Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kita
nikmat kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Kritik dan saran yang dapat
membangun dalam pembuatan makalah di lain waktu.
Semoga makalah yang berjudul “Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif”ini bermanfaat bagi
kita semua.

Bogor, 12 September 2017

KELOMPOK

1
DAFTAR ISI

Halaman judul.........................................................................1
Kata pengantar........................................................................2
Daftar Isi..................................................................................3
BAB 1 ......................................................................................4
Latar belakang.........................................................................4
Rumusan masalah....................................................................4
Tujuan......................................................................................4
BAB 2.......................................................................................5
Sikap dan Perilaku kerja prestatif........................................5-6
Tujuan,Sikap,dan Perilaku Kerja Prestatif.............................7
Penerapan Sikap dan Perilaku Prestatif............................8-10
Jenis-Jenis Perilaku Kerja Prestatif......................................11
Prinsip Cara Kerja Prestatif.............................................12-14
Kemampuan dan Komitmen Kerja Prestatif ....................14-15
Merumuskan Solusi Masalah............................................15-16
BAB 3...................................................................................17
Kesimpulan..........................................................................17
Daftar pustaka.....................................................................17

2
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ciri khusus perilaku orang dengan kerja yang prestatif ialah selalu ingin maju disegala
bidang.Dengan demikian orang tersebut akan memancarkan sifat yang terpuji.Dan orang yang
selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat dalam
usahanya.Sebagai contoh adalah karakter orang-orang Jepang terhadap pekerjaan yaitu senang
bekerja dan sangat loyal pada pekerjaannya.Orang yang senang bekerja tak akan membuang-
buang waktu.Orang yang tidak membuang-buang waktu pasti akan lebih sukses,dalam setiap
usahanya.Dan pastinya orang yang sukses dalam bekerja selali ingin maju dan berprestasi.

Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sikap dan Perilaku kerja prestatif ?
2.      Bagaimana Tujuan,Sikap,dan Perilaku Kerja Prestatif ?
3.      Bagaimana Penerapan Sikap dan Perilaku Prestatif ?
4.      Bagaimana Jenis-Jenis Perilaku Kerja Prestatif ?
5.      Bagaimana Prinsip Cara Kerja Prestatif ?
6.      Bagaimana Kemampuan dan Komitmen Kerja Prestatif ?
7.      Bagaimana Merumuskan Solusi Masalah ?

Tujuan
Siswa mampu memahami semua yang dibahas dalam makalah ini dan menjadikan
referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif


Pengertian dari prestatif adalah seorang wirausaha dalam bekerja harus selalu berambisi
ingin maju di segala bidang.Berambisi selalu ingin maju,harus melihat beberapa hal yaitu
persaingan bebas,perubahan yang semakin cepat dan selarasnya arus informasi yang makin
mengglobal tanpa mengenal batas negara.Hakikatnya persaingan bebas adalah persaingan
disegala bidang yang memungkinkan terjadinya 3 hal yaitu ; Menang,Bertahan,dan
Tergilas.Perubahan yang semakin cepat di segala bidang terutama dalam perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.Dan semakin derasnya arus informasi menuntut sikap dan perilaku
kerja prestatif.
Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian sikap dan perilaku kerja prestatif,yaitu :
1.    Zimmerer
Zimmerer merumuskan karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif
adalah sebagai berkut :
a.    Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya.Boleh jadi setiap saat pikirannya
tidak pernah lepas dari perusahaannya.
b.   Minat kewirausahaan dalam dirinya (mempertahankan locus of control).
c.    Peluang untuk mencapai posisi toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan
ketidakpastian.
d.   Motivasi untuk lebih unggul.Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja lebih tinggi
dan lebih unggul dari apa yang sudah dikerjakan.
e.    Mau belajar dari kegagalan.Seorang wirausaha tidak takut gagal,dia memusatkan perhatiannya
pada kesuksesannya di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai guru yang berharga.
f.    Berorientasi ke masa depan.

2.      Murpy dan Peck


Murpy dan Peck mengutarakan jalan menuju wirausaha yang berhasil untuk maju yang
berkaitan dengan kerja prestatif wirausahawan,yaitu :
a.    Kemampuan bekerja keras.

4
b.   Bekerja sama dengan pihak lain.
c.    Penampilan yang baik.
d.   Keyakinan diri.
e.    Pandai membuat keputusan.
f.    Mau menambah Ilmu Pengetahuan.
g.   Ambisi untuk maju.
h.   Pandai berkomunikasi.

3.      Stephen Covey


Stephen Covey mengutarakan dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi potensial
yang dimiliki manusia untuk maju adalah sebagai berikut :
a.       Self awareness,yaitu sikap mawas diri dan memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya.
b.      Conscience,yaitu mempertajam suara hati,supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya
memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
c.       Independent will,yaitu pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk
mengambil manfaat dari hasil yang diperoleh.
d.      Creatif imagination,yaitu berpikir dan mengarahkan ke depan untuk memecahkan masalah
dengan imajinasi,khayalan,serta memiliki kreatifitas yang baik.
Oleh karena itu,calon wirausaha harus selalu berupaya untuk :

a.    Membentuk sikap yang bersifat teknis.


b.    Membentuk sikap yang mempunyai kompetensi keahlian atau kejuruan sesuai bidang
harapannya atau spesialisasinya.
c.    Membentuk sikap yang prestatif dan selalu ingin maju.

5
Ciri-ciri dan sifat kerja prestatif
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri-ciri karakteristik prestatif
sebagai berikut :

No Ciri-ciri Prestatif Sifat-sifat profil Wirausahawan


1. Percaya diri -Keyakinan.
-Ketidaktergantungan.
-individualisme.
-optimisme.
2. Berorentasi pada tugas dan hasil -Kebutuhan akan prestasi/berorentasi pada laba.
-Ketekunan dan ketabahan.
-Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat.
3. Pengambilan resiko -Energik dan inisiatif.
-Kemampuan mengambil resiko suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan -Bertingkah laku sebagai pemimpin.
-Dapat bergaul dengan orang lain.
-Menanggapi saran dan kritik.
5. Keorisinilan -Inovatif.
-Punya banyak sumber.
-Mengetahui banyak hal.
6. Berorientasi ke masa depan -Pandangan kemasa depan dan perspektif.

Jika karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan di dalam bisnis,maka :


a.       Ia memiliki tekad kuat berusaha,tetapi bukan karena terpaksa.
b.      Ia mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju,setelah menerima umpan balik.
c.       Ia berpikir ada kemungkinan gagal,tetapi ia tak gentar.
d.      Ia ingin maju atau mandiri,walaupun berisiko tinggi.
e.       Ia berpikir positif karena ingin berkreasi.

6
B.    Tujuan,Sikap,dan Perilaku Kerja Prestatif
Tujuan perilaku kerja prestatif adalah agar wirausahawan memiliki integritas tinggi
dalam berprofesi,memiliki rasa percaya diri,berorientasi pada tugas dan hasil,pengambil
resiko,kepemimpinan,keorisinilan,dan berorientasi ke masa depan.Salah satu di antara indikator
perilaku kerja prestatif adalah kemampuan bekerja secara efektif dan efisien.Dengan cara kerja
cerdas seperti itu,bisa dipastikan bahwa tujuan yang direncanakan bisa tercapai sempurna.
Efektif adalah pekerjaan yang diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang
ditetapkan.Adapun efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau
segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat,cepat,hemat,berhasil guna dan selamat.
a.       Tepat,artinya bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan atau semua yang dicita-
citakan tercapai.
b.      Cepat,artinya mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu.Jika pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat atau tepat pada waktu yang ditetapkan.
c.       Hemat,artinya dengan biaya tertentu tanpa pemborosan dalam bidang pekerjaan apapun yang
menghasilkan pada tingkat tertentu pula.
d.      Berhasil guna dan selamat,artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud
tanpa mengalami hambatan-hambatan sehingga meraih prestasi tertentu.
Adapun perencanaan perilaku bekerja prestatif adalah sebagai berikut :

a.       Masa inkubasi


Kapanpun mengembangkan diri harus disesuaikan dengan bisnis yang cocok.Ide-ide dapat
dikembangkan dan direncanakan dengan baik,sehingga perencanaan dapat dikembangkan
dengan baik pula.
b.      Analisis sumber perencanaan
Bekerja dilakukan secara baik jika menganalisis kekuatan,kelemahan,peluang,dan
ancaman.Artinya,bekerja telah mengandung bahan-bahan yang sangat penting untuk
perencanaan bekerja secara prestatif.
c.       Sasaran jelas,realistis,dan menggairahkan bekerja agar sesuai sasaran perlu
direnungkan,dibayangkan,dan diidamkan semenarik mungkin.Dengan begitu dapat
menggairahkan semangat bekerja dan dapat dilakukan sesuai dengan harapa.
d.      Hasil yang terukur

