Anda di halaman 1dari 101

AKSES DAN

TRANSPORT
Media Jaringan Akses dan
Transport
Spesifikasi Kabel Tembaga
Telkom
1. STEL-K-001 : Kabel Udara berisolasi dan
berselubung polieteline, berpenguat sendiri.
2. STEL-K-007 : Kabel Tanah berperisai, berisolasi
dan berselubung polieteline, berisi petrojelly.
3. STEL-K-008 : Kabel Tanah tanpa perisai
berisolasi dan berselubung polieteline
berisipetrojelly.
4. STEL-K-009 : Kabel Tanah tanpa perisai
berisolasi dan berselubung polieteline berisi
udara kering
Konstruksi Kabel Multipair Atas
Tanah ( Kabel Udara )
Konstruksi Kabel Multipair
Bawah Tanah ( KTTL )
Fungsi masing-masing lapisan :
1. Urat kabel berpolietheline
2. Isolasi berwarna
3. Pita pelilit kode warna
4. Pembungkus inti kabel
5. Lapisan alumunium foil
6. Kulit dalam kabel ( Pe Hitam Dalam )
7. Armouring baja
8. Kulit Luar Kabel ( Pe Hitam Luar )
Konstruksi Kabel Duct
Konstruksi Kabel Gedung
Kode Pengenal Kabel Udara
U – Kabel Udara jenis standar dengan
penghantar tembaga.
E – Isolasi Polieteline.
(PE) – Pelindung Elektris ( Lapisan
alumunium )
E – Selubung Polieteline.
S – Penguat sendiri.
Contoh :
U – E (Pe) – E S 60 X 2 X 0.6
Menyatakan suatu kabel udara
berkapasitas 60 pasang dengan
penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm,
berisolasi polieteline memakai pelindung
elektris dari alumunium, berselubung
polieteline, berpenguat sendiri.
KodePengenal Kabel Tanah
Tanam Langsung
T - Kabel Bawah Tanah jenis standar
dengan penghantar tembaga ( Cu )
E – Isolasi Polieteline
J – Petrojeli
Pem – Pelindung elektris ( lapisan
alumunium ) dan mekanis ( pita baja )
E – Selubung polieteline
Contoh :
KTTL STEL-K-007
T – E J (Pem) E 200 X 2 X 0,6
Menyatakan suatu kabel tanah berkapasitas
200 pasang dengan penghantar tembaga
berdiameter 0,6 mm, berisolasi polieteline, berisi
petrojeli, memakai pelindung elektris pita
alumunium , berperisai pita baja dan
berselubung polieteline.
Kode Pengenal Kabel Duct
T – Kabel Tanah jenis standar dengan
penghantar tembaga ( Cu ).
E - Isolasi polieteline
J – Petrojely
(Pe) – Pelindung elektris ( Lapisan
Alumunium )
E – Selubung Polieteline
Contoh :
STEL-K-008
T – E – J(Pe) – E 200 X 2 X 0,6
Menyatakan suatu kabel tanah
berkapasitas 200 pasang dengan
penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm,
berisolasi polieteline berisi petrojely,
memakai pelindung elektris pita alumunium
dan berselubung polieteline.
STEL- K – 009
T – E (Pe) E 200 X 2 X 0,6
Menyatakan suatu kabel tanah tanpa
perisai berkapasitas 200 pasang dengan
penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm,
berisolasi polieteline, memakai pelindung
eletris pita alumunium dan berselubung
polieteline.
Kapasitas kabel 150 pair sampai dengan300
pair dengan unit 50 pair
Kapasitas 400 pair sampai dengan 1200 pair
dengan unit 100 pair
Setiap satu satuan dasar (10 pair) pada kabel yang
berkapasitas lebih dari 10 pair, diikat dengan pita warna yang
dililitkan pada tiap-tiap satu satuan tersebut. Warna pita
pengikat satu satuan dasar awal pada setiap lapisan dimulai
dengan pita berwarna merah, lalu satu satuan dasar
berikutnya berwarna putih dan kuning secara bergantian.
Misal kabel pita 50 pair, mempunyai aturan sebagai berikut :

