Pengertian Belajar
Pengertian belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap
individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi
yang telah dipelajari.
Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan
sesudah belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan karena adanya pengalaman
baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih. Belajar
merupakan kewajiban bagi seluruh anak. Belajar dapat dikatakan berhasil jika dapat,
merubah perilaku anak dan harus memberi dampak positif bagi anak dan juga jika
anak tersebut dapat menerapkan pembelajaran tersebut di kehidupan sehari hari
mereka. Belajar dapat dikatakan berhasil ketika ada interaksi timbal balik antara
pengajar dengan siswa. Timbal balik tersebut dapat berupa ulangan harian atau juga
bisa seorang guru memberikan tanya jawab.
Perubahan positif itu dapat berupa interaksi antar siswa, dan memberikan efek
positif di lingkungan sekitar. Termasuk berkebutuhan khusus tidak terecuali
anak ,dengan hambatan ketuna netraan, mereka juga diwajibkan untuk menuntut ilmu
dimanapun dan kapanpun. Anak tunanetra merupakan anak yang memiliki hambatan
penglihatan, sehingga mereka hanya mengandalkan indera pendengaran dan peraba
ketika belajar. Anak Tuna Netra memiliki stimulus dan pendengaran yang lebih peka
karena anak Tuna Netra mengandalkan pendengaran dan stimulus dalam kehidupan
sehari hari. Banyak tenaga pendidik yang meragukan kemampuan belajar anak
tunanetra. Bagaimana cara mereka belajar dan bagaimana cara mereka menangkap
materi yang disampaikan oleh guru, bagaimana bisa mereka semua memahami itu
semua dengan hanya mengandalkan indra pendengaran dan stimulus mereka.
Anak tunanetra adalah anak yang memiliki hambatan dalam penglihatannya. maka
dari itu didalam proses pembelajaran, anak tunanetra lebih mengandalkan indra
pendengaran dan indra perabanya dalam menerima dan memahami materi yang telah
disampaikan oleh tenaga pendidik. sering kali, anak tunanetra merasa kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa kendala
yaitu seperti susahnya memulai interaksi antar siswa karena ada rasa minder atau ada
rasa tidak percaya diri yang tertanam dalam diri siswa. materi juga susah untuk
ditanggap karena ketidak sesuaian antara apa yang didengar dengan apa yang dicatat
siswa. maka dari itu, sebagai tenaga pendidik kita harus menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik yang akan diajar.
menurut Fitria Sarmita dalam hasil observasinya menyatakan bahwa. terdapat banyak
guru yang mengalami kesulitan untuk menyampaikan materi terutama terhadap
materi-materi yang memang membutuhkan indra penglihatan untuk mengetahuinya,
contoh saya dalam materi pembelajaran tata surya. dengan pemberian materi yang
hanya menjelaskan ini matahari dan lain sebagainya. pembelajaran tersebut
membutuhkan pemanfaatan digital yang sedang berkembag di indonesia ini.
kelebihan dari penggunaan LKS berbasis STEM ini yaitu lebih efektif untuk
mengajarkan anak tunanetra akan planet-planet yang ada di angkasa dan dapat melatih
kemampuan berfikir dan kreativitas anak tunanetra. stem juga dapat menambahkan
disiplin seni (art) kedalamnyasehngga menjadi STEAM. selain memiliki kelebihan
sistem ini juga memiiki kekurangan yaitu bahan ajar ini cepat rusak.
maka dari itu kita sebagai guru pendidik kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam
menentukan bahan ajar yang digunakan. dan kita harus lebih bisa memanfaatkan
teknlogi yang ada di Indonesia. karena perkembangan teknologi yang ada dapat
membantu anak berkebutuhan khusus, khususnya tunanetra untuk memahami dan
mengerti akan materi pembelajaran yang disampaikan dan memiliki gambaran akan
benda aslinya.
C. kekurangan
D. kelebihan
E. kesimpulan