Anda di halaman 1dari 5

Jumat, 11 November 2022

Resume Kelompok 1

Alif Armas Maulida C0A020013

Sulthan Hafizh Maulana C0A020017

Dini Riswandhani C0A020023

Ghina Kamilia C0A020035

Kiemal Gravita C0A020036

OTORITAS JASA KEUANGAN

Jika BPR diurusin oleh Individual bank berarti mikroprudensial.

Kalau tidak baik ada peringatan, bisa diberhentikan jika membahayakan, dan dana masyarakat
berpotensi hilang. OJK akan kerja sama dengan LPS . OJK mengurus bank individual, dengan bentuk
pengawasan. Mengurusi non bank juga.

Ojk merupakan lembaga independent, karena hanya mengurus 1 yaitu disebut dengan mikroprudensial.
Seperti, kegiatan pemeriksaan pada bank mandiri tetap fokus dengan bank tersebut.

Bapepam-lk (badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan) dibawah kementerian keuangan.

Latar belakang dibentuknya OJK

1. Konglomerasi Bisnis

Lembaga keuangan besar sbg induk perusahaan mengalami transformasi yang semula hanya bank,
kemudia menjadi konglomerasi keuangan yg menjual produk dan jasa keuangan lainnya.

OJK perlu hadir karena pengawasan tidak bisa dibagi-bagi karena ketika mengawasi di dalamnya ada
produk keuangan yg lain.

2. Integrasi produk dan jasa keuangan

pengawasan terjadi jika produk dan jasa keuangan dalam lembaga jasa keuangan karena produk dan
jasa keuangan memiliki risiko yang berbeda-beda.

Contoh : Penawaran sekuritas, perbankan kepada konsumen yg baru saja membuat kartu kredit.
3. Hybrid products

Produk jasa keuangan yg berbasis IT dan memiliki keterkaitan dengan produk maupun jasa keuangan.

Fintech bisa meminjam uang, yg meminjamkan uang juga kita misal untuk bisnis yg apa. Tetap dalam
pengawasan satu lembaga.

4. Arbitrase peraturan

Otoritas bursa efek mengawasi pengalaman publik yg terdaftar di bursa efek

Otoritas Perbankan

Mengawasi lembaga perbankan

akan muncul arbitrary dan kebijakan yg berbeda

Dibalik perusahaan go public ada perusahaan perbankan.

5. koordinasi lintas

OJK bersama Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan LPS, berkoordinasi untuk menangani berbagai
masalah dalam sektor keuangan.

6. perlindungan konsumen

OJK perlindungan konsumen ada dalam UU No 21 Tahun 2011 pasal 4, pasal 28, pasal 29, pasal 30, dan
pasal 31.

OJK hadir untuk bisnis yg sudah menggulita, pruduk nya sudah terintegrasi, produk yang ada TI,
perlindungan konsumen , koordinasi lintas.

Peralihan OJK

22 nov 2011

Pengesahan UU No 21 Tahun 2011 tentang OJK


31 Des 2012

Pengawasan Pasar Modal dan IKNB

31 Des 2013

Pengawasan dan pengaturan perbankan beralih ke OJK

2015

Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro beralih ke OJK

Setelah OJK berdiri

OJK

31 Des 12 Pasar modal dan IKNB

31 Des 13 Perbankan ( pengawasan Mikroprudensial)

1 Jan 14 BPJS Kesehatan

1 Jan 15 Lembaga Keuangan Mikro

Tujuan pembentukan OJK

1 Menciptakan sistem keuangan yang teratur,adil, transparan, akuntabel

2 Mampu mewujudkan sistem keuangan yang berkelanjutan dan stabil

3 Mampu melindungi kepentingan konsumen maupun masyarakat

Syarat:

 Pengawasan Prudential
 Pengawasan
Tugas

Mengatur cara Mengawasi atas Kerugian lembaga keuangan di sektor

a. Perbankan

Pasar modal

Perasuransian dana pensiun

Fungsi

OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap

keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 5

Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sementars dalam pasal 6 dalam
Undang-Undang tersebut, tugas utama OJK yaitu melakukan

pengaturan dan pengawasan terhadap:

Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Kegiatan
jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya

Adapun wewenang yang dimiliki OJK adalah sebagai berikut:

Ada pada Pasal 7, 8, serta 9

Pasal 7 ini khusus terkait pengaturan dan pengawasan sektor perbankan baik kelembagaan dan
kesehatan bank.

Pasal 8, terkait pengaturan lembaga jasa keuangan (bank dan non-bank)

Pasal 9, terkait pengawasan lembaga jasa keuangan (bank dan non-bank)

Dari informasi tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa OJK merupakan suatu lembaga negara yang
berdiri sendiri dan independen, bukan merupakan suatu bagian dari lembaga negara lainnya maupun
otoritas keuangan lainnya. OJK diberikan mandat khusus oleh undang-undang untuk melaksanakan
fungsi pengaturan dan pengawasan di seluruh sektor jasa keuangan.
Pengawasan Mikroprudensial

Kebijakan dalam mengawasi dan menjaga kesehatan masing-masing sistem keuangan dan lembaga jasa
keuangan dari timbulnya risiko-risiko yg mungkin terjadi

Pengawasan Terintegrasi OJK

Mengawasi terhadap kelompok jasa keuangan atau konglomerasi lembaga keuangan beserta anak
perusahaannya dapat dilakukan secara bersama-sama komprehensif

Bank Indonesia

Mengatur stabilitas perbankan , sistem prmbayaran, kebijakan moneter, stabilitas nak tukar

Anda mungkin juga menyukai