Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GEOGRAFI POLITIK 4

TUGAS KELOMPOK
ANGGOTA :
1. BELLA INDRA PERMATA PUTRI (E100190274)
2. SHERLY CINDY AGUSTIN (E100190268)
ANALISIS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN
PRESIDEN TAHUN 2024 BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
DI KECAMATAN SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI
Bella Indra Permata Putri 1,, Sherly Cindy Agustin2
Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakrta

Abstrak
Partisipasi masyarakat merupakan peyangga utama dalam sistem politik yang
demokratis. Pemilu sebagai instrumen utama demokrasi membutuhkan kualitas dan
partisipasi yang tinggi untuk mewujudkan demokrasi yang sejati. Terbentuknya
pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu indikator dalam sistem demokrasi
karena melalui pemilihan umum rakyat dapat berpartisipasi dalam menentukan
pilihan politiknya bagi pemerintah dan negaranya. Melalui pemilu, rakyat dapat
memilih pemimpin bangsa atau wakil rakyat untuk duduk di parlemen atau dalam
struktur pemerintahan. Berdasarkan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, pemilu
merupakan upaya nyata untuk mewujudkan tegaknya demokrasi di Indonesia dan
terwujudnya kedaulatan di Indonesia dengan 5 prinsip dasar dalam pemilu , yaitu
Prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Partisipasi Politik Masyarakat Dalam
Pemilihan Presiden di tahujn 2024 yang akan datang di Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri, berdasarkan kelompok umur yang akan berpartisipasi dalam
pelaksaan pemilu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif yang mana dalam mengetahui tingkat partisipasi masyarakat
dalam melkasanakan pemilu. Teknik pegumpulan data mengunakan observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif
deskriptif. Hasil penelitian

Kata kunci: Pemilu, Umur, Selogiri, Partisipasi

1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang berdasarkan demokrasi. Demokrasi
menuntun negara sebagai institusi jika dapat berfungsi dengan baik. Memang
demokrasi merupakan bentuk pemerintahan ideal yang jauh dari kekuasaan
absolut dan menitikberatkan pada tirani kekuasaan, sehingga cenderung
menyalahgunakan kekuasaan. Secara global, demokrasi telah menjadi bagian
yang sangat fundamental dalam proses pelaksanaannya. Pada tahun 1999,
Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia (Haris, 2005:
89-91). Jika stabil dan berkembang, itu akan menjadi kemenangan
bersejarah, bahkan signifikansinya akan melampaui batas negara itu sendiri.
Pelembagaan demokrasi di Indonesia terus digalakkan oleh semua pihak.
Selama ini Indonesia sibuk memperkenalkan alat-alat demokrasi, untuk
menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Padahal, demokrasi
diharapkan bukan sekedar demokrasi prosedural, melainkan demokrasi
substantif atau demokrasi substantif yang diwujudkan dalam segala aspek
penyelenggaraan negara. Salah satu aspek yang dapat diamati dari proses
demokrasi yang berlangsung di suatu negara adalah partisipasi, khususnya
dalam konteks pemilihan kepala negara dalam pemilihan umum. Pemilihan
umum merupakan salah satu wujud dari budaya demokrasi, di mana
pemilu adalah bentuk implementasi dari salah satu ciri demokrasi dimana
rakyat dalam hal ini secara langsung dilibatkan atau diikutsertakan dalam
menentukan arah dan kebijakan politik negara. Secara konseptual pemilu
merupakan sarana implementasi kedaulatan rakyat. Dalam demokrasi,
kedaulatan rakyat (people’s sovereignty) merupakan konsep tertinggi
yang memastikan bahwa kekuasaan pemerintah harus dibatasi. Untuk
membatasi kekuasaan pemerintahan tersebut, maka harus dilakukan
pergantian secara berkala dan secara tertib pula supaya tidak terjadi
disharmoni dalam masyarakat. Tujuan utamanya adalah agar terciptanya
ketertiban, perdamaian, dan keadilan bagi semua pihak dalam proses
pergantian kekuasaan.
Kecamatan Selogiri merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Wonogiri yang memiliki luas wilayah 50,18 km2 dengan jumlah penduduk
60.222 jiwa (BPS Kabupaten Wonogiri, 2020). Memiliki 11 desa, yaitu Desa
Kepatihan, Desa Keloran, Desa Pare, Desa Singodutan, Desa Kaliancar,
Desa Jendi, Desa Pule, Desa Jaten, Desa Gemantar, Desa Nambangan dan
Desa Sendangijo, dengan dominasi wilayah berupa wilayah pertanian dan
permukiman di wilayah yang dekat dengan Kecamatan Wonogiri. Wilayah
terluas berada di Desa Pare dengan 7.56 km 2 dan wilayah terkecil berada di
Desa Singodutan dengan luas wilayah 2.32 km2. Kondisi penduduk di
Kecamatan Selogiri dominan usia mengah – tua, dimana usia – usia
produktif banyak yang merantau keluar kota untuk bekerja. Desa Jendi
memiliki penduduk paling banyak diantara desa – desa lain yaitu sebesar
7.448 jiwa dan penduduk terendah berada di Desa Gemantar dengan jumlah
3.620 jiwa.
Komposisi penduduk di Kecamatan Selogiri dalam arti demografi adalah
komposisi penduduk menurut umur yang dapat berpartisipasi dalam pemilu
Capres dan Cawapres. Komposisi penduduk menurut umur merupakan yang
terpenting. Komposisi menurut umur ini sangat penting bagi pemerintah
sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan, pemrintahan,
dan demokrasi mereka untuk beberapa tahun ke depan.
2. Metode
Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan
menggumpulkan data – data komposisi penduduk di Kecamatan Selogiri
berdasarkan jenis kelamin, yang dilakukan dengan 2 metode yaitu observasi.
Observasi dilakukan dengan survey dan mecocokan data yang didapat dari
sumber data BPS Kabupaten Wonogiri tahun 2022 yang nantinya di olah
menjadi tabel, peta tingkat partisipasi penduduk usia produktif yang dapat
melakukan atau berpartisipasi dalam pemilu 2024. Adapun teknik
pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk tujuan penelitian
pertama yaitu menganalisis tingkat partisipasi masyrakat di Kecamatan
Selogiri berdasarkan kelompok umur pada pemilu tahun 2024.
Proses penelitian disajikan dalam diagaram dibawah ini :

Memberikan suara dalam pemilihan


Pemiliahn Umum Partisipasi umum
Presiden Tahun 2024 Masyarakat Menjadi anggota suatu partai atau
kelompok kepentingan

Faktor yang mempengarhui Analisis Partisipasi Masyarakat


partisipasi masyarakat : Berdasarkan Kelompok Umur di
Kecamatan Selogiri Pada Pemilu
1. Kesdaran politik 2024
2. Dorongancpejabat
pemerintah desa

Gambar 1. Kerangka Pikir


3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil
3.1.1 Kondisi Wilayah

Kecamatan Selogiri merupakan salah satu kecamatan di


Kabupaten Wonogiri yang memiliki luas wilayah 50,18 km2 dengan
jumlah penduduk 60.222 jiwa (BPS Kabupaten Wonogiri, 2020).
Memiliki 11 desa, yaitu Desa Kepatihan, Desa Keloran, Desa Pare,
Desa Singodutan, Desa Kaliancar, Desa Jendi, Desa Pule, Desa Jaten,
Desa Gemantar, Desa Nambangan dan Desa Sendangijo, dengan
dominasi wilayah berupa wilayah pertanian dan permukiman di
wilayah yang dekat dengan Kecamatan Wonogiri. Wilayah terluas
berada di Desa Pare dengan 7.56 km 2 dan wilayah terkecil berada di
Desa Singodutan dengan luas wilayah 2.32 km2. Kondisi penduduk di
Kecamatan Selogiri dominan usia mengah – tua, dimana usia – usia
produktif banyak yang merantau keluar kota untuk bekerja. Desa Jendi
memiliki penduduk paling banyak diantara desa – desa lain yaitu
sebesar 7.448 jiwa dan penduduk terendah berada di Desa Gemantar
dengan jumlah 3.620 jiwa.

3.1.2 Analisis Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


Walaupun setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk
memilih, namun Undang-Undang Pemilu mengadakan pembatasan
umur untuk dapat ikut serta di dalam pemilihan umum. Batas waktu
untuk menetapkan batas umum ialah waktu pendaftaran pemilih untuk
pemilihan umum, yaitu: sudah genap berumur 17 tahun dan atau sudah
kawin. Adapun ketetapan batas umur 17 tahun yaitu berdasarkan
perkembangan kehidupan politik di Indonesia, bahwa warga negara
Republik Indonesia yang telah mencapai umur 17 tahun, ternyata sudah
mempunyai pertanggung jawaban politik terhadap negara dan
masyarakat, sehingga seajarnya diberikan hak untuk memilih wakil-
wakilnya dalam pemilihan anggota badan-badan perwakilan rakyat.
Struktur penduduk menurut umur,variabel ini mempengaruhi
pertumbuhan penduduk Wonogiri di masa mendatang. Struktur
penduduk menurut umur adalah yang paling penting. Struktur
kependudukan menurut umur ini akan menjadi faktor penentu dalam
pengambilan keputusan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam hal
kebijakan kependudukan di tahun-tahun mendatang. Penduduk suatu
wilayah diklasifikasikan menurut umur .Struktur penduduk menurut
umur ,usia penduduk dibagi menjadi tiga kategori berikut :

 Umur 0 – 16 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.


 Umur 17 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia
produktif.
 Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia
jompo.

Tabel 2. Kelompok Umur berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki - Perempua
laki n
0 - 16 4.715 4.402 9.117
17 - 64 16.050 16.032 32.082
64 2.463 2.812 5.275
  23.228 23.246 46.474
Sumber ; BPS Kecamatan Selogiri 2020

Pada umumnya struktur umur tersebut dipaparkan melalui


piramida penduduk interval satu atau lima tahunan. Adanya
perbedaan struktur umur dapat menimbulkan perbedaan social-
ekonomi misalnya seperti masalah Angkatan kerja,
pertumbuhanpenduduk, dan masalah Pendidikan Terlihat pada
tabel 3.1 jumlah total populasi penduduk di Kecamatan Selogiri
pada tahun 2022 menjadi 46.474 jiwa, jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 23.228 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 23.246 orang, jumlah penduduk berjenis laki-laki
cenderung lebih sedikit dari pada penduduk berjenis perempuan.
Pada tahun 2020 sebagian besar penduduk di Kecamatan Selogiri
adalah kelompok usia produktif (usia 15‐64 tahun), yang
mencapai 32.082 jiwa, kemudian kelompok usia non produktif
(jompo atau usia 65 tahun ke atas ) mencapai 5.275 jiwa, dan
usia non produktif 0-16 tahun 9.117 jiwa, sehingga dapat
diketahui rasio presentasi penduduk yang dapat mengikuti atau
melaksanakan pemilu 58%, artinya setiap 100% orang berusia
produktif dapat dipastikan berpartisipasi dalam pemilu.

3.1.3 Partisipasi Masyrakat Dalam Pemilu


Hingga saat ini, kegiatan pelibatan masyarakat masih
dipahami sebagai upaya untuk gerakan kolektif untuk
kepentingan pemerintah atau negara. Tapi sebaliknya Padahal,
idealnya masyarakat harus dilibatkan dalam menentukan
kebijakan pemerintah yang merupakan bagian dari kontrol
masyarakat atas politik pemerintah. Partisipasi politik ikut
bermain ketika proses politik lancar stabilitas. Seringkali ada
hambatan untuk partisipasi politik ketika politik tidak stabil dapat
dilakukan, karena penting untuk dilakukan oleh pemilik
kekuasaan untuk melakukan proses stabilitas politik. jika tidak
Proses selanjutnya adalah melakukan upaya pelembagaan politik
sebagai bentuk berusaha memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk update idealnya. Di sebagian besar negara
demokratis, pemilihan dilakukan secara berkala untuk jangka
waktu tertentu dianggap sebagai lamban, serta standar demokrasi.
Pemilihan dianggap merupakan indikator utama negara
demokrasi, karena dalam pemilu, rakyat menggunakan hak
pilihnya, menggunakan hak politiknya dan menentukan pilihan
langsung dan bebas.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pemilu pemilihan umum (pemilu), menunjukkan konsolidasi
tatanan demokrasi di negara. Dalam demokrasi, partisipasi rakyat
dalam semua dilaksanakan oleh negara merupakan suatu
keniscayaan. Rakyat menjadi faktor yang sangat penting dalam
tatanan demokrasi, karena Demokrasi didasarkan pada logika
kesetaraan dan pada gagasan bahwa pemerintah memerlukan
persetujuan administrator. Sebagai penutup, wawancara pemilu
sebagai sarana pelaksanaan demokrasi, tentu saja tidak
dikecualikan dari partisipasi masyarakat. Sesuatu yang Anda
tidak bisa menyerah ketika Anda bergabung adalah golput untuk
menunjuk pemilih yang tidak menggunakan haknya. Fenomena
golput ini ada di setiap pemilihan umum. Hampir semua pemilu
jumlah golput akan dianggap sehat jika jumlah golput sekitar
30%, kalaupun banyak pilkada yang melebihi jumlah golputnya.

4. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partisipasi politik merupakan
aspek pentindari tatanan negara demokratis dan ciri modernisasi politik.
Bagi demokrasi, partisipasi politik rakyat mempengaruhi fungsi
pemerintahan. Misalnya, dalam pemilu, partisipasi politik mempengaruhi
pengambilan keputusan masyarakat mengenai pasangan calon yang akan
dipilih. Setiap masyarakat memiliki pilihan dan kepentingannya sendiri
untuk menentukan pilihannya dalam pemilu. Partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pemilu sangatlah penting, karena masyarakat adalah
subyek pemilu. Upaya peningkatan partisipasi merupakan tanggung jawab
bersama antara penyelenggara, peserta organisasi pemerintah dan
masyarakat sipil. Negara demokrasi dicirikan oleh tingkat partisipasi
rakyatnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pemilihan umum. Karena
partisipasi politik rakyat atau yang disebut pemilih merupakan aspek
penting dalam suatu tatanan negara yang demokratis.
Partisipasi masyarakat dalam pemilihan Presiden tahun yang akan
mendatang , taun 2024. di Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri, jika
ditinjau dari kelompok usia produkti 16-17 yang dapat berpartisipasi dalam
pemilu sudah cukup tinggi dalam memberikan suara dalam pemilihan umum
dan mengadakan Faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat
adalah dorongan pejabat pemerintah Desa dan kesadaran politik.Ini dapat
menunjukkan bahwa kedua instrumen ini sangat berpengaruh terhadap
partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Presiden di tahun 2024 yang
akan datangKecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Anda mungkin juga menyukai