Anda di halaman 1dari 8

Nama : Agustini Dini Ratnasari

Nim : 044638301
Program Studi : 54/Manajemen
UPBJJ : Banjarmasin
MK : Pendidikan Kewarganegaraan

Tugas.1

Soal 1 (Skor 25)

Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim
(2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua
Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya
untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!

Jawab :

Faktor-faktor yang akan menentukan dan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan otonomi


daerah di Indonesia, antara lain yaitu (Kaho, 2002:60):

1. Faktor manusia sebagai subjek penggerak (faktor dinamis) dalam penyelenggaraan


otonomi daerah;

2. Faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi terselenggaranya aktivitas


pemerintahan daerah;

3. Faktor peralatan yang merupakan sarana pendukung bagi terselenggaranya aktivitas


pemerintahan daerah;
4. Faktor organisasi dan manajemen yang merupakan sarana untuk melakukan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara baik, efisien, dan efektif

Dari paparan di atas jelaslah bahwa faktor kemampuan untuk mengelola keuangan daerah
merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan pelaksanaan otonomi
daerah. Dengan kata lain, salah satu ciri dari daerah otonom terletak pada kemampuan
self supporting-nya dalam bidang keuangan, termasuk di dalamnya adalah kemampuan
daerah dalam menggali sumber-sumber keuangan dengan baik dan menggunakannya
secara tepat dan benar. Daerah harus mempunyai sumbersumber keuangan yang memadai
untuk membiayai penyelenggaran otonominya.

Referensi :

Kaho, Joseph Riwu. 2002. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia
(identifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi penyelenggaraannya). Jakarta:
Raja Grafindo.

Soal 2 (Skor 25)

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi
berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat
mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta
bisa berupa fisik dan non fisik.

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non
fisik!

Jawab :

- Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak terlepas dari ancaman, baik secara internal
maupun eksternal. Menteri Pertahanan Republik Indonesia (periode 2010-2014), Menurut
Saya definisi ancaman bagi sebuah negara adalah setiap kegiatan, baik yang berasal dari
dalam dan luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara (NKRI), dan keselamatan bangsa atau yang bersifat penghambat atau penghalang
kepentingan nasional. Ancaman merupakan faktor utama yang menjadi dasar dalam
penyusunan rancangan sistem penangkal, baik yang bersifat aktual (nyata) maupun potensial
(belum nyata. Karakteristik globalisasi berpengaruh terhadap pergeseran ancaman.
Diantaranya kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi, meningkatnya
proses demokreasi, HAM, dan lingkungan hidup, serta adanya perubahan dari segi
geopolitik dan geoekonomi. Ia pun menyebutkan karakteristik ancaman saat ini didominasi
oleh hal yang non militer, yang sifatnya sangat kompleks, multidimensional, dan
ketidakpastian yang tinggi. Walau pun ancaman militer tidak dominan, namun pembangunan
kekuatan militer perlu dilakukan pada tingkatan tertentu. Di era kini, peran mahasiswa
dalam menghadapi ancama-ancaman tersebut sangatlah penting. Menurutnya, ada beberapa
peran yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa dalam menghadapi hal tersebut. Diantaranya
mahasiswa berperan sebagai agen perubahan dengan cara mendorong motivasi berprestasi,
berpikir positif, kreatif serta inovatif. Tak hanya itu peranan mahasiswa dalam control sosial
(idealisme) pun tak kalah pentingnya. Karena kelak, merekalah yang akan memimpin
bangsa ini di masa depan. Untuk itu mereka harus oercaya diri dan mempersiapkan diri
sematang mungkin, guna menghadapi persaingan yang sehat dan globalisasi yang semakin
pesat.

- Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Wawasan Nusantara pada hakikatnya merupakan refleksi dari ideologi
Pancasila yang diterapkan dalam kondisi nyata bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasional Wawasan Nusantara dari paham geopolitik Indonesia, serta wawasan
kebangsaan yang memuat rasa, paham dan semangat kebangsaan secara utuh, yang
memberikan arah dan landasan pem ikiran bagi segenap warga Negara Indonesia agar
senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam menjamin kepentingan nasional.
Wawasan Nusantara memberi motivasi bagi terjam innya kepentingan nasional dalam
menciptakan iklim yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional, terutama
dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas, sejahtera dan bermartabat. Dalam hal ini
adalah masyarakat yang cerdas memanfaatkan informasi untuk kesejahteraan dan
membentuk jati diri bangsa Indonesia sehingga memperkuat Ketahanan Nasional terhadap,
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) baik dari dalam maupun dari luar,
baik yang nyata maupun di dunia maya.

Referensi :

Srijanti, 2011, Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi,

Soal 3 (Skor 25)

Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada di
dalam BMP MKDU4111)

Jawab :

Ketahanan nasional (Tannas) adalah isu strategis dalam kajian keamanan Indonesia. Hal ini
dikarenakan fungsinya sebagai sarana bagi Bangsa Indonesia dalam mempersiapkan diri
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG), baik
yang datang dari dalam maupun luar negeri. Dengan adanya Tannas yang kuat diharapkan dapat
menangkal beragam masalah yang ada sekaligus meneguhkan identitas dan kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.

Memasuki era globalisasi, ATHG yang ada justru menjadi lebih kompleks. Negara sulit untuk
mengatasi ATHG tersebut secara mandiri dan membutuhkan kehadiran aktor lain untuk saling
bekerja sama. Aktor-aktor tersebut dapat berasal dari lingkungan strategis Indonesia yang paling
dekat, yakni kawasan Asia Tenggara. Salah satu aktor tersebut adalah Association of Southeast

Asian Nations (ASEAN) yang merupakan institusi regional dimana Indonesia berada. Bagi
Indonesia ASEAN merupakan elemen vital bagi kepentingan nasional. Tidak mengherankan jika
Indonesia menjadikan ASEAN sebagai soko guru kebijakan luar negeri. Selain itu, bergulirnya
ASEAN Community (Komunitas ASEAN) di akhir tahun 2015 dapat menjadi sarana bagi
Indonesia untuk meningkatkan kerjasama, baik dengan sesama negara ASEAN maupun pihak
ketiga di luar institusi tersebut. Kehadiran Komunitas ASEAN mengarahkan negara anggota
untuk

mewujudkan integrasi yang lebih mendalam. Hal ini akan mengakibatkan ketergantungan antar
negara anggota akan semakin meningkat. Jika ketergatungan ini bisa senantiasa diarahkan pada
hal-hal positif, seperti intensitas kerjasama, tentu akan membawa dampak yang baik bagi negara
anggota. Akan tetapi, jika ketergantungan ini justru mengikat negara anggota pada hal-hal
negatif, tentu dapat berbalik menjadi ancaman. Guna menghadapi ancaman tersebut negara-
negara anggota ASEAN harus mampu mendorong ketahanan nasional menjadi ketahanan
regional. Perwujudan ketahanan regional adalah suatu hal yang harus diprioritaskan. Hal ini
mengingat kemunculan ancaman-ancaman baru, baik karena faktor alamiah maupun manusiawi,
yang mengancam eksistensi dari negara dan manusia itu sendiri. Dengan adanya ketahanan
regional diharapkan mampu mewujudkan stabilitas kawasan, baik keamanan maupun ekonomi,
yang lebih terukur. Nantinya, adanya ketahanan regional yang kuat secara langsung akan
menguatkan ketahanan nasional setiap negara anggota.

Kekuatan yang dimaksud dapat ditinjau dari delapan aspek kehidupan yang dikenal dengan
istilah Astagatra. Kedelapan aspek tersebut dibagi ke dalam dua bagian:

a. unsur alamiah (statis) yang terdiri dari tiga aspek (trigatra), yaitu: letak geografis, sumber
daya alam dan demografis (penduduk).

b. unsur sosial (dinamis) yang terdiri dari lima aspek, yaitu: ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan Hankam (pertahanan dan keamanan).

Dengan demikian untuk mengatasi beragam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
(ATHG), negara harus mampu memaksimalkan segenap potensi yang dimiliki untuk mencapai
kekuatan nasional. Kekuatan nasional yang dimiliki diharapkan akan mampu mewujudkan
Tannas yang, secara umum, meliputi keamanan nasional dan kesejahteraan nasional. Dua hal ini
yang menjadi syarat keberlangsungan suatu negara. Tanpa adanya keamanan, niscaya
kesejahteraan akan sulit untuk diwujudkan. Begitupula sebaliknya, tanpa adanya kesejahteraan,
maka dapat menghadirkan ancaman yang mengganggu stabilitas keamanan.

Referensi :

Rizky Hikmawan, Mei-Oktober 2020, Redefinisi Ketahanan Nasional Guna Mewujudkan


Ketahanan Regional Di Asia Tenggara , Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk
hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan,
hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila
seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara
Indoneisa menjadi kokoh.

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang ketahanan nasional yang ada di
dalam modul MKDU4111)

Jawab :

Permasalahan ketahanan ideologi Pancasila saat ini sedang membelenggu bangsa Indonesia. Hal
tersebut terlihat dari munculnya berbagai isu gerakan pembentukan negara berbasis agama
sampai dengan praktik-praktik liberalisasi di berbagai aspek kehidupan. Permasalahan ideologi
memiliki dampak yang luar biasa besar. Ketika ideologi bermasalah maka seluruh aspek
kehidupan suatu bangsa akan bermasalah. Karena pada dasarnya ideolgi Pancasila adalah
penentu arah perjalanan suatu bangsa. Berkaca pada hal tersebut maka berbagai upaya untuk
menyelesaikan permasalahan ideologi mendesak untuk dilakukan. Pada tahap awal, upaya
penyelesaian masalah tersebut adalah dengan melakukan diagnosa terhadap kondisi ketahanan
ideologi Pancasila di Indonesia.

Diagnosa terhadap ketahanan ideologi Pancasila dapat dilakukan dengan memanfaatkan


instrumen Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila (IKIP). Instrumen ini secara khusus didesain
untuk mengukur tingkat ketahanan ideologi Pancasila di Indonesia. Selain itu IKIP juga bisa
digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin berbagai potensi pelemahan ideologi Pancasila di
suatu daerah.

Ketika potensi melemah dan pelemahan ideologi Pancasila terdeteksi secara dini maka berbagai
hal yang mengarah pada kehancuran bangsa dan negara Indonesia bisa segera tertangani dengan
baik. Instrumen semacam ini sangat dibutuhkan Indonesia di tengah-tengah berkecamuknya
proxy war di dunia. Pada level berikutnya pemangku kepentingan bisa menggunakan hasil
pengukuran IKIP untuk menyusun program - kebijakan penguatan kapasitas SDM dan
kelembagaan.

Hubungan antara ketahanan nasional dengan ideologi Pancasila merupakan sesuatu yang tidak
bisa dipisahkan. Ideologi Pancasila merupakan alat pemersatu dan penguat ketahanan nasional.
Pada awal pembentukan negara Indonesia. Ideologi Pancasila disepakati secara politik yang
mendasari dibentuknya negara Indonesia. Ideologi ini akan digunakan sebagai arah dan cita-cita
membangun bangsa dan negara. Ideologi Pancasila dibangun sebagai gagasan atas keberagaman
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Kesadaran bela negara terbangun melalui cara pandang yang berhubungan dengan sejarah
kebudayaan bangsa Indonesia,serta falsafah/ideologi Pancasila akan terbentuk wawasan nasional
atau wawasan nusantara. Dengan telah terpolakan melalui cara pandang, sejarah dan kebudayaan
bangsa, falsafah Pancasila akan terwujud pertahanan keamanan negara Indonesia oleh kesadaran
bela negara setiap warga negara atau seluruh komponen bangsa. Bangsa dan Negara Indonesia
hingga saat telah mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam, sumber
daya manusia sehingga produksi dalam negeri meningkat bahkan telah mampu mengeksport
keluar negeri. Pertahanan dan keamanan (HANKAM), dalam perwujudan kecintaan kepada
tanah air yang dapat dilakukan oleh generasi muda kekinian melalui berkarya bermanfaat bagi
bangsa dan negara Indonesia, berkarya meningkatkan diri menjadi orang profesional sesuai
dengan bidang tugasnya, meningkat diri untuk mengangkat derajat harkat dan martabat bangsa
Indonesia di dunia internasional.

Referensi :

Septiana Dwiputri Maharani, dkk. 2019, Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila, volume 25, hal
277-294

Anda mungkin juga menyukai