Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENILITIAN KUANTITATIF

Nama/NIM : Muhammad Ibnu Zubaer

Kelas/Jurusan : TP/5A

“Pengaruh Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar bagi Kehidupan Spiritual Masyarakat desa
Parengan kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan”

BAB I

Pendahuluan

A. Pendahuluan

Pemikiran awal yang mendasari studi ini adalah budaya masyarakat di daerah utara
pulau Jawa, khususnya di Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. di
daerah tersebut, culture masyarakat disana cenderung negatif. Disana, maksiat sudah biasa
dilakukan dan bukan lagi menjadi hal tabu. narkoba di jual bebas di warung kopi. Perilaku
masyarakat disana juga tergolong keras, tawuran antar geng pun juga sering di jumpai.

Berbagai jenis narkoba banyak dijumpai di sana, mulai dari minuman, pil, sampai
narkoba kelas atas seperti ganja bahkan sabu, dari narkoba kelas lokal dan internasional juga
dapat dijumpai di sana. Pelakunya sendiri tidak hanya pemuda, anak anak setingkat SLTP
sampai Orang tua juga dengan santainya mengkonsumsi narkoba di depan umum, namun yang
sering dijumpai disana adalah narkoba lokal, seperti toak, arak, jamur, dan beberapa jenis pil.
Bebas dijual di beberapa warung. Sedangkan untuk narkoba kelas atas seperti ganja, sabu dll.
proses transaksi dan konsumsi sedikit tertutup

Namun, dibalik masyarakat yang seperti itu, terdapat aneka ragam nilai nilai spiritual
yang mungkin tidak dapat dijumpai di daerah daerah lain, salah satunya bagi warga
Nahdliyyin, di sana, mayoritas warga Nahdliyyin suka dengan majlis sholawat. Meskipun
tampak tubuh mereka penuh tattoo, bahkan ada yang sedikit tidak sadar akibat pengaruh
alkohol, dengan ke-khusyu’an hati, mereka tetap berangkat dan semangat dalam majlis
tersebut.

Faktor yang mempengaruhi aklulturasi kebudayaan di sana tak lepas dari peran salah
satu pondok pesantren di sana. yaitu pondok pesantren Nuur Al Anwar yang diasuh oleh KH.
Ali Imron Muhammad, yang mana beliau adalah tokoh agama yang sangat kharismatik,
background beliau juga tidak dapat diragukan lagi. Yang mana, beliau adalah salah satu Abdi
Ndalem dan santri kesayangan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Makkah

Sebelum berdirinya pondok pesantren tersebut, masyarakat di sekitar pondok


pesantren Nuur Al-Anwar dikenal dengan istilah setempat dengan nama Wong Abangan yakni
masyarakat yang mempraktikan Islam dalam versi yang lebih sinkretis yang cenderung
mengikuti sistem kepercayaan lokal daripada hukum Islam murni atau Syariah. Dari dulu,
masyarakat di daerah sana, khususnya di Desa Laren cenderung lebih keras,

B. Identifikasi Masalah
1. Menelisik dampak Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar terhadap Masyarakat desa Parengan
kecamatan Maduran kabupaten Lamongan.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat merumuskan


bahwa “Adakah pengaruh Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar terhadap spiritualitas
masyarakat Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan ?”

D. Hipotesis

Ha : Terdapat perubahan signifikan terhadap perkembangan spiritualitas masyarakat Desa


Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan.

Ha : Tidak Terdapat perubahan signifikan terhadap perkembangan spiritualitas masyarakat


Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan suatu rumusan hasil dari suatu penelitian
melalui proses mencari, menemukan, mengembangkan, serta menguji suatu pengetahuan.
Namun berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada penelitian ini maka tujuannya
adalah untuk mengetahui Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar terhadap spiritualitas masyarakat
Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti, Sebagai sumber pengetahuan seberapa pentingnya pengaruh spiritualitas
masyarakat di Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan
2. Bagi Masyarakat, Sebagai Pengetahuan bahwa terdapat perubahan signifikan yang
merubah culture masyarakatnya yang disebabkan oleh pengaruh Pondok Pesantren Nuur
Al-Anwar
BAB 2

Kajian Teori

A. Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar

Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para
siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan
sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada
dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan
kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat
mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. 1

Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian.


Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok
berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok
mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk
Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal
dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau.
2
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama,
umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam
kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad
pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren
tersebut. 3

Pondok Pesantren Nuur Al-Al Anwar juga mempunyai tradisi yang demikian, namun
setiap Pondok Pesantren memiliki culture yang berbeda. Demikian dengan Pondok Pesantren
Nuur Al-Anwar, Pesantren ini menganut culture persilangan antara pondok pesantren
tradisional jawa dan culture timur tengah. Karena pengasuh pondok pesantren Nuur Al-Anwar
KH. Ali Imron Muhammad adalah santri dari Sayyid Abuya Muhammad Al-Maliki Makkah.

1
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, LP3S, Jakarta, 1983, hlm.18.
2
Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997), hal. 5
3
Sudjono Prasodjo, Profil Pesantren, (Jakarta: LP3S, 1982), hlm. 6.
KH. Ali Imron Muhammad mempunyai kharisma yang mampu merubah Culture
spiritual masyarakat daerah tersebut menjadi lebih positif. Beliau mempunyai cara tersendiri
dalam berdakwah. Kegiatan kegiatan pondok pesantren juga kerap diikuti oleh masyarakat
sekitar. Mulai dari pengajian kitab yang diadakan setiap sore, bahkan perayaan Maulid nabi
pun antusias diikuti oleh masyarakat sekitar

B. Perkembangan Spiritual

Menurut James W. Flower mengembangkan suatu tahap perkembangan dalam


keyakinan seseorang (stages of faith development) sepanjang rentang kehidupan manusia
beliau mengemukakan kepercayaan merupakan orientasi holistik yang menunjukan hubungan
antara individu dalam alam semesta.4

Tahap perkembangan spiritual menurut teori membagi ada enam tahapan


perkembangan spiritual diantaranya meliputi kepercayaan intuitif-froyektif (intuitive-
projective) tahap dimana masih terdapat karakter kejiwaan yang belum terlindungi dari ketidak
sadaran, dimana anak masih belajar untuk membedakan khayalan dengan realitas yang
sesunguhnya biasanya rentang usianya adala 3-7 tahun, yang kedua tahap kepercayaan
mythikal literal (mytthical-literal) yaitu suatu tahap dimana seorang telah mulai
mengembangkan keimanan yang kuat dalam kepercayaannya., dimana anak sudah mulai
mengalami ketergantungan dengan alam semesta namun ia masih melihat kekuatan kosmik
dalam bentuk seperti yang terdapat pada manusia. Rentang usianya terjadi pada usia
sekolah.Ketiga yaitu tahap kepercayaan sintetik konvesional (syntheticcoventional) yaitu suatu
tahap dimana seorang menegembangkan karakter keimanan terhadap kepercayaan yang
dimilikinya.

Dimana ia mempelajari keimanan dari orang lain disekitarnya, namum masih terbatas
pada sistem kepercayaan yang sama.Keempat tahap kepercayaan ividuatif-relektif
(individuative-reflective) merupakan suatu tahapan pecobaan dan pergolakan, dimana individu
mulai mengembangkan tangung jawab pribadi terhadap kepercayaan dan perasaannya. Kelima
tahap konjungtif (conjunctive) yaitu tahap individu mulai mneal berbagai pertentangan yang
terdapat dalam realitas kepercayaanya. Keenam tahap universal (universalizing) yaitu suatu

4
Alia B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, (Jakarta: Raja Grapindo, 2008). hal. 288
tahapanyang dikenal dengan pencerahan. Manusia mengalami transendensi pada tingkat
pengalaman yang lebih tinggi sebagai hasil dari pemahaman terhadap lingkungan yang
konfliktual dan penuh parakdosal.
BAB 3

Metodologi Penelitian

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu analisis datanya bersifat kuantitatif atau statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Subjek Penelitian

Masyarakat Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan dan beberapa


santri Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar

C. Variabel Penelitian

Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002) berpendapat variabel mengandung pengertian


ukuran/ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok lain. Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki/didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Pengaruh Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar
bagi kehidupan spiritual Masyarakat desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan”. Maka di sini ada variabel yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi.

a. Variabel Independen (Bebas) : Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar (X)


b. Variabel Dependen (Terikat) : Perilaku Spiritual (Y)

Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar (X) Perilaku Spiritual (Y)

Definisi Oprasional

Menurut Sugiyono (2015, h.38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun definisi operasional dari variabel-
variabel yang ada adalah sebagai berikut :

1. Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para
siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal
dengan sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.

2. Perkembangan Spiritual

Menurut James W. Flower mengembangkan suatu tahap perkembangan dalam


keyakinan seseorang (stages of faith development) sepanjang rentang kehidupan manusia
beliau mengemukakan kepercayaan merupakan orientasi holistik yang menunjukan
hubungan antara individu dalam alam semesta.

D. Populasi dan Sampel

Populasi, adalah anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang
tinggal bersama pada satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil
akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini populasi adalah jumlah populasi masyarakat desa
Parengan berjumlah 2.745 jiwa. Dan populasi santri Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar
berjumlah 98 Santri.

Sample, adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data, maka penulis
mengambil sampel dengan menggunakan teknik Simple random Sampling karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi. Sample dalam penelitian ini adalah penduduk desa Parengan
berjumlah 15-20 Jiwa dan santri Pondok pesantren berjumlah 5-10 Santri.
E. Data dan Sumber Data
1. Data Primer

Adalah jenis dan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara langsung dari
sumber pertama (tidak melalui perantara), baik individu maupun kelompok. Jadi data
yang didapatkan secara langsung. Data primer secara khusus dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer menggunakan metode survey
dan juga metode observasi.

2. Data Sekunder

Adalah sumber data penelitian yang diambil secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain). Data sekunder berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik angket, yang mana merupakan
teknik berisi rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah yang akan diteliti untuk
memperoleh data, angket ini disasarkan pada responden.

G. Teknik Analisis Data


1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal


atau tidak. Syarat yang harus dipenuhi adalah data berdistribusi normal, maka data
tersebut dianggap mewakili populasi. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan SPSS dengan metode uji Kolmogorov-Smirnov.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi


adalah sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
yang ada pada SPSS. Berikut ini adalah dasar pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas.
1) Jika signifikansi < 0,05 maka varian kelompok tidak homogen.
2) Jika signifikansi > 0,05 maka varian kelompok homogen.
c. Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat
dalam analisis korelasi Pearson atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan
menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Deviation for Linearity) lebih
dari 0,05.

2. Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini, selanjutnya akan diolah dengan
menggunakan analisis statistik dengan menggunakan korelasi product moment (rxy atau
r hitung), guna membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat
diketahui tingkat hubungan antara dua variabel tersebut
BAB IV

Hasil Penelitian

A. Gambaran Umum Desa Parengan

Desa Parengan adalah salah satu desa di Kecamatan Maduran – Lamongan, desa
Parengan terletak di utara kota lamongan, desa ini pun terkenal dengan produksi sarung/kain
tenun ikat tradisional. Secara watak, masyarakat di desa tersebut tergolong orang yang cukup
keras, banyak kegiatan kegiatan negatif yang menjadi hal lumrah disana, seperti contoh
banyak masyarakat disana yang suka judi sabung ayam bahkan sampai distributor miras.
Namun, perilaku spiritual disana tidak boleh dipandang sebelah mata, meskipun keseharian
masyarakat di desa sana cukup keran, namun apabila ada jam’iyah sholawat, akan di ikuti
dengan fanatik. Bahkan desa parengan sering dijuluki dengan bumi sholawat parengan. Hal
ini tak lepas oleh dampak yang di berikan oleh salah satu pondok pesantren yang ada di sana,
yakni pondok pesantren Nuur Al Anwar yang diasuh oleh KH. Ali Imron Muhammad, yakni
salah satu santri dari Sayyid Muhammad Bin Alawy Al Maliky Makkah.

B. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah penduduk desa Parengan dalam kategori remaja
antara 13-20 Tahun yang berjumlah 15 Responden atau sekitar 1,10% dari jumlah penduduk
atau populasi serta santri pondok pesantren Nuur Al Anwar yang berjumlah 5 Responden.

C. Karakteristik Variabel
1. Uji Validitas

Pengujian validitas ini dibutuhkan agar hasil olahan yang akan diujikan benar-benar
valid dan dapat dipertanggungjawabkan keabsehanya. Uji validitas dalam penelitian ini
adalah hasil data yang sebelumnya telah diujikan kepada reponden sejumlah 75 pemuda
desa, kemudian untuk mengetahui tingkat validitas dari hasil data dapat dilihat nilai r table
hitungnya, jika r hitung lebih besar dai r table maka hasil data tersebut valid, sedangkan
jika r hitung lebih kecil dari r table maka hasil data tersebut tidak valid.

Adapun rumus untuk r table adalah:


Df = n-2

Standar kemaknaan r table yang diambil oleh peneliti yakni 5% maka diketahui df
dan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:

Df = 20-2

Df = 18

Berikut Daftar r Tabel

The Level of The Level of


N Significance N Significance
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.32 0.413
4 0.95 0.99 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.38
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.33
18 0.468 0.59 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.22 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278

Dengan demikian, r table dalam penelitian ini adalah 0,468, berikut ini merupakan
hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan program excel :
No Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 Indikator 1 0,299 0,468 Tidak Valid
2 Indikator 2 0,180 0,468 Tidak Valid
3 Indikator 3 0,520 0,468 Valid
4 Indikator 4 0,775 0,468 Valid
5 Indikator 5 0,365 0,468 Tidak Valid
6 Indikator 6 0,316 0,468 Tidak Valid
7 Indikator 7 0,656 0,468 Valid
8 Indikator 8 0,542 0,468 Valid
9 Indikator 9 0,521 0,468 Valid
10 Indikator 10 0,449 0,468 Tidak Valid
11 Indikator 11 0,756 0,468 Valid
12 Indikator 12 0,657 0,468 Valid
13 Indikator 13 0,532 0,468 Valid
14 Indikator 14 0,573 0,468 Valid
15 Indikator 15 0,557 0,468 Valid
16 Indikator 16 0,739 0,468 Valid
17 Indikator 17 0,505 0,468 Valid
18 Indikator 18 0,350 0,468 Tidak Valid
19 Indikator 19 0,812 0,468 Valid
20 Indikator 20 0,781 0,468 Valid
Sumber data : Primer diolah pada 01 Desember 2021

Dari data diatas, terdapat 20 butir data indicator dan setelah dihitung menggunakan
program SPSS terdapat 20 data yang dapat digunakan untuk penelitian pada variable x
(Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar) dan variable Y (Perilaku Spiritual). Dengan demikian
uji validitas sebagai uji syarat instrument terpenuhi.

2. Uji Reliabilitas

Setelah Melakukan Uji validitas, selanjutnya yang dilakukan adalah uji reliabilitas
terhadap data yang valid. Uji reliabilitas dalam penelitian ini diuji menggunakan program
SPSS. Berikut merupakan hasilnya.

Hasil Perhitungan Uji reliabilitas Instrumen pondok pesantren Nuur Al-Anwar dan
perilaku spiritual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,880 20

Kesimpulanya, jika alpha lebih dari >0,60 maka data dipastikan reliable. Karena
nilai cronbach Alpha adalah 0,880 instrumen dinyatakan reliable dengan demikian, uji
reliabilitas sebagai uji instrument terpenuhi.

D. Uji Prasyarat Analisa

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah analisis data untuk pengujian
hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah uji
normalitas residual, uji homogenitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas.

Uji prasyarat analisis terpenuhi jika residual berdistribusi normal, kelompok data
homogeny, terdapat hubungan yang linear anatara variabel X dan Variabel Y, serta tidak
terjadi masalah pada model regresi. Jika salah satu prasyarat analisis tidak terpenuhi maka
pengujian hipotesis tidak dapat dilanjutkan. Uji prasyarat dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan program Excel.

1. Uji Normalitas Residual

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual
yang dihasilkan regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji ini dapat dilakukan
dengan cara, Metode Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov :
Untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan
membandingkan nilai signifikansi. Kriteria pengujiannya adalah:

a. Jika signifikansi < 0,05 maka residual tidak terdistribusi normal


b. Jika signifikansi > 0,05 maka residual terdistribusi normal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 4,16386459
Most Extreme Differences Absolute 0,186
Positive -,186
Negative -0,132
Test Statistic 0,186
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,010c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,010. Karena
nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka residual terdistribusi dengan normal, maka uji
prasyarat terpenuhi. Dengan demikian, data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat
dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data apakah antara
dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau berbeda. Kriteria pengujian
sebagai berikut:
a. Jika signifikansi < 0,05 maka varian kelompok data tidak homogen
b. Jika signifikansi > 0,05 maka varian kelompok data homogen

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Perilaku Spiritual Based on Mean 2,424 1 58 0,125
Based on Median 2,127 1 58 0,150
Based on Median and with 2,127 1 56,810 0,150
adjusted df
Based on trimmed mean 2,430 1 58 0,124
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,125. Karena
nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka data homogenitas yang telah di proses melalui
aplikasi SPSS adalah Homogen. Dengan demikian, data yang diperoleh dalam penelitian
ini dapat dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.

3. Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua variable
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Hasil uji linearitas dapat dilihat dari nilai
signifikansi pada Deviation from Linearity. Kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variabel X dengan
variabel Y.
b. Jika signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel X
dengn variabel Y.

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Perilaku Spiritual Desa Between Groups (Combined) 984,119 11 89,465 7,977 0,000
Parengan * Pondok Pesantren Linearity 683,205 1 683,205 60,916 0,000
Nuur Al Anwar Deviation from Linearity 300,914 10 30,091 2,683 0,033
Within Groups 201,881 18 11,216
Total 1186,000 29

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi pada Deviation from Linearity
lebih dari 0,05 (0,333 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
linear antara variabel Pondok Pesantren Nuur Al ANwar dengan variabel Perilaku
Spiritual desa Parengan. Karena data linear, maka uji prasyarat terpenuhi. Dengan
demikian, data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilanjutkan ke analisis data lebih
lanjut.
4. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat terpenuhi, yaitu residual terdistribusi normal, data yang
dimiliki homogen dan linear serta tidak terjadi masalah, maka data tersebut dapat
digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis ini dilakukan agar dapat
mengetahui apakah shalat wajib memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
religiusitas. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan program
Excel dan SPSS.

a. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat Pengaruh Signifikasi dari Pondok Pesantren Nuur AL Anwar terhadap


Perilaku Beribadah Masyarakat Desa Parengan Maduran Lamongan

b. Hipotesis Nihil (Ho)

Tidak Terdapat Pengaruh Signifikasi dari Pondok Pesantren Nuur AL Anwar


terhadap Perilaku Beribadah Masyarakat Desa Parengan Maduran Lamongan

c. Uji T

Dasar Pengambilan Keputusan:

Jika sig < 0,05/T hitung > T Tabel = Maka terdapat pengaruh

Jika sig > 0,05/T Hitung < T Tabel = Maka Tidak terdapat pengaruh

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,717 5,200 -,138 0,891
Pondok Pesantren Nuur Al 0,997 0,162 0,759 6,168 0,000
Anwar
a. Dependent Variable: Perilaku Spiritual Desa Parengan
d. Kesimpulan

Diketahui nilai sig yang diperoleh adalah 0,000 adalah lebih kecil dari 0,05.
Maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh pondok pesantren nuur
al anwar kepada perilaku spiritual masyarakat desa parengan maduran lamongan.

T tabel dapat dilihat pada tabel statistika pada signifikansi 5% dengan derajat
kebebasan n-2 atau 20-2 =18, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,101. Dari output
didapat t hitung sebesar 6,168 dan signifikansi sebesar 0,000. Maka terdapat
Pengaruh pada Uji T dan Ha diterima
BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Pondok pesantren Nuur Al Anwar memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap Perilaku Spiritual Masyarakat desa Parengan Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan. Nilai t hitung > t tabel (6,168 > 2,101) dan signifikansi lebih kecil dari
0,005 (0,000 < 0,005) maka Ho ditolak Ha diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa Pondok
Pesantren Nuur Al-Anwar sebagai variabel X memberi pengaruh terhadap Perilaku Spiritual
Masyarakat Desa Parengan sebagai variabel Y. Hal ini karena adanya faktor budaya Pondok
Pesantren yang tidak hanya mengayomi para santrinya, melainkan masyarakat di daerah
tersebut, khususnya masyarakat desa Parengan Maduran Lamongan. Pengaruh Pondok
Pesantren Nuur Al-Anwar terhadap Perilaku Spiritual Masyarakat desa Parengan secara
keseluruhan memberikan pengaruh yang kurang kuat, ketika dilakukan perhitungan kontribusi
variabel X (Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar) terhadap variabel Y (Masyarakat Desa
Parengan) diperoleh nilai koefisien determinasinya sebanyak 12,4 %. Perolehan ini
menunjukkan sebanyak 87,6 % Perilaku Spiritual Masyarakat desa Parengan dipengaruhi oleh
faktor lain selain Pondok Pesantren Nuur Al Anwar.

B. Saran

Saran secara teoritis dari hasil penelitian, terdapat pengaruh antara shalat dhuha dengan
religiusitas pemuda banjarwungu dikarenakan ada banyak faktor. Pertama, faktor yang
berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang dari dalam. Kedua, faktor yang
berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk
pembinaan dan pendidikan yang diberikan, seperti yang telah peneliti lihat dan teliti bahwa
terdapat pembinaan shalat. Ketiga, faktor internal yang mana pembawaan si anak kesadaran
bahwa shalat terdapat banyak manfaat yang didapat dan faktor dari luar, yaitu pendidikan dan
pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai