NASIONAL INDONESIA
Sultan Iskandar Muda
(1593 – 1636)
Disusun Oleh :
Nama : Shafa Dalilah Ahmad
Kelas : XI – 8
Absen : 33
Sultan Iskandar Muda lahir pada tahun 1593 di Banda Aceh, sebuah
kerajaan yang saat itu merupakan pusat perdagangan rempah-rempah dan Islam
di wilayah Nusantara.Dari masa kecil, beliau dididik dalam tradisi Islam yang
kuat dan menerima pendidikan yang cermat dalam ilmu agama dan militer.
Serta, setelah cukup umur Sultan Iskandar Muda dikirim ayahnya untuk belajar
pada Teungku Di Bitai, yaitu salah seorang ulama dari Baitul Mukadis pakar
ilmu falak dan ilmu firasat.
Nama asli Sultan Iskandar Muda yaitu Perkasa Alam. Dari pihak leluhur
ibu, beliau merupakan keturunan dari Raja Darul-Kamal, dan dari pihak leluhur
ayah merupakan keturunan dari keluarga Raja Makota Alam. Ibunya bernama
Putri Raja Indra Bangsa yang merupakan anak dari Sultan Aceh ke-10,
sedangkan ayahnya bernama Sultan Mansur Syah anak dari Sultan Aceh ke-3.
Pernikahan
Sultan Iskandar Muda menikah dengan seorang Putri dari Kesultanan
Pahang. Putri tersebut dikenal dengan nama Putroe Phang. Dalam istana, Putroe
Phang tidak hanya sebagai Permaisuri saja, tetapi juga menjadi penasehat bagi
suaminya. Salah satu nasehatnya adalah pembentukan Majelis Syura (Parlemen)
yang beranggotakan 73 orang sebagai perwakilan penduduk dalam kerajaan
Aceh.
Konon, karena terlalu cintanya sang Sultan dengan istrinya, Sultan
memerintahkan pembangunan Gunongan di tengah Medan Khayali sebagai
tanda cintanya. Karena, sang puteri selalu sedih dan memendam rindu yang
amat sangat terhadap kampung halamannya yang berbukit-bukit.Untuk itu
Sultan membangun Gunongan untuk mengobati rindu sang puteri.
Kenaikan Tahta dan Masa Kekuasaan
Sultan Iskandar Muda naik tahta dan memulai kekuasaannya pada tahun
1607 menggantikan Sultan Ali Riayat Syah.Yang pada masanya, Kesultanan
Aceh mengalami kekacauan internal serta ancaman dari bangsa Portugis.
Sehingga, dari situlah Sultan Iskandar Muda melakukan perlawanan terhadap
Sultan Ali Riayat Syah namun perlawanan tersebut gagal dan beliau kemudian
dipenjara. Namun, karena pada saat itu tekanan Portugis sangat kuat untuk dapat
menguasai Aceh serta jalur perdagangan Malaka. Sultan Ali Riayat Syah
kemudian membebaskan dan menerima tawaran dari Sultan Iskandar Muda
untuk mengusir Portugis.Dan akhirnya, pada tahun 1606, beliau berhasil
melakukannya.Hal inilah yang kemudian membuat Perkasa alam atau Sultan
Iskandar Muda naik sebagai Sultan Aceh.
Wafatnya Sultan Iskandar Muda
Setelah perang besar melawan Portugis berakhir, Kondisi kesehatan
Sultan Iskandar Muda memburuk. Sultan Iskandar Muda akhirnya wafat pada
usia 43 tahun tepatnya pada tanggal 27 Desember 1636.Kemudian, dimakamkan
2
di Kompleks Pemakaman Sultan Aceh Kandang XII, Banda Aceh. Sepeninggal
Sultan Iskandar Muda, Kesultanan Aceh kemudian dipimpin oleh Sultan
Iskandar Thani.
2
Sehinga dalam perkembangannya, Aceh merupakan pusat penyebaran dan
tempat untuk memperdalam agama Islam. Maka, tidaklah berlebihan jika
seorang ulama Aceh yaitu Nurrudin Arraniry memberi sebutan Aceh dengan
istilah Serambi Mekah.