Disusun Oleh
NIM : 20307141046
Kelompok : 1 (Satu)
JURUSAN KIMIA
2022
ABSTRAK
Isolasi trimiristin dilakukan dengan bahan berupa serbuk biji pala, aseton,
heksana, dan batu didih. Metode yang digunakan dalam percobaan adalah ekstraksi
sokletasi dengan alat ekstraktor soklet. Percobaan dilakukan dengan mengekstraksi
serbuk biji pala dengan pelarut heksana secara berulang-ulang dalam keadaan
panas. Pemanasan dibantu oleh mantel pemanas dalam suhu 150°C. Ekstraksi
mengakibatkan komponen trimiristin dalam sampel terisolasi dan larut dalam
heksana. Ekstrak heksana di evaporasi untuk memisahkan trimiristin dengan larutan
heksana. Setelah terpisah, ekstrak trimiristin ditambahkan aseton dan didinginkan
dengan ice bath. Endapan disaring dengan penyaring Buchner dan dikeringkan
untuk memperoleh kristal trimiristin murni.
O
O
(CH2)12CH3
%Kadar = 28%
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa dari kadar trimiristin dalam biji
pala melalui proses isolasi sebesar 28%. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa kadar trimiristin dalam biji pala berkisar dari 25% dalam biji
pala kering. Hal ini diperoleh dari biji pala memiliki 29,2% kandungan fixed oil,
yang mana fixed oil tersusun atas 73% trimiristin. Oleh karena itu, apabila
dihitung secara menyeluruh kandungan trimiristin dalam biji pala berkisar 18-
25% (Ehab, 2016).
Randemen dalam percobaan juga dapat dihitung melalui teori bahwa kadar
trimiristin dalam biji pala sebesar 25%. Presentase ini menyatakan dalam 100
gram serbuk biji pala dapat ditemukan 25 gram minyak trimiristin. Sehingga,
randemennya:
%Randemen = 112%
Hasil kadar dan randemen trimiristin yang melebihi teoritis dapat disebabkan biji
pala yang digunakan memiliki kualitas yang baik. Perlu diperhatikan bahwa
semakin baik kualitas biji pala, maka semakin besar pula kadar trimiristin
didalamnya. Hal ini dibuktikan dari penelitian Ma’mum, 2013 bahwa biji pala
yang berasal dari Papua mengandung trimiristin rata-rata 79,55% dengan
kemurnian 99,20%. Nilai ini tergolong tinggi dibandingkan dengan trimiristin
dari sumber lain.
F. Kesimpulan
G. Daftar Pustaka
Astuti, Rini. 2019. Pengaruh Waktu Distilasi Minyak Biji Pala (Myristica
Fragrans) dengan Metode Distilasi Uap dan Identifikasi Komponen
Kimiawi. Indonesian Journal of Laboratory. (1)2, 36-40.
Ehab. 2016. Chemical Diversity and Pharmacological Significance of the
Secondary Metabolites of Nutmeg (Myristica Fragrans Houtt). Journal
National Center for Biotechnology Information. 915)6, 1035-1056.
Idrus, dkk. 2014. Isolasi Trimiristin Minyak Pala Banda serta Pemanfaatannya
sebagai Bahan Aktif Sabun. Jurnal Riset Industri. (8)1, 23-31.
Ma’mum. 2013. Karakteristik Minyak dan Isolasi Trimiristin Biji Pala Papua
(Myristica Argentea). Jurnal Penelitian Tanaman Industri. (19)2, 72-
77.
Romadhoni, Putri. 2017. Isolasi Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa
Balbisiana Abb) dengan Metode Refluks Menggunakan Pelarut HCI
Encer. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Teresa, dkk. 2016. Pengaruh Rasio Pelarut Kloroform (V/V) pada Ekstraksi
Trimiristin Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt). Jakarta: Universitas
Muhammadiyah Jakarta.