1 Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Untuk Pembentukan Karakter Compress
1 Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Untuk Pembentukan Karakter Compress
Disusun Oleh:
Kelompok 12
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bertemakan “ Tujuan
Pancasila dan Kewarganegaraan”
Dalam makalah ini kami uraikan berbagai hal mengenai Tujuan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penulisan ini merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan dan
Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
mendukung terselesaikanya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga Makalah ini
memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu kami mengangkat topik ini agar dikaji lebih lanjut dan
menginformasikan pentingnya pendidikan kewarganegaraan di dunia
perkuliahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Branson (1999:7) tujuan civic education adalah partisipasi yang
bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat
baik tingkat lokal, negara bagian, maupun nasional. Tujuan pembelajaran
PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi
sebagai berikut:
Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar
demokrasi konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan
penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu
pengetahuan dan keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan
serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun ditingkatkan
lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang
meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan
mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan
masyarakat.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi
warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang
patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis ...,
Pancasilasejati” (Somantri, 2001:279). Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah
sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD NRI 1945.
Upaya agar tujuan PKn tersebut tidak hanya bertahan sebagai slogan saja,
maka harus dirinci menjadi tujuan kurikuler (Somantri, 1975:30), yang
meliputi:
b. Keterampilan intelektual:
c. Sikap: nilai, kepekaan dan perasaan. Tujuan PKn banyak mengandung soal-
soal afektif, karena itu tujuan PKn yang seperti slogan harus dapat dijabarkan.
d. Keterampilan sosial: tujuan umum PKn harus bisa dijabarkan dalam
keterampilan sosial yaitu keterampilan yang memberikan kemungkinan
kepada siswa untuk secara terampil dapat melakukan dan bersikap cerdas
serta bersahabat dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, Dufty (Numan
Somantri, 1975:30) mengkerangkakan tujuan PKn dalam tujuan yang sudah
agak terperinci dimaksudkan agar kita memperoleh bimbingan dalam
merumuskan:
b. Melek konstitusi (UUD NRI 1945) dan hukum yang berlaku dalam negara
RI.
c. Menghayati dan meyakini tatanan dalam moral yang termuat dalam butir di
atas.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara
menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara
yang memiliki kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional,
sosial, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics
responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
Tujuan umum pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai sebuah ilmu
yang mempelajari tentang baik dan buruk suatu perilaku, pendidikan
kewarganegaraan memiliki tujuan utama yaitu mencetak manusia yang
memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif. Memiliki
keterampilan berpartisipasi secara demokratis dan bertanggung jawab.
Memiliki watak dan kepribadian yang baik sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Kasus 1.
Kasus 2.
Kasus 3.
Korupsi yang dilakukan Mario masuk pada dana hibah bansos kepada badan,
lembaga, organisasi, swasta di seluruh Jateng sebesar Rp 133 miliar
bersumber dari APBD Provinsi Jateng tahun 2012.Diantara ratusan proposal
terdapat 161 proposal yang diajukan masyarakat atau kelompok senilai Rp 1,2
miliar. Dari 161 proposal tersebut, 55 proposal telah menerima anggaran.
Dalam pengungkapan petugas reskrim Polrestabes Semarang, diketahui 10
proposal diantaranya adalah buatan Mario yang ternyata hanya fiktif.
Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti berupa 10 proposal dan 10
laporan pertanggungjawaban fiktif, tiga rangkap Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D), surat perintah Membayar (SPM), beberapa lembar kuitansi
pencairan uang serta tiga stempel palsu.Akibat perbuatannya, Mario dijerat
Pasal 2 Undang-Undang RI nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU
nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64
KUHP.Sementara itu Mario mengaku uang hasil pencairan dana hibah
tersebut digunakannya untuk berfoya-foya. Ia pun ditangkap setelah pulang
dari berwisata di Solo.
Berbagai kasus akibat krisis moralpun tak dapat dihindarkan, dari sikap
hedonism, anarkisme, pergaulan bebas hingga seks bebas. Untuk itu perlu
upaya membangun moralitas mahasiswa menjadi lebih baik dengan cara yang
paling utama adalah adanya kesadaran pada pribadi masing-masing
mahasiswa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa selain itu juga perlunya menambah wawasan untuk menyaring
budaya-budaya asing akibat globalisasi yang sesuai diterapkan di Indonesia
karena globalisasi tidak dapat dihindari. Dukungan dari orang-orang terdekat
yakni keluarga, dosen, teman-teman terutama orangtua
Saran
a. Kepada Remaja Indonesia
http://www.academia.edu/4067162/JURNAL_PENDIDIKAN_KEWARGAN
EGARAAN_VOL_2_NO_4_NOP_2103
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/tujuan-dan-manfaat-
pendidikan-kewarganegaraan-bagi-generasi-penerus-bangsa-
indonesia/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/19/landasan-tujuan-visi-misi-dan-
kompetensi-penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-tinggi-
396563.html
http://jakarta.okezone.com/read/2013/08/18/500/851225/keroyok-junior-
empat-mahasiswa-untar-jadi-tersangka
http://www.blopress.com/2013/07/kasus-pembunuhan-bayi-di-ntt-dua.html
http://www.pulsk.com/141611/Mahasiswa-di-Semarang-Jadi-Tersangka-
Kasus-Korupsi-Senilai-Rp-100-juta.html
http:// tujuan-dan-fungsi-pendidikan.html