Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENDEKATAN METODE LEAN


MANUFACTURING DAN 5S KAIZEN UNTUK
MENGURANGI LEAD TIME PADA PROSES
PRODUKSI FURNITURE DI CV. RAMA TEKNIK
DIVISI FURNITURE
Diajukan Sebagai Syarat Dalam Rangka Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Industri

Oleh:

MUSTANDRI
NIM. 191010800218

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISIS PENDEKATAN METODE LEAN
MANUFACTURING DAN 5S KAIZEN UNTUK MENGURANGI
LEAD TIME PADA PROSES PRODUKSI FURNITURE DI CV.
RAMA TEKNIK DIVISI FURNITURE

Disusun Oleh:

Mustandri
191010800218

Disahkan Oleh:

Pembimbing Mengetahui,
Program Studi Teknik Industri Ketua Program Studi Teknik Industri

Rizki Aina As Syahadat, S.T, M.T. Rini Alfatiyah, S.T, M.T, CMA.
NIDN. 0426059002 NIDN. 0418038102
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
ini dengan judul “Analisis Pendekatan Metode Lean Manufacturing Dan 5S
KaizenUntuk Mengurangi Lead Time Pada Proses Produksi Furniture Di Cv.
Rama Teknik Divisi Furniture”. Proposal Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada
program studi Teknik Industri di Universitas Pamulang Tangerang Selatan.
Penulis menyadari proposal skripsi ini jauh’’ dari kata sempurna. Karena, itu
kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa Proposal


skripsi ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Dr. (HC). H. Darsono, selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya, yang telah
yang telah memberikan kesempatan kuliah di Universitas Pamulang
dengan biaya terjangkau;
2. Dr. E. Nurzaman AM., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang,
yang telah memberikan semangat bagi seluruh mahasiswanya untuk lebih
berinovasi;
3. Bapak Syaiful Bakhri, S.T., M.eng., Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Teknik, yang telah memberikan masukan dan pengarahannya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan
baik;
4. Ibu Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri, yang telah memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis
dalam menyelesaikan proposal skripsi ini;
5. Bapak Taufik, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang memberikan
bimbingan akademik dalam penulisan proposal skripsi ini;
6. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan doa serta dukungannya selama
penyusunan proposal skripsi;
7. Teman-teman mahasiswa Universitas Pamulang yang mendukung
terselesainya proposal skripsi ini;
8. Semua sahabat yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal
skripsi;
9. Rekan-rekan kerja di CV. Rama Teknik Divisi Furniture, yang telah
memberikan dukungan dan informasi dalam menyelesaikan proposal
skripsi.
Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga proposal skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi penyusun dan pembaca sekalian
walaupun masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun di kemudian hari dan
semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan selalu
mencurahkan Hidayah-Nya.

Tangerang Selatan, 9 Oktober 2022

Mustandri
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era ini perkembangan dalam bidang indusri meningkat pesat, salah satunya
industri mebel atau furniture, industri mebel atau furniture merupakan industri
yang mengolah bahan baku mentah atau bahan setengah jadi dari kayu, triplek dan
bahan baku lainnya. Sehingga menjadi produk mebel atau furniture yang
mempunyai nilai tambah. Selain itu industri mebel atau furniture sendirri dituntut
untuk mampu bersaing di pasaran, baik dari segi harga maupun kualitas, guna
diterima baik dikalangan masyarakat atau calon konsumen.

CV. Rama Teknik Divisi Furniture terletak di Kav 51H, Komplek


Perkantoran Dinas kebersihan Tangerang selatan Kampus Universitas Pamulang,
Jl. witana harja No.27 merupakan industri pengolahan yang bergerak di bidang
mebel atau furniture, produk yang dibuat cv rama teknik divisi furniture adalah
kicenset, meja resepsionis, lemari dan lain sebagainya. Bahan baku yang
digunakan untuk produksi yaitu berupa triplek, lem superbond, edging, heigh
presure laminate (hpl), lem putih fox, paku tembak dan lain sebagainya.

Menurut penulis cv rama teknik divisi furniture dalam memproduksi produk


furniture masih kurang optimal dari segi waktu pembuatan, dikarenakan adanya
pemborosan berupa waktu tunggu atau waiting time yang terlalu lama terjadi pada
pada lantai produksi. Dalam hal ini mengindikasikan bahwa terdapat waste yang
terjadi pada sistem produksi di cv rama teknik divisi furniture. Dalam tindakan
untuk meningkatkan produktivitas, serta memberikan efisiensi dalam proses
produksi cv rama teknik diharuskan mengetahui aktivitas apa yang dapat
meningkatkan nilai tambah suatu produk dan menghilangkan aktivitas yang tidak
perlu dilakukan agar tidak terjadi pemborosan.

Metode yang harus digunakan untuk menyelesaikan analisis permasalahan di


atas, ada beberapa metode seperti 5s kaizen, Taguchi method, dan Lean
Manufacturing. Metode 5s kaizen menganalisa perawatan ruang dan
pengorganisasian tempat kerja. Metode taguchi menganalisis tentang
pengendalian kualitas. Metode lean manufacturing menganalisis tentang
pemborosan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menerapkan konsep lean
manufacturing untuk mengatasi permasalahan disetiap proses produksi guna
meningkatkan produktivitas pada proses produksi suatu industri.

Dari permasalahan diatas maka diperlukan penelitian mengenai metode lean


manufacturing untuk mengurangi lead time pada proses produksi furniture di cv
rama teknik divisi furniture. Konsep lean manufacturing merupakan suatu metode
yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste dengan cara
melakukan improvement. Konsep ini bermula diterapkan dalam sistem produksi
Toyota (Dennis, 2015)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
yang akan menjadi objek pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja jenis pemborosan yang terjadi pada proses produksi furniture?
2. Berapa waktu total pada setiap aktivitas value added, non-value added,
dan necessary but non-value added pada sistem produksi di cv rama
teknik?
3. Apa perbaikan yang diusulkan untuk mengurangi pemborosan pada proses
produksi furniture?
4. Apa hasil perbaikan setelah diusulkan desain future state value stream
mapping pada lantai produksi di CV Rama Teknik divisi furniture?
1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini ditetapkan pembatasan masalah agar dapat memfokuskan


penelitian yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

1. Produk yang diteliti hanya proses produksi furniture.

2. Penelitian hanya dilakukan sampai analisis secara teoritis, tidak sampai


dilakukan penerapan secara nyata pada lantai produksi.
3. Penerapan pendekatan lean manufacturing dengan metode value stream
mapping sebagai metode analisis.

4. Penelitian ini tidak menggunakan data dari bagian manajemen di cv rama


Teknik divisi furniture.
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang sudah
dijelaskan, adapun tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Menganalisis jenis pemborosan yang terjadi pada proses produksi cv rama


Teknik divisi furniture.

2. Menghitung dan menganalisis waktu total dari aktivitas value added, non-
value added, dan necessary but non-value added.

3. Memberikan alternatif perbaikan dari pemborosan yang terjadi pada proses


produksi.

4. Memberikan usulan desain future state value stream mapping serta


menghitung pengurangan waktu pada sistem produksi

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Dapat memberikan pengalaman dalam mengumpulkan, mengolah dan


menganalisis data serta mendapatkan kesimpulan berdasarkan ilmu yang
diperoleh penulis selama masa pembelajaran diperkuliahan.

2. Bagi Akademik
Sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata 1 dan sebagai
sarana dalam memperluas informasi mengenai proses meminimalisir
pemborosan pada perusahaan khususnya dengan menggunakan pendekatan
lean manufacturing.
3. Bagi Perusahaan
Dapat mengetahui penyebab terjadinya pemborosan yang ditemukan pada
proses produksi sehingga dapat dijadikan sebagai usulan perbaikan proses
produksi.
4. Bagi Umum
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti lain yang akan
melanjutkan penelitian maupun yang ingin meneliti lebih ulang serta
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat agar dalam penyusunan laporan penelitian dapat
tersaji secara sistematis, maka dilakukan penyusunan sistematika penulisan
laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan


masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Kajian Induktif

Tidak sedikit para peneliti yang memilih topik tentang lean untuk
diimplementasikan di beberapa kasus permasalahan dikarenakan pendekatan
lean merupakan metode yang menarik untuk dijadikan sebagai alat untuk
memperbaiki permasalahan yang dialami perusahaan. Berikut ini merupakan
beberapa penelitian terdahulu yang akan dijadikan acuan dengan topik yang
diambil yaitu lean manufacturing.

Gotten Indonesia bergerak di bidang konveksi baju jersey, baju kaos, dan
baju korsa. Kelebihan dari konveksi ini adalah konsumen dapat melakukan
order kaos sablon sesuai dengan desain yang diinginkan. Gotten Indonesia
dalam proses produksinya masih terdapat beberapa masalah pemborosan
(waste) yang di hadapi. Pemborosan yang terjadi pada proses produksi
diantaranya adalah timbulnya produk cacat. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat strategi yang dapat mengurangi waste pada Gotten Indonesia. Objek
penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah lantai produksi pada
Gotten Indonesia guna mengetahui waste dan faktor terbesar penyebab serta
dapat memberikan rekomendasi meningkatkan produktivitas perusahaan.
Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka, wawancara, dan
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Process Activity Mapping
menggunakan pendekatan Value Stream Mapping mengidentifikasi waste
proses produksi di Gotten Indonesia, yaitu terdapat Delay dan
Overproduction. Hasil pembobotan Delay dan Overproduction adalah 0,18
dan 0,16. Proses produksi di Gotten Indonesia perlu melakukan perbaikan dari
waste yang diidentifikasi agar dapat mereduksi aktivitas antar proses.
Aktivitas yang perlu di perbaiki adalah perpindahan dan penjahitan. Cycle
Time mengalami penurunan dari 15232,2 detik menjadi 14698,6 detik dan
Lead Time dari 9377,9 detik menjadi 9070,6 dengan mengeleminasi VA dan
mereduksi NNVA yang ada.

Lean manufacturing merupakan pendekatan yang digunakan untuk


menigkatkan efisiensi sistem produksi dengan mengeliminasi pemborosan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Ristrowati, et al, 2017) yang bertujuan untuk
mengurangi pemborosan aktivitas proses produksi agar target produksi
memenuhi permintaan konsumen. Pendekatan perbaikan yang digunakan ialah
meminimasi akar pemborosan yang terjadi dilantai produksi dan didapat
usulan perbaikan berupa penambahan tenaga kerja pada proses jahit, kegiatan
maintenance berupa preventive maintenance, melakukan pengarahan dan
pengawasan kepada tenaga kerja, memberikan pelatihan untuk menyetarakan
standar dan ketrampilan kerja.

Selain itu, pada penelitian evi febianti, bobby kurniawan, ian alviansyah
(2017) juga menggunakan pendekatan simulasi untuk membandingkan nilai
pce dan mereduksi aktivitas yang tidak menngoptimalkan produksi, dan
merancang simulasi untuk perbandingan output antara kondisi eksisting dan
usulan. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan lean manufacturing,
valsat, dan big picture mapping. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
diperoleh waste tertinggi yaitu waiting sebesar 24%, dengan total lead time
proses produksi 906,9 jam. Model usulan simula s i menunjukkan nilai pce
mengalami peningkatan waktu produksi dari 76,11% menjadi 81,19%, dan
scenario usulan yang terpilih adalah model 1 yang dapat mengoptima lka n
output dari 44 unit menjadi 47 unit.

