Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SATUAN PROSES & KIMIA TERAPAN

ISOLASI TRIMIRISTIN DARI BUAH PALA

Oleh :

NAMA : MAULIDA

NIM : 2022244010038

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

2023
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PRAKTIKUM : ISOLASI TRIMIRISTIN DARI BUAH PALA

HARI / TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA / 26 SEPTEMBER 2023

NAMA : MAULIDA

NIM : 20222244010038

KELOMPOK :A

KASIE LAB.SATUAN PROSES & DOSEN PEMBIMBING

KIMIA TERAPAN

ZUHRA AMALIA, S.T,M.Env.Mgmt.Sust ELFIANA, S.T, M.T

NIP.198009162005042002 NIP.197211181998032002
ISOLASI TRIMIRISTIN DARI BUAH PALA

I. Tujuan Praktikum
1.Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari Trimiriestin
2. Dapat mengisolasikan senyawa trimiristin dari buah pala
3. Menganalisa sifat fisika dan kimia TRIMIRISTIN yang mempunyai rumus kimia
CH3(CH2)12CO2CH[CH2O2C(CH2)12CH3]2 dengan titik leleh 56,50C

II. Landasan Teori


Trimyristin merupakan senyawa organik non polar dan mudah larut dalam pelarut
organik yang polar,seperti petroleum benzen. Trimiristin terkandung dalam biji pala yang
sudah tua. Trimiristin dapat di ambil/ekstraksi dari biji pala dengan menggunakan pelarut
organic polar seperti Petroleum Benzena dengan metode ekstrasi sokletasi. Dilanjutkan
dengan proses pemekatan larutan dengan metode destilasi dan terakhir dilakukan proses
pengkristalan sehingga diperoleh kristal putih trimiristin.
Ekstraksi adalah salah satu metode yang di gunakan untuk pemisahan campuran
padat - cair. Tujuan dari pemisahan ini adalah untuk memperoleh komponen yang di
inginkan yang berada dalam suatu padatan dengan menggunakan pelarut tertentu.
Sistem ekstraksi dapat dibagi dua yaitu:
1. Ekstraksi padat dengan cair, digunakan untuk melarutkan zat padat yang dapat
larut,yang terdapat di dalam suatu campuran.
2. Ekstraksi cair dengan cair, di gunakan untuk memisahkan dua jenis cairan yang
saling bercampur dengan menggunakan suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu
zat yang lebih banyak dari zat lainnya.
Dalam proses ekstraksi yang harus di perhatikan adalah:
a. Unsur utama yang ingin di perolah
b. Zat lain yang terlarut.
c. Residu dicuci agar bebas dari zat lain yang tidak dibutuhkan.
Meskipun ekstraksi adalah suatu metoda yang berharga tetapi sering didapatkan
suatu senyawa yang tidak murni disebabkan fraksionasi beberapa komponen di dalam
campuran dengan zat yang diinginkan, yang kemungkinan besar di sebabkan
kelarutannya di dalam pelarut tertentu.
Untuk memperoleh kristal trimyristin dari buah pala dilakukan proses isolasi
( ekstraksi padat – cair) menggunakan pelarut petroleum benzene sehingga diperoleh
komponen yang diinginkan (trimiristin) yang masih terlarut dalam petroleum benzene.
Kemudian dilakukan pemisahan trimyristin dari pelarutnya dengan cara destilasi, residu
yang terdiri dari larutan trimyristin yang sudah pekat dikristalkan dengan menambahkan
metanol kedalam residu tersebut. Adapun syarat untuk rekristalisasi adalah:
1. Pelarut tidak akan bereaksi dengan zat padat yang akan di rekristalisasi.
2. Zat padat yang akan di rekristalisasi relatif tidak larut dalam zat pelarut
kristalisasi
3. Titik didih pelarut rekristalisasi tidak mencapai tititk leleh zat padat (kristal)
yang diinginkan.

III. Alat dan Bahan


3.1 Alat :
-Seperangkat Alat Hidrolisa
-Jet pump
- Labu leher dua 500 ml
-Gelas ukur 100 ml
-Kondensor refluks
-Beaker gelas 250 ml
-Thermometer reaktor 2500C
-Beaker gelas 100 ml
-Tabung CaCl2
-Mantel Pemanas
-Batu didih
-Corong buchner
-Labu hisap 500 ml
3.2 Bahan :
-H2SO4 1 M
-Aguadest
-Metil Salisilat
-Kertas pH
-NaOH
-Kertas saring

IV. Prosedur Praktikum

A. Tahap hidrolisa:
1. Buat larutan H2SO4 1 M sebanyak 250 ml dengan mengencer kan H2SO4 pekat
2. Larutkan secara hati-hati 10 gr NaOH dalam 50 ml air dan dinginkan sampai suhu
kamar.
3. Setelah larutan NaOH Dingin, campurkan dengan 5 gr (0,033mol) metil salisilat secara
hati-hati dalam labu alas bulat 250 ml berleher dua. Padatan putih akan segera terbentuk
tetapi akan larut bila di panaskan.
4. Tambahkan 1-2 batu didih kedalam campuran untuk mencegah terbentuknya buih pada
waktu larutan dipanaskan. Pasang kondensor refluk dan thermometer pada labu alas
bulat.
5. Panaskan larutan dengan penangas mantel pemanas dan didihkan larutan selama 20
menit.
6. Dinginkan larutan hingga suhu kamar, kemudian pindahkan kedalam gelaskimia 250
ml dan tambahkan secara perlahan-lahan H2SO4 1 M sampai campuran bersifat asam,
yaitu pH 7 pada kertas pH (H2SO4 yang ditambahkan biasanya 120-150 ml).
7. Setelah pH 7, tambahkan lagi 15 ml H2SO4 1 M hingga terbentuk endapan putih
(endapan asam salisilat).
8. Saring vacum dengan menggunakan corong buchner dan kertas saring.
9. Tambahkan lagi H2SO4 1 M kedalam filtrat, jika terbentuk endapan, saring sebagai
fraksi kedua.
10. Kristal yang di peroleh dikeringkan pada cawan penguapan dalam oven vakum pada
suhu 500C sampai berat konstan.

B. Pemurnian:
1. Masukkan asam slisilat kedalam labu bulat 250 ml berleher dua.
2. Tambahkan 70 ml air, pasang kondensor dan thermometer reaktor kemudian panaskan
campuran dengan suhumenggunakan mantel pemanas hingga mendidih.(sampai mendidih
± 1000C)
3. Jika padatan belum larut semuanya, tambahkan lagi air panas hingga semua padatan
larut.
4. Saring segera larutan panas dengan peyaringan biasa secara hati-hati. Bilas labu
dengan air panas untuk melarutkan kristal yang tersisa.
5. Dinginkan larutan pada suhu kamar.
6. Saring dengan penyaring vakum, menggunakan corong buchner.
7. Filtrat di simpan dalam lemari es, jika terbentuk kristal, saring sebagai fraksi kedua.
8. Kristal yang di peroleh dikeringkan pada cawan penguapan dalam oven vakum pada
500C atau dengan pemanasan matahari sampai beratnya konstan.

V. Data Pengamatan
5.1 Data Penimbangan (Buah Pala)
Berat kertas saring kosong : 3,045 gram
Berat kertas saring + sampe l : 20,065 gram

5.2 Data Percobaan (Trimiristin)


Berat kertas kosong : 2,447 gram
Berat kertas + trimiristin : 4,960 gram
Titik Leleh trimiristin : 56 0C
5.3 Data Perhitungan Trimiristin
Dik : massa serbuk biji pala : 20 gram
massa kristal trimiristin : 2,513 gram

Dit : % rendamen?
Jawab : % rendamen = massa Kristal trimiristin / massa serbuk biji pala x 100%
= 2,513 gram / 20 gram x 100%
= 12,56 %

VI. Pembahasan dan Kesimpulan

6.1 Pembahasan

Pada praktikum kali ini berjudul isolasi trimiristin dari buah pala.Yang mana pada
praktikum kali ini dilakukan beberapa tahap untuk memperoleh trimiristin dari buah pala
yaitu proses ekstraksi trimiristin,dari hasil ekstraksi ini diperoleh pala residu dan
trimiristin dalam bentuk petroleum benzene,kemudian trimiristin di di distilasi yang
kemudian akan diperoleh petroleum benzene dan trimiristin+sisa petroleum
benzene.Setelah itu trimiristin di rekristalisai dengan menambahkan methanol dan akan
diperoleh petroleum methanol dan Kristal trimiristin.

Berdasarkan data hasil pengamatan, massa serbuk buah pala yang digunakan
sebanyak 20 gram,berat trimiristin yang diperoleh yaitu 4,960 gram dan titik leleh
trimiristin yaitu pada suhu 56 0C.Dari data tersebut,dapat diperoleh % rendamen yaitu
12,56 %

Hidrolisa trimiristin dilakukan dengan metode refluks.prinsip percobaan ini


adalah pelarut volatile yang digunakan akan menguap,namun akan didinginkan dengan
kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada
kondensor dan turun lagi ke dalam wadah.
Menurut jurnal pendidikan dan ilmu kimia oleh Idrus dkk (2014),hasil dari isolasi
trimiristin dari buah pala yaitu 80,02 %.Sedangkan pada praktikum ini diperoleh
rendamen 12,56 %.

6.2 Kesimpulan
 Sifat Fisika dan kimia dari trimiristin yaitu trimiristin berbentuk padatan,berwarna
putih,larut dalam minyak,dan mencair pada suhu 45 0 C ke atas.
 Manfaat trimiristin yaitu untuk aromaterapi,dan untuk bahan farmasi
 Titik leleh trimiristin yaitu 56 0 C
 Rendamen trimiristin yaitu 12,56 %

VII. Jawaban Pertanyaan


 Berikan contoh ekstraksi padat dengan cair dan ekstraksi cair dengan cair
Jawab :
- Contoh ekstraksi padat dengan cair yaitu ekstraksi tebu menjadi gula dengan
menggunakan air sebagai pelarutnya
- Contoh ekstraksi cair dengan cair yaitu pada proses ekstraksi parfum

 Apa perbedaan residu dengan destilat


Jawab :
- Residu adalah zat yang tertinggal atau tersisa dalam proses destilasi.
- Destilat adalah hasil daripada proses destilasi.

VIII. Daftar Pustaka

Jobsheet Laboratorium Satuan Proses dan kimia terapan tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai