Anda di halaman 1dari 4

Mengenal cagar budaya yang ada

di Kalimantan timur
Nama:Muhammad amin
Kelas:X tkj
Mapel:seni budaya

SUMBER: PESONA.TRAVEL

ISTANA SULTAN KUTAI


Istana Sultan Kutai merupakan salah satu tempat
bersejarah yang berada di Tenggarong, Kutai
Kartanegara, yang merupakan kabupaten pilihan ibu kota
Indonesia yang baru. Bangunan yang memiliki gaya
arsitektur “Indische Empire” ini merupakan suatu komplek
yang terdiri dari beberapa bangunan yaitu Istana, makam
raja-raja, pendopo, Masjid Jami’ Aji Amir Hasauddin, dan
kantor UPTD Museum Mulawarman.
Seperti yang dicatat oleh sejarah, kerajaan Kutai
merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini
didirikan pada 1932 oleh pemerintah Belanda,
selanjutnya Belanda menyerahkan istana kepada Sultan
Aji Muhammad Parikesit McGee  pada tahun 1935.
Setelah kesultanan Kutai Kertanegara bergabung dengan
NKRI maka istana  pun tidak lagi difungsikan sebagai
pusat pemerintahan. Pada 25 November 1971 istana ini
diserahkan kepada pemerintah daerah Kalimantan Timur
dan kemudian dijadikan sebagai museum negara

MASJID SHIRATAL MUSTAQIEM

Sumber: konfontrasi.com
Tempat sejarah selanjutnya berada di Samarinda, Kalimantan
Timur. Masjid Shiratul Mustaqin merupakan masjid tertua
yang berusia sekitar 130 tahun. Masjid yang menyimpan
kitab Al Quran, berusia 400 tahunan, ini berstatus cagar
budaya yang dilindungi pemerintah.
Masjid ini didirikan oleh Habib Abdurahman bin Muhammad
Asseggaff yang bergelar Pangeran Bendahara dibangun pada
tahun 1881 masehi. Ia dikenal sebagai bangsawan keturunan
Arab sebagai pedagang dari Pontianak, (Kalimantan Barat).
Tampak bangunan Masjid memang sederhana, terbuat dari
kayu jenis ulin. Kayu ulin dikenal sebagai kayu yang memiliki
ketahanan terhadap segala macam cuaca, hingga saat ini
penduduk masih mempertahankan bentuk keasliannya.
Alamat: Jalan Pangeran Bendahara Rt.07 Nomor. 20,
Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Provinsi
Kaltim.

MUSEUM NASIONAL

"Banyak peninggalan menarik di sini. Data base-nya juga cukup


banyak. Contohnya di Muara Kaman itu ada 7 prasasti yang
mengisyarakatkan betapa 'besarnya' Raja Mulawarman di
masanya. Dan prasasti itu dianggap literasi tertua di Indonesia,"
jelas Muslimin.
Sementara untuk tinggalan cagar budaya periode Belanda dan
Jepang, masing-masing tersebar di kawasan Sangasanga dan
Balikpapan.

Anda mungkin juga menyukai