PERCOBAAN IV
EKSTRAKSI PADAT-CAIR
KELOMPOK : I (SATU)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan kimia yang memisahkan atau
menarik suatu komponen-komponen kimia pada suatu sampel dan umumnya dapat
larut dalam air. Ekstraksi terbagi atas dua jenis yaitu ekstraksi dingin atau maserasi
dan ekstraksi panas contohnya dengan ekstraksi soxhlet. Perbedaan dari kedua jenis
ekstraksi ini adalah terletak pada tehniknya, dimana untuk ekstraksi dingin tidak
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut
dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat
fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa
mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padatan dapat dilakukan jika
berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun
teori dari ektraksi padat-cair. Sampel yang digunakan adalah kemiri dan alat yang
B. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar minyak dalam
sampel kemiri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
satu atau lebih komponen dari satu fase ke fase yang lainnya. Namun dibalik definisi
sederhana ini tersimpan kerumitan yang cukup besar. Pemisahan berkebalikan dengan
Ekstraksi padat – cair atau Leaching adalah transfer difusi komponen terlarut
dalam dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang
semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat
dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi.
Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut.
Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya (Lucas,
1949).
ditempatkan dalam selongsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa,
cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dan
dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul – molekul cairan penyari yang
jatuh ke dalam selongsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan
penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu
alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai
bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT atau sirkulasi telah
1986).
konstituen (solute) dan distribusinya dalam padatan, sifat padatan, dan ukuran
partikel. Mekanisme proses leaching dimulai dari perpindahan solven dari larutan ke
permukaan solid (adsorpsi), diikuti dengan difusi solven ke dalam solid dan pelarutan
solut oleh solven, kemudian difusi ikatan solut-solven ke permukaan solid, dan
desorpsi campuran solut-solven dari permukaan solid kedalam badan pelarut. Pada
berlangsung pada saat terjadi kontak antara solid dan solvent, sehingga kecepatan
solut dan solven, kecepatan dan lama pengadukan. Untuk memisahkan minyak dari
matriks yang kompleks dari suatu padatan, yang dapat larut oleh suatu pelarut
tertentu. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk tercapainya kondisi optimum
ekstraksi antara lain: senyawa dapat terlarut dalam pelarut dengan waktu yang
singkat, pelarut harus selektif melarutkan senyawa yang dikehendaki, senyawa analit
memiliki konsentrasi yang tinggi untuk memudahkan ekstraksi, serta tersedia metode
memisahkan kembali senyawa analit dari pelarut pengekstraksi (Fajriati dkk, 2011).
Salah satu cara pengambilan minyak dalam daun cengkeh adalah ekstraksi
dengan pelarut yang mudah menguap, seperti kloroform, eter, aseton, heksana atau
rendemen yang lebih tinggi. Pada proses leaching, terjadi difusi minyak dari dalam
daun cengkeh ke fasa cair yaitu pelarut dan minyak akan terjadi keseimbangan
dimana pada keadaan ini minyak dalam daun cengkeh tidak dapat mendifusi lagi ke
pelarut. Parameter penting dalam ekstraksi padat cair adalah koefisien transfer massa
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 31 Maret 2015 pada
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu seperangkat alat ekstraksi
padat–cair (soxhlet), penangas, mortal pastel, evaporator, batu didih statip dan klem.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu petroleum benzen, vaselin,
- dihaluskan
- dikeringkan hingga 20 g
- dibungkus dengan kertas saring
- dimasukkan dalam ekstraktor
20 g Kemiri dalam
ekstraktor
- diekstraksi dengan pelarut kloroform 100 mL
- dilakukan ekstraksi selama 2 siklus
Ekstrak pelarut
- diuapkan
- didiamkan
Minyak kemiri
- ditimbang
- dihitung volume ekstraksi
- ditentukan kandungan minyaknya
Hasil pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
= 64,2 – 60,2 g
=4g
Berat minyak
% rendamen = x 100 %
berat sampel
4g
= x 100 %
20 g
= 20 %
B. Pembahasan
cair dengan bantuan pelarut yang sesuai. Pelarut yang digunakan harus dapat
Percobaan kali ini menggunakan ekstraksi padat–cair atau leaching karena sampel
yang digunakan berupa bahan padatan, yang mana sesuai namanya ekstraksi padat–
cair, berarti sampel yang akan dianalisis adalah bahan dari padatan. Adapun sampel
alat ekstraksi padat–cair atau Soxhlet dirangkai sedemikian rupa. Percobaan ekstraksi
padat–cair kali ini menggunakan ekstraktor Soxhlet. Pada ekstrakstor Soxhlet, pelarut
kloroform dipanaskan dalam labu alas bulat yang telah dimasukkan batu didih.
Tujuan dari pemanasan ini sendiri adalah untuk menghasilkan uap pelarut. Uap
pelarut tersebut kemudian masuk melalui kondensor melalui pipa kecil atau cabang
dari Soxhlet dan keluar dalam fasa cair. Selanjutnya, pelarut akan masuk ke dalam
selongsong pipa sifon yang berisi sampel padatan berupa kemiri yang telah
membasahi sampel dan akan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut
dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di dalam selongsong tersebut.
Kemudian, pelarut seluruhnya akan bergerak masuk kembali ke dalam labu didih dan
begitu seterusnya, terjadi sirkulasi beberapa kali hingga kadar minyak dalam sampel
kemiri diperoleh.
Proses sirkulasi ekstraksi pada percobaan ini dilakukan sebanyak dua kali
pelarut yang telah bercampur dengan minyak sehingga pelarut akan terpisah dari
minyak. Untuk proses penguapan pelarut, alat yang digunakan alat evaporator untuk
menghitung berapa banyak minyak yang didapatkan dari proses ekstraksi ini. Dari
hasil penimbangan ekstrak minyak kemiri yang diperoleh sebanyak 4 gram sampel
bahwa kadar minyak yang diperoleh dari 4 gram kemiri yaitu sebesar 20 % dengan
Bangkit T.P.S, Rinaldry S., dan Iriany, 2012, Penentuan Kondisi Keseimbangan Unit
Leaching pada Produksi Eugenol dari Daun Cengkeh, Jurnal Teknik Kimia
Usu, 1(1).
Fajriati, I., Rizkiyah, M., Muzakky, 2011. Studi Ekstraksi Padat Cair Menggunakan
Pelarut HF dan HNO3 pada Penentuan logam Cr dalam Sampel Sungai di
Sekitar Calon PLTN Muria. Jurnal ILMU DASAR, 12 (1).
Lucas, 1949, Principles And Practice In Organic Chemistry, New York, Jhon Willey
And Sons, Inc.
Pramudono B., Widioko, S.A., Rustayawan, W., 2008. Ekstraksi Kontinyu dengan
Simulasi Batch Tiga Tahap Aliran Lawan Arah : Pengambilan Minyak Biji
Alpukat Menggunakan Pelarut n-Hexane dan Iso Propil Alkohol. Reaktor,
12 (1).