Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENELITIAN

Latar Belakang Didirikannya Pondok Pesantran Darussholah Dusun Krajan Desa Gumirih

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah indonesia madya

Dosen pembimbing : Miskawi, M.Pd

Oleh :

1. Ganessha Aimar Husni Firdaus (208720100021)


2. Naoval Muttaqin (208720100241)
3. Ahmad Idam Khalid (208720100101)
4. Fahriza Ilmi (208720100301)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pondok pesantren merupakan sistem pendidikan agama Islam yang
tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional
Indonesia yang eksistensinya telah teruji oleh sejarah dan berlangsung hingga
kini. Pada mulanya merupakan sistem pendidikan Islam yang dimulai sejak
munculnya masyarakat Islam di Indonesia.
Secara definisi, pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional
Islam untuk belajar memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran–ajaran
agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama sebagai
pedoman hidup sehari-sehari dalam masyarakat.
Di dalam lembaga pendidikan pesantren ini terdapat seorang kiai
(pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri dengan sarana masjid yang
digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan tersebut. Selain itu juga
didukung dengan adanya pondok yang merupakan tempat tinggal para santri.
Dengan demikian, santri tidak kembali ke rumah untuk beristirahat setelah
belajar, melainkan mereka kembali ke pondok (asrama) yang sudah disediakan.
Hal itu berlaku juga terhadap pesantren Darussholah yang merupakan pesantren yang
umurnya relatif tua. Berlokasi di Dusun Krajan Desa Gumirih Banyuwangi dengan
jumlah santri yang bisa dibilang banyak dan berasal dari berbagai macam daerah.
Pesantren yang mengedepankan budi pekerti dan menjalankan sistem pendidikan
formal dan non formal bagi para santrinya. Dalam proses perintisan pondok pesantren
terdapat sebuah polemik dengan adanya pro dan kontra di lingkungan masyarakat. Hal
tersebut karena adanya beberapa faktor di dalam masyarakat. Meskipun terdapat pro dan
kontra, proses pembangunan Pondok Pesantren Darussholah tetap berjalan sebagaimana
mestinya dan berhasil berdiri hingga sekarang. Kemudian menciptakan sebuah hubungan
timbal balik antara masyarakat dan juga pondok pesantren Darusholah sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi berdirinya pondok pesantren Darussholah di Desa
Gumirih ?
2. Adakah pro kontra yang di alami dalam pendirian pondok pesantren Darussholah
Desa Gumirih ?
3. Dampak apa saja yang dirasakan masyarakat sekitar dengan adanya pondok pesantren
Darussholah Desa Gumirih ?

1.3. Tujuan
1. mendeskripsikan hal apa yang melatar belakangi terbentuknya pondok pesantren
Darussholah Desa Gumirih
2. mendeskripsikan mengenai hal pro dan kontra dalam proses pendirian pondok
pesantren Darussholah Desa Gumirih
3. mendeskripsikan dampak yang dirasakan masyarakat sekitar dengan berdirinya
pondok pesantren Darussholah Desa Gumirih

1.4. Manfaat
a. Penieliti
Peneliti dapat mendeskripsikan dan menambah wawasannya secara mendalam mengenai
sebuah lembaga yang dinamakan pondok pesantren.
b. Masyarakat
Bagi masyarakat sendiri kehadiran pondok pesantren Darussholah ini dapat menjadi
sebuah lembaga pendidikan berbasis Agama dan pembelajaran mengenai pembenahan
norma-norma yang tidak sesuai.

c. Pondok Pesantren Darussollah


Adanya pondok pesantren Darussholah ini dapat menjadi pusat pendidikan dan
pengayoman bagi masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Apa itu Pondok Pesantren

Menurut pendapat para ilmuwan, istilah pondok pesantren adalah merupakan dua
istilah yang mengandung satu arti. Orang Jawa menyebutnya “pondok” atau “pesantren”.
Sering pula menyebut sebagai pondok pesantren. Istilah pondok barangkali berasal dari
pengertian asrama-asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang
terbuat dari bambu atau barangkali berasal dari bahasa Arab “funduq” artinya asrama
besar yang disediakan untuk persinggahan.

Jadi pesantren secara etimologi berasal dari kata santri yang mendapat awala pe- dan
akhiran -an sehingga menjadi pe-santria-an yang bermakna kata “shastri” yang artinya
murid. Sedang C.C. Berg. berpendapat bahwa istilah pesantren berasal dari
kata shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama
Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab-kitab suci agama Hindu. Kata shastri berasal dari
kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku suci agama atau buku-buku tentang
ilmu pengetahuan

Pondok pesantren merupakan tempat belajar bagi para santri. Disana para santri
ditempa dan di didik oleh para Kyai dalam memahamkan berbagai ilmu pengetahuan
terutama ilmu Agama islam.

2.2. Perkembangan Agama Islam Dengan Adanya Pondok Pesantren

Mayoritas masyarakat Indonesia merupakan pemeluk agama islam tetapi belum


sepenuhnya paham konsep Islam yang benar. Karena masyarakat Indonesia masih
memegang erat keyakinan zaman dahulu, yaitu keyakinan akan roh dan benda (Animisme
dan Dinamisme). Kemudian, dalam proses penyebaran Islam datanglah para Da’i yang
mengajarkan Islam sepenuhnya kepada masyarakat dengan banyak cara. Mulai dari
Tablig atau ceramah agama hingga mendirikan lembaga Pondok Pesantren.

Keberadaan pondok pesantren di Indonesia, dalam perkembangannya sangat


berpengaruh terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan. Hal ini
disebabkan bahwa dari sejak awal berdirinya pesantren disiapkan untuk mendidik dan
menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat.
Dari adanya pesantren, masyarakat dapat memahami peran nilai-nalai agama
dalam menyatukan keragaman. Hal ini penting sebagai modal hidup di Indonesia yang
sangat beragam. Sesungguhnya esensi dari semua agama itu bertemu pada satu titik temu
yakni memanusiakan manusia,

1.5. Peran Kyai

Kyai merupakan titik pusat bagi pergerakan sebuah pesantren. Kyai merupakan
sumber inspirasi dan sumber pengetahuan bagi santrinya secara absolut. Seringkali dalam
sebuah pesantren, kyai adalah perintis, pengelola, pemimpin, pengasuh, bahkan sebagai
pemilik tunggal, sehingga kepemimpinan seorang kyai terlihat otoriter. Terbentur dengan
kepemimpinan seorang kyai, orang-orang di luar pesantren akan sulit sekali menembus
dunia pesantren.

Kyai bebas menentukan format pesantrennya, sesuai dengan format yang diinginkannya,
tanpa campur tangan siapapun. Meski format itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh
gaya dan kemampuan kyai tersebut. Hal itulah yang akhirnya menentukan ciri khas dari
sebuah pesantren.

Bagi seorang santri, peran kyai yang paling besar adalah sebagai guru dan teladan bagi
santrinya. Seorang kyai adalah tokoh ideal bagi komunitas santri. Seluruh waktu kyai
habis untuk mengajar santrinya. Seorang kyai juga menjadi model santrinya, sehingga
seorang kyai harus selalu menjaga citranya, jangan sampai melakukan perbuatan yang
melanggar syari'at Islam.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Penelitian ini menggunakan metode wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber
untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Tujuan wawancara
adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dan keduanya
bicara secara bergiliran. Wawancara biasanya melibatkan transfer informasi dari orang
yang diwawancarai ke pewawancara. Orang yang memberikan informasi disebut
narasumber.
Ada pula beberapa jenis wawancara seperti :

1. Wawancara terstruktur
Jenis wawancara satu ini berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya. Wawancara terstruktur dianggap lebih efektif karena pertanyaan akan
sesuai dengan urutan, sehingga wawancara lebih lancar dan tidak ada informasi yang
terlewatkan.
2. Wawancara bebas
Wawancara bebas atau sering disebut tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang
tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Biasanya, jenis wawancara ini cenderung
lebih santai atau tidak formal. Hal yang perlu diperhatikan bahwa pertanyaan tersebut
harus berhubungan dengan data-data yang diinginkan dan hindari pertanyaan tidak
terkendali.
Metode wawancara yang peneliti gunakan untuk makalah ini adalah wawancara
terstruktur, karena peneliti berpedoman pada beberapa pertanyaan yang diajukan
kepada narasumber.
3.2. Obervasi

Dalam observasi ini, peneliti menggunakan metode observasi terus terang, Observasi
terus terang merupakan teknik dimana peneliti mengungkapkan terus terang kepada
narasumber atau komunitas atau masyarakat bahwa peneliti sedang melakukan observasi
sehingga seluruh proses penelitian diketahui. Karena peneliti langsung menuju ke tempat
observasi yaitu di Ponpes Darussollah desa Gumirih untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan.

3.3. Dokumentasi

Nama : Iqbal Ade Gusmantoro Bayu

Umur : 24 tahun

Alamat : Kajaharjo, Kalibaru,Banyuwangi

Jabatan : Ketua harian Ponpes Darussholah Desa Gumirih


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesantren Darussholah Desa Gumirih

Pondok Pesantren Darussholah yang bertempat di Dusun Krajan Desa Gumirih


Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi awal didirikan pada 17 April 1988.
Seiring berjalannya waktu, pondok pesantren ini semakin berkembang sedikit demi
sedikit dan mulai dikenal khalayak ramai dengan ditandai semakin banyaknya santri yang
masuk di pesantren Darussholah tersebut.

Sistem pendidikan yang di terapkan di pesantren Darussholah bukan hanya pendidikan


Agama saja, tetapi adanya pendidikan formal atau bangku pendidikan wajib bagi para
santri. Bagi para santri yang di anggap sudah selesai menempuh pendidikan formal maka
akan diberikan tanggung jawab pengabdian kepada pesantren. Sistem pengabdian tidak
ditentukan tentang berapa lama santri menimba ilmu di pesantren. melainkan di atur
melalui restu Kyai sendiri.

Faktor yang melatar belakangi berdirinya pondok pesantren Darussholah Desa


Gumirih adalah keadaan masyarakat pada saat itu yang walaupun sudah memeluk agama
Islam tetapi mereka masih saja mempercayai kepercayaan Animisme dan Dinamisme
yang menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu faktor kedua adalah kurangnya
pemahaman dan juga pendidikan bagi masyarakat sekitar. Hal itu yang menjadi
pendorong berdirinya Pondok Pesantren Darussholah di Desa Gumirih Banyuwangi.

4.2. Tentang Pro dan Kontra Dalam Pendirian Pondok Pesantren Darussholah
Desa Gumirih

Dalam pendirian sebuah pondok pesantren, tidaklah selalu lancar sesuai apa yang
diharapkan. Terkadang adanya kendala dari internal pondok pesantren ataupun eksternal
yang menjadi sumber kendala. Demikian terjadi pada Pondok Pesantren Darussholah
Desa Gumirih ini. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, proses pembangunan
pondok pesantren Darussholah menemui sebuah pro dan kontra dari masyarakat.

Dengan keadaan masyarakat pada saat itu yang masih meyakini animisme dan dinamisme
kemudian menciptakan sebuah pro dan kontra. Ada masyarakat yang mendukung penuh
pembangunan Pondok Pesantren Darussholah karena merasa ingin menimba ilmu
pendidikan terutama pendidikan Islamiyah dengan lebih dalam dan cermat. Ada juga
golongan masyarakat yang menciptakan kontra dengan meremehkan pendiri Pondok
Pesantren dikarenakan pendirinya asli orang desa. Dengan alasan bahwa masyarakat
sekitar telah mengerti karakter sang pendiri Pondok Pesantren Darussholah.

Dengan keteguhan hati dan niat berhasil lah Pondok Pesantren Darussholah didirikan
meskipun menciptakan pro dan kontra di lingkungan masyarakat.

4.3. Dampak Yang Dirasakan Masyarakat Sekitar Dengan Adanya Pondok


Pesantren Darussholah Desa Gumirih

Banyak sekali dampak positif yang dirasakan masyarakat sekitar dengan adanya
Pondok Pesantren Darussholah. Dengan fungsinya sendiri adalah sebagai tempat
pendidikan bagi masyarakat, dampak sosialnya adalah menyediakan pendidikan yang
layak. Bagi masyarakat yang kurang mampu untuk menempuh pendidikan, pesantren
Darussholah menyediakan pendidikan dengan mengandalkan beasiswa bagi santri yang
kurang mampu.

Selain dampak sosial, ada juga dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar pondok
pesantren. Seperti halnya banyak sekali masyarakat yang membuka toko kios khusus alat
tulis bagi pelajar. Dengan adanya hal ini menjadi sebuah bentuk yang positif pula bagi
kelangsungan pondok pesantren. Bukan hanya pondok pesantren yang mendukung
masyarakat, tetapi masyarakat juga mendukung pondok pesantren Darussholah.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pondok Pesantren Darussholah yang bertempat di Dusun Krajan Desa Gumirih


Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi awal didirikan pada 17 April 1988.

Faktor yang melatar belakangi berdirinya pondok pesantren Darussholah Desa Gumirih
adalah keadaan masyarakat pada saat itu yang walaupun sudah memeluk agama Islam
tetapi mereka masih saja mempercayai kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang
menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu faktor kedua adalah kurangnya pemahaman dan
juga pendidikan bagi masyarakat sekitar. Hal itu yang menjadi pendorong berdirinya
Pondok Pesantren Darussholah di Desa Gumirih Banyuwangi.

Dengan keadaan masyarakat pada saat itu yang masih meyakini animisme dan dinamisme
kemudian menciptakan sebuah pro dan kontra. Ada masyarakat yang mendukung penuh
pembangunan Pondok Pesantren Darussholah, ada juga golongan masyarakat yang
menciptakan kontra dengan meremehkan pendiri Pondok Pesantren dikarenakan
pendirinya asli orang desa. Dengan alasan bahwa masyarakat sekitar telah mengerti
karakter sang pendiri Pondok Pesantren Darussholah.

Pondok pesantren Darussholah memberikan dampak yang positi bagi lingkungan


sekitarnya. Dampak sosialnya adalah menyediakan pendidikan yang layak. Ada juga
dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar pondok pesantren. Seperti halnya banyak sekali
masyarakat yang membuka toko kios khusus alat tulis bagi pelajar. Dengan adanya hal ini
menjadi sebuah bentuk yang positif pula bagi kelangsungan pondok pesantren. Bukan
hanya pondok pesantren yang mendukung masyarakat, tetapi masyarakat juga
mendukung pondok pesantren Darussholah.

5.2. Saran

Sebagai manusia yang dikaruniai akal oleh Sang Pencipta hendaklah memanfaatkan
kelebihan itu dengan sangat baik. Sebagai generasi muda, jangan pernah berhenti untuk
menimba ilmu dimanapun itu berada. Karena ilmu adalah suatu hal yang benar-benar
penting bagi makhluk yang berakal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bing.com/newtabredir?url=https%3A%2F%2Fponpes.net%2Fapa-itu-pondok-
pesantren%2F

Pengertian Pondok Pesantren (tulisanterkini.com)

Perkembangan Islam & Berdirinya Pondok Pesantren Di Kp. Dakaka Kec. Cigudeg Bogor |
(iain-surakarta.ac.id)

jurnal PONDOK PESANTREN: Ciri Khas, Perkembangan, dan Sistem Pendidikannya

Peran Pondok Pesantren dalam Penyebaran Islam di Indonesia - Cyber Dakwah

Peranan Kyai Dalam Pesantren - Karya Tulis Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai