Anda di halaman 1dari 2

Membangun Argumentasi tentang dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan

Dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan


Suatu kenyataan bahwa pendidikan kewarganegaraan telah mengalami beberapa kali perubahan,
baik tujuan, orientasi, sunbstansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua
perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di
Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Seperti, pada masa Orde Lama,
pendidikan kewarganegaraan tersebut mengajarkan tentang warga negara yang baik adalah
warga negara yang berjiwa “revolusioner”, anti imperialisme, kolonialisme, dan
neokolonialisme. Pada masa Orde Baru, warga negara yang baik adalah warga negara yang
Pancasilais, manusia pembangunan, dan sebagainya. Sejalan dengan visi Pendidikan
Kewarganegaraan era Reformasi, misi atau tujuan pendidikan ini adalah meningkatkan
kompetensi seseorang agar mampu menjadi warga negara yang berperan serta secara aktif dalam
sistem pemerintahan negara yang demokratis. Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan ini ialah
untuk mewjudkan sikap toleransi, tenggang rasa, memelihara persatuan dan kesatuan, tidak
memaksakan pendapat, dll yang dirasionalkan demi terciptanya stabilitas nasional sebagai
prasyarat bagi kelangsungan pembangunan. Uraian diatas merupakan gambaran umum dinamika
pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu materi ajar pendidikan karakter memiliki peran
penting dalam membangun kepribadian masyarakat. Ada tiga komponen utama pendidikan
kewarganegaraan, yaitu pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan
kewarganegaraan (civic skills), dan sikap kewarganegaraan (civic disposition). Namun pada
kenyataannya peran dan komponen tersebut belum sepenuhnya terealisasikan. Sehingga rasa
nasionalisme bangsa semakin luntur. Dapat kita lihat dari lemahya penegakan hokum yang
terjadi sekarang ini, korupsi yang semakin merebak dengan wajah baru, kolusi dan nepotisme
dengan wajah demokrasi, primordialisme, etika politik kalangan elit kita terutama para
penyelenggara Negara saat ini sangat mengecewakan masyarakat. Oleh sebab itulah dibutuhkan
sebuah sinergitas dalam menyikapi tantangan ini. Sinergitas yang dimaksudkan ialah konseptual
yang ada dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan harus dikolaborasikan dengan
metode penyampaian pendidik dengan baik dan terarah, agar konsep serta tujuan pembelajaran
ini bisa menjadi salah satu solusi pemecahan permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini.
Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa dinamika pendidikan kewarganegaraan itu pun terus
berubah. Oleh sebab itu, pendidikan kewarganegaraan ini harus selalu menyesuaikan sejalan
dengan dinamika dan tantangan sikap serta prilaku warga Negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai