Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman Ijtihad dan Hukum Syari

A. Ijtihad
a. Pengertian
Bahasa : bersungguh-sungguh, rajin, giat
Istilah : perbuatan menggali hukum syariyah dari dalil yang terperinci dalam syariat
b. Landasan
an-Nahl:43, al-Anbiya:7, Hadis muttafaqun alaih dan Ahmad, Hadis Riwayat Ahmad,
Abu Dawud, dan Tirmidzi
c. Hukum
Wajib ain : bagi seseorang yang ditanya tentang sesuatu dan sesuatu tersebut hilang
sebelum diketahui hukumnya
Wajib kifayah bagi seseorang yang ditanya tentang sesuatu dan sesuatu tersebut
tidak hilang sebelum diketahui hukumnya
Sunnah terhadap sesuatu yang belum terjadi
d. Peranan
Penetapan status hukum suatu masalah yang tidak atau belum ada hukumnya
secara rinci baik dalam Quran maupun sunnah
e. Syarat menjadi mujtahid
i. Syarat umum
Baligh, berakal sehat, beriman, memahami masalah
ii. Syarat khusus
Mengetahui ayat Quran, sunnah nabi, maksud dan rahasia hukum islam,
kaidah kulliyah, kaidah bahasa arab, ilmu ushul fikih, ilmu mantiq, ijma’, dan
penetapan hukum asal berdasarkan baraah ashliyah
iii. Syarat pelengkap
Mengetahui bahwa tidak ada dalil qathiy yang berkaitan dengan masalah
yang akan ditetapkan hukumnya, mengetahui masalah yang diperselisihkan
oleh para ulama dan yang mereka sepakati, mengetahui bahwa hasil ijtihad
tidak bersifat mutlak.
f. Tingkatan Mujtahid
i. Muthlaq
ii. Muntasib
iii. Fil madzahib
iv. Murajjih
g. Kedudukan Ijtihad
i. Golongan pertama : tiap-tiap mujtahid ada;ah benar karena dalam masalah
tersebut Alah tidak menentukan hukum tertentu sebelum diijtihadkan
ii. Golongan kedua : yang benar itu hanya satu, yaitu hasil ijtihad yang coock
dengan maqasid syariyyah
B. Unsur-Unsur Hukum Syari
a. Mahkum Fih
Perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan hukum syari.

Anda mungkin juga menyukai