Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Belajar

Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan


tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi
belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat
refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. dalam proses pembelajaran haruslah ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah proses pembelajaran. dimana anak yang
mulanya tidak bisa dapat memahami hal itu.

Pengertian belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap
individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi
yang telah dipelajari.

Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan
sesudah belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan karena adanya pengalaman
baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih. Belajar
merupakan kewajiban bagi seluruh anak. Belajar dapat dikatakan berhasil jika dapat,
merubah perilaku anak dan harus memberi dampak positif bagi anak dan juga jika
anak tersebut dapat menerapkan pembelajaran tersebut di kehidupan sehari hari
mereka. Belajar dapat dikatakan berhasil ketika ada interaksi timbal balik antara
pengajar dengan siswa. Timbal balik tersebut dapat berupa ulangan harian atau juga
bisa seorang guru memberikan tanya jawab.

Perubahan positif itu dapat berupa interaksi antar siswa, dan memberikan efek
positif di lingkungan sekitar. Termasuk berkebutuhan khusus tidak terecuali
anak ,dengan hambatan ketuna netraan, mereka juga diwajibkan untuk menuntut ilmu
dimanapun dan kapanpun. Anak tunanetra merupakan anak yang memiliki hambatan
penglihatan, sehingga mereka hanya mengandalkan indera pendengaran dan peraba
ketika belajar. Anak Tuna Netra memiliki stimulus dan pendengaran yang lebih peka
karena anak Tuna Netra mengandalkan pendengaran dan stimulus dalam kehidupan
sehari hari. Banyak tenaga pendidik yang meragukan kemampuan belajar anak
tunanetra. Bagaimana cara mereka belajar dan bagaimana cara mereka menangkap
materi yang disampaikan oleh guru, bagaimana bisa mereka semua memahami itu
semua dengan hanya mengandalkan indra pendengaran dan stimulus mereka.

Perkemabangan teknologi digital di indonesia saat ini berkembang sangat


pesat. Teknologi tersebut dapat membantu proses pembelajaran anak tunanetra, sudah
banyak ditemukan barang barang canggih yang menjadi aksesbilitas anak tunanetra
termasuk dalam bidang pendidikan. Contoh saja, ketika proses pembelajaran dikelas
tenaga pendidik menggunakan media miniatur atau juga menggunakan media yang
menggunakan audio.
B. pengertian anak tunanetra

Anak tunanetra adalah anak yang memiliki hambatan dalam penglihatannya. maka
dari itu didalam proses pembelajaran, anak tunanetra lebih mengandalkan indra
pendengaran dan indra perabanya dalam menerima dan memahami materi yang telah
disampaikan oleh tenaga pendidik. sering kali, anak tunanetra merasa kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa kendala
yaitu seperti susahnya memulai interaksi antar siswa karena ada rasa minder atau ada
rasa tidak percaya diri yang tertanam dalam diri siswa. materi juga susah untuk
ditanggap karena ketidak sesuaian antara apa yang didengar dengan apa yang dicatat
siswa. maka dari itu, sebagai tenaga pendidik kita harus menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik yang akan diajar.

menurut Fitria Sarmita dalam hasil observasinya menyatakan bahwa. terdapat banyak
guru yang mengalami kesulitan untuk menyampaikan materi terutama terhadap
materi-materi yang memang membutuhkan indra penglihatan untuk mengetahuinya,
contoh saya dalam materi pembelajaran tata surya. dengan pemberian materi yang
hanya menjelaskan ini matahari dan lain sebagainya. pembelajaran tersebut
membutuhkan pemanfaatan digital yang sedang berkembag di indonesia ini.

untuk mengatasi masalah tersebut. penulis menemukan informasi bahwa bahan


pengajaran dapat mlakukan LKS berbasis STEM prototype benda langit. LKS sendiri
adalah bahan ajar, sedangkan STEM adalah suatu pendekatan. pendidikan berbasis
STEM ini dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan dengan murid mengenai
science, technology, engineering, art, dan mathematics dapat meningkat, sehingga
pemahaman tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
pembelajaran anak tunanetra. LKS berbasis STEM prototype benda langit menyusun
sembilan planet. dari merkurius sampai neptunus. berupa buku yang dapat timbul
dengan gambar planet yang dapat diraba oleh anak tunanetra.

kelebihan dari penggunaan LKS berbasis STEM ini yaitu lebih efektif untuk
mengajarkan anak tunanetra akan planet-planet yang ada di angkasa dan dapat melatih
kemampuan berfikir dan kreativitas anak tunanetra. stem juga dapat menambahkan
disiplin seni (art) kedalamnyasehngga menjadi STEAM. selain memiliki kelebihan
sistem ini juga memiiki kekurangan yaitu bahan ajar ini cepat rusak.

maka dari itu kita sebagai guru pendidik kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam
menentukan bahan ajar yang digunakan. dan kita harus lebih bisa memanfaatkan
teknlogi yang ada di Indonesia. karena perkembangan teknologi yang ada dapat
membantu anak berkebutuhan khusus, khususnya tunanetra untuk memahami dan
mengerti akan materi pembelajaran yang disampaikan dan memiliki gambaran akan
benda aslinya.

C. pengembangan digital di Indonesia


D. Pengembangan kelas digital untuk tunanetra di slb
penyandang tunanetra mengalami hambatan penglihatannya dalam memperoleh
informasi dalam proses pembelajaran.Mereka harus dapat hidup mandiri supaya
mereka dapat bersosialisasi dan dapat menciptakan kehidupan yang
layak.Pemanfaatan teknologi pada komputer dan android sudah banyak digunakan di
slb penyandang tunanetra.Bahkan banyak penyandang tunanetra yang sudah jarang
menggunakan huruf braille sebagai alat bantu dalam membaca,menulis dan
menghitung.Namun dalam artian ini bahwa huruf braille masih digunakan di sekolah
namun penggunaanya diiringi dengan pemanfaatan teknologi.

1.Pengembangan pembelajaran menggunakan pembaca layar NVDA


NVDA adalah screen reader berlisensi open source yang dibuat oleh NV
Access.NVDA tersedia dalam dua varian,installer dan portable.Installer dapat di install pada
PC sedangkan portable dapat di copy ke flash disk dan dapat di jalankan tanpa perlu di
instalasi.
Pembaca layar NVDA akan mengeluarkan suara ketika menghidupkan pada
komputer.Cara untuk membuka pembaca layar NVDA yaitu dengan mengklik tombol
Ctrl+wondows+enter secara bersamaan.Ketika kita sudah melakukan maka akan muncul
pada layar.Penggunaan pembaca layar ini sangat membantu guru dalam mengajar dan siswa
penyandang tunanetra juga mudah dalam mengenal huruf,angka,belajar
membaca,menghitung dan lain sebagainya.
Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan android yaitu dengan
menggunakan fitur aksebilitas pada android.Penggunaan pembaca layar pada android dapat di
install di playstore,setelah di install siswa dapat membukanya pada pengaturan dan membuka
aksebilitas.Pada fitur tersebut akan muncul pilihan talkback.setelah mengaktifkan,maka
secara otomatis android akan mengeluarkan suara.

2.Pengembangan pembelajaran menggunakan audio

Mendengar fakultas mereka yang dapat dimanfaatkan untuk membuat


kemajuan.selanjutnya,perluasan dalam pemanfaatan media pembelajaran yang terkait dengan
suara dan materi dapat membantu siswa dalam latihan skolastik.Media pembelajaran suara
adalah pesan pembelajaran yang diperkenalkan pada premis suara yang direncanakan untuk
menyegarkan renungan,sentimen,pertimbangan,dan kapasitas siswa.Untuk mencapai tujuan
ini,pengantar pesan dibuat dengan memikirkan materi yang benar dan pengantar yang
menarik sehingga siswa tidak merasa lelah.
1. Media audio splash
Media ini dipergunakan untuk mata pelajaran IPA khususnya wujud benda kepada
siswa yang memiliki kekurangan yaitu netra total.Siswa nentra total ini memiliki
kekurangan yang sama tetapi memiliki karakteristik yang berbeda.Karakteristik yang
berbeda-beda ini dapat mempengaruhi hasil media audio yang dipakai.Hasil yang
didapat juga berbeda-beda tergantung daya tangkap dari setiap siswa tersebut.Media
audio membuat hasil belajar meningkat meskipun siswa memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
2. Media audio chosen
Media audio chosan adalah sebuah media yang memiliki desain yang berguna
memotivasi siswa dalam mempelajari isi dan informasi yang lebih detail serta
mendalam.Media ini menonjolkan pada sisi dapat diputar atau diakses dimanapun dan
kapanpun.Kemudahan yang diberikan media chosen dapat memberikan materi yang
lebih banyak dan mudah dimengerti.Media ini memberikan kesempatan pada siswa
untuk berpikir kritis dan mejawab dengan bantuan guru agar keaktifan siswa dapat
meningkat secara signifikan dengan menggunakan media chosen.

C. kekurangan
D. kelebihan
E. kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai