Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR NUSANTARA

BANGUNAN PENINGGALAN KERAJAAN

DOSEN :

Ir. Enny Supriyati Sardiyarso, MS

DI SUSUN OLEH :

Lulu Dhiyathalla (052001700079)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
BANGUNAN PENINGGALAN KERAJAAN ACEH
Kerajaan Aceh yaitu suatu Kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh,
Indonesia pada akhir abad ke 14 Masehi. Kerajaan Aceh ada di utara pulau
Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam.

Dalam sejarahnya, Kerajaan Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan


militer, memiliki komitmen untuk menentang imperialisme bangsa Eropa, serta
mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan. Selain itu, Kerajaan Aceh
juga memiliki sistem pemerintahan yang teratur serta sistematik, serta menjalin
hubungan diplomatik dengan negara lain.

Tidak terlalu banyak peninggalan bangunan zaman Kesultanan yang tersisa di


Aceh. Istana Dalam Darud Donya telah terbakar pada masa perang Aceh -
Belanda. Kini, bagian inti dari Istana Dalam Darud Donya yang merupakan tempat
kediaman Sultan Aceh telah berubah menjadi Pendapa Gubernur Aceh dan
"asrama keraton" TNI AD. Perlu dicatat bahwa pada masa Kesultanan bangunan
batu dilarang karena ditakutkan akan menjadi benteng melawan Sultan. Selain itu,
Masjid Raya Baiturrahman saat ini bukanlah arsitektur yang sebenarnya
dikarenakan yang asli telah terbakar pada masa Perang Aceh - Belanda.
Peninggalan arsitektur pada masa kesultanan yang masih bisa dilihat sampai saat
ini antara lain Benteng Indra Patra, Masjid Tua Indrapuri, Komplek Kandang XII
(Komplek Pemakaman Keluarga Kesultanan Aceh), Pinto Khop, Leusong dan
Gunongan dipusat Kota Banda Aceh. Taman Ghairah yang disebut Ar Raniry
dalam Bustanus Salatin sudah tidak berjejak lagi. Berikut ini adalah peninggalan
kerajaan Aceh pada jaman dahulu.
1. Masjid Raya Baiturrahman

Peninggalan Kerajaan Aceh yang pertama serta yang paling terkenal yaitu Masjid Raya
Baiturrahman. Masjid yang dibangun Sultan Iskandar Muda pada sekitar tahun 1612 Masehi ini
terletak di pusat Kota Banda Aceh. Ketika agresi militer Belanda II, masjid ini pernah dibakar.
Tetapi pada selang 4 tahun setelahnya, Belanda membangunnya kembali untuk meredam amarah
rakyat Aceh yang akan berperang merebut syahid. Ketika bencana Tsunami menimpa Aceh pada
2004 lalu, masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia satu ini jadi pelindung untuk sebagian
masyarakat Aceh.
Peninggalan Kerajaan Aceh yang pertama serta yang paling terkenal yaitu Masjid
Raya Baiturrahman. Masjid yang dibangun Sultan Iskandar Muda pada sekitar
tahun 1612 Masehi ini terletak di pusat Kota Banda Aceh. Ketika agresi militer
Belanda II, masjid ini pernah dibakar. Tetapi pada selang 4 tahun setelahnya,
Belanda membangunnya kembali untuk meredam amarah rakyat Aceh yang akan
berperang merebut syahid. Ketika bencana Tsunami menimpa Aceh pada 2004
lalu, masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia satu ini jadi pelindung untuk
sebagian masyarakat Aceh. Kekokohan bangunannya tidak dapat digentarkan oleh
sapuan ombak laut yang saat itu meluluhlantahkan kota Banda Aceh.
2. Taman Sari Gunongan

Taman Sari Gunongan yaitu salah satu peninggalan Kerajaan Aceh, setelah keraton (dalam) tak
dapat terselamatkan karena pasukan Belanda yang menyerbu Aceh. Taman ini dibangun pada
saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah tahun 1607-1636. Sultan Iskandar
Muda berhasil menaklukkan Kerajaan Pahang serta Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka.
gambar via: Pujiono

Taman Sari Gunongan yaitu salah satu peninggalan Kerajaan Aceh, setelah
keraton (dalam) tak dapat terselamatkan karena pasukan Belanda yang menyerbu
Aceh. Taman ini dibangun pada saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang
memerintah tahun 1607-1636. Sultan Iskandar Muda berhasil menaklukkan
Kerajaan Pahang serta Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka.

Sultan Iskandar Muda jatuh cinta pada Putri Boyongan dari Pahang karena
akhlakhnya yang sangat mempesona serta cantik parasnya, sampai pada akhirnya
menjadikannya sebagai permaisuri. Karena cintanya yang sangat besar, Sultan
Iskandar Muda bersedia untuk memenuhi keinginan Putri Boyongan untuk
membangun sebuah taman sari yang indah yang dilengkapi dengan Gunongan.
3. Masjid Tua Indrapuri

Masjid Indrapuri adalah bangunan tua berbentuk segi empat sama sisi. Mempunyai bentuk yang
khas seperti candi, karena di masa lalu bangunan ini bekas benteng sekaligus candi Kerajaan
Hindu yang lebih dulu menguasai Aceh. Pada tahun 1300 Masehi, diperkirakan pengaruh Islam
di Aceh mulai menyebar dan perlahan-lahan penduduknya telah mengenal Islam. Pada akhirnya
bangunan yang awalnya candi ini berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan bekas candi ini
dirubah jadi masjid pada masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa dari tahun 1607-1637
Masehi. gambar via: TripTrus

Masjid Indrapuri adalah bangunan tua berbentuk segi empat sama sisi.
Mempunyai bentuk yang khas seperti candi, karena di masa lalu bangunan ini
bekas benteng sekaligus candi Kerajaan Hindu yang lebih dulu menguasai Aceh.

Pada tahun 1300 Masehi, diperkirakan pengaruh Islam di Aceh mulai menyebar
dan perlahan-lahan penduduknya telah mengenal Islam. Pada akhirnya bangunan
yang awalnya candi ini berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan bekas candi ini
dirubah jadi masjid pada masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa dari tahun
1607-1637 Masehi.
4. Benteng Indra Patra

Setelah Kerajaan Hindu, muncul Kerajaan Islam yang pada masa jayanya dipimpin oleh Sultan
Iskandar Muda. Pada masa ini, benteng masih dipakai sebagai tempat pertahanan melawan
penjajah Portugis. Sultan Iskandar Muda memberi tugas pada Laksamana Malahayati, ia
merupakan seorang laksamana perempuan pertama di dunia yang memimpin pasukan di wilayah
pertahanan ini. gambar via: KSMTour.com

Setelah Kerajaan Hindu, muncul Kerajaan Islam yang pada masa jayanya dipimpin
oleh Sultan Iskandar Muda. Pada masa ini, benteng masih dipakai sebagai tempat
pertahanan melawan penjajah Portugis. Sultan Iskandar Muda memberi tugas pada
Laksamana Malahayati, ia merupakan seorang laksamana perempuan pertama di
dunia yang memimpin pasukan di wilayah pertahanan ini.

Benteng ini merupakan benteng yang dibangun oleh Kerajaan Lamuri, yaitu
sebuah Kerajaan Hindu pertama di Aceh. Walau pada akhirnya Islam mendominasi
di Aceh, tetapi sultan serta ratu yang memimpin Aceh tak pernah berniat sekalipun
menghancurkan jejak peninggalan nenek moyangnya.
5. Pinto Khop

Pinto Khop berada di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda Aceh.
Tempat ini adalah sejarah Aceh jaman dulu yang dibangun pada saat pemerintahan Sultan
Iskandar Muda. Selain itu, tempat ini juga adalah pintu penghubung antara istana serta taman
putroe phang. Pinto khop ini merupakan pintu gerbang yang berbentuk kubah. Pinto khop ini
juga adalah tempat beristirahat putri pahang jika telah selesai berenang, posisinya tak jauh dari
gunongan. gambar via: Kekunaan

Pinto Khop berada di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda


Aceh. Tempat ini adalah sejarah Aceh jaman dulu yang dibangun pada saat
pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Selain itu, tempat ini juga adalah pintu
penghubung antara istana serta taman putroe phang.

Pinto khop ini merupakan pintu gerbang yang berbentuk kubah. Pinto khop ini juga
adalah tempat beristirahat putri pahang jika telah selesai berenang, posisinya tak
jauh dari gunongan. Nah, disanalah dayang-dayang membersihkan rambut
permaisuri. Selain itu, di sana juga ada sebuah kolam yang dipakai permaisuri
untuk mandi bunga.

Anda mungkin juga menyukai