Anda di halaman 1dari 2

1.

Hubungan apa yang terjadi antara akuntansi sektor publik dengan sektor bisnis dan
sektor sosial sesuai hakikat akuntansi?
2. Apakah yang dimaksud dengan audit kepatuhan? Apakah yang diaudit?
3. Sebutkan bahaya yang mungkin muncul dari desentralisasi yang tidak ditangani
secara baik terutama yang terkait dengan desentralisasi fiskal sesuai prinsip prinsip
akuntansi?

Jawab :
1. Sektor publik memiliki peran yang sangat penting dalam suatu Negara yang
berdampak pada sektor yang lain, yaitu sektor swasta maupun sosial. Kegagalan
sektor publik dalam bentuk kegagalan pemerintah ( government failure),
kelumpuhan birokrasi, mafia hukum, kekacauan politik, perang, terorisme,
korupsi, kolusi, dan nepotisme apat mengganggu sektor bisnis dan sosial yang
dapat memicu kondisi kritis suatu bangsa. Oleh karena itu, untuk kemajuan
ekonomi, sosial, politik, dan budaya bangsa maka pembangunan sektor publik
harus terus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak boleh di abaikan.

2. Audit kepatuhan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti prosedur, standar dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak
yang berwenang. Jadi auditor hanya memastikan apakah proses kerja yang
dilakukan sudah sesuai dengan prosedur, standar, dan aturan tertentu tersebut.
Contoh :
Audit kepatuhan terhadap proses pembangunan pembangkit tenaga listrik di
Perusahaan Listrik Negara ( PLN ). Pemerintah menunjuk auditor eksternal untuk
mengaudit apakah proses berjalannya pembangunan tersebut sudah sesuai dengan
ketentuan- ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tentu saja ada dokumen-
dokumen legal yang mengatur akan hal tersebut, jadi tugas auditor adalah
melakukan observasi dan penelitian apakah sudah sesuai dengan standar tersebut,
dari segi budget, pelaksanaan, penempatan, tim, dll.

3. Desentralisasi berupa pelimpahan kewenangan atau kekuasaan yang dikenal


dengan istilah otonomi daerah tentunya menguntungkan pemerintah pusat karena
pemerintah pusat bisa mengawasi dan mengatur pemerintahan daerah. Untuk
desentralisasi fiskal di Indonesia merupakan komponen desentralisasi dimana
pemerintah daerah memberikan kewenangan atau kekuasaan kepada pemerintah
daerah yang berkaitan dengan pengeluaran atau pendapatan.
Desentralisasi fiskal berupa transfer kewenangan financial dan pembuatan
keputusan termasuk memenuhi keuangan sendiri, ekspansi pendapatan lokal,
transfer pendapatan pajak dan otorisasi untuk meminjam dan memobilisasi
sumber-sumber pemerintah daerah melalui jaminan peminjaman. Pengelolaan
yang tidak baik dalam desentralisasi akan menimbulkan masalah baru di dalam
pemerintahan daerah.
Contoh : masalah yang terjadi karena pelimpahan wewenang atau kekuasaan dari
pusat ke daerah, yang berarti semakin berkurang nya pengawasan pemerintah
pusat terhadap pemerintah daerah sehingga menyebabkan kebocoran-kebocoran
dalam penganggaran ( APBD )

Anda mungkin juga menyukai