Anda di halaman 1dari 5

A.

Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan


Hewan dikelompokkan secara acak dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi, lotre dengan
kertas, dll. Kemudian, diberi tanda untuk identifikasi tiap-tiap hewan sehingga penyebaran
berat badan merata untuk semua kelompok dengan variasi berat badan tidak melebihi 20%
dari rata-rata berat badan. Hewan percobaan dibagi menjadi 5 kelompok secara acak untuk
setiap kelompok 10 ekor mencit jantan dan 10 ekor mencit betina yang terdiri:
1. Kelompok 1: kelompok mencit diberikan suspensi Na.CMC 0,5%,
2. Kelompok 2: kelompok mencit yang diberi suspensi ekstrak dosis 5 mg/kg BB
3. Kelompok 3: kelompok mencit yang diberi suspensi ektrak dosis 50 mg/kgBB
4. Kelompok 4: kelompok mencit yang diberi suspensi ekstrak dosis 300 mg/kgBB
5. Kelompok 5: kelompok mencit yang diberi suspensi ekstrak dosis 2000 mg/kgBB

B. Penandaan Hewan Percobaan


Penandaan hewan percobaan dilakukan dengan cara memberikan larutan asam pikrat 10%
dalam alkohol. Jika larutan asam pikrat 10% tidak tersedia di lab, dapat dilakukan penandaan
hewan uji dengan spidol. Penandaan dilakukan dengan tujuan membedakan antara hewan
satu dengan yang lainnya. Penandaan biasanya dilakukan seperti berikut:

Gambar 1. Tempat penandaan hewan percobaan pada beberapa bagian tubuh hewan

Tabel 1. Tempat penandaan hewan percobaan


No Hewan Tanda Tempat
1 A Kepala
2 B Punggung
3 C Ekor
4 A dan B Kepala dan Punggung
5 A dan C Kepala dan Ekor
6 B dan C Punggung dan Ekor
7 A, B dan C Kepala, Punggung dan Ekor
8 D Kaki kanan depan
9 E Kaki kiri depan
10 F Kaki kanan belakang
11 G Kaki kiri belakang
12 - Tidak diberi tanda apapun

C. Cara Memegang Hewan Percobaan


Pada percobaan berikut digunakan mencit. Pemegangan yang benar sangat diperlukan
sewaktu pemberian sediaan uji, karena pemegangan yang salah dapat berakibat fatal. Cara
pemegangan yang salah dapat menyebabkan antara lain: sediaan uji yang diberikan tidak
dapat masuk kedalam lambung tetapi masuk kedalam paru-paru, sehingga mengakibatkan
kematian hewan uji. Disisi lain, pemegangan yang salah juga dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja seperti tergigit oleh hewan. Cara pemegangan hewan yang benar yaitu
dengan memegang tengkuk sampaipinggulnya seperti berikut :

Gambar 2. Cara memegang mencit pada pemberian sediaan uji secara oral

5.2 Pemberian Sediaan Uji dan Volume Pemberian Perfomed Verified


by...Date by...Date
1. Hewan uji dipuasakan sebelum diberikan perlakuan (mencit dipuasakan selama 3-4
jam, air minum boleh diberikan)
2. Melakukan penimbangan hewan uji (mencit) Dilakukan dengan cara:
a. Menyalakan timbangan
b. Menara gelas beaker 500 ml (sebagai wadah untuk menimbang mencit)
c. Menimbang bobot mencit satu per satu dengan dimasukan ke dalam gelas
beaker 500 ml yang sudah ditara
d. Mencatat bobot mencit
e. Setelah ditimbang, ekor mencit ditandai dengan spidol permanen
3. Menyiapkan obat yang akan diberikan dengan cara
a. mengambil suspensi ekstrak dengan menggunakan spuit dan sonde dengan volume
yang telah disesuaikan dengan berat badanmencit (0,5 ml/20 gram BB mencit)
b. Membersihkan ujung dari jarum sonde menggunakan tisu.
4. Cara penanganan hewan coba (mencit):
a. Membuka penutup kandang dengan hati-hati.
b. Mengangkat mencit dengan cara memegang mencit pada ekor (3-4 cm dari ujung).
c. Mencit diletakkan diatas penutup kawat, hingga kaki memcengkram kawat dan badan
mencit dalam posisi memanjang. Ekor mencit tetap dalam keadaan dipegang ekornya
dengan menggunakan tangan kanan.
d. Menenangkan mencit dengan mengusap bagian atas mencit agar mencit tidak stress
hingga mencit merasa tenang agar tidak memberontak.
e. Mencepit/mencubit perlahan tengkuk mencit perlahan menggunakan telunjuk dan ibu
jari

f. Angkat mencit dan posisikan mencit dalam keadaan menengadah/terlentang. Tahan


ekor mencit dengan jari lainnya

5. Pemberian sediaan uji Sampel diberikan secara peroral dalam bentuk cair dengan
pemberian sebanyak 0,5 ml/20 g berat mencit. Langkah-langkah pemberiaan sediaan uji:
a. Mengambil spuit yang telah berisi suspensi ekstrak dengan volume yang disesuaikan
dengan berat badan mencit
b. Ukur dan pastikan alat sonde dapat mencapai mulut-perut mencit. Perkirakan batas
bawah sonde yang berada di mulut.

c. Masukkan alat sonde ke dalam mulut mencit dengan lebut melalui atas lidah mencit
dalam posisi sejajar dengan tenggorokan dan melewati esophagus untuk mencapai
perut mencit

d. Jika telah mencapai batas atas pengukuran tadi, tekat spuit hingga suspensi ekstrak
dapat dikeluarkan semua. Pastikan obat tidak masuk kedalam paru paru karena dapat
membunuh mencit
e. Jika suspensi ekstrak telah dikeluarkan semua, keluarkan sonde dari mencit.
6. Pakan dapat diberikan kembali setelah 1-2 jam setelah diberikan perlakuan.

5.3 Pemeliharaan Hewan Uji Perfomed Verified


by...Date by...Date
1. Persyaratan ruangan yang digunakan:
a. Suhu ruangan diatur 22 ± 3 °C.
b. Kelembaban relatif 30-70 %.
c. Penerangan 12 jam terang 12 jam gelap.
d. Menjaga kebersihan ruangan.
2. Persyaratan kandang hewan coba:
a. Material kandang kedap air, kuat, dan mudah dibersihkan,
ruang pemeliharaan bebas dari kebisingan.
b. Luas area kandang per ekor hewan mencit dengan BB 15 –
25 g : luas alas kandang 77,4 cm2, tinggi 12,7 cm. (Cage Space
Guidelines For Animals Used In Biomedical Research 2008)
c. Kandang dapat berupa berupa bak plastik yang dilengkapi
dengan penutup kandang berupa kawat. Sebelum digunakan
bak plastik dicuci dengan sabun pada air mengalir dan diberi
desinfektan.
d. Kandang diberi alas berupa serbuk gergaji atau sekam
sebagai penghangat bagi mencit. Pemberian serbuk
gergaji/sekam tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu
sedikit. Ratakan serbuk gergaji/sekam secara menyeluruh pada
kandang. Penggantian sekam dilakukan 3-4 hari sekali.
5.4 Pengamatan Hewan Uji Perfomed Verified
by...Date by...Date
1. Pengamatan dilakukan pada 4 jam, 24 jam, 7 hari, dan14 hari
setelah perlakuan.
2. Hewan uji ditimbang dari hari 0 sampai hari 14.
3. Pengamatan dapat dibantu dengan memakai kamera perekam.
4. Data yang diperolehadalah jumlah hewan yangmati (Hewan
uji yang dikorbankan atau ditemukanmati, waktu
kematiannyadicatat), Hewan dalam kondisi sekarat dan
hewan yangmenunjukkan gejala nyeri yang berat atau
tampakmenderita harus dikorbankan.
5.Pengamatan juga dilakukan pada hewan yang
masihhidup/sekarat.. Hal-hal yang diamati adalah:

Anda mungkin juga menyukai