10 pair yang pertama (urat 1-10) dililit pita merah


10 pair yang kedua (urat 11-20) dililit pita putih
10 pair yang ketiga (urat 21-30) dililit pita kuning
10 pair yang keempat (urat 31-40) dililit pita putih
10 pair yang kelima (urat 41-50) dililit pita kuning
Kabel Indoor PVC
Kabel Gedung
Jumper Wire / Kabel Jumper
Struktur Kabel Coaxial
Pandu gelombang adalah sebuah medium
yang digunakan untuk memandu gelombang,
seperti gelombang elektromagnetik atau
gelombang suara. Pandu gelombang yang
digunakan berbeda-beda disesuaikan dengan
jenis gelombang yang akan dipandu. Pandu
gelombang yang asli dan yang paling umum
digunakan adalah pipa berongga yang terbuat
dari logam yang konduktif yang digunakan
untuk membawa gelombang radio berfrekuensi
tinggi khususnya gelombang mikro
(microwaves).
Contoh Pandu Gelombang
Jaringan Privat dan Jaringan
Publik
Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan
yang dibangun oleh suatu kelompok,
lembaga, perusahaan, institusi atau
bahkan seseorang dilingkungan internalnya
sendiri, dengan harapan komunikasi
internal dapat dilakukan dengan lebih
cepat, aman, dan murah. Contohnya
adalah PBX (Private Branch eXchange),
LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual
Private Network).
Jaringan Publik adalah jaringan yang
dibangun oleh pemerintah maupun
penyedia jasa telekomunikasi kepada
publik, baik yang berorientasi profit maupun
non-profit, sehingga masyarakat luas dapat
memanfaatkannya dalam bertukar
informasi. Contohnya adalah PSTN, ISDN,
PLMN, Internet, MPLS, dsb
Publick Switch Telephony
Network ( PSTN )
PSTN merupakan jaringan publik yang
bersifat circuit switch dan pada awalnya
disipakan untuk fasilitas teleponi.
Karakteristik utama PSTN
 Akses analog dengan frekuensi 300-3400
Hz
 Bersifat circuit-switched
 Memiliki bandwith 64 kbps
 Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat
terbatas
 Dapat diintegrasikan dengan jaringan
lain, seperti ISDN, PLMN, PDN
PSTN dapat dibagi menjadi 3
jaringan utama, yaitu
1. Jaringan Backbone
Merupakan core network/jaringan inti yang membangun
PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral.
2. Jaringan Akses
Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral
sampai ke pelanggan.
Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
 Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
 Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)
 Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
3. Jaringan Interkoneksi
Arsitektur Jaringan PSTN
1. Jarlokat
Jarlokat adalah jaringan local akses yang
memanfaatkan media kabel tembaga
sebagai media transmisinya.
Struktur jaringan Akses
Tembaga
Struktur Jaringan Akses
Tembaga
Ket gambar
(1) Sentral Telepon
(2) Kabel Primer
(3) Rumah Kabel
(4) Kabel Sekunder
(5) Kotak Pembagi
(6) Kabel / Saluran Penanggal
(7) Teminal Batas
(8) Kabel Rumah
(9) Daerah Catuan Langsung
(10) MDF
(11) Terminal Pelanggan.
Definisi dan Fungsi
1. Sentral Telepon
suatu tempat pemrosesan data (informasi)
untuk disalurkan dari penelepon
(subscriber) kepada subscriber lain yang
dituju.
Fungsi Sentral Telepon
 Menyelenggarakan fungsi switching
(penyambungan).
 Menyelenggarakan fungsi kontrol.
 Menyelenggarakan fungsi signaling
internal.
 Menyelenggarakan fungsi operasi dan
pemeliharaan.
 Menyediakan interface transmisi dan
signaling
Definisi dan Fungsi
2. MDF
susunan rangka dari plat logam yang
digunakan sebagai tempat menginstalasi
terminal- terminal sebagai titik sambung
ujung kabel kearah jaringan dan kearah
sentral.
Kabel Primer
Jaringan kabel primer dengan kapasitas
besar (maksimum 2400 pasang dengan
diameter 0,4 mm minimum 200 pasang)
dipasang dari terminal RPU (Rangka
Pembagi Utama) sampai ke terminal pada
RK.
a. Terminal Blok Vertikal
Tempat diterminasikan kabel primer.
Terminal blok vertikal mempunyai berbagai
kapasitas yaitu kapasitas 25, 50 dan 100
pasang urat kabel
Dengan menggunakan jumper wire,
terminal blok vertikal dihubungkan dengan
terminal blok horisontal.
Blok/Strock Vertikal
b. Terminal Blok Horisontal
Seluruh kabel yang datang dari sentral
diterminasikan pada terminal blok
horisontal. Terminal blok horisontal ini
dipasang pada RPU disisi sentral dan
mempunyai kapasitas 100 pasang urat
kabel dengan jenis tekan sisip.
Blok/Strock Horizontal
Fungsi MDF
1. Tempat penyambungan antara kabel
primer dengan kabel dari sentral, dan
sebagai
2. Tempat pengetesan dalam melokalisir
gangguan.
MDF
Cable Chamber
Adalah sebuah ruang yang berada di
bawah RPU/MDF. Didalam ruang tersebut
dipasang rangka besi guna menambatkan
kabel–kabel primer dari luar sebelum
terdistribusi ke RPU.
Cable Chamber
Definisi dan Fungsi
3. Rumah Kabel
Rumah Kabel (Kabinet) biasanya terletak
dipinggir jalan yang merupakan pertemuan
antara kabel primer dengan kabel
sekunder ( maksimum 200 pasang dengan
diameter 0.8 mm )
Fungsi RK
1. Tempat penyambungan antara kabel
primer dengan kabel sekunder.
2. Tempat melaksanakan pengetesan
untuk melokalisir gangguan.
3. Tempat melaksanakan penjumperan
antara terminal blok disisi primer dengan
terminal blok disisi sekunder.
RK ( Rumah Kabel )
Kapasitas Maksimum Kabel Primer
dan Sekunder Dalam RK
Kabel Sekunder
 Jaringan kabel sekunder berkapasitas lebih
kecil dari kabel primer dipasang dari terminal
RK sampai ke .
 Kapasitas maksimum 200 pasang, dengan
diameter urat bervariasi mulai 0. mm sampai
dengan 0.8 mm. Kabel sekunder dipasang
dengan cara tanam langsung atau atas
tanah (kabel udara). Kapasitas sekunder
biasanya bervariasi 1.1 sampai dengan 1.5
dari kapasitas kabel primer.
Definisi dan Fungsi
4. DP/KP (Distribution Point/Kotak Pembagi)
Tempat penyambungan antara kabel
sekunder dengan kabel distribusi
(penanggal).
Kapasitas DP pada umumnya antara 10
pair s.d 30 pair
Fungsi DP:
 Titik tumpu akhir dari jaringan kabel
sekunder.
 Titik tambat awal dari jaringan distribusi.
 Titik temu atau titik peralihan antara kabel
sekunder dengan penanggal.
 Tempat pengetesan dan lokalisir
gangguan
DP / KP
Kabel Penanggal
Kabel penanggal adalah kabel yang
dipasang dari terminal kotak pembagi
sebagai saluran penanggal yang
menghubungkan sampai ke kotak terminal
batas
Kabel Penanggal/Droop Wire
Definisi dan Fungsi
5. KTB ( Kotak Terminal Batas )
KTB adalah tempat pertemuan antara
kabel DW/ penanggal dari luar rumah
dengan kabel PVC (Permanent Virtual
Cicuit) di dalam rumah.
Fungsi KTB :
 Tempat terminasi kabel indor dengan
kabel penanggal
 Tempat melokalisir gangguan
KTB
IKR/G ( Instalasi Kabel
Rumah/Gedung )
Berupa kabel Indoor/PVC
Fungsi :
 Menghubungkan antara KTB dan
soket/roset
Definisi dan Fungsi
6. Soket
Berfungsi sebagai titik untuk
menghubungkan antara kabel indoor dan
RJ 11.
Berfungsi sebagai tempat untuk melokalisir
gangguan
Soket
Kawat Utas / Kabel RJ 11
Berfungsi untuk menghubungkan antara
soket dengan pesawat telepon
JARLOKAF
 Jarlokaf
adalah jaringan lokal akses yang
memanfaatkan media fiber optic
sebagai media transmisinya, sehingga
proses pengiriman sinyal informasi dapat
dilakukan lebih cepat.
Perbandingan Kawat Tembaga
dengan Fiber Optik
TELKOM SCHOOLS-2014

Susunan Serat Optik

core

cladding coating

Struktur Dasar Serat Optik


Core (Inti)
Cladding (lapisan)
Coating (jaket)

Core (inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambat


dari satu ujung ke ujung lainnya.
Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni
Gambar 1: Struktur Dasar memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya.
Serat Optik Coating (jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai
pengkodean warna.
79
Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek bias
Cladding (Nc > Nd)
TELKOM SCHOOLS-2014

Prinsip perambatan cahaya dalam serat optik

coating
3 cladding

core
2 1

1 Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami refleksi/refraksi

2 Sinar mengalami refleksi total karena memiliki sudut datang yang lebih besar
dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan.
3 Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena
memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis
80
Tanda Pengenal Serat Optik
Terdapat pada kulit kabel , meliputi :
1. Nama pabrik pembuat.
2. Tahun pembuatan
3. Tipe serat
4. Pemakaian
5. Jenis
6. Struktur penguat kabel optik
Tipe Serat Optik
- SM : Single Mode
- GI : Graded Indeks
- SI : Step Index
Jenis Kabel Optik
- LT : Loose Tube
- ST : Slotted Core
- TB : Tight Buffered
Struktur Penguat
- SS : Solid Steel Core ( 1 kawat )
- WS : Standared Wire Steel ( beberapa
kawat )
- GRP : Glass Reinforced Plastik ( plastik )
Pemakaian Kabel Optik
- D : Duct ( pipa )
- A : Aerial ( udara )
- B : Buried ( KTTL )
- S : Submarine ( Laut )
- I : Indoor
Kabel Duct Optic
TELKOM SCHOOLS-2014

89

Konstruksi Dasar Kabel Optik Bawah Tanah


TELKOM SCHOOLS-2014

90
Konstruksi dasar Kabel Optik Atas
Tanah
TELKOM SCHOOLS-2014

SINGLE FIBRE DESIGN

91
Kode Warna Serat Optik
TELKOM SCHOOLS-2014

MODUS APLIKASI JARLOKAF

MDF RK DP/KP KTB/RT


PRIMER SEKUNDER PENANGGAL
LE Konvensio
CU CU CU nal

DP
FIBER CU
CU
FTTZ
LE OLTE TKO DP CU

FIBER FIBER

TKO FTTC

FIBER FIBER FIBER


TKO
FTTH/
FTTB

95
JARLOKAR
Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar )
adalah suatu jaringan akses dimana media
transmisinya menggunakan akses
gelombang radio.
NO Kap Pair W.Isolasi Quad Unit ke W.Pita Sub W.Pita
Kbl ke Ke Unit Unit Sub Unit
Ke

1 50 33

2 60 44

3 80 25

4 150 131 Putih Biru 1 3 Kuning 4 Putih

5 250 177 Putih 4 4 Putih 3 Kuning


Coklat
6 300 239 Putih 5 5 Putih 4 Putih
Abu-abu
No K8ap Pair W.Isolasi Quad Unit Ke W.Pita Sub W.Pita
Ke Ke Unit Unit Sub
Ke Unit

1 150 113 Putih 2 3 Kunin 2 Putih


Orange g
2 200 175 Putih 3 4 Kunin 3 Kunin
hijau g g
3 250 222 Merah 1 5 Kunin 3 Kunin
Hitam g g
4 300 119 Putih 5 3 Putih 2 Kunin
Abu abu g
5 200 144 Merah 2 3 Kunin 5 Kunin
Hitam g g
6 250 239 Putih 5 5 Kunin 4 Putih
Abu abu g
7 300 222 Merah 1 5 Putih 3 Putih

Anda mungkin juga menyukai