Anda di halaman 1dari 54

FAKULTAS FISIOTERAPI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Panduan Praktik
Profesi Fisioterapi
KOMPETENSI PEDIATRI 1
Fakultas Fisioterapi

BUKU PANDUAN PRAKTIK


PROFESI FISIOTERAPI
KOMPETENSI PEDIATRI 1

NAMA MAHASISWA : _______________________________

NIM : _______________________________

KELOMPOK : _______________________________

LAHAN PRAKTIK : _______________________________

NO TELEPON : _______________________________

NAMA CE : _______________________________

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat Nya, penyusunan
buku Panduan Penatalaksanaan Fisioterapi Pediatri ini dapat selesai. Terciptanya klinisi yang baik,
kompeten dan profesional tidak lepas dari proses pembelajaran dan pengalaman. Buku ini ditulis
dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut sebagai acuan bagi mahasiswa dalam pelaksanaan
praktik di lahan, khususnya program studi profesi fisioterapi.

Panduan praktik profesi fisioterapi ini merupakan panduan standar sebagai arahan dalam
melaksanakan praktik profesi fisioterapi. Panduan ini berisi informasi tentang ketentuan umum,
materi, area kompetensi klinik, lampiran penilaian dan format pembuatan laporan praktik profesi
fisioterapi. Buku panduan ini dapat digunakan oleh mahasiswa yang mengambil program studi
profesi fisioterapi, pembimbing dari lahan praktik maupun akademik sebagai pedoman selama
pelaksanaan praktik profesi fisioterapi dalam upaya mencapai tujuan profesi fisioterapi yang andal
dan unggul, serta dapat bersaing secara nasional dan global.

Ucapan terima kasih kepada seluruh tim fisioterapi fakultas fisioterapi Universitas Esa
Unggul yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku panduan praktik klinik ini. Kami
menyadari buku panduan ini masih belum sempurna. Masukan dari berbagai pihak dalam
pencapaian kompetensi dan evaluasi proses pembelajaran sangat kami harapkan sehingga akan
lebih menyempurnakan panduan ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih

Jakarta, Januari 2019

Tim Penulis

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Panduan Praktik Profesi Fisioterapi

Kompetensi Pediatri

A. Deskrispsi Mata Ajar

Fisioterapi Pediatri merupakan satu pendekatan fisioterapi secara khusus pada sistem
Pediatri, dimana secara spesifik memandang kondisi sehat sakit klien merupakan suatu
rentang gerak dan fungsi sistem Pediatri. Secara tegas bahwa seorang fisioterapi mengelola
kasus Pediatri melalui dua sisi: penyakit (disesase dalam ICD) dan gerak-fungsi (functioning
dalam ICF). Seluruh proses pelayanan / tindakan fisioterapi dijalankan dengan
menterjemahkan gangguan gerak dalam fungsi dan disabilitas sesuai paradigma fisioterapi.

B. Capaian Pembelajaran
1. Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai

a. Bertakwa kepada Tuhan YME dan mampu menunjukkan sikap religius


b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral dan etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan kemajuan peradaban
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan serta
pendapat atau temuan orisinal
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
g. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
h. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri
i. Mampu bersikap etis dan peka budaya dalam pemberian pelayanan fisioterapi
j. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri pelayanan kesehatan,
khususnya pelayanan fisioterapi yang diberikan serta bertanggungjawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh
dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

2. Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum

a. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan


beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku
b. Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur
c. Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri
d. Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan benar serta
mengkomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan
e. Mampu bekerja sama, berkomunikasi dan berinovatif dalam pekerjaannya
f. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya
g. Mampu melakukan evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri
h. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan kembali
data untuk menjamin kebenaran dan mecegah plagiasi

3. Capaian Pembelajaran Keterampilan Khusus

a. Mampu menerapkan IPTEK laboratorium biomedik dasar yang berhubungan dengan


masalah gerak dan fungsi pada fisioterapi Pediatri yang diperlukan sebagai dasar
pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumber daya yang tersedia
b. Mampu menerapkan IPTEK komunikasi dan psikososial yang berhubungan dengan
masalah gerak dan fungsi pada fisioterapi Pediatri yang diperlukan sebagai dasar
pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumber daya yang tersedia
c. Mampu melakukan tindakan teknis fisioterapi pada lingkup yang luuas terkait dengan
masalah/ gangguan gerak dan fungsi pada fisioterapi Pediatri dengan melakukan
analisis data (mulai dari asesmen, diagnosis fisioterapi, membuat pemilihan metode
(perencanaan & intervensi) dan evaluasi
d. Mampu menganalisis biomekanik/ biofisika dalam tubuh manusia yang berkaitan
dengan pelayanan fisioterapi Pediatri
e. Mampu mengambil keputusan berdasarkan analisis informasi dan data yang terkait
dengan IPTEK laboratoium yang berkaitan dengan gerak dan fungsi fisioterapi Pediatri
f. Mampu memecahkan mmasalah gerak dan fungsi dengan konteks pelayanan
kesehatan primer pada fisioterapi Pediatri

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
g. Mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
legalitas dan etika profesi
h. Mampu melakukan analisis terhadap berbagai alternatif pemecahan masalah
prosedural dalam lingkup kerjanya
i. Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar (basic life support) pada situasi
gawat darurat/ bemcana dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat
sesuao standar dan kewenangannya
j. Mampu mengkoleksi, menyusun, mendokumentasikan dan menyajikan informasi
layanan fisioterapi sebagai rujukan bagi fisioterapis dalam menetapkan tindakan
fisioterapi lanjutan/ rujukan
k. Mengidentifikasi dan melaporkan situasi perubahan yang memperburuk kondisi
pasien kepada tenaga kesehatan yang lebih kompeten
l. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan memberikan informasi
yang akurat kepada pasien dan/ atau keluarga/ pendamping/ penasehat tentang
rencana intervensi fisioterapi pada fisioterapi Pediatri yang menjadi tanggung
jawabnya
m. Mampu mengelola kelompok kerja yang menjadi tanggungjawab pengawasan di
lingkup bidang kerjanya pada fisoterapi Pediatri
n. Mampu melakukan pencegahan dan penularan infeksi sesuai dengan SOP
o. Mampu melakukan kegiatan promotif dan preventif kesehatan berkaitan dengan
masalah gerak dan fungsi pada fisioterapi Pediatri
p. Mampu bekerja dan berkomunikasi secara efektif dalam tim
q. Mampu menyusun laporan kelompok kerja dan pelayanan fisioterapi pada fisioterapi
Pediatri secara menyeluruh, akurat dan benar
r. Mampu bertanggungjawab atas kerja sendiri dan kelompok di bidang pelayanan
fisioterapi pada fisioterapi Pediatri serta memiliki komunikasi interpersonal, empati
dan sikap etis sesuai dengan kode etik fisioterapi
s. Mampu mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri dan mengikuti
perkembangan fisioterapi dengan belajar berkelanjutan (Continuous Professional
Development)
t. Mampu menggunakan hasil-hasil penelitian dalam melaksanakan pelayanan masalah
gerak dan fungsi pada fisioterapi Pediatri

4. Capaian Pembelajaran Penguasaan Pengetahuan

a. Menguasai pengetahuan tentang konsep dasar, prinsip dan teori pada bidang
keilmuan fisioterapi dasar, ilmu gerak manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan
kesehatan manusia secara umum yang berkaitan dengan gerak dan fungsi pada
fisioterapi Pediatri

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
b. Mempunyai pengetahuan konsep teoritis tentang sistem pelayanankesehatan
nasional dan pengetahuan faktual tentang legalisasi fisioterapi serta batasan-batasan
kewenangan fisioterapis
c. Menguasai prinsip, teknis dan prosedur pelaksanaan praktek fisioterapi inti pada
fisoterapi Pediatri dan ilmu gerak sepanjang rentang kehidupan menggunakan teknik
fisioterapeutik dan ilmu-ilmu gerak manusia yang dilakukan secara mandiri atau
berkelompok
d. Mempunyai pengetahuan tentang konsep, prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan
berkaitan dengan promotif dan preventif yang berkaitan dengan gangguan gerak dan
fungsi pada fisioterapi Pediatri
e. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan
f. Menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi pelayanan kesehatan dan
fisioterapi pada fisioterapi Pediatri

5. Capaian Pembelajaran Perkuliahan

a. Mampu menerapkan teori aplikatif yang profesional dan berlandaskan pada etika
fisioterapi
b. Mampu berkomunikasi secara profesional dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
c. Mampu melindungi masyarakat dari kelalaian tindakan
d. Memiliki komitmen terhadap rujukan praktik fisioterapi Pediatri yang ditujukan
dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat
e. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berfikir kritis dan analisis pada kondisi
pencegahan gangguan Pediatri dan mengarahkan masyarakat untuk mengurangi
cedera yang berkaitan dengan Pediatri
f. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berpikir kritis dan analisis melakukan
intervensi pada masa akut
g. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berpikir kritis dan analisis menyusun proses
rehabilitasi
h. Mampu menerapkan teori aplikatif untuk berpikir kritis dan analisis menyusun
program peningkatan human performance
i. Mampu berkomunikasi secara profesional dengan berpikir kritis dan anlisis saat
menjadi advisor// pengaturan terhadap masyarakat
j. Mampu mengembangkan diri secara profesional secara terus menerus dengan
menerapkan long life learning
k. Melakukan praktif profesi fisioterapi Pediatri yang didasarkan pada bukti (evidence
based practice) untuk mencapai human performance
l. Mamp menerapkan standar praktik pelayanan fisioterapi Pediatri dalam penerapan
intervensi fisioterapi dalam usaha mencapai human performance

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
m. Mampu menerapkan aplikasi intervensi fisioterapi menggunakan pendkatam proses
penyelesaian masalah sesuai International Classification of Functioning Disability and
Health (ICF) yang diturunkan dari ICD untuk dapat mencapai human performance
n. Mampu menerapkan aplikasi instrumen pengkajian sesuai kebutuhan berdasarkan
pendekatan Hypothesis-Oriented Algorithm Clinic II (HOAC II) yang tepat agar dapat
mencapai human performance terbaik
o. Mampu merencanakan intervensi fisioterapi yang merefleksikan prioritas,
kesinambungan dan alternatif tindakan untuk mencapai kualitas kehidupan yang
lebih baik untuk mencapai human performance terbaik
p. Mampu menerapkan teoti aplikasi intervensi fisioterapi yang mencakup kompetensi
dasar, promotif kesehatan dan kolaborasi untuk menfasilitasi masyarakat memenuhi
kebutuhan kesehatannya demi mencapai human performance
q. Mampu menerapkan teori aplikasi untuk implementasi dan senantiasa mengevaluasi
melalui Reflective Diary of Practicioner (RDP) semua intervensi yang dilakukan
fisioterapi untuk mendukung tercapainya human performance
r. Mampu mendokumentasikan setiap intervensi fisioterapi dan evaluasi yang telah
dilakukan dalam optimalisasi human performance

C. Materi Ajar
1. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegia
2. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Diplegia
3. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Hemiplegi
4. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Atetoid
5. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Bayi Prematur
6. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Gangguan Nafas Pada Neonatus
7. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Down Syndrome
8. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Tortikolis
9. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Club Foot / Congenital Talipes Equinus Varus
10. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Congenital Hip Dislocation

D. Lahan Praktik
Praktik Fisioterapi Pediatri akan dilaksanakan di:

1. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih


2. Klinik Kitty Center
3. Yayasan Pembinaan Anak Cacat Indonesia (YPAC)
4. Klinik Miracle

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
E. Pelaksanaan Kegiatan Praktik
1. Daftar Kasus
Daftar kasus yang akan dikelola dan dibahas oleh mahasiswa selama praktik fisioterapi
Pediatri berupa:
a. Cerebral Palsy Spastik Quadriplegia
b. Cerebral Palsy Spastik Diplegia
c. Cerebral Palsy Spastik Hemiplegi
d. Cerebral Palsy Atetoid
e. Bayi Prematur
f. Gangguan Nafas Pada Neonatus
g. Down Syndrome
h. Tortikolis
i. Club Foot / Congenital Talipes Equinus Varus
j. Congenital Hip Dislocation

2. Metode Pembelajaran Profesi

No Jenis Kegiatan Evaluasi Waktu Ket Bobot


Penilaian

1. Morning report Partisipasi Minimal mandiri 10%


2x
2. Sikap Komponen sikap Selama mandiri 10%
praktik
3. Tugas - Formulir laporan Sesuai mandiri 20%
lapangan praktik daftar
- Log book kasus
4. Presentasi - Presentasi 1 kali mandiri 20%
kasus - Formulir laporan
paktik
5. Presentasi - Presentasi 1 kali mandiri 20%
jurnal - Laporan jurnal

6. Uji bagian DOPS/ Mini chek/ 1 kali mandiri 20%


OSCA/ OSCE

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

3. Evaluasi dan Penilaian


a. Jenis penilaian
No Jenis Jumlah Pelaksanaan dan Bobot Pencapaian
Kegiatan Penilaian
1. Morning Minimal 2 kali dengan bobot Pengkajian, anlaisis data,
report penilaian 10% perencanaan, implementasi dan
evaluasi proses fisioterapi

2. Sikap Selama 2 minggu (per stase) Penilaian setiap akhir stase


dengan komponen sikap dan
bobot penilaian 10%
3. Tugas Kasus yang sudah ditentukan Mengelola proses fisioterapi
lapangan dengan bobot penilaian 20% dari masing-masing kasus

4. Presentasi 1 kali per stase dengan bobot Presentasi kasus secara lengkap
kasus penilaian 20% dan menyeluruh

5. Presentasi 1 kali per stase dengan bobot Jurnal penelitian fisioterapi


jurnal penilaian 20% Pediatri sesuai dengan kasus
yang ditentukan

6. Uji akhir stase 1 kali per stase dengan bobot Ujian 1 kasus per stase
penilaian 20%

b. Jenis tagihan
No Jenis Jumlah Pelaksanaan dan Bobot Pencapaian
Kegiatan Penilaian
1. Morning Minimal 2 kali dalam 2 minggu Pengkajian, anlaisis data,
report dengan bobot penilaian 10% perencanaan, implementasi dan
evaluasi proses fisioterapi

2. Sikap Selama 2 minggu (per stase) Penilaian setiap akhir stase


dengan komponen sikap dan
bobot penilaian 10%
3. Tugas Kasus yang sudah ditentukan Mengelola proses fisioterapi
lapangan dengan bobot penilaian 20% dari masing-masing kasus

4. Presentasi 1 kali per stase dengan bobot Presentasi kasus secara lengkap

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
kasus penilaian 20% dan menyeluruh

5. Presentasi 1 kali per stase dengan bobot Jurnal penelitian fisioterapi


jurnal penilaian 20% Pediatri sesuai dengan kasus
yang ditentukan

6. Uji akhir stase 1 kali per stase dengan bobot Ujian1 kasus per stase
penilaian 20%

c. Bobot evaluasi
No Jenis Kegiatan Bobot

1. Morning report 10%

2. Presentasi kasus 20%

3. Presentasi jurnal 20%

4. Tugas lapangan 20%

5. Sikap 10%

6. Ujian akhir bagian 20%

Total 100%

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
d. Bobot nilai akhir kompetensi Pediatri

Indeks Batas Mutu Keterangan

MIN MAX

A 80 100 4.00 Lulus

A- 77 79.99 3.70 Lulus

B+ 74 76.99 3.29 Lulus

B 68 73.99 3.00 Lulus

B- 65 67.99 2.70 Mengulang ujian dan penugasan

C+ 62 64.99 2.29 Mengulang ujian dan penugasan

C 60 61.99 2.00 Mengulang ujian dan penugasan

D 45 59.99 1.00 Mengulang stase

E 0 44.99 0 Mengulang stase

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGIA

Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997). CP Spastik quadriplegia
adalah CP yang lebih berdampak kepada semua anggota gerak.

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Prosedur Interview dan data:


Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Asesmen fisioterapi
Assessment ICF
Pemeriksaan

1. Anamnesis
 Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan kejadian pasca
persalinan
 Apakah ada riwayat kelahiran premature
 Apakah ada riwayat kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR)
2. Pemeriksaan klinis;
 Hasil CT scan atau MRI
 Diagnosa dokter spesialis saraf
3. Pemeriksaan fisik;
 Pemeriksaan postur
 Pemeriksaan tonus
 Pengukuran ROM
 Pemeriksaan fungsi gerak berdiri dan berjalan
Diagnosis

Gangguan fungsi berdiri dan berjalan karena spastik dan kelemahan kedua
tungkai

ICF target ;

 Diharapkan klien bisa berdiri dan berjalan


 Release spastik pada kedua tungkai
 Mencegah dan mengatasi kontraktur pada tendon achilles
 Disability target, dan Environment Target)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur Intervensi
intervensi
 Bobath
Modalitas yang disarakan :

 Matras
 Ballster
 Bangku Bobath
 Alat bantu adaptasi dengan sepatu ankle foot orthose (AFO) dynamic.
Evaluasi

 Menilai keseimbangan berdiri


 Menilai pola berjalan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA

Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997).

CP Spastik Diplegia adalah CP yang lebih berdampak kepada ke-dua tungkai dari
pada ke-dua lengan. (Jane Styer-Acevedo, 2008)

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Prosedur Interview dan data:


Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Asesmen fisioterapi
Assessment ICF
Pemeriksaan

1. Anamnesis
 Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan kejadian pasca
persalinan
 Apakah ada riwayat kelahiran premature
 Apakah ada riwayat kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR)
2. Pemeriksaan klinis;
 Hasil CT scan atau MRI
 Diagnosa dokter spesialis saraf
3. Pemeriksaan fisik;
 Pemeriksaan postur
 Pemeriksaan tonus
 Pengukuran ROM
 Pemeriksaan fungsi gerak berdiri dan berjalan
Diagnosis

Gangguan fungsi berdiri dan berjalan karena spastik dan kelemahan kedua
tungkai

ICF target ;

 Diharapkan klien bisa transfer.


 Kognisi lebih baik hingga mampu berkomunikasi
 Release spastik pada kedua tungkai
 Mencegah dan mengatasi kontraktur pada tendon achilles
 Disability target, dan Environment Target)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur Intervensi
intervensi
 Bobath
Modalitas yang disarakan :

 Matras
 Ballster
 Bangku Bobath
 Alat bantu adaptasi dengan sepatu ankle foot orthose (AFO) dynamic
Evaluasi

 Menilai keseimbangan berdiri


 Menilai pola berjalan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

CEREBRAL PALSY SPASTIK HEMIPLEGIA

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997).
Cerebral Palsy Hemiplegia adalah CP yang mengakibatkan setengah bagian
tubuh mengalami kelumpuhan.

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Prosedur Interview dan data:


Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Asesmen fisioterapi
Assessment ICF
Pemeriksaan

1. Anamnesis
 Riwayat kehamilan
 Riwayat persalinan
 Riwayat kesehatan setelah lahir hingga usia dua tahun
2. Pemeriksaan Medis;
 Pemeriksaan spesialis anak
 Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan gerak fungsi;
 Inspeksi postur dan pola gerak
 Pemeriksaan tonus otot
 Pemeriksaan panjang tungkai
 Pemeriksaan postur terkait scoliosis
 Pemeriksaan visual
 Pemeriksaan keseimbangan
 Pemeriksaan fungsi pola berdiri dan pola jalan
Diagnosis

A. Impairmen
 Gangguan perkembangan otak
 Gangguang Berdasarkan ICF komplemen terhadap ICD
B. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
 Abnormal pola jalan
 Asimetrik tungkai
 Dislokasi/ subluksasi hip
 Deformitas ankle (ankle varus)
 Kontraktur tendon Achilles

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil

Prosedur Tujuan Intervensi


intervensi
 Stimulasi sensorik-motorik sisi yang terkena
 Meningkatkan keseimbangan berdiri
 Melatih pola jalan normal
 Mencegah deformitas
Intervensi

 Bobath
Modalitas yang direkomendasikan adalah:

 Matras
 Bangku bobath/ bench
 Wallbars
Evaluasi

 Menilai keseimbangan berdiri


 Menilai pola berjalan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

CEREBRAL PALSY ATETOID

Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah Gangguan gerak dan postur yang bersifat permanen
akibat lesi pada saraf otak namun tidak progressif, kerusakan otak bisa terjadi
pada masa kehamilan, masa persalinan dan pada masa pasca persalinan hingga
usia dua tahun pertama kehidupan. (Bobath, 1997). CP Spastik atetoid adalah
adalah CP yang mengakibatkan terjadinya involuntary movement karena tonus
yang sering berubah antara hipertonus dan hipotonus yang diakibatkan oleh
kerusakan pada otak bagian basal ganglia.

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal.

Prosedur
Assessment ICD Interview dan data:

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Asesmen fisioterapi
Prosedur
Assessment ICF Pemeriksaan

1. Anamnesis
 Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan kejadian pasca
persalinan
 Apakah ada riwayat kelahiran premature
 Apakah ada riwayat kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR)
 Apakah pernah mengalami hiperbilirubin

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
2. Pemeriksaan klinis;
 Hasil CT scan atau MRI
 Diagnosa dokter spesialis saraf
3. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan postur
 Pemeriksaan tonus
 Pengukuran ROM
 Pemeriksaan fungsi
 Pemeriksaan Keseimbangan dan koordinasi
Diagnosis

Gangguan keseimbangan dan koordinasi gerak fungsional

ICF target ;

 Diharapkan klien bisa duduk sendiri


 Diharapkan klien bisa berdiri dengan berpegangan dan bisa lepas tangan
 Diharapkan bisa mengontrol ketegangan otot.
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil

Prosedur Tujuan Intervensi


intervensi
 Stimulasi sensorik-motorik sisi yang terkena
 Meningkatkan keseimbangan berdiri
 Melatih pola jalan normal
 Mencegah deformitas

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Intervensi

 Bobath
Modalitas yang disarankan :

 Matras
 Ballster
 Bangku Bobath
 Alat bantu adaptasi dengan sepatu ankle foot orthose (AFO) dynamic
Evaluasi

 Menilai keseimbangan berdiri


 Menilai pola berjalan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

BAYI PREMATUR

Pengertian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kelahiran prematur sebagai


kelahiran sebelum masa gestasi 37 minggu, atau kurang dari 259 hari sejak hari
pertama haid terakhir terakhir (HPHT). dengan klasifikasi

 Amat sangat prematur (< 28 minggu)


 Sangat prematur (xtremely preterm (28–<32 minggu)
 Moderat prematur (32–<37 minggu)
Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan
efisien dengan hasil yang optimal

Interview dan data:


Prosedur
Assessment ICD 1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Prosedur
Assessment ICF Asesmen fisioterapi

1. Anamnesis
 Status paritas, usia kehamilan, riwayat pre natal, perinatal, dan post
natal
 Berat badan lahir, panjang lahir, dan lingkar kepala saat lahir
 Kemampuan menelan dan menghisap pada bayi
 Respon sensoris terhadap stimulus lingkungan
 Kemampuan gerakan dan kontrol postur bayi

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
2. Pemeriksaan Medis
 Pemeriksaan spesialis anak
 Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan Gerak Fungsi
 Pemeriksaan fungsi oral (menghisap, dan menelan)
 Pemeriksaan fungsi sensoris
 Pemeriksaan fungsi pernapasan
 Pemeriksaan tonus otot
 Pemeriksaan gerak refleks
Diagnosis

A. Impairmen
 Gangguan perkembangan otak
 Gangguan perkembangan paru
 Gangguan respon sensorik
 Gangguan tonus otot
 Gangguan gerak refleks
B. Limitasi Aktifitas
 Gangguan menghisap dan menelan
 Gangguan pernapasan
 Gangguan kontrol kepala dan punggung
 Gangguan fungsi gerakan tangan
C. Restriksi Partisipasi
 Gangguan interaksi dengan orangtua
 Gangguan interaksi dengan lingkungan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur Tujuan Intervensi
intervensi
 Meningkatkan fungsi oral bayi yaitu menghisap dan menelan
 Meningkatkan berat badan bayi prematur
 Meningkatkan fungsi pernapasan bayi
 Meningkatkan respon sensorik dan motorik bayi
 Meningkatkan tonus dan kontrol postur bayi
 Meningkatkan kemampuan interaksi bayi dengan orangtua dan lingkungan

Modalitas

 Non Nutritive Sucking Exercise (NNS), dan Nutritive Sucking Exercise (NS)
 Baby Massage
 Neonates Chest Therapy
 Vestibular Tactile Kinesthetic Stimulation (VTK)
 Kangaroo Method Care (KMC)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

GANGGUAN NAPAS PADA NEONATUS

Pengertian Merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kerja pernapasan yang
ditandai dengan takipnea, napas cuping hidung, retraksi, merintih, sianosis, dan
bahkan bisa terjadi apnea.

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Prosedur
Assessment ICD Interview dan data:

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Asesmen fisioterapi
Prosedur
Assessment ICF 1. Anamnesis
 Status paritas, usia kehamilan, riwayat pre natal, perinatal, dan post
natal
 Berat badan lahir, panjang lahir, dan lingkar kepala saat lahir
 Warna kulit saat lahir, tangisan saat lahir, usaha bernapas
(menanyakan skor APGAR atau skor DOWNE)
 Alat bantu pernapasan yang diberikan saat lahir
2. Pemeriksaan Medis
 Pemeriksaan spesialis anak
 Pemeriksaan penunjang (radiologi thoraks, AGDA, elektrolit,
pemeriksaan darah)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
3. Pemeriksaan Gerak Fungsi
 Pemeriksaan skor DOWNE
 Pemeriksaan saturasi pernapasan
 Pemeriksaan frekuensi pernapasan
 Pemeriksaan suara pernapasan
 Pemeriksaan pola pernapasan
 Pemeriksaan mobilitas thoraks
 Pemeriksaan otot-otot pernapasan
Diagnosis

1. Impairment
 Gangguan perkembangan paru
 Gangguan jalan napas
 Gangguan fungsi ventilasi
 Gangguan fungsi respirasi
 Gangguan otot-otot pernapasan
 Gangguan mobilitas thoraks
2. Limitasi Aktifitas
 Gangguan menghisap dan menelan
 Gangguan fungsi bersuara
3. Restriksi Partisipasi
 Gangguan interaksi dengan orangtua
 Gangguan interaksi dengan lingkungan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Tujuan Intervensi

 Melakukan pembersihan jalan napas


 Meningkatkan fungsi otot-otot pernapasan
 Meningkatkan mobilitas thoraks
 Meningkatkan koordinasi fungsi napas dengan fungsi menghisap dan
menelan
Meningkatkan koordinasi fungsi napas dengan fungsi suara

Prosedur Modalitas
intervensi
Neonates Chest Therapy

Merupakan sekumpulan teknik fisioterapi untuk membantu problem pernapasan


pada bayi baru lahir seperti mobilisasi thoraks, breathing exercise, postural
drainage, teknik manual seperti tapping, clapping, vibration, stimulasi batuk,
suction, dan pemberian oksigen.

Evaluasi

 Evaluasi derajat sesak dengan DOWNE score


 Evaluasi saturasi dengan Oxymetry
 Evaluasi pola pernapasan dengan Respiratory Rate dan pola napas di
monitor

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

DOWN SYNDROME

Pengertian Down syndrome atau trisomy 21 adalah kelainan yang menyebabkan penderita
mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya (lambat bicara, duduk, dan
jalan), kecacatan (bentuk kepala datar, hidung pesek, dll) dan kelemahan fisik
(mudah lelah dan sakit) serta memiliki IQ yang relative rendah dibandingkan
dengan orang normal pada umumnya (25-70).. Hasil Observasi

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Interview dan data:
Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)
Asesmen fisioterapi

Prosedur 1. Anamnesis
Assessment ICF
 Riwayat kelahiran karena ibu hamil di usia tua
 Tidak mengalami kesulitan dalam aktivitas secara fisik namun biasanya
mengalami gangguan berpikir dan kognisi
 Cenderung hipersensitif karena mengalami gangguan taktil dan
proprioceptif
 Memiliki riwayat keluarga Down Syndrome (keturunan)
2. Pemeriksaan Medis:
 Pemeriksaan spesialis anak
 Ultrasonography (USG) untuk mengetahui kemungkinan ada kelainan
pada bayi yang akan lahir, biasanya dilakukan saat usia kandungan
memasuki 11-20 minggu.
 Percutaneus Umbilical Blood Sampling (PUBS) untuk evaluasi terhadap
fetus.
3. Pemeriksaan Fisik:
 Pemeriksaan fungsional
 pemeriksaan kognisi
 pemeriksan sensomotorik
Diagnosis

Adanya gangguan merangkak, duduk, berdiri dan berjalan yang disebabkan


hipersensitiv dan hipotonus pada UE dan LE sehingga mengganggu aktivitas klien
untuk dapat berkembang

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur Modalitas
intervensi
 Matras
 Ballster
 Bola Terapi
 Meja Bobath
Evaluasi

 Penilaian fungsi gerak


 Penilaian kondisi sensomotorik
 penilaian koordinasi gerak sendi

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

TORTICOLIS

Pengertian Torticollis adalah suatu keadaan keterbatasan gerakan leher dimana kepala
miring kesisi yang terkena dan dagu mengarah ke sisi berlawanan, yang
disebabkan oleh pemendekan otot sternokleidomastoideus (Tandiyo, 2012).

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Prosedur Interview dan data:


Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Asesmen fisioterapi
Assessment ICF
1. Anamnesis
 Riwayat kehamilan
 Riwayat persalinan
 Riwayat kesehatan setelah lahir.
2. Pemeriksaan Medis;
 Pemeriksaan spesialis anak
 Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan gerak fungsi;
 Inspeksi postur dan pola gerak
 Pemeriksaan tonus otot
 Pemeriksaan fungsi
 Pemeriksaan postur badan
 Pemeriksaan keseimbangan
 Pemeriksaan visual

Diagnosis

1. Impairmen
 kontraktur otot sternocleidomastoideus
2. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
 Gangguan fungsi gerak leher
 Gangguan visual
 Scoliosis

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur Tujuan intervensi:
intervensi
 Mengurangi dan atau menghilangkan kontraktur pada otot
sternocleidomastoideus.
 Meningkatkan fungsi leher dan kontrol kepala
Modalitas yang direkomendasikan adalah:

 Matras
 Bantal
 Handuk

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

CLUB FOOT/ CONGENITAL TALIPES EQUINUS VARUS (CTEV)

Pengertian CTEV adalah suatu kondisi di mana kaki pada posisi adduksi, supinasi dan varus.
Tulang calcaneus, navicular, dan cuboid terrotasi ke arah medial terhadap talus,
dan tertahan dalam posisi adduksi serta inversi oleh ligamen dan tendon yang
dimana terjadi

 Plantar flexi talocranialis karena M. Tibialis Anterior yang lemah.


 Inversi ankle karena M. Peroneus Longus, M. Peroneus Brevis dan M.
Peroneus Tertius yang lemah
 Adduksi subtalar dan midtarsal.

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Prosedur Interview dan data:


Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Asesmen fisioterapi
Assessment ICF
1. Anamnesis
 Riwayat kehamilan
 Riwayat persalinan
 Riwayat kesehatan setelah lahir
2. Pemeriksaan Medis;
 Pemeriksaan spesialis anak
 Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan gerak fungsi;
 Inspeksi postur dan pola gerak kaki dan tungkai
 Pemeriksaan tonus otot
 Pemeriksaan fungsi
 ROM test

Diagnosis

1. Impairmen
 Kekakuan sendi ankle
 Abnormalitas postur kaki ke arah varus
2. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
 Keterbatasan gerak sendi ankle
 Disuse atrophy pada otot-otot tungkai bawah
 Gangguan sensomotor pada kaki
 Abnormalitas pola berjalan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur Tujuan intervensi:
intervensi
 Mengurangi deformitas dan menormalkan postur kaki
 Menambah ROM sendi ankle
 Meningkatkan fungsi sensomotor kaki
Modalitas yang direkomendasikan adalah:

 Matras
 Bantal
 Handuk
 Penggunaan alat bantu brace

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

CONGENITAL HIP DISLOCATION (CHD)

Pengertian CDH (Congenital Dislocation of the Hip) atau yang dalam bahasa Indonesia
adalah Dislokasi Panggul Kongenital, mempunyai istilah lain yang lebih baru yaitu
DDH (Developmental Displacement of the Hip). DDH merupakan kelainan
kongenital dimana terjadi dislokasi pada panggul karena acetabulum dan caput
femur tidak berada pada tempat seharusnya. CDH mencakup subluksasi,
dislokasi dan displasia (kegagalan pertumbuhan tulang acetabulum dan proximal
femur). Dislokasi panggul adalah femoral head berada diluar dari acetabulum
tetapi masih didalam kapsul. Subluksasi panggul adalah femoral head bergeser
ke samping juga atas dan masih bersentuhan dengan bagian dari acetabulum.
Panggul stabil pada posisi fleksi dan abduksi, pada subluksasi posisi panggul
ekstensi dan adduksi. Saat panggul mengalami dislokasi atau subluksasi,
perkembangan tulang femoral head dan acetabulum menjadi tidak normal, yang
akan menyebabkan displasia.

Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif dan


efisien dengan hasil yang optimal

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Prosedur Interview dan data:
Assessment ICD
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tanda dan gejala
4. Faktor Prognostik
5. Prevalensi (…)
Asesmen fisioterapi

Prosedur 1. Anamnesis
Assessment ICF
 Riwayat kehamilan
 Riwayat persalinan
 Riwayat kesehatan setelah lahir
2. Pemeriksaan Medis;
 Pemeriksaan spesialis anak
 Pemeriksaan penunjang (Rontgen atau Ultrasonography)

3. Pemeriksaan gerak fungsi;


 Inspeksi postur dan pola gerak kaki dan tungkai
 Pemeriksaan tonus otot
 Pemeriksaan fungsi
 ROM test
 Pemeriksaan panjang tungkai
 Barlow test
 Pemeriksaan sensomotor tungkai

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
Diagnosis

1. Impairmen
Dislokasi hip

 Kelemahan otot tungkai atas dan bawah


 Atrophi otot tungkai
2. Problema aktual dan potensial yang dijumpai:
 Gangguan fungsi gerak tungkai
 Gangguan fungsi sensomotor
Rencana tindakan

 Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi


dan hasil yang diharapkan
 Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
 Perencananaan intervensi secara bertahap meliputi:
• Prosedur intervensi dengan Metode intervensi dan teknik
penerapannya
• Dosis prosedur mencakup intensitas, durasi, set untuk tiap sesi dan
frekwensi pengulangan
• Pengukuran hasil
Prosedur 1. Tujuan intervensi:
intervensi  Mengurangi deformitas dan menormalkan postur tungkai
 Meningkatkan fungsi sensomotor kaki
2. Modalitas yang direkomendasikan adalah:
 Matras
 Bantal
 Handuk
 Penggunaan alat bantu Pavlik Harness (dari lahir hingga usia 9 bulan

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

ABSENSI KEHADIRAN MAHASISWA

NO Hari/Tanggal WAKTU (Pukul) Tanda Tangan


Datang Pulang Mahasiswa Pembimbing

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
LOG BOOK FISIOTERAPI

Nama Mahasiswa : ________________________________________________________

Tempat / Ruang : ________________________________________________________

Hari / Tanggal : ________________________________________________________

Jam Kegiatan Keterangan Tanda Tangan CE

LOG BOOK FISIOTERAPI

Nama Mahasiswa : ________________________________________________________

Tempat / Ruang : ________________________________________________________

Hari / Tanggal : ________________________________________________________

Jam Kegiatan Keterangan Tanda Tangan CE

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

MORNING REPORT

Rumah Sakit : ________________________ Hari/Tanggal : ____________, _____ _______ _______

Identitas Pasien

No Reg/Rekam Medis : _________________ Vital Sign


Nama Pasien : _________________ Blood Preasure: ________
Umur : _________________ Respiratory Rate: _______
Jenis Kelamin : _________________ Height: ______________
Alamat : _________________ Weight: _____________
Pekerjaan : _________________
Keluhan Utama :
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

HEALTH STATUS
( )

BODY FUNCTION/STRUCTURES ACTIVITIES PARTICIPATION

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

DESKRIPSI PEMERIKSAAN DAN INTERVENSI FISIOTERAPI


PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
YANG DILAKUKAN
Instruksi :
Lakukan konsultasi dengan Clinical Educator anda tentang Pemeriksaan dan Intervensi FT
yang dilakukan.

Jenis Pemeriksaan : Tujuan Pemeriksaan :

INTERVENSI FISIOTERAPI
YANG DIBERIKAN

Jenis Modalitas FT : Tujuan Intervensi :

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

LEMBAR ALGORITMA

Instruksi :
- Buatlah algoritma proses fisioterapi menurut anda dari kasus yang diamati serta
berikan rekomendasi anda yang berdasar pada Evidence-Based Practice (EBP)
Fisioterapi.

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Rekomendasi Proses FT – (Evidence Based-Ft)

Pemeriksaan :

Spesifik Test :

Pilihan Intervensi (Evidence Based FT) :

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi
PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI KASUS

Nama Mahasiswa : Tempat Praktik :

Judul Presentasi : Clinical Educator :

Kurang Cukup Baik x4 Sangat Baik


Level Sub Kategori NILAI
(0-55) (56-67) (68-79) (80-100)

Etika & Disiplin


Penampilan
Komunikasi Verbal & Non
Verbal

Metode Berfikir Ilmiah


Dasar
Alasan Klinis
Pengetahuan
Argumentasi Teori

Pengorganisasian

Informasi & Instruksi

Kualitas Praktik Keterampilan Treatment


& Evaluasi

Sistematika Penulisan
Laporan

Antar Mahasiswa,
Kerjasama Pembimbing & Profesi
Lain

Saran-saran :

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Rekapitulasi Kegiatan Tugas Morning Report/ Poliklinik/Presentasi Jurnal/


Presentasi Kasus

Nama Mahasiswa : ………………………………………


NIM : ………………………………………

No Hari/Tanggal Kasus Nama Clinical Paraf CE


Educator

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Rekapitulasi Kegiatan Tugas Morning Report/ Poliklinik/Presentasi Jurnal/


Presentasi Kasus

Nama Mahasiswa : ………………………………………


NIM : ………………………………………

No Hari/Tanggal Kasus Nama Clinical Paraf CE


Educator

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul


Fakultas Fisioterapi

Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul

Anda mungkin juga menyukai