yang lebih
tinggi juga dikaitkan dengan penurunan depresi (Brown dan Ryan).
2003), kecemasan sosial (Brown dan Ryan2003; Dekeyser dkk.2008),
neurotisisme (Baer et al.2006; Giluk2009), reaktivitas emosional dan
kognitif (Baer et al.2006; Raes dkk.2009), dan frekuensi, dan
kesulitan dengan, melepaskan pikiran negatif (Frewen et al.2008).
Secara bersama-sama, perhatian penuh tampaknya menjadi faktor
pelindung penting dari kesejahteraan psikologis sepanjang masa
hidup dan mungkin sangat berguna ketika dikembangkan sejak
dini.
Kesejahteraan psikologis juga telah dikaitkan dengan EI sepanjang
umur. EI didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali,
mengatur, mengelola, mengontrol, dan menggunakan emosinya sendiri,
dan untuk mengenali, mengelola, dan menggunakan emosi orang lain
(Mayer et al. 2000; Salovey dan Mayer1990), dan telah dikaitkan dengan
berbagai hasil kehidupan yang positif bagi remaja: kepuasan hidup
(Sanchez-Alvarez et al.2015), prestasi skolastik (Downey et al.2008b),
intimidasi dan viktimisasi (Lomas et
perhatian
Al.2012), perilaku internalisasi dan eksternalisasi (Gugliandolo et al.
2015), dan depresi dan kecemasan (Resurreccion et al.2014). EI juga
telah dikaitkan dengan kepuasan hidup pada orang dewasa
Australia berusia 16 hingga 64 tahun (Palmer dan Stough).2001),
sementara manajemen dan kontrol emosional yang lebih tinggi
pada orang dewasa telah dikaitkan dengan penurunan sifat depresi
(Downey et al.2008a). Faktanya, beberapa dimensi EI (pengenalan
emosi, ekspresi, kontrol, dan manajemen) telah terbukti lebih
rendah pada orang dewasa dengan depresi (misalnya, depresi klinis
pada orang dewasa; Downey et al.2008a).
Aspek sentral dari EI adalah kemampuan untuk mengenali
emosi sendiri (Palmer dan Stough).2001), yang dianggap
tumpang tindih dengan tingkat perhatian disposisional
seseorang, khususnya dalam kaitannya dengan perhatian
reseptif seseorang terhadap keadaan psikologis mereka sendiri
(Brown dan Ryan2003). Dua studi korelasional besar dari
Inggris dan Amerika Serikat melaporkan hubungan positif
antara kesadaran dan EI pada mahasiswa (Baer et al. 2006;
Brown dan Ryan2003). Lebih jauh lagi, dimensi mindfulness
dari kesadaran dan pengelolaan emosi dikaitkan dengan
dimensi EI dari kesadaran dan kejelasan suasana hati dan
perbaikan suasana hati seseorang (Brown dan Ryan2003).
Selain itu, EI telah terbukti memediasi sebagian hubungan
antara perhatian disposisional dan kesejahteraan subjektif
pada orang dewasa muda (Schutte dan Malouff2011), dan stres
yang dirasakan (Bao et al.2015), kepuasan hidup, dan tekanan
mental pada orang dewasa (Wang dan Kong2014). Biasanya, di
mana hubungan antara perhatian disposisional, EI, dan hasil
kesejahteraan diselidiki, EI telah dianggap sebagai konstruksi
yang unidimensional daripada multidimensi. Namun, telah
lama diakui bahwa EI adalah multidimensi, dan dimensi EI dari
regulasi emosi dan penggunaan emosi telah terbukti secara
khusus memediasi hubungan antara perhatian dan stres pada
orang dewasa Cina (Bao et al.2015). Penelitian yang menyelidiki
potensi efek mediasi EI pada hubungan antara perhatian
disposisional dan peningkatan kesejahteraan psikologis akan
mendapat manfaat dari mengarahkan fokus ke peran spesifik
dimensi EI daripada EI secara keseluruhan.
Meskipun beberapa penelitian menyelidiki kemanjuran
perhatian disposisional dan EI pada kesejahteraan remaja secara
mandiri (Brown et al.2011; Sanchez-Alvarez dkk.2015), serta efek
mediasi EI pada hubungan antara perhatian disposisional dan
kesejahteraan pada orang dewasa (Schutte dan Malouff2011), tidak
diketahui bagaimana dimensi EI memediasi hubungan antara
perhatian dan kesejahteraan pada remaja laki-laki, yang lebih
cenderung menyembunyikan emosi mereka, dan karena itu
mungkin lebih rentan terhadap hasil masa depan yang lebih buruk.
Oleh karena itu, penelitian ini menguji hubungan ini pada remaja
laki-laki yang bersekolah di sekolah anak laki-laki independen
Australia. Dihipotesiskan bahwa perhatian disposisional yang lebih
tinggi akan dikaitkan dengan EI yang lebih baik di semua dimensi,
dan bahwa dimensi EI akan memediasi hubungan antara perhatian
disposisional dan kesejahteraan.
perhatian
metode
Peserta
Tiga ratus tiga belas remaja laki-laki siswa kelas 7 sampai kelas
10, berusia 13 sampai 17 tahun, menghadiri sekolah anak laki-
laki independen Australia, didekati untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Kelayakan untuk penelitian ini adalah bahwa
peserta adalah siswa kelas 7 sampai kelas 10 sekolah dan dapat
memberikan persetujuan. Penelitian ini adalah desain cross-
sectional, dimana siswa diminta untuk menyelesaikan tes
psikometri laporan diri online pada satu titik waktu.
Prosedur
Studi cross-sectional telah disetujui oleh komite etik
penelitian manusia lembaga penelitian. Tim peneliti
didekati oleh sekolah anak laki-laki independen Australia
untuk menyelenggarakan lokakarya EI dan mindfulness
untuk siswa Kelas 7 hingga Kelas 10. Sebelum lokakarya,
data yang berkaitan dengan EI peserta, perhatian
disposisional, dan kesejahteraan subjektif harus
dikumpulkan untuk penelitian ini. Mengenai pengumpulan
data, orang tua siswa kelas 7 hingga kelas 10 diberikan
pernyataan informasi dan diberikan formulir persetujuan
untuk tidak ikut serta; 100% orang tua menyetujui anak-
anak mereka berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada hari
pengumpulan data, para siswa diberikan pernyataan
informasi di awal baterai angket online oleh wali kelas
mereka. Peserta memberikan persetujuan dengan memilih
tombol persetujuan pada pernyataan informasi; 100% siswa
menyetujui penelitian ini. Siswa yang menyetujui kemudian
memiliki akses ke baterai kuesioner online, yang terdiri dari
pertanyaan demografis (usia dan kelas); Skala Kesadaran
Perhatian Perhatian untuk Remaja (MAAS-A); Skala
Kecerdasan Emosional Universitas Swinburne Remaja
(SUEIT-A); dan Skala Kebahagiaan Subjektif (SHS) dan
Kuesioner Kesehatan Umum (GHQ-12). Kelompok kelas
siswa menyelesaikan kuesioner pada komputer di kelas di
sekolah mereka. Untuk mengatasi potensi bias keinginan
sosial yang terkait dengan pengaturan kelas, siswa diminta
untuk mengisi kuesioner dengan jujur, mandiri, dan dalam
keheningan. Pengambilan data dilakukan pada saat jam
sekolah pada satu hari pada bulan September 2016.
Pengukuran
Perhatian DisposisionalPerhatian disposisional diukur dengan
menggunakan 14 item MAAS-A (Brown et al.2011). Responden
menilai frekuensi mereka memiliki setiap pengalaman (misalnya,B
Saya merasa sulit untuk tetap fokus pada apa yang terjadi di masa
sekaranĝ ) pada skala Likert 6 poin, dari 1 (hampir selalu)
ke 6 (hampir tidak pernah).Peringkat dirata-ratakan untuk mendapatkan
skor keseluruhan, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat
perhatian disposisional yang lebih tinggi. MAAS-A telah ditemukan
sebagai ukuran yang dapat diandalkan dari kesadaran remaja dengan
konsistensi internal yang memadai di dua sampel (Cronbach's = 0,82 dan
0,86; Brown et al.2011). Para peserta juga diminta untuk menilai
pengalaman mereka sebelumnya dengan meditasi mindfulness dan
yoga pada skala Likert 4 poin (1 =tidak ada;2 =tingkat pemula/jumlah
minimal;3 =kurang dari satu tahun latihan reguler;4 =lebih dari satu
tahun latihan rutin).
Kecerdasan emosionalEI diukur menggunakan 57-item
SUEIT-A (Luebbers et al.2007). SUEIT-A mencakup empat
subskala: Memahami Emosi Orang Lain (UEO), Pengenalan
dan Ekspresi Emosional (ERE), Manajemen dan Kontrol
Emosional (EMC), dan Kognisi Langsung Emosi (EDC).
Peserta menilai setiap item pada skala Likert 5 poin, dari 1 (
sangat jarang)ke 5 (sangat sering).Skor yang lebih tinggi
mencerminkan kemahiran yang lebih besar. SUEIT-A dan
subskalanya menunjukkan konsistensi internal yang baik,
dengan koefisien Cronbach mulai dari = 0,75 hingga = 0,85
(Luebbers et al.2007).
KesejahteraanKebahagiaan diukur dengan menggunakan 4 item SHS
(Lyubomirsky dan Lepper .)1999). Partisipan diminta untuk mengkarakterisasi
diri mereka sebagai orang yang umumnya bahagia atau orang yang tidak
bahagia menggunakan peringkat absolut dari 1 (bukan orang yang sangat
bahagia)ke 7 (orang yang sangat bahagia)dan peringkat dalam kaitannya
dengan rekan-rekan mereka dari 1 (jauh lebih bahagia daripada teman
sebaya) ke 7 (jauh lebih bahagia daripada teman sebaya).Dua item lainnya
memberikan deskripsi singkat tentang individu yang bahagia dan tidak
bahagia dan meminta peserta untuk menilai sejauh mana setiap deskripsi
menyerupai diri mereka sendiri dari 1 (tidak semuanya)ke 7 (Kesepakatan
yang bagus).Skor dirata-ratakan, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan
tingkat kebahagiaan subjektif yang lebih tinggi. SHS telah ditemukan menjadi
ukuran yang andal dan valid dari kebahagiaan subjektif pada siswa sekolah
menengah dengan Cronbach = 0,81 (Lyubomirsky dan Lepper 1999).
Tekanan psikologis diukur dengan menggunakan 12-item GHQ-12
(Goldberg dan Hillier1979). GHQ-12 adalah instrumen singkat dan
mapan yang digunakan untuk menyaring populasi umum untuk
kesulitan psikologis. Responden diminta untuk menilai diri mereka
sendiri pada skala Likert 4 poin, dari 0 (tidak pernah)ke 3 (selalu),
memberikan kemungkinan kisaran 0-36. Skor yang lebih tinggi
menunjukkan tingkat tekanan psikologis yang lebih tinggi. GHQ-12 telah
ditemukan sebagai ukuran yang dapat diandalkan pada siswa sekolah
menengah, dengan Cronbach = 0,88 (Prancis dan Tait2004).
Analisis Data
Analisis statistik dilakukan dalam SPSS versi 23 (IBM Corp
2016). Kasus di mana ada data yang hilang dihapus dari
analisis lebih lanjut (n =15), serta mereka yang memiliki
 perhatian

nilai ekstrim pada setidaknya salah satu ukuran

psikometrik (n =4). Dengan sisa 294 kasus, Pearson'sr
koefisien korelasi dihitung untuk menilai hubungan
antara subskala SUEIT-A, perhatian disposisional, dan
ukuran kesejahteraan.
Setelah konfirmasi hubungan tersebut, dua model
mediasi ganda dikembangkan: kebahagiaan subjektif
pertama diperiksa (SHS) sebagai variabel dependen; yang
kedua memeriksa tekanan psikologis (GHQ-12) sebagai Gambar 1Model mediasi yang digunakan.a =koefisien regresi
variabel dependen. Untuk kedua model, perhatian tidak standar antara prediktor dan mediator,b =koefisien
disposisional adalah variabel prediktor dan salah satu regresi tidak standar antara mediator dan variabel dependen,c
subskala SUEIT-A yang secara signifikan berkorelasi dengan =koefisien regresi tidak standar antara prediktor dan variabel
dependen, danc' =koefisien regresi tidak standar antara
variabel dependen dimasukkan sebagai mediator. Angka1 prediktor dan variabel dependen ketika mengontrol mediator
mengilustrasikan model mediasi, di mana jalursebuah
menunjukkan koefisien regresi tidak standar antara Korelasi Antara Ukuran Psikometri
perhatian disposisional dan mediator. Jalurbmenunjukkan
koefisien regresi tidak standar antara mediator dan variabel Pearson'srkoefisien korelasi dihitung untuk menentukan
dependen. Jalurcmenunjukkan efek total yang dimiliki ukuran dan arah hubungan antara perhatian disposisional,
perhatian disposisional pada variabel dependen; ini adalah subskala SUEIT-A, dan indeks kesejahteraan (lihat Tabel2).
koefisien regresi tidak standar yang akan dihitung tanpa Sebagai catatan, tingkat kesadaran disposisional yang lebih
mengontrol variabel lain. Jalurc'menunjukkan koefisien tinggi secara signifikan terkait dengan tingkat yang lebih tinggi
regresi tidak standar untuk perhatian disposisional saat dari subskala SUEIT-A UEO, ERE, dan EMC; kebahagiaan yang
mengontrol EI. lebih subjektif; dan lebih sedikit tekanan psikologis (p <0,01).
Koefisien jalur langsung dan tidak langsung dari hubungan
Subskala SUEIT-A ERE dan EMC dikaitkan dengan lebih banyak
antara perhatian disposisional dan variabel dependen
kebahagiaan dan lebih sedikit tekanan psikologis (p <0,01),
(kebahagiaan dan tekanan psikologis) dihitung menggunakan
sementara UEO dan EDC juga dikaitkan dengan peningkatan
makro PROCESS untuk SPSS (Hayes2013). Seperti yang
kebahagiaan (p <0,05).
direkomendasikan oleh Pengkhotbah dan Hayes (2008), data di-
bootstrap (5000 sampel), dan interval kepercayaan 95%
Model 1: Kebahagiaan sebagai Variabel Dependen
dihitung untuk batas atas dan bawah dari efek tidak langsung.

Pearson'srkorelasi mengungkapkan hubungan positif yang

Untuk memperkirakan ukuran efek dari efek mediasi,
signifikan antara kebahagiaan dan kelima variabel prediktor
ukuran efek tidak langsung relatif terhadap efek total dari
(yaitu, perhatian disposisional, UEO, ERE, EDC, dan EMC).
prediktor (PM) dihitung (PM= ab/c) (Wen dan Fan2015). Indeks
Oleh karena itu, ini termasuk dalam beberapa mediasi
mediasi, efek tidak langsung standar, dihitung untuk
memungkinkan perbandingan antara mediator. Ukuran efek ini Tabel 1 Rata-rata, simpangan baku, dan Cronbach untuk
adalah perkiraan dengan interval kepercayaan berdasarkan tindakan psikometrik
kesalahan standar bootstrap (5000 sampel).
Berarti SD α

MAAS-A 4.08 0,77 0,85

Hasil UEO 68.15 7.91 0,84
SEBELUM 30.54 5.24 0,74
Sebanyak 313 siswa kelas 7 sampai kelas 10 yang EDC 28.36 5.34 0,78
menghadiri sekolah anak laki-laki independen didekati EMC 55.74 8.09 0,78
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini; 100% siswa GHQ-12 10.52 4.63 0.82
menyelesaikan kuesioner psikometri online. Setelah
SHS 4.85 1.06 0,80
penghapusan peserta dengan data yang hilang dan/atau
skor variabel ekstrim, ada 294 peserta yang tersisa (usia = N =294
13-17 tahun, M =14,13, SD = 1,26). Dari 294 dataset lengkap, MAAS-ASkala Kesadaran Perhatian Perhatian untuk Remaja,
84 berada di Grade 7, 51 berada di Grade 8, 79 berada di SUEIT-ASkala Kecerdasan Emosional Universitas Swinburne
remaja,UEOMemahami Emosi Orang Lain,SEBELUMPengakuan
Grade 9, dan 80 berada di Grade 10. Rerata, standar deviasi,
dan Ekspresi Emosional,EDCEmosi Kognisi Langsung,EMC
dan koefisien Cronbach untuk semua ukuran psikometri Manajemen dan Kontrol Emosional,GHQ-12Kuesioner
disajikan pada Tabel1. Kesehatan Umum,SHSSkala Kebahagiaan Subyektif
perhatian

Meja 2Pearson'srkorelasi
antara ukuran psikometrik 1 2 3 4 5 6 7

1. Usia –
2. MAAS-A − 0,14* –
3. UEO 0,14* 0,20** –
4. ERE 0,07 0.36** 0.36** –
5. EDC 0,04 0.03 0,09 0.21** –
6. EMC 0,10 0,46** 0.38** 0.36** − 0,04 –
7. GHQ-12 0,10 − 0,42** − 0,10 − 0,35** 0,04 − 0,45** –
8. SHS − 0.13* 0,35** 0,25** 0.39** 0.13* 0.38** − 0,50**

