Mohon izin menjawab Topik Diskusi 3 EKSI4205.10 – Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
1. Bagaimana awal terbentuknya OJK?
Jawaban : OJK adalah lembaga yang sudah berdiri sejak 16 Juli 2012 lalu. Sejarah berdirinya OJK adalah berangkat dari upaya untuk menghadirkan sistem pengaturan dan pengawasan pada kegiatan jasa keuangan di Indonesia. OJK merupakan lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21 tersebut. Tugas pengawasan industri keuangan non-bank dan pasar modal secara resmi beralih dari Kementerian Keuangan dan Bapepam-LK ke OJK pada 31 Desember 2012. Sedangkan pengawasan di sektor perbankan beralih ke OJK pada 31 Desember 2013 dan Lembaga Keuangan Mikro pada 2015.
2. Bagaimana OJK mempertahankan independensinya dalam pengawasan perbankan
sedangkan Lembaga tersebut menerima iuran dari perbankan? Jawaban : Otoritas independen yang dibiayai melalui pemberian dari anggaran pemerintah, dapat dikatakan cenderung terbuka dan lemah dari berbagai bentuk intervensi politik. Dalam kondisi tertentu, seperti ketika otoritas pengawas tersebut dianggap secara politik lebih ketat pada jaringan pelaku usaha tertentu, pemerintah dapat saja mengintervensi dengan menahan atau mengurangi anggaran yang diberikan. Lebih lanjut, dapat juga terjadi anggaran otoritas pengawas dipotong oleh Pemerintah dengan dalih kebijakan fiskal yang mendesak Adapun di lain sisi, anggaran otoritas yang bersumber dari industri bisnis yang diawasi mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan pemberian anggaran dari pemerintah, seperti misalnya mengurangi lingkup dari campur tangan politis dan tingkat kebebasan yang lebih tinggi untuk otoritas menentukan anggarannya sendiri menyesuaikan dengan kebutuhan dan prioritasnya. Namun perlu juga disadari adanya risiko jika iuran/fee dari dunia industri belum terstruktur dengan jelas, yang dapat berimplikasi pada ketergantungan yang tinggi terhadap industri dan dapat berakibat melemahkan kemandirian otoritas pengawas. Pengaturan bahwa anggaran OJK dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau pungutan dari pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan merupakan sebuah langkah terobosan dalam pembiayaan suatu lembaga negara, di mana kecenderungan umumnya pembiayaan sepenuhnya bersumber pada APBN yang merupakan produk bersama Pemerintah dan DPR. Dengan pengaturan yang demikian, sumber dana pembiayaan yang merupakan salah satu kunci penting yang mempengaruhi independensi dan efektifitas pengawas perbankan, tidak lagi hanya tergantung pendanaan dari alokasi pemerintah (APBN) atau bank sentral dapat membuka celah bagi campur tangan politik. Dari sudut pandang principle agent theory, pengaturan pengganggaran yang demikian dapat mengurangi pengaruh maupun kemungkinan intervensi dari principal (Pemerintah dan DPR) karena penguasaan akan sumber daya keuangan yang dibutuhkan oleh agent (OJK).
Referensi : Ojk.go.id dan https://media.neliti.com
Demikian jawaban dari saya mohon arahan serta bimbingannya apabila ada kesalahan dari jawaban yang saya berikan. Terima Kasih