Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI 1

AUDIT SDM
Audit MSDM-BK sangat perlu dilakukan untuk suatu organisasi, baik organisasi profit maupun
organisasi non profit yang secara berkala untuk kepentingan pengendalian organisasi. .

1. Sebutkan dan jelaskan tujuan dilakukannya audit MSDM-BK pada sebuah organisasi?
2.
3. Sebutkan dan jelaskan pihak siapa saja yang memanfaatkan hasil audit SDM?

Mohon tidak copy/paste jawaban teman atau dari internet. Utamakan jawaban bersumber dari
modul. Apabila menjawab dari sumber lain sertakan sumbernya.

Kerjakan di kolom diskusi, tidak boleh menggunakan file ms word atau pdf (jika menggunakan


file MS Word atau PdF, kami tidak akan memberikan nilai diskusi).

1. Audit Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) menekankan evaluasi terhadap


berbagai aktivitas SDM yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan apakah
aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis,efisien, dan efektif dalam mencapai tujuannya
dan memberi rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi pada
aktivitas SDM berbasis kompetensi yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program atau
aktivitas tersebut. Berikut merupakan tujuan Audit MSDM-BK:

a. Menilai efektivitas dari Departemen/unit kerja SDM untuk mengetahui apakah Departemen
SDM sudah menjalankan fungsinya secara efektif atau sudah mencapai tujuan. Efektivitas ini
berarti apakah departemen/unit kerja SDM sudah berhasil menyediakan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik dari sisi jumlah, maupun kualifikasi pada waktu yang
tepat.

b. Menilai efisiensi dari departemen/unit kerja SDM. Pencapaian tujuan atau efektivitas
Departemen SDM bukan berarti dilakukan dengan biaya yang tidak terkontrol (at any cost).
melainkan harus dilakukan secara efisien dan ekonomis dengan tetap mengacu pada sasaran.

c. Menilai ketaatan program atau aktivitas SDM. Program atau aktivitas SDM harus dievaluasi
apakah sudah mengikuti berbagai peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku atau
tidak.

d. Membantu MSDM-BK memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan organisasi.


e. Menciptakan nilai tambah sehingga organisasi bertanggung jawab secara sosial, etikal, dan
mampu unggul dalam persaingan di lingkup industrinya.

f. Mendapatkan umpan balik dari para karyawan dan manajer operasi dalam hal yang berkaitan
dengan efektivitas manajemen SDM, antara lain kondisi lingkungan kerja, kepuasan kerja,
ketaatan maupun dalam membangun budaya perusahaan yang tercermin pada peningkatan
produktivitas/kontribusi pegawai, kualitas dan keunggulan produk/pelayanan yang tinggi, serta
keuntungan perusahaan yang tinggi pula.

g. Memperbaiki fungsi MSDM-BK dengan menyediakan sarana untuk membuat keputusan


ketika akan mengurangi atau menambah kegiatan-kegiatan SDM.

2. Audit MSDM-BK mengukur kinerja departemen dalam beberapa aspekyaitu sejauh mana unit
kerja SDM sudah mencapai tujuannya (HR effectiveness), dengan biaya berapa (HR efficiency),
kemampuan unit keseluruhan (HR Capability),dan seberapa baik unit SDM dalam menyusun,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem Manajemen SDM. Selanjutnya, hasil dari
Audit MSDM-BK dapat menjadi manfaat bagi pihak-pihak berikut:

a. Manajemen perusahaan
Hasil audit sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan, khususnya bagi manajemen puncak (top
management) dalam mengevaluasi keberhasilan perusahaan dalam mengelola SDM-nya. Evaluasi ini
dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk melakukan berbagai langkah perbaikan serta sebagai dasar
pengambilan keputusan terkait pengelolaan SDM.

b. Departemen SDM
Sebagai pihak yang paling bertanggungjawab akan pengelolaan SDM, Departemen SDM dapat
memanfaatkan hasil audit MSDM-BK dapat untuk melakukan penyempurnaan terhadap sistem MSDM
seperti untuk menyusun program SDM yang diperlukan kedepannya.

c. Manajer lini
Hasil audit MSDM-BK dapat menjadi masukan bagi manajer lini terkait peran manajer dalam
pengelolaan SDM. Misalnya, dapat diketahui peran manajer lini dalam audit pelatihan dan
pengembangkan ketika menjalankan program coaching atau mentoring.

d. Karyawan
Hasil audit MSDM-BK memberikan manfaat bagi karyawan secara keseluruhan di dalam perusahaan.
Pengelolaan SDM yang makin baik akan membuat karyawan makin termotivasi dan memberi kontribusi
secara optimal yang akan dimbangi dengan pengembangan dan kesejahteraan yang lebih baik.

e. Auditor
Auditor akan banyak mendapat pengalaman berharga dari proses melakukan audit MSDM karena SDM
merupakan objek audit yang menarik , tidak sekedar bersifat normatif, tetapi juga humanis sehingga perlu
ada keseimbangan antara peraturan perundangan dengan hal yang bersifat manusiawi

Sumber :
Ramli, Miranda Q dan A, Mone Stepanus. 2022. EKMA4476 Audit SDM Modul 1 Halaman 1.36-1.39.
Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.

MANAJEMEN OPERASI JASA

Jelaskan pendapat Saudara mengenai dampak COVID 19 dan era Revolusi Industri 4,0  dalam
kaitannya dengan Proses Pelayanan Jasa. Tolong dikaji dengan melihat matrik interaksi layanan
jasa “Fritzsimmons”

COVID-19 berdampak pada aktivitas ekonomi di berbagai tingkatan lokal, nasional hingga global
yang mengalami perlambatan drastis hingga terhenti. Disrupsi proses pelayanan jasa terjadi di
berbagai sektor, jaringan rantai pasok terkoyak, aktivitas produksi dan konsumsi mengalami
stagnasi, dan permintaan energi anjlok. Sementara itu, Revolusi Industri 4.0 konsep
penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses
pengaplikasiannya. Sebagai akibatnya keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat
berkurang, kesempatan kerja pun semakin pupus dan tingkat pengangguran meningkat yang
berimbas langsung kepada meningkatnya angka kemiskinan.
Jasa memiliki karakteristik seperti partisipasi pelanggan, keserempakan, mudah rusak, sulit
dipahami dan keragaman atau heterogenitas, Dari segi pelayanan atau interaksi terhadap
pelanggan terdapat matriks dengan empat kuadran yaitu pada Kuadran pertama hubungan
yang bersifat keanggotaan dengan penyampaian yang terus menerus. Kuadaran kedua adalah
tidak adanya hubungan formal antara pelanggan dengan perusahaan jasa dan penyerahannya
secara terus-menerus. Kuadran ketiga adalah adanya keanggotaan pelanggan di perusahaan
jasa dan transaksi yang dilakukan tidak secara terus menerus. Kuadran keempat adalah tidak
adanya hubungan formal antara pelanggan dengan perusahaan jasa dan transaksi dilakukan
dengan tidak secara terus-menerus.

Sepanjang tahun 2020 pemerintah merespon pandemi virus COVID-19 dengan tiga strategi
yaitu pertama, membatasi penyebaran virus corona lewat kebijakan PSBB; kedua, memperkuat
fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk menghadapi pandemi; ketiga, meredam dampak
ekonomi yang diakibatkan karena aktivitas ekonomi yang melambat dengan memperkuat jaring
pengaman sosial dan dukungan fiskal terhadap dunia usaha dan UMKM yang terdampak. Ketiga
strategi ini terlihat dalam perubahan dan realokasi belanja dalam APBN 2020 yang mengalami
penghematan anggaran K/L, realokasi belanja, dan perluasan pemanfaatan dana desa, serta
tambahan anggaran untuk belanja penanganan COVID-19 yang diatur dalam Perpu No. 1/2020.
Menurut saya, baik COVID-19 maupun Revolusi Industri 4.0 berdampak pada Proses Pelayanan
Jasa karena berkurangnya interaksi dengan pelanggan serta pengurangan tenaga kerja manusia
sehingga saat ini pelayanan jasa lebih terotomatisasi dengan menggunakan teknologi seperti
pada Kuadran keempat yang berarti tidak adanya hubungan formal antara pelanggan dengan
perusahaan jasa. Dengan adanya dampak ini, proses pelayanan jasa pada sektor tertentu
semakin mudah diakses oleh pelanggan karena pelanggan tidak memerlukan akomodasi dan
pelayanan dapat berjalan lebih efisien. Contohnya munculnya aplikasi Halo Doc pada saat
pandemi memudahkan pelanggan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan obat
secara online.

Sumber:
Ariani, Dorothea Wahyu. 2022. Manajemen Operasi Jasa. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
_____.2022. Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Industri Jasa Logistik . baketrans.dephub.go.id
Jasa atau pelayanan (services) didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu, tempat,
dan kegunaan psikologis (Harksever et al., 2000). Jasa atau pelayanan juga merupakan kegiatan, proses,
dan interaksi, serta merupakan perubahan dalam kondisi orang atau sesuatu dalam kepemilikan pelanggan
(Edvardsson et al., 2005).
Pada era industri 4.0 dapat di fungsikan sebagai penggunaan teknologi digital pada semua sistem (Internet
of Thing),hal ini untuk membantu melakukan setiap kegiatan yang berlangsung. Terutama di masa covid-
19 lalu sampai pada masa new normal, transisi menuju industri 4.0 seolah dipercepat penerapannya
karena perjumpaan fisik antar manusia terbatasi dan beralih ke perjumpaan/pertemuan digital. Jika dilihat
dalam matriks Fritzsimmons, proses pelayanan jasa dapat dikelompokkan menjadi empat kuadran yang
disebut dengan matriks proses pelayanan. Pembagian ke dalam empat kuadran ini didasarkan pada tingkat
interaksi dan kastemisasi dan tingkat intensitas tenaga kerja, yaitu
A. Industri jasa -> tingkat interaksi rendah & tingkat intensitas tenaga kerja rendah.
2. Toko jasa -> tingkat interaksi tinggi & tingkat intensitas tenaga kerja rendah.
3. Jasa massal -> tingkat interaksi rendah & tingkat intensitas tenaga kerja tinggi.
4. Jasa professional -> tingkat interaksi tinggi & tingkat intensitas tenaga kerja tinggi.
Dalam matriks empat kuadran tersebut pelayanan diklasifikasikan ke dalam dua dimensi yang
berpengaruh pada proses penyampaian pelayanan, seperti :
-) Dimensi vertikal mengukur tingkat intensitas karyawan yang didefinisikan sebagai rasio biaya tenaga
kerja dengan biaya modal. Contohnya perusahaan penerbangan dan rumah sakit lebih memperhatikan
investasi di peralatan dibandingkan karyawan, sedang lembaga pendidikan yang lebih memperhatikan
biaya karyawan yang lebih tinggi dibanding modal.
-) Dimensi horizontal mengukur tingkat interaksi pelanggan dengan menyediakan jasa. Interaksi yang
rendah antara pelanggan dengan penyedia jasa dibutuhkan bila jasa atau pelayanan terstandarisasi.
Pada masa Covid-19, sektor pelayanan jasa termasuk yang paling terdampak dan paling adaptif menuju
era digital 4.0. Pada sektor jasa dengan tingkat interaksi tinggi, seperti montir bengkel yang memberikan
layanan datang ke rumah konsumen atau jasa professional ,seperti dokter / guru yang membuka konsultasi
melalui aplikasi pertemuan digital, seperti Zoom atau Whatsapp. Pada sektor jasa massal, pertemuan/
perjumpaan yang melibatkan banyak orang tidak bisa dilakukan, misalnya sektor retail membuka layanan
e-commerce agar konsumen bisa melakukan dari rumah seperti memesan barang atau mengirimkan paket.
Pelayanan atau jasa bukan hanya merupakan bagian dari kegiatan, namun menjadi bagian penting dari
masyarakat. Pelayanan merupakan inti dari berfungsinya perekonomian dan kesehatan ekonomi.
Pelayanan juga tidak hanya membantu kegiatan menghasilkan produk di sektor manufaktur, tetapi juga
merupakan kekuatan penting perubahan perekonomian global.

METODE PENELITIAN SOSIAL

1. Sebagaimana diketahui bahwa penggetahuan dan ilmu pengetahuan adalah dua hal
yang berbeda. Silakan diskusikan persamaan dan perbedaan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan
2. Silahkan diskusikan perbedaan antara etika dan etiket, kemudian diskusikan juga
mengenai permasalahan etika dalam penelitian sosial 

1.Persamaan Ilmu pengetahuan dan pengetahuan adalah keduanya merupakan jawaban


atas rasa ingin tahu manusia
Perbedaan pengetahuan dan Ilmu pengetahuan adalah Ilmu pengetahuan pasti
berasal dari pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu bisa menjadi Ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan diperoleh dengan cara ilmiah, sedangkan pengetahuan
dapat diperoleh dengan cara non-ilmiah.

2.Perbedaan Etiket dan Etika adalah sebagai berikut:


1. Etiket menyangkut cara manusia melakukan perbuatan, sedangkan Etika
memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Contoh: Menggunakan tangan
kanan untuk melakukan perbuatan baik adalah Etiket di Indonesia, Menyontek
yang tidak boleh dilakukan menggunakan baik tangan kanan maupun kiri ,
merupakan contoh Etika,
2. Etiket bersifat relatif dan Etiket bersifat menyeluruh. Contoh : Makan dengan
angkat Kaki dianggap melanggar Etiket di Jawa, sedangkan menipu secara Etika
dilarang pada budaya manapun,
3. Etiket hanya berlaku pada pergaulan dan pada Etika, ada atau tidak adanya
pergaulan maka etika tetap berlaku. Contoh: Buang angin Ketika ada orang lain
dianggap melangar Etiket namun saat tidak ada orang lain tidak apa-apa,
sedangkan korupsi baik ada maupun tidak ada orang lain tetap melanggar Etika.
4. Etiket memandang manusia dari sisi lahiriah saja sedangkan Etika memandang
manusia dari sisi batiniah.

Permasalahan Etika dalam penelitian Sosial

Etika adalah sebuah sistem norma atau kriteria boleh atau tidak boleh suatu
tindakan dilakukan. Diener dan Carndall (1978) mendeskripsikan Etika penelitian
Sosial sebagai sekumpulan kaidah yang membantu peneliti untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai, dan yang memberi petunjuk mengenai tujuan penelitian mana yang
penting serta untuk menyelesaikan pertentangan dalam nilai-nilai dan tujuan
penelitian. Fungsi dari etika penelitian sendiri adalah memberikan perlindungan
kepada anggota masyarakat yang menjadi objek penelitian dan memberi petunjuk
bagi para peneliti dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Terdapat tiga tahap
dalam penelitian yaitu Tahap penentuan masalah dan tujuan penelitian, tahap
pengumpulan data, dan tahap analisis data dan pelaporan hasil penelitian. Di
Indonesia, belum ada aturan formal tentang etika penelitian social, sehingga
tuntutan kepekaan masalah etika dalam penelitian social bagi para peneliti di
Indonesia menjadi semakin besar.

Sumber:

Aslichati, Liliek, dkk. 2022. ISIP4216 Metode Penelitian Sosial. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
TAP MANAJEMEN PEMASARAN

Mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisis pengambilan keputusan


dalam bidang pemasaran yang meliputi perumusan strategi pemasaran,
segmentasi pasar, penargetan pasar dan pemosisian, strategi daur hidup
produk, dan strategi distribusi. 

Anda mungkin juga menyukai