PENYELESAIAN SENGKETA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ANUGERAH ESAWATY M ( 105251104419 )
MUTHIAH AULIA RAMADHANI ( 105251104919 )
RINI FEBRIYANTI ( 105251104019 )
NUR AFNI DELFIANI ( 105251103919 )
RISNA NURUL FIQRIYAH ( 105251106719 )
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penyelesaian Sengketa”. Tidak lupa pula sholawat dan salam kita kirimkan kepada
Nabi Muhammad Saw yang telah membawa umat muslim dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Makalah ini kami susun untuk memenuhu tugas Mata Kuliah Lembaga
Keuangan Syariah Non Bank. Besar harapan kami agar makalah kami ini dapat
menambah wawasan kepada para pembaca mengenai Penyelesaian Sengketa.
Kami juga menyadar bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga
kedepannya kita dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terbentuknya OJK dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan untuk melakukan
penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi pengaturan dan
pengawasan di sektor jasa keuangan. Hal tersebut dilandasi oleh beberapa hal, yaitu:
Amanat Undang-Undang, Perkembangan Industri Keuangan, Konglomerasi Lembaga
Jasa Keuangan, Perlindungan Keuangan. Pengalihan fungsi pengawasan perbankan
setelah di bentunya UU OJK ini dimaksudkan untuk memisahkan fungsi pengawasan
perbankan dari bank sentral ke sebuah badan atau lembaga yang independen di luar
bank sentral.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebuah lembaga independen yang bebas
dari campur tangan pihak atau lembaga lain. OJK didirikan atas UU Nomor 21 Tahun
2011 dengan fungsi untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan sektor jasa keuangan. Dengan dibentuknya OJK, OJK
menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan
lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan
pengawasan bank, serta melindungi konsumen jasa keuangan.
VISI
MISI
Industri keuangan yang masuk pada pengawasan OJK yaitu pasar modal,
perbankan, dana pensiun, asuransi, lembaga pembiayaan maupun lembaga jasa
keuangan yang lainnya. OJK menjadi lembaga negara yang memiliki sifat independen
dan terbebas dari adanya campur tangan dari pihak lain pada saat menjalankan
tugasnya.1
1
Ike Nofalia, “Pengertian OJK: Fungsi, Tugas, dan Kewenangannya”, (16 April 2019)
ditetapkan dan instruksi dan yang telah dikeluarkan. Dilihat dari sisi yang lebih longgar
pengawasan dalam arti pengawasan manajerial, adalah kegiatan untuk menjamin bahwa
pelaksanaan sesuai dengan rencana. Pengawasan tersebut merupakan salah satu fungsi
dalam proses manajemen yang mencakup penafsiran dan pengembangan standar
pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan yang sebenarnya, penilaian pelaksanaan dan
tindakan perbaikan bila mana pelaksanaan berbeda dengan rencana.2
1. Amanat undang-undang.
2
Aldi, “JASA KEUANGAN, KOPERASI, KONSUMEN DAN BADAN PENYELESAIAN
SENGKETA KONSUMEN.”
3
KBBI
3. Konglomerasi lembaga jasa keuangan.
Di dalam lembaga jasa keuangan, terdapat beberapa hal yang sangat besar dan
memiliki anak perusahaan di bidang keuangan yang berbeda dengan kegiatan
usahanya. Contohnya, perbankan yang memiliki anak perusahaan dalam bentuk
asuransi, sekuritas, atau pembiayaan dan dana pensiun.
4. Perlindungan konsumen.
4
Dewi Suci Ramadhani, “OJK juga dapat dipahami sebagai institusi yang memiliki wewenang
untuk melakukan penyidikan dan memungut fee dari lembaga keuangan yang diawasi” (05
September 2022)
Sama seperti lembaga lainnya, OJK-pun memiliki wewenangnya sesuai dengan
Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan. Wewenang tersebut dikelompokkan menjadi
4 aspek meliputi:
Berdasarkan Pasal 4 UU OJK, OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan
didalam sektor jasa keuangan :
5
Leo Bisma, “Mengenal OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Fungsi, dan Wewenangnya | Ekonomi
Kelas 10” (11 November 2021)
6
Pranata Hukum, “Jurnal Ilmu Hukum,” Volume 13 (2 Juli 2018)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebuah lembaga independen yang bebas dari
campur tangan pihak atau lembaga lain. OJK didirikan atas UU Nomor 21 Tahun 2011
dengan fungsi untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan sektor jasa keuangan. Dengan dibentuknya OJK, OJK
menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan
lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan
pengawasan bank, serta melindungi konsumen jasa keuangan.
A. SARAN
Penulis makalah diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk
dapat memperkaya khasanah perpustakan serta bermanfaat bagi semua pihak. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai mata kuliah ini guna
kesempurnaan makalah selanjutnya. Kami juga meminta maaf jika ada kesalahan kata
dalam makalah kami.
1. https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Tugas-dan-
Fungsi.aspx#:~:text=Otoritas%20Jasa%20Keuangan%20(OJK)
%20mempunyai,kegiatan%20di%20sektor%20jasa%20keuangan.
2. https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-ojk-otoritas-jasa-keuangan
3. https://money.kompas.com/read/2021/04/18/130400226/mengenal-ojk--tujuan-
pembentukan-tugas-fungsi-dan-wewenangnya?page=all
4. https://www.finansialku.com/ojk-adalah/
5. https://www.brilio.net/wow/pengertian-ojk-adalah-ketahui-tugas-fungsi-dan-
tujuan-dibentuknya-220905r.html