MAAS-ASkala Kesadaran Perhatian Perhatian untuk Remaja,UEOMemahami Emosi Orang Lain, SEBELUM
Pengakuan dan Ekspresi Emosional,EDCEmosi Kognisi Langsung,EMCManajemen dan Kontrol
Emosional,GHQ-12Kuesioner Kesehatan Umum,SHSSkala Kebahagiaan Subyektif
* p <0,05
* *p <0,01

analisis untuk kebahagiaan. Analisis regresi berganda
mengungkapkan bahwa perhatian disposisional dan empat
subskala SUEIT-A (UEO, ERE, EDC, dan EMC) menyumbang 25%
dari varians dalam kebahagiaan siswa (R2= 0,25,F[5288] = 18,75,
p <0,001; jalurc').Angka2merinci hasil untuk hubungan
langsung untuk model mediator ganda dan Tabel 3
menunjukkan hubungan tidak langsung antara perhatian
disposisional dan kebahagiaan.
Tanpa mengontrol subskala SUEIT-A, perhatian disposisional
memiliki efek total yang signifikan pada kebahagiaan (R2= 0,13,F[
1292] = 41,96,p <0,001; jalurcdi Gambar.2). Perhatian disposisional
memiliki jalur langsung yang signifikan ke UEO, ERE, dan EMC
(dilambangkan dengansebuahUEO,sebuahSEBELUM, dansebuahEMCdi
Gambar.2). Perhatian disposisional tidak memiliki jalur langsung
yang signifikan ke EDC (dilambangkan dengansebuahEDC). ERE dan
EMC memiliki jalur langsung yang signifikan menuju kebahagiaan (
bSEBELUMdanbEMC). UEO dan EDC tidak memiliki jalur langsung yang
signifikan menuju kebahagiaan (bUEOdanbEDC). Setelah memasukkan
empat mediator dalam model, jalan antara perhatian disposisional
dan kebahagiaan masih signifikan (jalurc').Selain itu, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel3, perhatian disposisional ditemukan
memiliki efek tidak langsung yang signifikan pada kebahagiaan
yang dimediasi melalui ERE dan EMC. Tidak ada pengaruh tidak
langsung yang signifikan melalui UEO dan EDC. Oleh karena itu,
hubungan antara perhatian disposisional dan kebahagiaan
sebagian dimediasi oleh subskala SUEIT-A dari ERE dan EMC.
Model 2: Tekanan Psikologis sebagai Variabel
Dependen
Pearson'srkorelasi mengungkapkan hubungan negatif yang
signifikan antara tekanan psikologis dan tiga variabel prediktor
(yaitu, perhatian disposisional, ERE, dan EMC). Oleh karena itu,
ini dimasukkan dalam analisis mediasi ganda untuk tekanan
psikologis. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa
perhatian disposisional dan dua SUEIT-A
subskala (ERE dan EMC) menyumbang 28% dari varians
dalam tekanan psikologis siswa (R2= 0,28,F[3290] = 38,43,p <
0,001; jalurc').Angka3menunjukkan hasil untuk hubungan
langsung untuk model mediator ganda dan Tabel 4
menunjukkan hubungan tidak langsung antara perhatian
disposisional dan tekanan psikologis.
Tanpa mengontrol subskala SUEIT-A, perhatian disposisional
memiliki efek total yang signifikan pada tekanan psikologis (R2=
0,17,F[1292] = 63,84,p <0,001; jalurcdi Gambar.3). Perhatian
disposisional memiliki jalur langsung yang signifikan ke ERE dan
EMC (dilambangkan dengansebuahSEBELUMdansebuahEMCdi Gambar.
3). Kedua mediator juga memiliki jalur langsung yang signifikan
menuju tekanan psikologis (bSEBELUMdanbEMC). Setelah memasukkan
dua mediator dalam model, hubungan antara perhatian
disposisional dan tekanan psikologis masih signifikan (path .).c').
Selain itu, seperti yang ditunjukkan pada Tabel4, perhatian
disposisional diamati memiliki efek tidak langsung yang signifikan
pada tekanan psikologis seperti yang dimediasi melalui ERE dan
EMC. Oleh karena itu, hubungan antara perhatian disposisional dan
tekanan psikologis sebagian dimediasi melalui faktor SUEIT-A dari
ERE dan EMC.
Diskusi
Penelitian ini meneliti hubungan antara kesadaran disposisional, EI, dan
kesejahteraan pada remaja laki-laki, karena tingkat EI yang lebih rendah
sering dilaporkan dalam kelompok ini dan dapat berkontribusi pada
tingkat kesejahteraan/kebahagiaan yang lebih rendah selama tahun-
tahun formatif yang penting ini ( Charbonneau dan Nicol 2002; Downey
dkk.2010). Konsisten dengan penelitian sebelumnya, dan seperti yang
diperkirakan, perhatian disposisional secara positif terkait dengan
beberapa dimensi EI (Baer et al.2006; Brown dan Ryan2003), khususnya
UEO, ERE, dan EMC. Perhatian disposisional juga dikaitkan dengan
peningkatan kebahagiaan subjektif dan penurunan tekanan psikologis.
Hanya
 perhatian

Gambar 2.Model mediator

ganda (model 1) memeriksa
hubungan langsung antara
perhatian disposisional, empat
faktor EI, dan kebahagiaan. a =
koefisien regresi tidak standar
antara prediktor dan mediator,
b =koefisien regresi tidak
standar antara mediator dan
variabel dependen,c =koefisien
regresi tidak standar antara
prediktor dan variabel
dependen, danc' =koefisien
regresi tidak standar antara
prediktor dan variabel
dependen ketika mengontrol
mediator

persepsi dan ekspresi, dan dimensi kontrol dan manajemen EI
ditunjukkan untuk memediasi sebagian hubungan antara
perhatian disposisional, dan kebahagiaan dan tekanan
psikologis. Bersama-sama, temuan ini menunjukkan bahwa
kemampuan yang dicakup oleh konstruksi EI (persepsi,
ekspresi, manajemen, dan kontrol emosi) dapat saling terkait
dengan tingkat perhatian disposisional remaja laki-laki dan,
pada gilirannya, dapat memprediksi beberapa variasi dalam
kesadaran disposisional. tingkat kebahagiaan dan tekanan
psikologis yang mereka alami.
Tingkat kesadaran disposisional yang lebih tinggi dikaitkan
dengan lebih banyak kebahagiaan subjektif dan lebih sedikit
tekanan psikologis pada sampel siswa pria saat ini. Ini konsisten
dengan penelitian yang lebih luas melaporkan hubungan
negatif yang signifikan antara perhatian disposisional dan
depresi (Brown dan Ryan).2003), kecemasan sosial (Brown dan
Ryan 2003; Dekeyser dkk.2008), neurotisisme (Giluk2009), dan
gejala psikologis umum (Baer et al.2006; Carlson dan Brown
2005). Selanjutnya, hasil ini konsisten dengan penelitian
terbatas yang telah dilakukan pada populasi remaja. Misalnya,
Marks et al. (2010) menemukan bahwa perhatian disposisional
memoderasi hubungan antara kerepotan hidup baru-baru ini
dan kesehatan mental remaja dalam sampel besar siswa
Australia. Dalam konteks temuan saat ini, tingkat EI yang lebih
besar (khususnya pengenalan dan ekspresi emosi yang lebih
besar) dapat dianggap sebagai pelindung.

Tabel 3Ringkasan efek tidak langsung

dan ukuran kebahagiaan dengan Efek tidak langsung yang tidak Efek tidak langsung PM
perhatian disposisional sebagai standar ab (SE), 95% CI standar ab (SE), 95% CI ab/c' (SE), 95% CI
variabel independen
UEO 0,00 (0,01), 0,01 (0,02), 0,03 (0,04),
[−0,01, 0,02] [−0,02, 0,04] [−0,05, 0,13]
SEBELUM 0,03 (0,01), 0,08 (0,03), 0,22 (0,08),
[0,01, 0,05] [0.03, 0.13] [0.09, 0.39]
EDC 0.00 (0.0), 0,0 (0,01), 0,01 (0,02),
[−0,00, 0,01] [−0,01, 0,02] [−0,02, 0,07]
EMC 0,04 (0,01), 0,10 (0,03), 0,28 (0,11),
[0,01, 0,07] [0.04, 0.18] [0.10, 0.54]

Nilai yang dicetak miring menunjukkan pengaruh tidak langsung yang signifikan

abefek tidak langsung,c'efek langsung,PMefek tidak langsung relatif terhadap efek total model,SEkesalahan
standar,CI interval kepercayaan,UEOMemahami Emosi Orang Lain,SEBELUMPengakuan dan Ekspresi Emosional,
EDCEmosi Kognisi Langsung,EMCManajemen dan Kontrol Emosi
perhatian
Gambar 3Model mediator ganda (model 2) menguji hubungan
langsung antara perhatian disposisional, dua faktor EI, dan
tekanan psikologis.a =koefisien regresi tidak standar antara
prediktor dan mediator,b =regresi tidak standar
faktor melawan stres dan dapat menyebabkan tingkat perhatian disposisional yang
lebih besar yang dapat meningkatkan kesejahteraan yang dirasakan.
Analisis mediasi yang dilakukan di sini umumnya konsisten
dengan temuan sebelumnya, dengan aspek EI sebagian memediasi
hubungan antara perhatian dan kebahagiaan disposisional, dan
perhatian disposisional dan tekanan psikologis (Bao et al.2015;
Schutte dan Malouff2011). Secara khusus, Bao et al. (2015)
melaporkan bahwa regulasi dan penggunaan emosi yang lebih baik
sebagian memediasi hubungan antara perhatian disposisional dan
stres yang dirasakan pada orang dewasa Cina. Dimensi-dimensi ini
secara konseptual analog dengan subskala ERE dan EMC dari
SUEIT-A, yang ditunjukkan untuk memediasi sebagian hubungan
antara perhatian disposisional dan kesejahteraan pada remaja laki-
laki. Selain itu, pada remaja laki-laki, tingkat EI telah dikaitkan
dengan pemanfaatan strategi koping yang kurang berfokus pada
emosi dan lebih berfokus pada masalah, yang pada gilirannya
memediasi hubungan antara EI dan keterlibatan dalam perilaku
internalisasi dan eksternalisasi yang bermasalah (Downey et al.
2010). Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengelola emosi positif dan negatif mereka sendiri dan
orang lain mungkin terkait dengan kesadaran dan perhatian
mereka terhadap pikiran dan perasaan mereka, dan ini pada
gilirannya meningkatkan laporan kesejahteraan (yaitu, kebahagiaan
yang lebih besar dan lebih sedikit kebahagiaan). tekanan
psikologis).
Tabel 4Ringkasan efek tidak langsung
dan ukuran untuk tekanan psikologis Efek tidak langsung yang tidak
dengan disposisional standar ab (SE), 95% CI
perhatian sebagai variabel
independen SEBELUM − 0,03 (0,01),
[−0,05, 0,01]
EMC − 0,06 (0,01),
[−0,09, 0,03]
Nilai yang dicetak miring menunjukkan pengaruh tidak langsung yang signifikan
abefek tidak langsung,c'efek langsung,PMefek tidak langsung relatif terhadap efek total model,SEkesalahan standar,CI
interval kepercayaan,SEBELUMPengakuan dan Ekspresi Emosional,EMCManajemen dan Kontrol Emosi
koefisien antara mediator dan variabel dependen, c =koefisien
regresi tidak standar antara prediktor dan variabel dependen,
danc' =koefisien regresi tidak standar antara prediktor dan
variabel dependen ketika mengontrol mediator
Bahwa pemahaman emosi orang lain tidak memediasi
hubungan antara perhatian disposisional dan ukuran kesejahteraan
dalam penelitian ini, atau dalam penelitian Bao et al. (2015), dapat
menunjukkan bahwa kemampuan seseorang untuk
mempertahankan suasana hati dan emosi positif, dan untuk
mengelola suasana hati dan emosi negatif dalam diri sendiri dan
orang lain, memainkan peran yang lebih penting dalam
pemanfaatan perhatian disposisional untuk meningkatkan
kesejahteraan. Demikian pula, kemampuan untuk menggabungkan
emosi dan pengetahuan emosional ke dalam pengambilan
keputusan dan/atau pemecahan masalah (EDC) tidak memiliki efek
mediasi pada hubungan antara perhatian dan kebahagiaan
subjektif, juga tidak ada hubungan langsung antara EDC dan
perhatian penuh. Temuan ini menunjukkan bahwa remaja laki-laki
mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk menggunakan EI untuk
proses kognitif, dan oleh karena itu, dimensi EI ini memiliki sedikit
pengaruh pada kebahagiaan subjektif. Selanjutnya, tidak ada
hubungan antara EDC dan tekanan psikologis,
Keterbatasan dan Penelitian Masa Depan
Ada beberapa batasan yang membutuhkan pengakuan. Pertama,
ini adalah penelitian cross-sectional; penelitian dengan desain
longitudinal dan eksperimental akan memungkinkan kesimpulan
kausal dibuat mengenai hubungan antara disposisional
Efek tidak langsung PM
standar ab (SE), 95% CI ab/c' (SE), 95% CI
− 0,06 (0,02), 0,14 (0,06),
[−0,11, 0,02] [0.04, 0.26]
− 0,13 (0,03), 0,31 (0,08),
[−0,2, 0,08] [0.17, 0.48]

perhatian, EI, dan kesejahteraan. Kedua, hanya remaja laki-laki
yang dilibatkan dalam penelitian ini. Beberapa penelitian
sebelumnya menunjukkan perbedaan kecil antar jenis kelamin
dalam EI remaja, perhatian disposisional, dan kesejahteraan (Brown
et al. 2011; Luebbers dkk.2007), sementara yang lain menunjukkan
bahwa remaja laki-laki dan perempuan tidak berbeda dalam EI atau
perhatian (Ciarrochi et al.2011). Namun demikian, penelitian masa
depan yang menyelidiki efek mediasi EI pada hubungan antara
perhatian disposisional dan kesejahteraan kedua jenis kelamin
penting untuk memahami perbedaan dan persamaan antara
pengalaman pria dan wanita. Akhirnya, data ini dikumpulkan dari
sampel anak laki-laki sekolah independen Australia di lingkungan
kelas. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki status sosial
ekonomi yang relatif tinggi dan dengan demikian tidak mewakili
populasi remaja laki-laki pada umumnya. Pengaturan kelas
mungkin juga telah menciptakan bias terhadap tanggapan yang
diinginkan secara sosial oleh siswa, meskipun peserta diminta
untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan mandiri. Namun
demikian, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang
interaksi antara EI dan mindfulness dalam hal kesejahteraan
remaja.
Temuan penelitian ini sangat penting dalam konteks
perkembangan remaja laki-laki, terutama karena meningkatnya
tantangan masa remaja (misalnya, perubahan dinamika sosial,
atau tekanan untuk berprestasi di sekolah). Terlepas dari
tantangan luas yang terkait dengan masa remaja untuk pria
dan wanita, banyak siswa tidak memiliki kesadaran akan
tantangan ini dan, yang lebih penting, tidak memiliki
kemampuan untuk mengatasi tantangan ini. Seiring dengan
bukti yang berkembang untuk kemanjuran intervensi
kesadaran untuk mendukung kesehatan mental di berbagai
populasi, program pengembangan yang berfokus pada EI juga
telah dikembangkan untuk mendukung kesehatan psikologis
orang dewasa (Hansen et al.2007). Paparan terhadap jenis
program ini pada masa remaja, sebagai sarana untuk
mendukung perkembangan sosial dan emosional, dapat
menghasilkan hasil kesejahteraan yang lebih baik bagi remaja
selama tahun-tahun pembentukan yang penting ini.
Kontribusi PenulisCT: merancang dan melaksanakan penelitian, membantu
dengan analisis data, dan menyusun makalah. LD: berkolaborasi dengan
desain penelitian, analisis data, dan penyusunan dan finalisasi makalah. TF:
melakukan analisis akhir data dan berkolaborasi dengan mengedit dan
menyelesaikan makalah. JL dan CS: berkolaborasi dengan desain dan
pelaksanaan penelitian. EB: melakukan analisis awal data.
Kepatuhan dengan Standar Etika
Persetujuan EtisSemua prosedur yang dilakukan dalam studi yang
melibatkan peserta manusia telah sesuai dengan standar etika komite
Etika Universitas Swinburne dan dengan deklarasi Helsinki 1964 dan
amandemen selanjutnya atau standar etika yang sebanding.
Konflik kepentinganPara penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki konflik
kepentingan.
perhatian
Penjelasan dan persetujuanInformed consent diperoleh dari semua peserta individu
dan dari orang tua dari setiap anak yang termasuk dalam penelitian.
Referensi
Baer, RA, Smith, GT, & Allen, KB (2004). Penilaian pikiran-
kepenuhan dengan laporan diri: Kentucky Inventory of Mindfulness
Skills.Penilaian, 11(3), 191–206.
Baer, RA, Smith, GT, Hopkins, J., Krietemeyer, J., & Toney, L.
(2006). Menggunakan metode penilaian laporan diri untuk
mengeksplorasi aspek perhatian.Penilaian, 13(1), 27–45.https://doi.org/
10.1177/ 1073191105283504.
Bao, X., Xue, S., & Kong, F. (2015). Perhatian disposisional dan
stres yang dirasakan: peran kecerdasan emosional.Kepribadian dan
Perbedaan Individu, 78,48–52.
Brown, KW, & Ryan, RM (2003). Manfaat kehadiran:
kesadaran dan perannya dalam kesejahteraan psikologis.Jurnal
Psikologi Kepribadian dan Sosial, 84(4), 822–848.
Brown, KW, Kasser, T., Ryan, RM, Linley, PA, & Orzech, K.
(2009). Ketika apa yang dimiliki seseorang sudah cukup: perhatian penuh,
perbedaan keinginan finansial, dan kesejahteraan subjektif.Jurnal Penelitian
Kepribadian, 43(5), 727–736. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2009.07. 002.
Brown, KW, Barat, AM, Loverich, TM, & Biegel, GM (2011).
Menilai perhatian remaja: validasi Skala Kesadaran
Perhatian Penuh yang Diadaptasi pada populasi normatif
dan psikiatri remaja.Penilaian Psikologis, 23(4), 1023– 1033.
https://doi.org/10.1037/a0021338.
Campos, D., Cebolla, A., Quero, S., Breton-Lopez, J., Botella, C., Soler,
J., dkk. (2016). Meditasi dan kebahagiaan: perhatian dan welas
asih dapat memediasi hubungan meditasi-kebahagiaan.
Kepribadian dan Perbedaan Individu, 93,80–85.https://doi.org/
10.1016/j.paid.2015.08.040.
Carlson, L., & Brown, KW (2005). Validasi perhatian penuh perhatian
skala kesadaran pada populasi kanker.Jurnal Penelitian
Psikosomatik, 58(1), 29–33.
Charbonneau, D., & Nicol, AAM (2002). Kecerdasan emosional dan
perilaku prososial pada remaja.Laporan Psikologis, 90(2), 361–
370.https://doi.org/10.2466/pr0.2002.90.2.361.
Ciarrochi, J., Kashdan, TB, Leeson, P., Surga, P., & Jordan, C. (2011).
Tentang menyadari dan menerima: studi longitudinal satu tahun
tentang kesejahteraan remaja.Jurnal Remaja, 34(4), 695–703.
Ciesla, JA, Reilly, LC, Dickson, KS, Emanuel, AS, & Updegraff,
JA (2012). Perhatian disposisional memoderasi efek stres di
kalangan remaja: perenungan sebagai mediator.Jurnal
Psikologi Klinis Anak & Remaja, 41(6), 760–770.
Dekeyser, M., Raes, F., Leijssen, M., Leysen, S., & Dewulf, D. (2008).
Keterampilan perhatian dan perilaku interpersonal.Perbedaan
Kepribadian dan Individu, 44(5), 1235–1245.
Downey, LA, Johnston, PJ, Hansen, K., Schembri, R., Stough, C.,
Tuckwell, V., & Schweitzer, I. (2008a). Hubungan antara
kecerdasan emosional dan depresi dalam sampel klinis.
Jurnal Psikiatri Eropa, 22(2), 93–98.
Downey, LA, Mountstephen, J., Lloyd, J., Hansen, K., & Stough, C.
(2008b). Kecerdasan emosional dan prestasi skolastik pada
remaja Australia.Jurnal Psikologi Australia, 60(1), 10–17.
https://doi.org/10.1080/00049530701449505.
Downey, LA, Johnston, PJ, Hansen, K., Birney, J., & Stough, C.
(2010). Menyelidiki efek mediasi kecerdasan emosional dan
mengatasi masalah perilaku pada remaja.Jurnal Psikologi
Australia, 62(1), 20–29.
perhatian
Fergusson, DM, & Woodward, LJ (2002). Kesehatan jiwa, pendidikan,
dan hasil peran sosial remaja dengan depresi.Arsip
Psikiatri Umum, 59(3), 225–231.
Prancis, DJ, & Tait, RJ (2004). Pengukuran invarian secara Umum
Kuesioner Kesehatan-12 pada remaja muda Australia.Psikiatri
Anak & Remaja Eropa, 13(1), 1–7.https://doi.org/10.1007/
s00787-004-0345-7.
Frewen, PA, Evans, EM, Maraj, N., Dozois, DJA, & Partridge, K.
(2008). Melepaskan: perhatian penuh dan pemikiran otomatis
negatif. Terapi dan Penelitian Kognitif, 32(6), 758–774.https://
doi.org/ 10.1007/s10608-007-9142-1.
Giluk, TL (2009). Perhatian, kepribadian Lima Besar, dan afek: sebuah meta-
analisis.Perbedaan Kepribadian dan Individu, 47(8), 805–811.
Goldberg, DP, & Hillier, VF (1979). Versi skala dari jenderal
kuesioner kesehatan.Kedokteran Psikologis, 9(1), 139–145.
Greco, LA, Baer, RA, & Smith, GT (2011). Menilai perhatian
pada anak-anak dan remaja: pengembangan dan validasi dari Child
and Adolescent Mindfulness Measure (CAMM).Penilaian Psikologis,
23(3), 606–614.
Gugliandolo, MC, Costa, S., Cuzzocrea, F., Larcan, R., & Petrides, K.
V. (2015). Sifat kecerdasan emosional dan masalah perilaku di
kalangan remaja: desain lintas informan.Kepribadian dan
Perbedaan Individu, 74,16–21.https://doi.org/10.1016/j.paid.
2014.09.032.
Hansen, K., Gardner, L., & Stough, C. (2007). Meningkatkan pekerjaan
stres melalui pengembangan kecerdasan emosional.Organisasi
dan Orang, 14(2), 70.
Hayes, AF (2013).Pengantar mediasi, moderasi, dan kondisi
analisis proses nasional: pendekatan berbasis regresi (edisi ke-2.).
New York: Guilford Press.
Howell, AJ, Digdon, NL, Buro, K., & Sheptycki, AR (2008).
Hubungan antara perhatian, kesejahteraan, dan tidur.Perbedaan
Kepribadian dan Individu, 45(8), 773–777.https://doi.org/10. 1016/
j.paid.20088.08.005.
Huppert, FA, & Johnson, DM (2010). Sebuah uji coba terkontrol dari perhatian-
pelatihan ness di sekolah: pentingnya praktek untuk dampak
pada kesejahteraan.Jurnal Psikologi Positif, 5(4), 264–274.
https://doi.org/10.1080/17439761003794148.
IBM Corp. (2016).Statistik SPSS IBM untuk Mac (Versi 24.0.0.0).
Armonk: IBM Corp..
Kong, F., Wang, X., & Zhao, JJ (2014). Perhatian disposisional dan
kepuasan hidup: peran evaluasi diri inti.Kepribadian dan
Perbedaan Individu, 56,165–169.https://doi.org/10.1016/j.paid.
2013.09.002.
Kuyken, W., Weare, K., Ukoumunne, OC, Wakil, R., Motton, N.,
Burnett, R., dkk. (2013). Efektivitas Program Mindfulness in
Schools: studi kelayakan terkontrol non-acak. Jurnal
Psikiatri Inggris, 203(2), 126-131.
Lomas, J., Stough, C., Hansen, K., & Downey, LA (2012). Laporan singkat:
kecerdasan emosional, viktimisasi dan bullying pada
remaja. Jurnal Remaja, 35(1), 207–211.https://doi.org/
10.1016/j. remaja.2011.03.002.
Luebbers, S., Downey, LA, & Stough, C. (2007). Pengembangan dari
ukuran remaja EI.Kepribadian dan Individu
Perbedaan, 42(6), 999–1009.https://doi.org/10.1016/j.paid.2006.
09.009.
Lyubomirsky, S., & Lepper, HS (1999). Ukuran kebahagiaan subjektif
kepintaran: reliabilitas awal dan validasi konstruk.Penelitian
Indikator Sosial, 46(2), 137–155.https://doi.org/10.1023/a:
1006824100041.
Marks, ADG, Sobanski, DJ, & Hine, DW (2010). Lakukan disposisi
perenungan dan/atau perhatian memoderasi hubungan
antara kerepotan hidup dan disfungsi psikologis pada remaja?
Jurnal Psikiatri Australia dan Selandia Baru, 44(9), 831–838.
Mayer, JD, Salovey, P., & Caruso, DR (2000). Kecerdasan emosional
sebagai zeitgeist, sebagai kepribadian, dan sebagai kemampuan mental.
Dalam R. Bar-On & JDA Parker (Eds.),Buku pegangan kecerdasan emosional (
hlm. 92-117). New York: Jossey-Bass.
Palmer, B., & Stough, C. (2001).SUEIT Tempat Kerja: Swinburne univer-
sity tes kecerdasan emosional-laporan deskriptif.Swinburne
University, AU: Unit Penelitian Psikologi Organisasi. Pengkhotbah,
KJ, & Hayes, AF (2008). Strat-strat asimtotik dan resampling
egies untuk menilai dan membandingkan efek tidak langsung dalam
beberapa model mediator.Metode Penelitian Perilaku, 40(3), 879–891.
https://doi.org/10.3758/BRM.40.3.879.
Raes, F., Dewulf, D., Van Heeringen, C., & Williams, JMG (2009).
Perhatian dan pengurangan reaktivitas kognitif terhadap suasana
hati yang sedih: bukti dari studi korelasional dan studi terkontrol
daftar tunggu non-acak.Penelitian dan Terapi Perilaku, 47(7), 623–
627. Kebangkitan, DM, Salguero, JM, & Ruiz-Aranda, D. (2014).
Kecerdasan emosional dan penyesuaian psikologis pada masa
remaja: tinjauan sistematis.Jurnal Remaja, 37(4), 461–472. https://
doi.org/10.1016/j.adolescence.2014.03.012.
Riggs, NR, Hitam, DS, & Ritt-Olson, A. (2015). Asosiasi antara
perhatian disposisional dan fungsi eksekutif pada masa remaja
awal.Jurnal Studi Anak dan Keluarga, 24(9), 2745–2751.
Salovey, P., & Mayer, JD (1990). Kecerdasan emosional.Imajinasi,
Kognisi dan Kepribadian, 9(3), 185–211.
Sanchez-Alvarez, N., Extremera, N., & Fernandez-Berrocal, P. (2015).
Mempertahankan kepuasan hidup pada masa remaja: mediator afektif
pengaruh kecerdasan emosional yang dirasakan pada penilaian kepuasan
hidup secara keseluruhan dalam studi longitudinal dua tahun.Perbatasan
dalam Psikologi, 6,1892.https://doi.org/10.3389/fpsyg.2015.01892. Schutte, NS,
& Malouff, JM (2011). Kecerdasan emosional menengahi
hubungan antara kesadaran dan kesejahteraan subjektif. Perbedaan
Kepribadian dan Individu, 50(7), 1116-1119. Smith, JM (2004). Pandangan
remaja laki-laki tentang penggunaan kesehatan mental
layanan konseling.Masa remaja, 39(153), 77–82.
Wang, Y., & Kong, F. (2014). Peran kecerdasan emosional dalam
dampak perhatian pada kepuasan hidup dan tekanan mental.Penelitian
Indikator Sosial, 116(3), 843–852.
Wen, Z., & Fan, X. (2015). Monotonisitas ukuran efek: mempertanyakan
kappa-kuadrat sebagai ukuran efek mediasi.Metode Psikologis,
20(2), 193–203.https://doi.org/10.1037/met0000029. Xu, W.,
Rodriguez, MA, Zhang, Q., & Liu, XH (2015). Mediasi
efek penerimaan diri dalam hubungan antara perhatian dan
ketenangan pikiran.Perhatian, 6(4), 797–802.https://doi.org/10.
1007/s12671-014-0319-x.