Havi et al. (2018) melakukan penelitian di CV. XYZ yang merupakan


perusahaan di bidang pembuat kerudung instan dengan permasalahan yang
dihadapi yaitu tidak tercapainya target produksi value stream mapping dan
proses activity mapping digunakan untuk memetakan dan mengindikasi
adanya waste, terdapat pemborosan pada motion 24% dan lead time
pembuatan krudung instan sebesar 4727,55 detik. Kemudian peneliti
menggunakan fishbone dan 5 whys untuk mengetahui akar penyebab
terjadinya pemborosan tersebut, selanjutnya dilakukan perbaikan dengan
menerapkan metode 5s untuk mengurangi waste dan mengusulkan rancangan
proses produksi dengan metode value stream future state dan berhasil
mengurangi waktu lead time sebanyak 165.95 detik menjadi 4561.60 detik.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, yaitu pada penelitian
dengan lean manufacturing menggunakan integrasi value stream analisys tools
(VALSAT), pembuatan current state value stream mapping dan future state
value stream mapping. Pada penelitian sebelumnya hanya menyajikan gambar
proses sebelum adanya perbaikan saja tidak sampai pada penyajian setelah
dilakukan perbaikan dengan menggunakan future state value stream mapping.
Dengan menggunakan metode tersebut mampu memberikan gambaran berupa
detail mapping dari awal mula bahan baku dipesan sampai barang jadi yang
disalurkan ke tangan konsumen, hal ini memudahkan peneliti dalam
menganalisa detailed mapping untuk mengetahui VA, NVA, dan NNVA dari
proses produksi, merekomendasikan future state value stream mapping usulan
pada UKM Sriti Production.

2.2 Kajian Dedukatif

2.2.1 Proses Produksi

Proses merupakan serangkaian aktivitas yang merubah input yang ada


diolah guna menghasilkan suatu hasil berupa produk setengah jadi maupun
barang jadi (output), sedangkan proses produksi ialah serangkaian
aktivitas yang dilakukan beberapa manusia atau mesin yang merubah
bahan baku (input) menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi
(output) dimana barang tersebut memiliki nilai jual dengan melewati
serangkaian aktivitas produksi, perusahaan biasanya menggunakan
berbagai macam jenis proses produksinya tersendiri, yang dilihat dari
proses manufakturnya yaitu Make to Order (MTO), Make to Stock (MTS),
Engineering to Order (ETO) dan Assesmble to Order (ATO) (Kholil &
Mulya, 2014).
2.2.2 Lean Manufacture

Konsep lean merupakan suatu upaya yang dilakukan secara terus


menerus untuk mengeliminasi pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai
tambah suatu produk supaya memberikan value kepada konsumen atau
pelanggan. Tujuan dari lean adalah memaksimalkan value untuk
pelanggan atau customer dan meningkatkan profitabilitas dengan cara
mengeliminasi waste (Gasperz, 2007). Konsep lean manufacturing
merupakan suatu metode yang sistematis untuk mengidentifikasi dan
mengeliminasi waste dengan cara melakukan improvement. Konsep ini
bermula dari konsep yang diterapkan dalam sistem produksi Toyota
(Gasperz, 2007).

Konsep ini cenderung pada mengeliminasi waste yang terjadi


dalam sistem produksi, agar sistem produksi berjalan dengan efektif dan
efisien. Istilah dalam Toyota Sistem yaitu mura, muri dan muda dengan
definisi sebagai berikut:

1. Mura (Inconsistency)

Ketidakseimbangan yang terjadi dalam beban kerja. sebagai contoh, dalam


sistem produksi, kadang terjadi berlebihnya pekerjaan yang tidak
seharusnya ditangani oleh seorang pekerja atau mesin dikarenakan volume
produksi yang berfluktuasi (naik turun) atau jadwal produksi yang kurang
teratur yang diakibatkan oleh masalah internal perusahaan seperti
banyaknya produk cacat, kerusakan mesin dan kekurangan komponen.
Ketidakseimbangan ini akan meningkatkan kebutuhan material, sumber
daya manusia dan peralatan untuk menjalankan proses produksi dengan
kapasitas yang tinggi.

2. Muri (irrationaliti)

Lamanya waktu proses produksi melebihi batas kemampuan pekerja,


peralatan dan mesin, pembebanan pekerjaan ini dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan masalah kualitas produk, dengan kata lain muri
terjadi ketika perusahaan memaksakan pekerja untuk mengerjakan
kegiatan proses produksi yang lebih dibandingkan dengan batas
kemampuan para pekerjanya.

Anda mungkin juga menyukai