Anda di halaman 1dari 6

Air bagi kehidupan Manusia Air adalah salah satu unsur yag paling vital bagi

makhluk di muka bumi selain udara. 50 ‐80% dalam tubuh manusia terdiri dari cairan,
sehingga manusia tidak bisa bertahan lama hidup tanpa air.
Rata rata kebutuhan air bagi masyarakat di negara berkembang (pedesaan) sekitar 60
liter /orang /hari. Sedangkan di negara maju (perkotaan) mencapai 120 liter /orang /hari.
 Sifat air yg menguntungkan adalah
 Fleksibel
 Netral
 Mengalir ke tempat yang lebih rendah sesuai dengan grafitasi bumi.
 Dapat berubah bentuk dari cair, padat dan gas dengan volume yg relatif
tetap.
 Sifat yang merugikan adalah
 Mudah tercemar oleh bahan anorganik maupun organik, jasad renik dan
tempat berkembangnya bakteri dan virus berbahaya.
 Air membawa penyebab penyakit yang berasal dari kotoran ( faeces)
pasien atau carrier.
Cara penyakit yang berkait dengan air
 Karena menelan air (water ingestion diseases), air yang mengandung
patogen atau bahan toksik masuk lewat mulut bersama minumanan atau
makanan, seperti penyakit typhoid, cholera, poliomyelitis dan hepatitis.
 Melalui kontak dengan air (water contact diseases), penyakit menular
dengan cara kontak langsung dengan organisme dalam air. (sering terjadi
pada penyakit kulit)
 Melalui vektor yang bersarang dalam air (water ‐insect ‐ related diseases).
 Air sebagai pembersih (water wash diseases). Karena kekurangan air
untuk higiene perseorangan dan kebersihan (personal hygiene and
washing)
Sumber Air
Pada dasarnya daur hidrologi terdiri dari tiga fase
1) fase presipitisasi (air angkasa)
2) fase air larian (runoff )
3) fase evapotranspirasi
Air turun dari angkasa sebagai hujan, hujan es, atau salju (fase presipitisasi) ke
permukaan bumi. Sampai di permukaan bumi berbentuk air larian (runoff ), ada yang
meresap ke dalam tanah, mengalir sebagai sungai, membentuk air permukaan seperti
danau, rawa, dan sebagainya, dan akhirnya ke laut.

1) Air hujan (termasuk es dan salju)


Air hujan disebut juga air angkasa.
 Sifat air hujan adalah sebagai berikut:
 Bersifat lunak atau tidak sadah (soft water), karena tidak
mengandung garam dan mineral.
 Dapat mengandung zat yang terdapat di udara seperti NH3 dan
CO2 agresif ataupun SO2 sehingga bersifat korosif. Dalam kondisi
tertentu, apabila konsentrasi gas tersebut tinggi terjadilah hujan
asam (ac ‐id rain).
 Dari segi kandungan bakteri air hujan lebih bersih.
 Jumlahnya tergantung dari curah hujan yang turun.
2) Air permukaan
 Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan
baku air minum adalah:
 Air waduk (berasal dari air hujan)
 Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
 Air danau (berasal dari air hujan, mata air dan atau air sungai).
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air menetapkan Klasifikasi dan Kriteria Mutu air
 Kelas satu, air yang dapat digunakan untuk air baku air minum.
 Kelas dua, air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman
 Kelas tiga, air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman..
 Kelas empat, air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman.
Air tanah (Akuifer)
Air tanah bukan berarti air yang berada di bawah permukaan tanah, sebab air yang
berada dekat di bawah permukaan tanah termasuk air gaya berat. Di bawah lapisan air
gaya berat ini masih terdapat air lagi yang disebut air kapiler. Kedua jenis air tersebut
dinamakan air menggantung karena tidak ditemukan deposit air pada lapisan kapiler,
sehingga air tersebut seakan ‐akan terpisah dari lapisan air di bawahnya
(menggantung).
Mata air
Air tanah dapat mencapai permukaan tanah melalui celah bebatuan karena adanya
perbedaan tekanan yang disebut mata air. Mata air bisa berasal dari deposit air tanah
yang memiliki tekanan tertentu dan keluar melalui dasar permukaan tanah melalui celah
batuan.
Pencemaran Air
 Awan adalah bentuk deposit air di udara. Presipitasi terjadi sehingga terbentuk
butir air hujan. Air angkasa atau air hujan adalah sumber air yang belum banyak
mengalami pencemaran. Air hujan yang telah mengalami pencemaranan di
angkasa/udara disebabkan oleh terdapatnya gas atau partikel zat tertentu di
udara.
 Apabila air hujan yang telah terbentuk kemudian turun melewati lapisan udara
yang mengandung asam (deposit asam di udara), maka air hujan yang turun
bersifat asam. Proses demikian dinamakan wash out (tercucikan), tetapi apabila
terbentuknya butiran air hujan tersebut pada lapisan udara yang mengandung
deposit asam, maka air hujan yang jatuh mengandung asam. Proses demikian
disebut rain out (terhujankan).

1. Pencemaran badan air


Pencemaran air permukaan dimulai dari air angkasa itu jatuh, bahkan
mulai saat air berbentuk uap di udara, pada waktu mengalir di permukaan
atau di bawah tanah, kemudian mengalir ke suatu lembah dan membentuk
sungai atau badan air yang lain. Selama air mengalir di permukaan, akan
mendapat pencemar baik bahan yang merupakan kandungan batuan seperti
lumpur, garam, mineral maupun bahan organik, humus maupun
mikroorganisme. Makin ke hilir air sungai makin banyak menerima bahan
pencemar.
2. Pencemaran air sumur
Sumur adalah sumber air bersih untuk penyediaan air minum rumah
tangga yang umum digunakan di Indonesia. Persentase rumah tangga
dengan sumber air bersih terlindung masih belum menggembirakan.
o Sumur pompa dalam (drilled well)
Drilled well adalah sumur bor yang cukup dalam, bahkan
sampai pada kedalaman ratusan meter.
o Sumur pantek (driven well)
Sumur ini dibuat dengan menggunakan metode
"memantekkan" atau memancangkan pipa besi yang ujungnya
dibuntu dan diruncing ‐kan (dengan memipihkan) dan di belakang
o Sumur gali (dug well)
Sumur gali dibuat dengan menggali tanah sampai
kedalaman tertentu
Kontaminasi mata air
Adalah berlawaanan dengan kepercayaan bahwa air dari mata air bebas dari
bakteri. Ternyata air yang berasal dari mata air tidak selalu memenuhi syarat
bakteriologis. Dalam beberapa hal kualitas air dari mata air tidak jauh berbeda dengan
kualitas air sumur dangkal yang menghasilkan air dari tanah yang bercelah dari batuan
kapur, pasir atau kerikil, yang tidak jauh dari permukaan tanah
Kontaminasi air perpipaan
Air yang dikonsumsi masyarakat (public water supply) umumnya didistribusikan
melalui perpipaan. Air ini bisa berasal dari sumber air secara alami yang telah dikelola
mulai dari perlindungan sumber airnya (mata air, danau dan sumber air lainnya) sampai
pendistribusiannya, perusahaan yang khusus mengolah air minum, kemudian
mendistribusikanny a kepada masyarakat melalui jaringan perpipaan.
 Cara pengolahan air minum yang dilakukan oleh suatu instalasi pengolahan air
minum dari air baku sebelum didistribusikan kepada masyarakat secara garis
besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
 menghilangkan suspensi padat dengan jalan pengendapan
 menghilangkan suspensi padat dengan jalan koagulasi, karena suspensi
tak dapat diendapkan
 menghilangkan kekeruhan dengan penyaringan pasir
 menghilangkan kuman dengan pembubuhan disinfektan.
Proses pencemaran air perpipaan
Kontaminasi air perpipaan dapat terjadi kerena kebocoran pipa distribusi, cross
conection, backsiphonage dan back flow. Air perpipaan mempunyai tekanan tertentu.
Tetapi sering kali tekanan ini tidak cukup tinggi bahkan kadang ‐kadang negatif. Apabila
kebetulan saluran (pipa) distribusi bocor dan tekanan dalam pipa negatif, maka air
permukaan atau air kotor di sekitar bagian pipa yang mengalami kebocoran akan
masuk sehingga air dalam pipa mengalami kontaminasi
Persyaratan Air Minum
Syarat‐syarat air minum yang sehat
a) Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tak
berwarna), tidak berasa, tidak berbau dan terasa segar.
b) Syarat Bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri,
terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum
terkontaminasi oleh bakteri patogen, adalah dengan memeriksa sampel.
c) Syarat Kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat‐zat tertentu di dalam jumlah
yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di
dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
Desolved Oxygen (D.O.)
Desolved oxygen (D.O.) adalah jumlah oksigen (dalam mg/1) yang terlarut dalam
air. Karena air kontak dengan udara maka secara alamiah air mengandung oksigen
terlarut. Oksigen terlarut ini sangat bermanfaat bagi kehidupan akuatik yang
memerlukan oksigen, termasuk mikroorganisme aerobik. Mikroorganisme ini hidup
dengan menguraikan bahan organik yang terdapat dalam air.
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air
(dalam mg/1) yang diperlukan selama stabilisasi dari bahan organik yang dapat
berdekomposisi (mengurai) oleh kegiatan bakteri aerob.
Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen yang dinyatakan dalam
ppm (ppm = part per million = bagian per sejuta) atau mg/1 yang diberikan kepada
suatu kondisi spesifik (pemanasan) pada oksidasi dari bahan organik dan bahan kimia
yang dapat dioksidasi di dalam air limbah (air tercemar, dalam hal ini termasuk badan
air).

Anda mungkin juga menyukai