Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 8 September  2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pesantren merupakan induk dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena


adanya tuntutan dan kebutuhan zaman dan hal ini bisa dilihat dari perjalanan
sejarah. Pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan pesantren. Istilah
pondok, mungkin berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab yang berarti rumah
penginapan atau hotel. Akan tetapi di dalam pesantren Indonesia, khususnya pulau
Jawa, lebih mirip dengan padepokan, yaitu perumahan sederhana yang dipetak-
petak dalam bentuk kamar-kamar yang merupakan asrama bagi santri. Sedangkan
istilah pesantren secara etimologis asalnya pesantrian yang berarti tempat santri.
Santri atau murid mempelajari agama dari seorang Kyai di pondok pesantren .
Sarana dan prasarana pesantren terdiri dari ruang kelas, asrama, tempat ibadah, dan
pesantren. Ruang kelas di seluruh pondok pesantren berjumlah 93.205 dengan
rincian 79.906 unit (85,73%) ruang kelas dengan kondisi baik, 10.872 unit (11,67%)
ruang kelas dengan rusak ringan, dan 2.427 unit (2,60%) ruang kelas dengan kondisi
rusak berat. Jumlah asrama di seluruh pondok pesantren adalah 61.921 dengan
rincian 47.774 unit (77,15%) asrama dengan kondisi baik, 9.617 unit (15,53%) asrama
dengan kondisi rusak ringan, dan 4.530 unit (7,32%) asrama dengan kondisi rusak
berat.
Budaya bersih merupakan cerminan sikap dan perilaku santri dalam menjaga dan
memelihara kebersihan pribadi dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyakit menular seperti penyakit kulit masih merupakan masalah kesehatan yang
juga dapat ditemukan di Pondok Pesantren (Depkes RI, 2007). Pengelolaan diri untuk
hidup bersih tidak semuanya dilakukan oleh santri, fenomena ketidakrapian dan
ketidakbersihan masih terlihat di kamar santri. Namun, secara umum indikator
kemandirian yang diajukkan menunjukkan hasil yang cukup baik terutama dalam
proses yang dijalankan di pondok pesantren .
Salah satu penyebab buruknya kualitas kehidupan para santri di pondok pesantren di
Indonesia karena pondok pesantren memiliki perilaku yang sederhana sesuai dengan
tradisi atau sebagai turun-temurun untuk belum mampu membersihakan lingkangan
dan menjaganya dan ditambah dengan kurangnya fasilitas di dalam pondok
pesantren untuk menunjung kehidupan para santri sehari-hari untuk meningkatkan
kesehatannya. Perilaku para santri juga tidak jauk berbeda dengan mencontoh kyai
ustad dan badal (pengganti kyai) yang tidak lepas dari perilaku kesederhanaan
karena alasan keterbatasan fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di pondok
pesantren.
Penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil seperti tungau Sarcoptes
scabiei varietas hominis adalah skabies. Di Indonesia skabies lebih dikenal dengan
nama gudik, kudis, buduk, kerak, penyakit ampere. Pencegahan penyakit kulit pada
santri dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak langsung dengan penderita
dan mencegah penggunaan barang-barang penderita secara bersama-sama. Pakaian,
handuk dan barang barang lainnya yang pernah digunakan oleh penderita harus
diisolasi dan dicuci dengan air panas. Pakaian dan barang-barang asal kain dianjurkan
untuk disetrika sebelum digunakan. Sprai penderita harus sering diganti dengan yang
baru maksimal tiga hari sekali. Benda-benda yang tidak dapat dicuci dengan air
(bantal, guling, selimut) disarankan dimasukkan kedalam kantung plastik selama
tujuh hari, selanjutnya dicuci kering atau dijemur di bawah sinar matahari.
Kebersihan tubuh dan lingkungan termasuk sanitasi serta pola hidup yang sehat akan
mempercepat kesembuhan dan memutus siklus penyakit kulit menular (Wardana
dkk, 2006). Poskestren adalah pesantren yang memiliki kesiapan, kemampuan, serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah – masalah kesehatan secara
mandiri sesuai dengan kemampuannya (Depkes RI, 2007).

B.RUMUSAN MASALAH
1.Pengertian pondok pesantren
2.Apa saja penyakit kulit yang ada di pondok pesantren
C.TUJUAN
a. Mengetahui penurunan keluhan gangguan kulit pada santri di pesantren sebelum
program revitalisasi poskestren.
b. Mengetahui penurunan keluhan gangguan kulit pada santri di pesantren setelah
program revitalisasi poskestren.
D. MANFAAT
1.Informasi kepada para santri, tentang peningkatan pengetahuan para santri untuk
menurunkan keluhan gangguan kulit
2. memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan untuk keperawatan komunitas
khususnya asuhan keperawatan pada kelompok khusus yaitu pesantren.
3. Hasil penelitian ini dapat menjadikan informasi awal bagi penelitian selanjutnya
yang ingin meneliti lebih lanjut dengan masalah penyakit di pondok pesantren.
BAB II

PEMBAHASAN

A.DEFINISI PONDOK PESANTREN

Pondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata "pondok"
dan kata "pesantren". Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab
yaitu funduq ( ‫ )فُ ْو ْن ُد ْو ٌق‬yang artinya : Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa,
pondok berarti madrasah atau asrama yang digunakan untuk mengaji dan
belajar agama Islam.

Sedangkan kata "pesantren" sendiri adalah berasal dari kata santri yang
mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah
shastri dan di ambil dari bahasa Sanskerta, yang bermakna : orang-orang
yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci
Hindu".
Secara istilah, pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, yang
diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim bersama-sama dalam satu lokasi.

Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memaknai pesantren


sebagai sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar Bukhari,
Pondok Pesantren merupakan sebuah bentuk pendidikan Islam di Indonesia
yang diselenggarakan secara tradisional. Sedangkan menurut M. Syarif,
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan
dengan sistem asrama (pondok), dengan kiai sebagai sentral utama dan
masjid sebagai pusat lembaganya.

Dengan demikian Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk


kebudayaan asli dari Indonesia dan merupakan model pendidikan tertua yang
khas. Sedangkan fungsi pondok pesantren adalah sebagai lembaga
dakwah,pengkaderan ulama, pengembangan ilmu pengetahuan dan

Ada 5 (Lima) elemen dasar yang membentuk pesantren, yaitu : pondok,


masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) dan kiai.

1. Pondok

Pondok adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran


berlangsung. Biasanya Pondok dibangun dengan fasilitas yang sangat
sederhana sebagai bagian untuk melatih santri-santri hidup sederhana. Dan
biasanya pondok pesantren sendiri dibangun dengan bentuk kamar-kamar
yang digunakan untuk tempat tinggal Santri, pondok juga merupakan ruang di
mana nilai-nilai keagamaan Islam dipelajari sekaligus diterapkan.

2. Masjid

Masjid adalah rumah ibadah dan sekaligus menjadi komponen yang tidak
dapat dipisahkan dari Pondok Pesantren. Masjid juga merupakan tempat
yang tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik salat jamaah 5
waktu, khutbah, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning dan
pembinaan moral keagamaan.

3. Santri

Santri adalah sebutan bagi peserta didik yang belajar di pondok


pesantren. Santri dituntut tidak hanya belajar tentang ilmu agama saja,
tetapi sekaligus juga menjadikan ilmu yang dipelajari menjadi cara
berpikir dan cara hidup di manapun dan kapanpun ia tinggal. Santri
adalah calon pemimpin yang akan menggantikan tugas Ulama untuk
berdakwah dan membina umat. 4. Pengajaran Kitab-kitab Kuning (klasik)

Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning


karangan ulama mazhab Syafi'i yang dijadikan Sumber pembelajaran utama
yang diberikan dalam pesantren. Adapun tujuan utama pengajaran ini adalah
untuk mendidik calon-calon ulama.
Secara keseluruhan kitab-kitab klasik yang diajarkan di pondok pesantren
dapat dikelompokkan menjadi 8 yaitu:
Nahwu dan Shorof

1. Fiqih
2. Ushul Fiqih
3. Hadits
4. Tafsir
5. Tauhid
6. Tasawuf atau akhlak
7. Tarikh (sejarah) 
8. Balaghah (sastra arab) 

Adapun metode pengajaran kitabnya dilakukan dengan cara sorogan dan


bandongan. Sorogan adalah sistem pengajaran secara Individual, santri
datang untuk membaca kitab tertentu sedangkan Kyai mendengarkan dan
mengoreksi bacaan Santri. sedang metode Bandongan adalah sistem
pengajaran secara kolektif, sekelompok Santri mendengarkan Kyai yang
membaca, menerjemahkan dan menerangkan kitab-kitab tertentu.

5 Kiai

Kyai adalah ulama yang menjadi sentral pengajaran di pesantren, ilmu


pengetahuan dan sistem pengajaran di pesantren ditentukan oleh Kyai. Peran
Kyai di pesantren sangatlah penting, hal ini karena Kyai tidak sebatas sebagai
pengajar saja, akan tetapi lebih dari itu, kiai berperan juga sebagai pendidik,
pembina dan pemberi solusi dalam hampir setiap persoalan kehidupan santri
dan masyarakat. Peran kiai juga tidak hanya sebatas dalam dunia pendidikan
saja, namun juga menyangkut persoalan keagamaan, sosial, budaya hingga
persoalan politik dan Kebangsaan sekalipun.

Beranda / PONDOK

Pengertian Pondok Pesantren Secara Bahasa dan Istilah


Pondok Pesantren_Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas
mengenai pengertian pondok pesantren secara bahasa dan Istilah, dan kami
juga akan jelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pondok pesantren.
Pengertian Pondok Pesantren Secara Bahasa dan Istilah
Pondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata "pondok"
dan kata "pesantren". Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab
yaitu funduq ( ‫ )فُ ْو ْن ُد ْو ٌق‬yang artinya : Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa,
pondok berarti madrasah atau asrama yang digunakan untuk mengaji dan
belajar agama Islam.

Sedangkan kata "pesantren" sendiri adalah berasal dari kata santri yang
mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah
shastri dan di ambil dari bahasa Sanskerta, yang bermakna : orang-orang
yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci
Hindu". Baca juga :

 5 Alasan Orang Tua Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren


 Cara cepat Menghafal Al-Qur'an Agar Tidak Mudah Lupa
 Profil Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo

Secara istilah, pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang


menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, yang
diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim bersama-sama dalam satu lokasi.

Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memaknai pesantren


sebagai sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar Bukhari,
Pondok Pesantren merupakan sebuah bentuk pendidikan Islam di Indonesia
yang diselenggarakan secara tradisional. Sedangkan menurut M. Syarif,
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan
dengan sistem asrama (pondok), dengan kiai sebagai sentral utama dan
masjid sebagai pusat lembaganya.

Dengan demikian Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk


kebudayaan asli dari Indonesia dan merupakan model pendidikan tertua yang
khas. Sedangkan fungsi pondok pesantren adalah sebagai lembaga
dakwah,pengkaderan ulama, pengembangan ilmu pengetahuan dan
pengabdian kepada masyarakat.

5 Elemen Dasar yang Membentuk Pondok Pesantren


Ada 5 (Lima) elemen dasar yang membentuk pesantren, yaitu : pondok,
masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) dan kiai.

1. Pondok

Pondok adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran


berlangsung. Biasanya Pondok dibangun dengan fasilitas yang sangat
sederhana sebagai bagian untuk melatih santri-santri hidup sederhana. Dan
biasanya pondok pesantren sendiri dibangun dengan bentuk kamar-kamar
yang digunakan untuk tempat tinggal Santri, pondok juga merupakan ruang di
mana nilai-nilai keagamaan Islam dipelajari sekaligus diterapkan.

2. Masjid

Masjid adalah rumah ibadah dan sekaligus menjadi komponen yang tidak
dapat dipisahkan dari Pondok Pesantren. Masjid juga merupakan tempat
yang tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik salat jamaah 5
waktu, khutbah, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning dan
pembinaan moral keagamaan.
3. Santri

Santri adalah sebutan bagi peserta didik yang belajar di pondok pesantren.
Santri dituntut tidak hanya belajar tentang ilmu agama saja, tetapi sekaligus
juga menjadikan ilmu yang dipelajari menjadi cara berpikir dan cara hidup di
manapun dan kapanpun ia tinggal. Santri adalah calon pemimpin yang akan
menggantikan tugas Ulama untuk berdakwah dan membina umat.
BACA JUGA

 5 Pondok Pesantren Modern Terbaik di Indonesia


 4 Alasan Memilih Pondok Sirojuth Tholibin Brabo
 9 Pondok Pesantren Terbaik di Solo dan Sekitarnya

4. Pengajaran Kitab-kitab Kuning (klasik)

Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning


karangan ulama mazhab Syafi'i yang dijadikan Sumber pembelajaran utama
yang diberikan dalam pesantren. Adapun tujuan utama pengajaran ini adalah
untuk mendidik calon-calon ulama.
Secara keseluruhan kitab-kitab klasik yang diajarkan di pondok pesantren
dapat dikelompokkan menjadi 8 yaitu:
Nahwu dan Shorof

1. Fiqih
2. Ushul Fiqih
3. Hadits
4. Tafsir
5. Tauhid
6. Tasawuf atau akhlak
7. Tarikh (sejarah) 
8. Balaghah (sastra arab) 

Adapun metode pengajaran kitabnya dilakukan dengan cara sorogan dan


bandongan. Sorogan adalah sistem pengajaran secara Individual, santri
datang untuk membaca kitab tertentu sedangkan Kyai mendengarkan dan
mengoreksi bacaan Santri. sedang metode Bandongan adalah sistem
pengajaran secara kolektif, sekelompok Santri mendengarkan Kyai yang
membaca, menerjemahkan dan menerangkan kitab-kitab tertentu.

5 Kiai

Kyai adalah ulama yang menjadi sentral pengajaran di pesantren, ilmu


pengetahuan dan sistem pengajaran di pesantren ditentukan oleh Kyai. Peran
Kyai di pesantren sangatlah penting, hal ini karena Kyai tidak sebatas sebagai
pengajar saja, akan tetapi lebih dari itu, kiai berperan juga sebagai pendidik,
pembina dan pemberi solusi dalam hampir setiap persoalan kehidupan santri
dan masyarakat. Peran kiai juga tidak hanya sebatas dalam dunia pendidikan
saja, namun juga menyangkut persoalan keagamaan, sosial, budaya hingga
persoalan politik dan Kebangsaan sekalipun.

Model-model pesantren
Model Pesantren terbagi menjadi tiga, yaitu pesantren Salaf, Pesantren
kholaf (modern) dan Pesantren perpaduan antara Salaf dan kholaf .

1. Pesantren Salaf

Pesantren salaf/Salafi yaitu pesantren yang menyelenggarakan pendidikan


berdasarkan kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning yang disusun oleh para
ulama-ulama Salaf dan Kyai sebagai figur Sentral. Pesantren ini tidak
menyelenggarakan pendidikan formal, seperti SD/ MI, MTs/ SMP, SMA/ SMK/
MA atau bentuk pendidikan formal lainnya.

2. Pesantren kholaf (Modern)

Yaitu pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dengan pengelolaan


manajemen modern. Central pendidikan Tidak berpusat pada seorang Kyai
Tetapi lebih pada sistem dalam bentuk kurikulum dan administrasi pendidikan
formal.
3. Pesantren perpaduan Salaf dan kholaf (Modern)

Yaitu pesantren yang masih menyelenggarakan pengajaran kitab-kitab klasik


atau kitab kitab kuning dengan Kyai sebagai figur Sentral, tetapi juga
menyelenggarakan pendidikan formal, seperti SD/ MI, MTs/ SMP, SMA/ SMK/
MA atau Bentuk pendidikan formal lainnya. Model inilah yang sekarang
banyak dikembangkan oleh para ulama NU.

B. PENYAKIT KULIT DI PONDOK PESANTREN


1.Gudik (scabies)

Penyakit gatal dan timbul bentol-bentol merah di kulit ini disebabkan oleh kutu yang
bernama sarcoptes scabie. Penyebab utama terjadinya gudik adalah kebersihan diri
yang buruk. Penyebab munculnya kutu ini bisa karena kasur yang jarang sekali
dibersihkan atau dijemur, kasur yang dipakai bersamaan, handuk dipakai bergiliran,
hingga pakaian yang saling pinjam.

Penyakit ini sangat menular dan gatalnya begitu luar biasa. Pengobatannya pun harus
intens dan tuntas agar si kutu tak kembali bertelur di kulit dan menyebar ke yang lain

Ada dua jenis skabies, yaitu kudis biasa dan Norwegian scabies atau
skabies berkrusta (kudis api). Orang yang terkena kudis umumnya hanya
memiliki 15 – 20 tungau di kulitnya. Namun, orang dengan skabies
berkrusta bisa memiliki hingga seribu tungau di kulit..

Tanda-tanda & gejala

Tanda-tanda & gejala


Home

Kesehatan Kulit

Penyakit Infeksi Kulit


Kudis (Scabies)
 Definisi kudis (scabies)
 Tanda-tanda & gejala kudis
 Penyebab kudis (scabies)
 Faktor risiko kudis (scabies)
 Diagnosis dan pengobatan
 Pengobatan rumahan
 Pencegahan kudis
Definisi kudis (scabies)

Kudis, juga dikenal dengan skabies (scabies), adalah penyakit kulit menular
akibat tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut dapat masuk ke dalam kulit
untuk bertahan hidup, bertelur, dan bahkan bisa terus berada dalam kulit
hingga dua bulan lamanya.
Infeksi akibat tungau Sarcoptes scabiei dapat menyebabkan kulit terasa sangat
gatal sebagai reaksi alergi. Rasa gatal biasanya akan lebih terasa parah pada
malam hari.
Ada dua jenis skabies, yaitu kudis biasa dan Norwegian scabies atau skabies
berkrusta (kudis api). Orang yang terkena kudis umumnya hanya memiliki 15 –
20 tungau di kulitnya. Namun, orang dengan skabies berkrusta bisa memiliki
hingga seribu tungau di kulit.

Pasalnya, tungau skabies dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik
yang erat, misalnya dalam keluarga, play group atau penitipan anak, sekolah,
panti jompo, hingga penjara.
American Academy of Dermatology melaporkan ada jutaan orang yang
terkena penyakit ini di seluruh dunia setiap tahunnya.

Tanda-tanda & gejala kudis

Gejala umumnya muncul dalam 4 – 6 minggu setelah paparan awal dengan


tungau. Jika sudah pernah terkena penyakit ini sebelumnya, gejala dapat
muncul lebih cepat, yaitu sekitar 1 – 4 hari setelah paparan.

Pada orang dewasa dan anak yang lebih tua, skabies paling sering ditemukan
di:

 antara jari tangan,


 sekitar kuku,
 ketiak,
 sekitar pinggang,
 pergelangan tangan,
 atas siku bagian dalam,
 telapak kaki,
 sekitar payudara,
 sekitar area kelamin pria,
 pantat,
 lutut,
 atas tulang belikat, serta
 area kulit yang ditutupi perhiasan.
Penyebab kudis (scabies)

Gudik pada kulit manusia disebabkan oleh tungau betina bernama


Sarcoptes scabiei yang berukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang.
Tungau betina masuk kemudian menggali bawah kulit dan membuat
saluran untuk bertelur. Setelah telur menetas, larva tungau bergerak ke
permukaan kulit untuk tumbuh.

Tungau, telur, dan kotoran mereka membuat Anda merasa gatal sebagai
reaksi alergi tubuh terhadap keberadaan tungau.

Tungau dapat menyebar ke area kulit lainnya atau bahkan ke orang lain.
Penularan bisa terjadi melalui beberapa cara, baik dengan kontak fisik
langsung maupun penggunaan barang bersama.

Penularan lewat kontak fisik bisa terjadi bila Anda melakukan sentuhan
dengan pasien skabies secara erat, berulang kali, dan berlangsung dalam
waktu yang lama.

Karena alasan tersebut, penularan jenis penyakit kulit ini juga rentan
terjadi saat orang yang sehat melakukan hubungan seksual dengan orang
yang terinfeksi. Hal ini bisa terjadi karena kulit Anda dan pasangan akan
bersentuhan dalam waktu yang lama.
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai