OLEH
PUTI TASYA AMELLIA SUDARTO ( 1810212031)
NURMIATI ( 1810212014)
ROSALIDA WAHYUNI ( 1810211015)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
A. Sejarah dan perkembangan tanaman jagung di Indonesia
Berdasarkan catatan sejarah terdapat banyak teori terkait dengan asal usul
tanaman jagung. Beberapa mengatakan jagung berasal dari Meksiko, Andean, Tequan , dan
lain – lain. Tepatnya bukti penemuan budidaya jagung yakni berasal dari daerah selatan
Meksiko dengan ditemukannya sisa tongkol jagung kuno di Gua Guila Naquitz, Lembah
Oaxaca yang berusai 6250 tahun. Penyebaran jagung menuju Afrika dan Asia dimulai setelah
era Colombus dimana para pelaut dan penjelajah yang menyebarkan tanaman jagung hingga
tersebar di belahan bumi yang lain.
C. Jenis-Jenis Jagung
Jenis jagung dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat biji dan endosperm,
warna biji, lingkungan tempat tumbuh, umur panen, dan kegunaan.
Jenis jagung berdasarkan lingkungan tempat tumbuh terdiri dari daerah
dataran rendah tropik (<1.000 m dpl), daerah dengan dataran rendah subtropik dan mid-
altitude (1.000-1.600 m dpl), dan daerah dengan dataran tinggi tropik (>1.600 mdpl).
Jenis jagung berdasarkan umur panen dikelompokkan menjadi dua yaitu jagung umur
genjah dan umur dalam. Jagung umur genjah adalah jagung yang dipanen pada umur
kurang dari 90 hari, jagung umur dalam merupakan jagung yang dipanen pada umur lebih
dari 90 hari.
Jenis jagung dapat juga dibedakan berdasarkan komposisi genetiknya,
yaitu jagung hibrida dan jagung bersari bebas. Jagung hibrida mempunyai komposisi
genetik yang heterosigot homogenus, sedangkan jagung bersari bebas memiliki komposisi
genetik heterosigot heterogenus. Kelompok genotipe dengan karakteristik yang spesifik
(distinct), seragam (uniform), dan stabil disebut sebagai varietas atau kultivar, yaitu
kelompok genotipe dengan sifat-sifat tertentu yang dirakit oleh pemulia jagung. Diduga
terdapat lebih dari 50.000 varietas jagung di seluruh dunia.