Anda di halaman 1dari 6

Bab 1

Pertumbuhan dan Perkembangan


A. Pengertian
a. Pertumbuhan:
 Perubahannya dapat diamati
 Pembesaran dan pembelahan sel yang menyebabkan pertambahan ukuran, volume, tinggi,
massa
 bisa diukur secara kuantitatif
 bersifat irreversible
 Prosesnya terbatas usia
 Berlangsung secara cepat pada awal usia hingga remaja
Contoh: waktu lahir panjangnya 50cm beratnya 3kg, sekarang SMA tingginya 165cm beratnya
54kg
b. Perkembangan:
 perubahannya tidak bisa diamati fisik
 (kematangan fungsi organ) --> sel berdiferensiasi
 diukur secara kualitatif
 irreversible juga, karena proses pematangan organ sama kalo misal penurunan fungsi
organ tu proses yang beda, bukan kayak reaksi kimia yang reversible.
 prosesnya tidak terbatas usia
 Berlangsung di setiap fase kehidupan
Contoh: kita sudah punya alat reproduksi sejak lahir tapi dia baru berkembang lagi waktu kita
remaja dan matang waktu kita dewasa
c. Pertumbuhan dan Perkembangan itu beriringan intinya.
d. Notes beberapa istilah:
 Diferensiasi: Perkembangan sel-sel meristematik yang menyangkut transformasi sel
tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya
 Morfogenesis: Interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu
terbentuknya organ Misalnya : pembentukan daun, buah, batang, bunga, akar
 Organogenesis: Sama saja kayak morfogenesis, tapi ini buat hewan
 Sel merismatik: sel muda yang masih aktif membelah

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


a. Pertumbuhan Primer:
 Pertambahan panjang pada ujung akar dan ujung batang
 Diperankan oleh jaringan meristem apikal yang terdapat pada bagian pucuk tanaman
b. Pertumbuhan Sekunder
 Pelebaran batang bohon dan pertumbuhan ranting
 Diperankan oleh meristem lateral (kambium vaskuler dan kambium gabus)
c. Morfologi Biji
 Embrio
1. Radikula: Bakal akar
2. Plumula: Bakal daun
3. Epikotil: Bakal batang yang letaknya di atas kotiledon.
4. Hipokotil: Bakal batang yang letaknya di bawah kotiledon
 Endosperma dan Kotiledon: Tempat cadangan makanan
 Testa: Pelindung biji
d. Perkecambahan Biji
 Imbibisi: Proses difusi air ke dalam biji
 Giberelin aktif: mendorong enzim hidrolasi (α -amylase) untuk aktif
 Enzim aktif: Karbohidrat, pati, lemak, dan protein yang tidak bisa dihidrolisis ini
dijadikan bahan yang lebih sederhana pake enzimnya terus diangkut ke embrio
 Glukosa siap dipakai tumbuh sehingga pembelahan sel dan pertumbuhan terjadi.
e. Tipe Perkecambahan
 Epigeal: pertumbuhan hipokotil mendorong kotiledon ke permukaan tanah. Terjadi
pada tanaman monokotil. (jagung, kelapa)
 Hipogeal: pertumbuhan epikotil mendorong plumula ke atas tanah tapi kotiledon tetap
dalam tanah. Terjadi pada tanaman dikotil. (kacang hijau, tomat)
 Note aja: “hipo” artinya “bawah” dan “epi” artinya “atas”
f. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 Faktor Internal:
1. Gen
2. Hormon

HORMON PERAN LOKASI


Auksin 1. Mempengaruhi pertambahan panjang Meristem apikal kuncup,
(Asam Indol batang dan aktivitas kambium daun muda, embrio dalam
Asetat/Indole 2. Pertumbuhan, diferensiasi, percabangan biji
acetic acid/IAA) akar
(IndoleButeryc 3. Perkembangan bunga dan buah
Acid/IBA) 4. Merangsang pembentukan xilem dan
floem
5. Dominansi apikal
6. Fototropisme dan Geotropisme
Sitokinin 1. Pertumbuhan dan diferensiasi akar Dibentuk di akar dan
2. Mendorong pembelahan sel dan ditransportasikan ke organ
pertumbuhan secara umum lain (embrio dan buah)
3. Mendorong perkecambahan
4. Menunda penundaan
5. Merangsang sintesis RNA dan protein
6. Menghambat dominansi apikal auksin
7. Merangsang tunas aksila yang
menghasilkan percabangan lateral
Giberelin 1. Mendorong perkembangan biji, Meristem apikal kuncup
perkembangan kuncup, pemanjangan dan akar, daun muda,
batang, pertumbuhan daun embrio dalam biji
2. Mendorong pembungaan dan
perkembangan buah
3. Mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi akar
4. Memacu perkembangan embrio pada
perkecambahan
5. Mengakhiri dormansi biji dan kuncup
ketiak batang
6. Memperbesar buah
7. Merangsang pembentukan saluran polen
Asam Absisat 1. Menghambat pertumbuhan Daun hijau, batang hijau,
2. Merangsang penutupan stomata saat akar hijau, buah hijau
kekurangan air
3. Mempertahankan dormansi
4. Menyebabkan gugurnya daun
5. Menyebabkan kematian sel
Etilen 1. Mendorong pematangan buah Buah matang, ruas batang
2. Pengguguran daun tua, daun tua, bunga tua
3. Antagonis bagi beberapa fungsi auksin
4. Mendorong atau menghambat
pertumbuhan akar, daun, batang, bunga
Kalin Buat organogenesis: Meristem
1. Rizokalin: pembentukan akar
2. Kaulokalin: pembentukan batang
3. Filokalin: pembentukan daun
4. Anthokalin: pembentukan bungs
Asam Traumalin Merangsang pembelahan sel di daerah luga Dinding sel tumbuhan
sebagai mekanisme menutup luka
 Hormon berdasarkan sifatnya:
1. Promotor pertumbuhan: auksin, giberelin, sitokinin, kalin
2. Inhibitor pertumbuhan: asam absisat
3. Promotor dan inhibitor: etilen
Ps. Promotor tu pendukung inhibitor tu penghambat
 Faktor Eksternal
1. Nutrisi

Nama Unsur Fungsi Gejala Defisiensi


Unsur Makro
Karbon (C), Oksigen Bahan dasar fotosintesis untuk membuat Metabolisme tergnggu, pertumbuhsn
(O), Hidrogen (H) Glukosa terganggu, kematian
Nitrogen (N) Komponen asam nukleat, protein, hormon, Pertumbuhan lambat, klorosis, buah masak
dan koenzim sebelum waktunya
Sulfur (S) Komponen protein dan koenzim Daun hijau pucat atau menguning dan
pertumbuhan terhambat (batang pendek dan
kurus)
Fosfor (P) Komponen asam nukleat, fosfolipid, ATP, Pembentukan buah dan biji terhambat, kerdil,
dan koenzim daun keunguan atau kemerahan
Kalium (K) Sistem keseimbangan air, gerak stomata, Warna daun hijau gelap kebiruan, daun tua
aktivasi enzim menggulung, daub bercak-bercak, tepi daun
hangus, batang lemah/rebah
Kalsium (Ca) Pembentukan dan stabilitas dinding sel, Pertumbuhan akar terhambat, daun sulit
pemeliharaan struktur dan permeabilitas terbentuk, ujung tanaman mengering, tunas
membran, dan respons pada rangsangan? mati
Magnesium (Mg) Komponen klorofil dan mengaktifkan Daun klorosis, menguning, gugur
enzim
Unsur Mikro
Klor (Cl) Untuk pemecahan komponen air saat Layu, klorosis, daun berwarna tembaga, mati
fotosintesis dan menjaga keseimbangan air
Besi (Fe) Komponen sitokrom, untuk aktivasi Klorosis, daun pucat menguning
beberapa enzim
Boron (B) Kofaktor sintesis klorofil, transpor Daun menebal, kriting, dan rapuh.
karbohidrat, sintesis asam nukleat Pertumbuhan tunas terhenti, kuncup mati
warna hitam, cabang lateral mati
Mangan (Mn) Pembentukan klorofil dan aktivasi Berkas pembuluh gelap, klorosis, daun
beberapa enzim memutih dan gugur, pembentukan biji
terganggu
Seng (Zn) Pembentukan klorofil, hormon Klorosis, daun kecil berwarna merah tua,
pertumbuhan, aktivasi beberapa enzim pertumbuhan akar tidak normal
Tembaga (Cu) Komponen enzim redoks, biosintesis Klorosis, daun berbintik, daun muda layu,
lignin, pembentukan klorofil pertumbuhan terhambat
Molibdenum (Mo) Fiksasi nitrogen, kofaktor reduksi nitrat Daun hijau pucat keriput dan melengkung
seperti mangkok
Nikel (Ni) Kofaktor enzim dalam metabolisme Gangguan perkecambahan, pertumbuhan
nitrogen tanaman terhambat
Cobalt (Co) Komponen enzim, fiksasi nitrogen Perkecambahan biji berkurang, defisiensi
nitrogen
2. Cahaya
a. Untuk fotosintesis
b. Cahaya dapat menguraikan auksin sehingga di bagian tanaman yang
terkena matahari tidak terjadi pembelahan sel
c. Cahaya infra merah berpengaruh sebelum perkecambahan
d. Intensitas cahaya berpengaruh pada proses perkecambahan biji
e. Jika kekurangan cahaya matahari disebut Etiolasi
3. Suhu
a. Batas suhu optimum tiap tanaman berbeda, biasanya pada suhu 10-38
derajat
b. Suhu optimum membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
c. Proses pembungaan tanaman dapat dipercepat dengan suhu rendah,
disebut juga Vernalisasi.
4. Air
a. Pemecah dormansi awal tanaman melalui imbibisi
b. Menjaga tekanan turgor pada sel
c. Pelarut zat-zat yang dibutuhkan rumbuhan
d. Penentu laju fotosintesis
e. Transportasi unsur hara
f. Mengedarkan hasil fotosintesis
g. Untuk proses respirasi
h. Medium berlangsungnya reaksi metabolisme
i. Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu, mengurangi laju
transpirasi, memicu pembebasan Asam Absisat untuk menutup stomata.
5. Ph
a. PH yang bagus adalah PH netral (6,8-7,2)
b. Jika keadaan terlalu asam, klorofil bisa rusak
6. Oksigen
a. Tanah sekitar akar perlu aerasi yang bagus agar mendapat oksigen yang
cukup
b. Kekurangan oksigen menyebabkan pelepasan hormon etilen yang
kemudiaan menyebabkan penuaan dan kematian
7. Kadar garam
a. Kadar garam dalam tanah memiliki pengaruh terhadap proses
penyerapan air oleh akar
b. Kadar garam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan plasmolisis
(keluarnya protoplasma dari sel)
8. Kelembaban
a. Kelembaban udara mempengaruhi laju transpirasi.
b. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terhambatnya
transportasi air dan garam mineral
9. Gravitasi
a. Pertumbuhan akar menunjukkan respon positif pada gravitasi
b. Pertumbuhan tunas menunjukkan respon negatif pada gravitasi
c. Tumbuhan dapat mengindra gravitasi karena ada pengendapan statolit
10. Sentuhan
a. Pada tumbuhan merambat, sulur yang menyentuh sesuatu akan melilit
benda tersebut
b. Sentuhan bisa menghambat laju pertumbuhan sel, perbedaan laju ini
menyebabkan sulur dapat melilit
11. Parasit dan herbivora
a. Parasit bisa berupa virus, bakteri, jamur, dan tanaman parasit (tali putri,
benalu)
b. Parasit ini bisa mengambil sari makanan dari tubuh inang hingga inang
mati kehabisan nutrisi
c. Herbivora juga merupakan gangguan karena mereka memakan daun
tumbuhan
d. Beberapa tumbuhan memiliki mekanisme bertahan misalnya kavanin
yang merupakan racun untuk herbivora

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


a. Tahap Embrio
 Fase Germinal (0-2 minggu)
1. Pembentukan zigot: peleburan dua sel kelamin
2. Pembelahan sel secara mitosis
3. Implantasi: melekatnyazigot ke dinding uterus
 Fase Embrional (2-8 minggu)
1. Morulasi
a. Pembelahan sel secara mitosis untuk memperbanyak sel dari 2sampai
64 sel
b. Sel-sel yang terbentuk ini dinamakan blastomer.
c. Blastomer tadi berkumpul dan membentuk bola sel yang tidak
berongga dan dinamakan morula.
d. Tidak ada pertambahan massa sel
2. Blastulasi
a. Pembelahan terus menerus sampai terbentuk rongga sel berisi cairan
(blastosol)
b. Tahap pembentukan blastula disebut blastulasi
3. Gastrulasi
a. Mulai melakukan diferensiasi dengan menghilangkan blastosol
b. Terjadi invaginasi
c. Timbul lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh (gastrosol)
d. Tahap pembentukan gastrula disebut gastrulasi
e. Lubang tempat pelekukan itu kelak akan berkembang menjadi anus
yang disebut blastopor.
f. Terbentuk tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm.

4. Organogenesis
Lapisan Embrionik Hasil Organogenesis
Ectoderm Epidermis kulit, kuku, epitel mulut dan rektum, kelenjar kuli, kornea
dan lensa mata, sistem saraf, reseptor epidermis, email gigi, epitel
kelenjar pineal dan pituitari dan medula adrenal
Mesoderm Sistem rangka, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem reproduksi,
otot, dermis kulit, lapisan rongga tubuh, notokord, korteks adrenal
Endoderm Epitel saluran pencernaan (kecuali mulut dan rektum), epitel sistem
pernafasan, hati, pankreas, tiroid dan paratiroid, kandung kemih, dan
uretra
 Fase Fetal (8-36 minggu/sampai lahir)
b. Tahap Pasca Embrio
 Regenerasi:
1. proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat luka
2. kalo di hewan tingkat rendah kayak planaria, ini bisa jadi individu baru
3. pada vertebrata cuma bisa memperbaiki jaringan
 Metamorfosis
1. Serangkaian perubahan bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi bagian secara
bertahap.
2. Metamorfosis sempurna (holometabola): fase telur, fase larva, fase pupa, fase
imago
3. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola): fase telur: fase nimfa, fase
dewasa
 Metagenesis
1. Pergiliran generasi antara fase generatif dengan fase vegetatif dalam siklus
hidupnya
2. Contohnya Aurelia aurita alias ubur-ubur

Anda mungkin juga menyukai