Panduan Praktik
Profesi Fisioterapi
KOMPETENSI PEDIATRI 1
Fakultas Fisioterapi
NIM : _______________________________
KELOMPOK : _______________________________
NO TELEPON : _______________________________
NAMA CE : _______________________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat Nya, penyusunan
buku Panduan Penatalaksanaan Fisioterapi Pediatri ini dapat selesai. Terciptanya klinisi yang baik,
kompeten dan profesional tidak lepas dari proses pembelajaran dan pengalaman. Buku ini ditulis
dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut sebagai acuan bagi mahasiswa dalam pelaksanaan
praktik di lahan, khususnya program studi profesi fisioterapi.
Panduan praktik profesi fisioterapi ini merupakan panduan standar sebagai arahan dalam
melaksanakan praktik profesi fisioterapi. Panduan ini berisi informasi tentang ketentuan umum,
materi, area kompetensi klinik, lampiran penilaian dan format pembuatan laporan praktik profesi
fisioterapi. Buku panduan ini dapat digunakan oleh mahasiswa yang mengambil program studi
profesi fisioterapi, pembimbing dari lahan praktik maupun akademik sebagai pedoman selama
pelaksanaan praktik profesi fisioterapi dalam upaya mencapai tujuan profesi fisioterapi yang andal
dan unggul, serta dapat bersaing secara nasional dan global.
Ucapan terima kasih kepada seluruh tim fisioterapi fakultas fisioterapi Universitas Esa
Unggul yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku panduan praktik klinik ini. Kami
menyadari buku panduan ini masih belum sempurna. Masukan dari berbagai pihak dalam
pencapaian kompetensi dan evaluasi proses pembelajaran sangat kami harapkan sehingga akan
lebih menyempurnakan panduan ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
Tim Penulis
Kompetensi Pediatri
Fisioterapi Pediatri merupakan satu pendekatan fisioterapi secara khusus pada sistem
Pediatri, dimana secara spesifik memandang kondisi sehat sakit klien merupakan suatu
rentang gerak dan fungsi sistem Pediatri. Secara tegas bahwa seorang fisioterapi mengelola
kasus Pediatri melalui dua sisi: penyakit (disesase dalam ICD) dan gerak-fungsi (functioning
dalam ICF). Seluruh proses pelayanan / tindakan fisioterapi dijalankan dengan
menterjemahkan gangguan gerak dalam fungsi dan disabilitas sesuai paradigma fisioterapi.
B. Capaian Pembelajaran
1. Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai
a. Menguasai pengetahuan tentang konsep dasar, prinsip dan teori pada bidang
keilmuan fisioterapi dasar, ilmu gerak manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan
kesehatan manusia secara umum yang berkaitan dengan gerak dan fungsi pada
fisioterapi Pediatri
a. Mampu menerapkan teori aplikatif yang profesional dan berlandaskan pada etika
fisioterapi
b. Mampu berkomunikasi secara profesional dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
c. Mampu melindungi masyarakat dari kelalaian tindakan
d. Memiliki komitmen terhadap rujukan praktik fisioterapi Pediatri yang ditujukan
dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat
e. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berfikir kritis dan analisis pada kondisi
pencegahan gangguan Pediatri dan mengarahkan masyarakat untuk mengurangi
cedera yang berkaitan dengan Pediatri
f. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berpikir kritis dan analisis melakukan
intervensi pada masa akut
g. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berpikir kritis dan analisis menyusun proses
rehabilitasi
h. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berpikir kritis dan analisis menyusun
program peningkatan human performance
i. Mampu berkomunikasi secara profesional dengan berpikir kritis dan anlisis saat
menjadi advisor// pengaturan terhadap masyarakat
j. Mampu mengembangkan diri secara profesional secara terus menerus dengan
menerapkan long life learning
k. Melakukan praktif profesi fisioterapi Pediatri yang didasarkan pada bukti (evidence
based practice) untuk mencapai human performance
l. Mamp menerapkan standar praktik pelayanan fisioterapi Pediatri dalam penerapan
intervensi fisioterapi dalam usaha mencapai human performance
C. Materi Ajar
1. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegia
2. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Diplegia
3. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Hemiplegi
4. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Atetoid
5. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Bayi Prematur
6. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Gangguan Nafas Pada Neonatus
7. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Down Syndrome
8. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Tortikolis
9. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Club Foot / Congenital Talipes Equinus Varus
10. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Congenital Hip Dislocation
D. Lahan Praktik
Praktik Fisioterapi Pediatri akan dilaksanakan di:
4. Presentasi 1 kali per stase dengan bobot Presentasi kasus secara lengkap
kasus penilaian 20% dan menyeluruh
6. Uji akhir stase 1 kali per stase dengan bobot Ujian 1 kasus per stase
penilaian 20%
b. Jenis tagihan
No Jenis Jumlah Pelaksanaan dan Bobot Pencapaian
Kegiatan Penilaian
1. Morning Minimal 2 kali dalam 2 minggu Pengkajian, anlaisis data,
report dengan bobot penilaian 10% perencanaan, implementasi dan
evaluasi proses fisioterapi
4. Presentasi 1 kali per stase dengan bobot Presentasi kasus secara lengkap
6. Uji akhir stase 1 kali per stase dengan bobot Ujian1 kasus per stase
penilaian 20%
c. Bobot evaluasi
No Jenis Kegiatan Bobot
5. Sikap 10%
Total 100%
MIN MAX
Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997). CP Spastik quadriplegia
adalah CP yang lebih berdampak kepada semua anggota gerak.
1. Anamnesis
Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan kejadian pasca
persalinan
Apakah ada riwayat kelahiran premature
Apakah ada riwayat kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR)
2. Pemeriksaan klinis;
Hasil CT scan atau MRI
Diagnosa dokter spesialis saraf
3. Pemeriksaan fisik;
Pemeriksaan postur
Pemeriksaan tonus
Pengukuran ROM
Pemeriksaan fungsi gerak berdiri dan berjalan
Diagnosis
Gangguan fungsi berdiri dan berjalan karena spastik dan kelemahan kedua
tungkai
ICF target ;
Matras
Ballster
Bangku Bobath
Alat bantu adaptasi dengan sepatu ankle foot orthose (AFO) dynamic.
Evaluasi
Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997).
CP Spastik Diplegia adalah CP yang lebih berdampak kepada ke-dua tungkai dari
pada ke-dua lengan. (Jane Styer-Acevedo, 2008)
1. Anamnesis
Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan kejadian pasca
persalinan
Apakah ada riwayat kelahiran premature
Apakah ada riwayat kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR)
2. Pemeriksaan klinis;
Hasil CT scan atau MRI
Diagnosa dokter spesialis saraf
3. Pemeriksaan fisik;
Pemeriksaan postur
Pemeriksaan tonus
Pengukuran ROM
Pemeriksaan fungsi gerak berdiri dan berjalan
Diagnosis
Gangguan fungsi berdiri dan berjalan karena spastik dan kelemahan kedua
tungkai
ICF target ;
Matras
Ballster
Bangku Bobath
Alat bantu adaptasi dengan sepatu ankle foot orthose (AFO) dynamic
Evaluasi
1. Anamnesis
Riwayat kehamilan
Riwayat persalinan
Riwayat kesehatan setelah lahir hingga usia dua tahun
2. Pemeriksaan Medis;
Pemeriksaan spesialis anak
Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan gerak fungsi;
Inspeksi postur dan pola gerak
Pemeriksaan tonus otot
Pemeriksaan panjang tungkai
Pemeriksaan postur terkait scoliosis
Pemeriksaan visual
Pemeriksaan keseimbangan
Pemeriksaan fungsi pola berdiri dan pola jalan
Diagnosis
A. Impairmen
Gangguan perkembangan otak
Gangguang Berdasarkan ICF komplemen terhadap ICD
B. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
Abnormal pola jalan
Asimetrik tungkai
Dislokasi/ subluksasi hip
Deformitas ankle (ankle varus)
Kontraktur tendon Achilles
Bobath
Modalitas yang direkomendasikan adalah:
Matras
Bangku bobath/ bench
Wallbars
Evaluasi
Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997). CP Spastik atetoid adalah
adalah CP yang mengakibatkan terjadinya involuntary movement karena tonus
yang sering berubah antara hipertonus dan hipotonus yang diakibatkan oleh
kerusakan pada otak bagian basal ganglia.
Prosedur
Assessment ICD Interview dan data:
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)
Asesmen fisioterapi
Prosedur
Assessment ICF Pemeriksaan
1. Anamnesis
Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan kejadian pasca
persalinan
Apakah ada riwayat kelahiran premature
Apakah ada riwayat kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR)
Apakah pernah mengalami hiperbilirubin
ICF target ;
Intervensi
Bobath
Modalitas yang disarankan :
Matras
Ballster
Bangku Bobath
Alat bantu adaptasi dengan sepatu ankle foot orthose (AFO) dynamic
Evaluasi
BAYI PREMATUR
Prosedur
Assessment ICF Asesmen fisioterapi
1. Anamnesis
Status paritas, usia kehamilan, riwayat pre natal, perinatal, dan post
natal
Berat badan lahir, panjang lahir, dan lingkar kepala saat lahir
Kemampuan menelan dan menghisap pada bayi
Respon sensoris terhadap stimulus lingkungan
Kemampuan gerakan dan kontrol postur bayi
A. Impairmen
Gangguan perkembangan otak
Gangguan perkembangan paru
Gangguan respon sensorik
Gangguan tonus otot
Gangguan gerak refleks
B. Limitasi Aktifitas
Gangguan menghisap dan menelan
Gangguan pernapasan
Gangguan kontrol kepala dan punggung
Gangguan fungsi gerakan tangan
C. Restriksi Partisipasi
Gangguan interaksi dengan orangtua
Gangguan interaksi dengan lingkungan
Modalitas
Non Nutritive Sucking Exercise (NNS), dan Nutritive Sucking Exercise (NS)
Baby Massage
Neonates Chest Therapy
Vestibular Tactile Kinesthetic Stimulation (VTK)
Kangaroo Method Care (KMC)
Pengertian Merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kerja pernapasan yang
ditandai dengan takipnea, napas cuping hidung, retraksi, merintih, sianosis, dan
bahkan bisa terjadi apnea.
Prosedur
Assessment ICD Interview dan data:
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)
Asesmen fisioterapi
Prosedur
Assessment ICF 1. Anamnesis
Status paritas, usia kehamilan, riwayat pre natal, perinatal, dan post
natal
Berat badan lahir, panjang lahir, dan lingkar kepala saat lahir
Warna kulit saat lahir, tangisan saat lahir, usaha bernapas
(menanyakan skor APGAR atau skor DOWNE)
Alat bantu pernapasan yang diberikan saat lahir
2. Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan spesialis anak
Pemeriksaan penunjang (radiologi thoraks, AGDA, elektrolit,
pemeriksaan darah)
1. Impairment
Gangguan perkembangan paru
Gangguan jalan napas
Gangguan fungsi ventilasi
Gangguan fungsi respirasi
Gangguan otot-otot pernapasan
Gangguan mobilitas thoraks
2. Limitasi Aktifitas
Gangguan menghisap dan menelan
Gangguan fungsi bersuara
3. Restriksi Partisipasi
Gangguan interaksi dengan orangtua
Gangguan interaksi dengan lingkungan
Prosedur Modalitas
intervensi
Neonates Chest Therapy
Evaluasi
DOWN SYNDROME
Pengertian Down syndrome atau trisomy 21 adalah kelainan yang menyebabkan penderita
mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya (lambat bicara, duduk, dan
jalan), kecacatan (bentuk kepala datar, hidung pesek, dll) dan kelemahan fisik
(mudah lelah dan sakit) serta memiliki IQ yang relative rendah dibandingkan
dengan orang normal pada umumnya (25-70).. Hasil Observasi
Prosedur 1. Anamnesis
Assessment ICF
Riwayat kelahiran karena ibu hamil di usia tua
Tidak mengalami kesulitan dalam aktivitas secara fisik namun biasanya
mengalami gangguan berpikir dan kognisi
Cenderung hipersensitif karena mengalami gangguan taktil dan
proprioceptif
Memiliki riwayat keluarga Down Syndrome (keturunan)
2. Pemeriksaan Medis:
Pemeriksaan spesialis anak
Ultrasonography (USG) untuk mengetahui kemungkinan ada kelainan
pada bayi yang akan lahir, biasanya dilakukan saat usia kandungan
memasuki 11-20 minggu.
Percutaneus Umbilical Blood Sampling (PUBS) untuk evaluasi terhadap
fetus.
3. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan fungsional
pemeriksaan kognisi
pemeriksan sensomotorik
Diagnosis
TORTICOLIS
Pengertian Torticollis adalah suatu keadaan keterbatasan gerakan leher dimana kepala
miring kesisi yang terkena dan dagu mengarah ke sisi berlawanan, yang
disebabkan oleh pemendekan otot sternokleidomastoideus (Tandiyo, 2012).
Diagnosis
1. Impairmen
kontraktur otot sternocleidomastoideus
2. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
Gangguan fungsi gerak leher
Gangguan visual
Scoliosis
Matras
Bantal
Handuk
Pengertian CTEV adalah suatu kondisi di mana kaki pada posisi adduksi, supinasi dan varus.
Tulang calcaneus, navicular, dan cuboid terrotasi ke arah medial terhadap talus,
dan tertahan dalam posisi adduksi serta inversi oleh ligamen dan tendon yang
dimana terjadi
Diagnosis
1. Impairmen
Kekakuan sendi ankle
Abnormalitas postur kaki ke arah varus
2. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
Keterbatasan gerak sendi ankle
Disuse atrophy pada otot-otot tungkai bawah
Gangguan sensomotor pada kaki
Abnormalitas pola berjalan
Matras
Bantal
Handuk
Penggunaan alat bantu brace
Pengertian CDH (Congenital Dislocation of the Hip) atau yang dalam bahasa Indonesia
adalah Dislokasi Panggul Kongenital, mempunyai istilah lain yang lebih baru yaitu
DDH (Developmental Displacement of the Hip). DDH merupakan kelainan
kongenital dimana terjadi dislokasi pada panggul karena acetabulum dan caput
femur tidak berada pada tempat seharusnya. CDH mencakup subluksasi,
dislokasi dan displasia (kegagalan pertumbuhan tulang acetabulum dan proximal
femur). Dislokasi panggul adalah femoral head berada diluar dari acetabulum
tetapi masih didalam kapsul. Subluksasi panggul adalah femoral head bergeser
ke samping juga atas dan masih bersentuhan dengan bagian dari acetabulum.
Panggul stabil pada posisi fleksi dan abduksi, pada subluksasi posisi panggul
ekstensi dan adduksi. Saat panggul mengalami dislokasi atau subluksasi,
perkembangan tulang femoral head dan acetabulum menjadi tidak normal, yang
akan menyebabkan displasia.
Prosedur 1. Anamnesis
Assessment ICF
Riwayat kehamilan
Riwayat persalinan
Riwayat kesehatan setelah lahir
2. Pemeriksaan Medis;
Pemeriksaan spesialis anak
Pemeriksaan penunjang (Rontgen atau Ultrasonography)
1. Impairmen
Dislokasi hip
MORNING REPORT
Identitas Pasien
HEALTH STATUS
( )
INTERVENSI FISIOTERAPI
YANG DIBERIKAN
LEMBAR ALGORITMA
Instruksi :
- Buatlah algoritma proses fisioterapi menurut anda dari kasus yang diamati serta
berikan rekomendasi anda yang berdasar pada Evidence-Based Practice (EBP)
Fisioterapi.
Pemeriksaan :
Spesifik Test :
Pengorganisasian
Sistematika Penulisan
Laporan
Antar Mahasiswa,
Kerjasama Pembimbing & Profesi
Lain
Saran-saran :