Anda di halaman 1dari 10

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

KATA
melimpahkan rahmad dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Ragam Jenis
Vaksin Covid-19 Yang Beredar di Indonesia ”
PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak,
penulisan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
hingga terselesainya makalah ini, Pada makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari
berbagai pihak senantiasa kami harapkan untuk
menyempurnakan pembuatan makalah ini dimasa yang akan
datang.
Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberi
ridha-Nya sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Pekanbaru, 16 Desember 2021

Fina Atmadia
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Jenis vaksin Covid-19 6
2.2 Kriteria Tidak Boleh Diberikan Vaksin Covid-19 8
2.3 Keamanan Vaksin Covid-19 9
2.4 Efektivitas Vaksin Covid-19 9
2.5 Kejadian Ikutan Pasca Vaksin Covid-19 9
BAB III KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
Pendahuluan
Virus merupakan salah satu penyebab penyakit menular yang perlu diwaspadai. Dalam 20 tahun terakhir, beberapa penyakit virus menyebabkan
epidemi seperti severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) pada tahun 2002-2003, influenza H1N1 pada tahun 2009 dan Middle
East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) yang pertama kali teridentifikasi di Saudi Arabia pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2019,
Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien
dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah jutaan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan
dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya
infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health
Organization memberi nama virus baru tersebut SARS-CoV-2 dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). 1

Virus corona ini menjadi patogen penyebab utama outbreak penyakit pernapasan. Virus ini adalah virus RNA rantai tunggal (single-stranded RNA)
yang dapat diisolasi dari beberapa jenis hewan, terakhir disinyalir virus ini berasal dari kelelawar kemudian berpindah ke manusia. Pada mulanya
transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu.
Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan
bahwa COVID-19 menjadi pandemi di dunia. Kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020 atau sekitar 4 bulan
setelah kasus pertama di Cina. Kasus pertama di Indonesia pada bulan Maret 2020 sebanyak 2 kasus dan setelahnya pada tanggal 6 Maret
ditemukan kembali 2 kasus. Kasus COVID-19 hingga kini terus bertambah. Saat awal penambahan kasus sebanyak ratusan dan hingga kini
penambahan kasus menjadi ribuan. Pada tanggal 31 Desember 2020 kasus terkonfirmasi 743.196 kasus, meninggal 22.138 kasus, dan sembuh
611.097. 1
BAB I
Pendahuluan
Vaksin merupakan salah satu upaya dalam menangani
COVID-19 termasuk di Indonesia. Saat ini sedang berlangsung uji
klinis vaksin COVID-19 dan pengembangan vaksin merah putih,
yaitu dengan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia juga sudah
dilaksanakan. Persiapan Indonesia mulai dari logistik penyimpanan
vaksin hingga proses distribusi vaksin ke seluruh provinsi di
Indonesia juga sudah dilakukan. Keberadaan vaksin diharapkan
menjadi kabar baik dalam pencegahan penyebaran virus COVID-
19. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis Vaksin Covid-19
Jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi program saat ini adalah vaksin Sinovac dan Moderna. Untuk jenis
vaksin lainnya akan ditetapkan kemudian sesuai dengan ketersediaan vaksin. 2

Tabel 1. Jenis Vaksin Covid-19 2

JENIS VAKSIN JUMLAH DOSIS INTERVAL MINIMAL CARA PEMBERIAN


COVID-19 PEMBERIAN DOSIS

SINOVAC 2 (0.5 ML PER DOSIS) 28 HARI INTRAMUSKULAR


SINOPHARM 2 (0.5 ML PER DOSIS) 21 HARI INTRAMUSKULAR
ASTRAZENECA 2 (0.5 ML PER DOSIS) 12 MINGGU INTRAMUSKULAR
NOVAVAX 2 (0.5 ML PER DOSIS) 21 HARI INTRAMUSKULAR
MODERNA 2 (0.5 ML PER DOSIS) 28 HARI INTRAMUSKULAR
PFIZER 2 (0.3 ML PER DOSIS) 21-28 HARI INTRAMUSKULAR
CANSINO 1 (0.5 ML PER DOSIS) - INTRAMUSKULAR
SPUTNIK V 2 (0.5 ML PER DOSIS) 21 HARI INTRAMUSKULAR
Jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi program saat ini adalah vaksin
Sinovac dan Moderna. Untuk jenis vaksin lainnya akan ditetapkan kemudian
sesuai dengan ketersediaan vaksin. 2
Gambar 1. Jenis Vaksin Covid-19
2.2 Kriteria Tidak Boleh Diberikan Vaksin 6. Orang yang sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah,
kelainan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi. Vaksinasi
Covid-19 ditunda dan dirujuk.

1. Orang yang sedang demam >37.5 °C


7. Orang yang sedang mendapatkan imunosupresan, seperti kortikosteroid dan
kemoterapi. Vaksinasi ditunda dan dirujuk. 3
2. Orang dengan hipertensi yang tidak terkontrol
yaitu dengan tekanan darah > 180/110 mmHg (Jika 8. Lansia yang dalam pemeriksaannya (sesuai format skrining) menjawab lebih
tekanan darah >180/110 mmHg pengukuran tekanan dari 3 pertanyaan dengan jawaban ya.
darah diulang 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) menit
kemudian. Jika masih tinggi maka vaksinasi ditunda
sampai tekanan darah terkontrol. 9. Orang yang memiliki riwayat alergi berat setelah divaksinasi Covid-19
sebelumnya maka baksin tidak dapat diberikan.

3. Orang yang mengalami alergi berat setelah


divaksinasi Covid-19 sebelumnya (vaksinasi dosis 1) 2.3 Keamanan Vaksin Covid-19
maka tidak bisa mendapatkan vaksinasi dosis 2. Vaksin yang diproduksi massal sudah melewati proses yang
panjang dan harus dan harus memenuhi syarat utama yaitu: 4

4. Orang yang sedang hamil, ditunda sampai • Aman, Ampuh, stabil, dan efisien dari segi biaya.
melahirkan. • Aspek keamanan vaksin dipastikan melalui beberapa tahapan uji klinis yang
benar dan menjunjung tinggi kaidah ilmu pengetahuan, sains dan standart
kesehatan.
5. Orang yang mengidap penyakit autoimun seperti
• Pemerintah hanya menyediakan vaksin covid-19 yang terbukti aman dan lolos
asma dan lupus. Vaksinasi ditunda jika sedang dalam
uji klinis, serta mendapatkan izin penggunaan pada masa darurat dari BPOM. 3
kondisi akut atau belum terkendali.
2.4 Efektivitas Vaksin Covid-19 di Indonesia
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan, Kementrian kesehatan RI melaksanakan serangkaian studi terkait vaksin
COVID-19 di Indonesia. Studi antara lain mengevaluasi efektivitas vaksin COVID-19 pada kondisi nyata dalam menginfeksi
COVID-19, perawatan dan kematian karena COVID-19 pada tenaga kesehatan, lansia dan populasi umum. Efektivitas vaksin
adalah 100%. 5

2.5 Kejadian Ikutan Pasca Vaksin Covid-19


Kejadian ikutan pasca Imunisasi (KIPI) COVID-19 hampir sama dengan vaksin lain. Beberapa gejala tersebut antara lain: 2

1. Reaksi local seperti: Nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan dan reaksi
local lain yang berat misalnya selulitis.

2. Reaksi sistemik seperti: Demam, nyeri seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia),
badan lemah, mual dan sakit kepala.

3. Reaksi lain seperti: alergi misalnya urtikaria, edema, reaksi anafiklaksis dan sinkop
(pingsan).

Untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian ikutan pasca Imunisasi


Tabel 2. Ansisipasi KIPI (KIPI) serius, sasaran diminta untuk tetap tinggal di tempat
pelayanan vaksinasi selama 15 menit sesudah vaksinasi.
 
BAB III
Kesimpulan
Virus merupakan salah satu penyebab Vaksin merupakan salah satu upaya dalam
penyakit menular yang perlu diwaspadai. Dalam 20 menangani COVID-19 termasuk di Indonesia. Saat
tahun terakhir, beberapa penyakit virus ini sedang berlangsung uji klinis vaksin COVID-19
menyebabkan epidemi seperti severe acute dan pengembangan vaksin merah putih, yaitu
respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) dengan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia
pada tahun 2002-2003, influenza H1N1 pada tahun juga sudah dilaksanakan. Persiapan Indonesia
2009 dan Middle East Respiratory Syndrome mulai dari logistik penyimpanan vaksin hingga
(MERS-CoV) yang pertama kali teridentifikasi di proses distribusi vaksin ke seluruh provinsi di
Saudi Arabia pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Indonesia juga sudah dilakukan. Keberadaan
Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus vaksin diharapkan menjadi kabar baik dalam
pneumonia misterius yang tidak diketahui pencegahan penyebaran virus COVID-19.
penyebabnya.

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan, Kementrian kesehatan RI


melaksanakan serangkaian studi terkait vaksin COVID-19 di Indonesia. Studi
antara lain mengevaluasi efektivitas vaksin COVID-19 pada kondisi nyata dalam
menginfeksi COVID-19, perawatan dan kematian karena COVID-19 pada tenaga
kesehatan, lansia dan populasi umum. Efektivitas vaksin adalah 100%.
Daftar
Pustaka
1. Kementrian kesehatan RI, 2021. Tanya
Jawab Seputar Vaksinasi COVID-19.
Jakarta.
2. Kementrian kesehatan RI, 2020. Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel
Coronavirus (2019-nCov). Jakarta.
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI),
2020. Pedoman Tatalaksana COVID-19.
Jakarta.
4. Dhewantara, Ramadhany, dkk, 2021.
Penularan, Perawatan dan kematian akibat
COVID-19 pada Tenaga Kesehatan di DKI
Jakarta, Januari-Juni 2021. Jakarta. 
5. Kementrian kesehatan RI, 2020. Seputar
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai