Anda di halaman 1dari 19

Kesultanan Aceh Darussalam

Gita Kennya S.
Mira Ismiyanti P.
M. Fauzan R.
Suci Rifiana P.
Sunnita T.
LOADING……
Letak Kerajaan
LETAK KERAJAAN ACEH
YANG STRATEGIS YAITU
DI PULAU SUMATERA
BAGIAN UTARA DAN
DEKAT JALUR PELAYARAN
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
MENYEBABKAN
KERAJAAN ACEH
SEBAGAI KERAJAAN
ISLAM MENGALAMI MASA
KEJAYAAN.
Kehidupan Politik
Berdasarkan Bustanussalatin
( 1637 M ) karangan Naruddin Ar-
Raniri yang berisi silsilah sultan-
sultan Aceh, dan berita – berita
Eropa, Kerajaan Aceh telah
berhasil membebaskan diri dari
Kerajaan Pedir. Raja -raja yang
pernah memerintah di Kerajaan
Aceh :
Sultan Ali Mughayat Syah
ADALAH RAJA KERAJAAN ACEH YANG
PERTAMA. IA MEMERINTAH TAHUN 1514
-1528 M. DI BAWAH KEKUASAANNYA,
KERAJAAN ACEH MELAKUKAN PERLUASAN
KE BEBERAPA DAERAH YANG BERADA DI
DAERAH DAYA DAN PASAI. BAHKAN
MELAKUKAN SERANGAN TERHADAP
KEDUDUKAN BANGSA PORTUGIS DI MALAKA
DAN JUGA MENYERANG KERAJAAN ARU

SULTAN SALAHUDDIN
Setelah Sultan Ali Mughayat Wafat,
pemerintahan beralih kepada putranya yang
bergelar Sultan Salahuddin. Ia memerintah
tahun 1528- 1537 M, selama menduduki tahta
kerajaan ia tidak memperdulikan
pemerintahan kerajaannya. Keadaan kerajaan
mulai goyah dan mengalami kemerosotan yang
tajam. Oleh karena itu, Sultan Salahuddin
digantikan saudaranya yang bernama Alauddin
Riayat Syah al-Kahar.
•  
Sultan Alaudin Riayat Syah
Sultan Alaudin Riayat Syah
memerintah Aceh sejak tahun
1537-1568 M. dibawah
pemerintahannya Aceh
berkembang menjadi Bandar
utama. Sejak Malaka direbut
Portugis, mereka menghindari
selat Malaka dan beralih
menyusuri pesisir Barat Sumatera,
ke selat Sunda, lalu terus ke
timur Indonesia atau langsung ke
Cina.
Sultan Iskandar Muda
Pemerintahan Sultan Iskandar
Muda
menandai puncak kejayaan
kerajaan Aceh. Ia naik tahta
pada awal abad ke-17
menggantikan Sultan Alaudin
Riayat Syah. Untuk memperkuat
kedudukan Aceh sebagai pusat
perdagangan Ia memelopori
sejumlah tindakan sebagai
berikut.
Sultan Iskandar Muda
merebut sejumlah
pelabuhan penting  di
pesisir barat dan timur
Sumatera, serta pesisir
barat semenanjung melayu.
Misalnya Aceh sempat
menaklukan Johor dan
Pahang
Sultan Iskandar Muda bekerjasama
dengan Inggris dan Belanda untuk
memperlemah pengaruh Portugis.
Iskandar Muda mengizinkan
persekutuan dagang kedua di negara
itu untuk membuka kantornya di
Aceh.
Pada masa Sultan Iskandar
Muda, Kerajaan Aceh mengalami
peningkatan dalam berbagai
bidang, yakni dalam :
> bidang politik
> ekonomi-perdagangan
> hubungan internasional
> memperkuat armada
perangnya
> serta mampu
mengembangakan dan
memperkuat kehidupan Islam.
Ia mampu menguasai Pahang (1618),
daerah Kedah (1619,) serta (1620),
dimana daerah tersebut merupakan
daerah penghasil timah.

Bahkan dimasa kepemimpinannya


Kerajaan Aceh mampu menyerang
Johor dan Melayu hingga Singapura
sekitar tahun 1613 dan 1615.

Ia pun diberi gelar Iskandar Agung dari


Timur.
Sultan Iskandar Thani
Sultan Iskandar Thani lebih
memperhatikan pembangunan dalam
negeri daripada politik ekspansi.
Meskipun hanya memerintah selama 4
tahun, Aceh mengalami suasana damai.
Hubungan dengan wilayah taklukkan
dijalan dengan suasana liberal.
Masa pemerintahan Sultan
Iskandar Thani juga ditandai
oleh perhatian terhadap studi
agama Islam. Berkembangnya
studi Agama Islam turut
didukung oleh Nuruddin
Arraniri, seorang ulama besar
dari Gujarat yang menulis buku
sejarah Aceh yang berjudul
Bustanu’s Salatin.
Sepeninggalan Iskandar Thani,
Aceh mengalami kemunduran.
Aceh tidak mampu berbuat
banyak saat sejumlah wilayah
taklukan melepaskan diri.
Kerajaan itupun tidak mampu lagi
berperan sebagai pusat
perdagangan. Meskipun
demikian, kerajaan Aceh tetap
berlanjut sampai memasuki abad
ke-20.
KEHIDUPAN EKONOMI

Aceh menguasai
perdagangan terutama
lada. Aceh menguasai
Selat Malaka yang
merupakan jalur
perdagangan
internasional. Kapal-
kapal Aceh aktif
berlayar sampai ke
Laut Merah.
KEHIDUPAN SOSIAL
Di Aceh berkembang sistem
feodalisme & ajaran agama Islam.
Kaum bangsawan
disebut golongan
Teuku, sedangkan kaum ulama
disebut golongan Teungku.
Namun antara kedua golongan
masyarakat itu sering terjadi
persaingan yang kemudian
melemahkan Aceh.
KEBUDAYAAN
PENYEBAB KEMUNDURAN KERAJAAN ACEH

Setelah Sultan Iskandar Muda


wafat tahun 1030, tidak ada raja –
raja besar yang mampu
mengendalikan daerah Aceh yg
demikian luas.

Timbulnya pertikaian yang terus


menerus di Aceh antara golongan
bangsawan ( teuku ) dgn golongan
utama ( teungku )

Daerah kekuasaannya banyak yang


melepaskan diri.

Anda mungkin juga menyukai