Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wijokongko

NRP    : 2204108
Kelas   : 1F Pekerja Sosial

IJTIHAD
A. Definisi Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam 
Secara Bahasa ijtihad merupakan  Berusaha dengan bersungguh-sungguh, Artinya
setiap usaha yang tidak di sertai dengan kesungguhan atau usaha itu di anggap mudah ,
enteng maka itu tidak termasuk ke dalam makna ijtihad.
B. Istihad Secara Istilah
1. upaya bersungguh-sungguh
Secara istilah makna ijtihad yaitu upaya yang bersungguh-sungguh tidak
semudah membalik kan telapak tangan, proses ijtihad itu butuh waktu yang cukup
lama, karena persoalan itu cukup rumit.
 Oleh karena itu adanya sebuah riset yang sudah mengakar terhadap ulama , 
2. ijtihad itu harus dilakukan oleh seorang mujtahid
Artinya tidak setiap orang bisa melakukan ijtihad, harus seorang mujtahid dan
harus memiliki sebuah persyaratan tertentu, diantaranya :
 Bahasa ( Arab ).
 Ayat-ayat, Hadist Dan hukum.
 Metode Ijtihad.
 Harus paham dengan Masalah yang akan di pecahkan.
3. Hukum perbuatan manusia
 Wajib
 Sunnah
 Mubah
 Makruh
 Haram
4. Dengan Metodologi Tertentu
 Ijma
Konsensus atau kesepakatan dari beberapa ulama terkait satu persoalan.
 Qiyas
Artinya menganalogikan hukum baru kepada persoalan lama karena
bersesuaian dalam sebab manfaat atau bahaya.
 Istihsan
Menganggap baik, artinya kecenderungan seseorang pada sesuatu karena
menganggapnya lebih baik, dan ini bisa bersifat lahiriah (hissiy) ataupun
maknawiah; meskipun hal itu dianggap tidak baik oleh orang lain.
 Istishab
Hukum Asal, artinya tetap berlakunya suatu keadaan selama belum ada yang
mengubahnya.
 Istislah
Maslahat, artinya menetapkan hukum suatu peristiwa yang tidak disebutkan
dalam nash dan ijma, berlandaskan dari pemeliharaan maslahat al mursalah
yaitu maslahah yang tak ada dalil syara yang menunjukan diakuinya atau
ditolaknya perbuatan tersebut.
 Sadd zara’I
Menutup, artinya melarang sesuatu yang hukum asalnya boleh, tapi jika
dilakukan kemungkinan besar akan mengantarkan kepada sesuatu yang haram
atau sebaliknya. Tujuan asal dari sadd adz-dzarâi' adalah untuk menciptakan
suatu maslahat dan menghindari mafsadat.
 ‘Urf
Kebiasaan, artinya Kebiasaan yang berlaku ditengah tengah masyarakat yang
tidak bertentangan dengan nash (ayat atau hadis) tidak menghilangkan
kemaslahatan mereka, dan tidak pula membawa mudarat kepada mereka.
Dengan kata lain, 'urf yang tidak mengubah ketentuan yang haram menjadi
halal atau sebaliknya.
 Qaul Shahabi
Pendapat atau ijtihad sahabat Nabi SAW, baik berupa ketetapan ataupun fatwa
mereka tentang peristiwa atau hukum yang tidak mereka jumpai status
hukumnya dalam sunnah nabi.

Anda mungkin juga menyukai