0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
Remaja mengalami perkembangan intelektual yang ditandai dengan kemampuan berpikir secara logis dan bertanggung jawab. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti lingkungan keluarga dan sekolah.
Remaja mengalami perkembangan intelektual yang ditandai dengan kemampuan berpikir secara logis dan bertanggung jawab. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti lingkungan keluarga dan sekolah.
Remaja mengalami perkembangan intelektual yang ditandai dengan kemampuan berpikir secara logis dan bertanggung jawab. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti lingkungan keluarga dan sekolah.
Pendahuluan Manusia di dunia ini pastinya akan mengalami fase-fase pertumbuhan dan perkembangan dalam setiap hidupnya. Salah satu fase yang tidak dapat dilupakan dalam perjalanan hidup manusia adalah ketika manusia tersebut menginjak fase remaja. Usia remaja merupakan usia ambang yang tidak termasuk ke dalam usia anak-anak maupun dewasa. Dapat dikatakan jika seseorang yang masih berusia anak-anak berarti orang tersebut belum selesai dengan tahapan perkembangannya, sementara usia dewasa adalah saat dimana tahapan perkembangan seseorang telah selesai. Hal inilah yang menyebabkan usia dewasa seringnya memiliki rangkaian proses tidak jelas dalam kehidupan seseorang dibandingkan fase-fase lainnya. Dalam tahap perkembangannya ini remaja mengalami transisi dari sisi anak-anak kearah lebih dewasa. Hal ini tentunya membuat banyak sekali perubahan dalam diri remaja salah satunya dalam sisi intelektual. Remaja mulai dapat melihat gambaran yang lebih jelas, berpikir secara logis dan melakukan tindakan dengan akibat baik atau buruknya. Pengertian Perkembangan Intelektual Perkembangan intelektual adalah sebuah proses perkembangan yang melibatkan kegiatan memperoleh, mengurutkan, memanfaatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan mental dalam berpikir, mengobservasi, mengingat, menganalisis, menguji, dan memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan secara langsung (Samio, 2018). Dalam pengertian perkembangan intelektual di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan intelektual adalah perkembangan yang menyertakan banyak kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang didapatkan haruslah diolah dengan baik dan benar agar dapat dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam lingkungan kehidupan. Perkembangan intelektual dapat disebut juga dengan perkembangan kognitif. Perkembangan intelektual mengilustrasikan bawa seseorang mampu berperilaku dalam bawah sadar pikirannya. Perkembangan intelektual adalah sebuah karunia yang dimiliki oleh individu dalam mempertahankan hidupnya dengan berusaha dalam menghamba kepada penciptanya. Pengertian Remaja Pengertian remaja menurut Lestarina, dkk (2017) adalah masa dimana adanya peralihan masa anak-anak ke masa dewasa yang biasanya ditandai dengan banyak perubahan meliputi biologis, psikologis, dan sosioekonomi secara bertingkat. Panjangnya masa keberlangsungan periode remaja biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukungnya seperti faktor internal (perkembangan setiap karakter individu) dan eksternal (faktor sosial, budaya, dan sejarah). Dari pengertian di atas didapatkan bahwa masa remaja merupakan masa transisi yang terjadi pada individu anak-anak ke individu dewasa. Masa ini dapat ditandai dengan berbagai ciri yang khas. Pembentukan kepribadian remaja biasanya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternalnya tergantung masing-masing individu. Perkembangan Intelektual Remaja Menurut Piaget dalam Nursayyidah (2014) menyatakan usia remaja dapat terjadi di kisaran umur 11 atau 12 tahu yang mana usia ini berada di taraf ketiga dalam perkembangan intelektualnya. Perkembangan taraf ketiga ini dinamakan taraf operasi pemikiran formal. Pada tahapan ini remaja dapat menghubungkan sesuatu yang telah dipelajari dengan dibarengi tantangan pada masa mendatang. Remaja sudah mampu berpikir secara terstruktur dan menghargai metafora- metafora yang didapatkan serta alegorinya sehingga dapat menemukan arti yang sangat berharga dan kaya akan sastra. Dari teori yang disampaikan oleh Piaget dapat diketahui bahwa perkembangan intelektual yang terjadi pada remaja biasanya terjadi pada peralihan masa anak-anak. Perkembangan intelektual ini ditandai dengan kemampuan seorang anak yang mulai dapat menghubungkan pelajaran yang didapatkannya entah itu pada sekolah formal maupun informal ke dalam kesehariannya. Seorang anak dapat dikatakan mulai berkembang intelektualnya jika dapat berpikir secara sistematis dan memikirkan konsekuensi akan perilakunya di masa mendatang. Hal- hal abstrak yang biasa terpikirkan dalam kepalanya mulai bisa dihubungkan dalam bentuk yang lebih jelas sehingga remaja dapat mengimplementasikannya langsung di kehidupan sehari-harinya. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual Remaja Menurut Gunarsa dan Gunarsa dalam Novita (2018) bahwa perkembangan intelektual dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: a. Faktor Endogen Faktor ini biasanya tercipta sudah ada semenjak dalam kandungan. faktor internal yang bersifat herediter yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postur tubuh (tinggi badan), bakat minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya. Kalau kondisi fisik individu dalam keadaan normal berarti ia berasal dari keturunan yang normal pula yaitu tidak memiliki gangguan.. b. Faktor Eksogen Faktor ini di antaranya berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa tersedianya sarana dan fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial ialah lingkungan dimana seorang mangadakan relasi/ interaksi dengan individu atau sekelompok individu didalamnya. Lingkungan Eryanti Novita, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menonton Film Porno pada Remaja 36 sosial ini dapat berupa keluarga, tetangga, teman, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan sebagainya. Pembahasan Manusia selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam sisi perkembangan salah satu tahapan yang dianggap sangat penting dalam proses kehidupan ialah fase remaja. Seseorang disebut memasuki usia remaja ketika ia mampu berpikir secara logis dan bertanggung jawab atas perilakunya. Masa remaja yang merupakan masa transisi pada individu anak-anak ke individu dewasa. Masa ini dapat ditandai dengan berbagai ciri yang khas. Pembentukan kepribadian remaja biasanya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternalnya tergantung masing- masing individu. Salah satu aspek dalam kehidupan remaja yang berkembang pesat adalah kemampuan kognitif atau intelektualnya. Perkembangan intelektual remaja ditandai dengan terlibatnya kemampuan nalar dengan memperoleh, mengurutkan, memanfaatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan mental dalam berpikir, mengobservasi, mengingat, menganalisis, menguji, dan memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan secara langsung. Perkembangan intelektual dipengaruhi oleh faktor endogen dan juga eksogen. Faktor endogen merupakan faktor yang berasal dari dalam diri dan faktor eksogen merupakan faktor dari luar diri seperti lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Kesimpulan Manusia dalam usia remaja pastinya mulai memasuki perkembangan pada sisi intelektualnya. Perkembangan intelektual ini ditandai dengan mulainya terbangun nalar seseorang dalam bertindak. Perkembangan ini dapat dipengaruhi oleh faktor dalam diri maupun luar. Daftar Pustaka Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Ranny, R., & Herlina, D. (2017). Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2). Novita, E. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menonton Film Porno pada Remaja. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 4(1), 31-44. Nursayyidah, S. R. (2014). Penerapan Teknik Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII. Bahtera Bahasa: Antologi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(4). Samio, S. (2018). Aspek–Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik. Best Journal (Biology Education, Sains and Technology), 1(2), 36- 43.