7
Bekerja dengan hasil yang terukur mendorong niat pelaku untuk bekerja secara efisien.

C.  Penerapan Sikap dan Perilaku Prestatif


Sikap dan perilaku kerja prestatif akan sangat membantu dalam perkembangan
usaha.Oleh karena itu,sikap dan perilaku kerja prestatif harus dibina dan dikembangkan.
Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah sebagai berikut :
1.      Menghargai cita-cita dan masa depan.
2.      Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif.
3.      Mengurangi pengawasan dalam bekerja.
4.      Terus-menerus menambah ilmu pengetahuan.
5.      Mengembangkan rasa kesetiakawanan.
6.      Mengembangkan sikap yang positif.
7.      Mengembangkan kemampuan berprakarsa.
8.      Mengembangkan daya kreativitas.
9.      Efektif dan efisien dalam bekerja.
Latihan bekerja prestatif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.      Apprentice training
Apprentice training adalah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
2.      In the job training
In the job training adalah menetapkan pegawai baru untuk memangku jabatan.
Adapun metode latihan yang dijalankan wirausaha adalah sebagai berikut :
1.      Untuk latihan induksi :
a.       Kuliah.
b.      Magang.
c.       Perjalanan dinas.
d.      Menghadirkan dosen tamu (ahli).
2.      Untuk latihan tugas :
a.       Belajar sambil bekerja.
b.      Sistem magang.
c.       Mengikuti pelajaran di luar perusahaan.
Penerapan sikap dan perilaku kerja prestatif adalah sebagai berikut :

8
1.      Penerapan Kesempatan Bekerja
Penerapan kesempatan bekerja merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.Oleh karena
itu,diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh,seperti pendidikan
keterampilan,pendidikan kegiatan kerja,pembangunan industri,pembngunan prasarana,pemilihan
teknologi,dan lain sebagainya.
Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja prestatif para wirausaha diharapkan:
a.     Aktif dan kreatif serta berpikir kritis,di sini harus menciptakan sikap bekerja yang
prestatif,sehingga bisa mengembanggakan dan memiliki daya cipta yang positif.
b.     Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan,yaitu selalu sibuk dan
menerapkan perilaku bekerja prestatif dalam setiap kesempatan yang ada.
c.     Kebiasaan menunggu harus diubah dengan memberikan pelayanan prima agar prestasi
kerja secara terus-menerus dicapai.
2.      Penerapan Pengembangan Bekerja
Menerapkan perilaku bekerja prestatif perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau
bidang tertentu,yang menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis.menanamkan perilaku bekerja
prestatif perlu diterapkan dan ditingkatkan,yaitu melalui :
a.       Pengembangan diri dalam komitmen.
b.      Pembinaan dan pengembangan kerja.
c.       Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja.
d.      Memotivasi pekerja mau bekerja aktif,kreatif,dan inovatif.
Untuk menerapkan pekerjaan tersebut,para wirausaha harus memiliki
keberanian,kepercayaan,kesempatan,dan keyakinan terhadap diri sendiri.Modal tersebut harus
pula disertai keyakinan,kemauan,dan keberanian yang sekaligus merupakan kepribadian yang
harus dimiliki untuk menjalankan sikap bekerja yang produktif,yaitu :
a.     Mau bekerja keras.
b.     Hilangkan kebodohan.
c.     Hilangkan kemiskinan.
d.    Hilangkan kemalasan.
e.     Inginkan kesejahteraan yang baik.

9
3.      Penerapan kompetensi dalam bekerja
Keinginan maju dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek kompetensi
wirausaha itu sendiri.Kompetensi wirausaha tergantung dalam kategori berikut ini :
a.     Diligence (kerajinan dan kerja keras).
b.     Dedication (pengabdian).
c.     Integrity (keutuhan,watak).
d.    Responsibleness (rasa tanggung jawab).
e.     Carefullness (kehati-hatian).
f.      Versatility (keserbabisaan).
g.     Innovativeness (daya pembaruan).
h.     Cooperativeness (semangat kerja sama).
i. Eageerness to learn besides skill fullness (hasrat besar untuk belajar dan kemahiran).
Menerapkan bekerja prestatif pada jenis pekerjaan apapun,harus mampu bekerja
keras,memiliki keberanian dan komitmen tinggi.Oleh karena itu,wirausaha yang berpikiran ingin
maju selalu memegang komitmen.Hal ini karena bagaimana mungkin wirausaha bekerja tanpa
memiliki komitmen.apabila kondisi tersebut dapat dicapai maka pekerjaan kita akan efektif dan
efisien,sehingga pikiran-pikiran ingin maju dalam mengembangkan bisnis dapat berjalan dengan
baik.

4.      Penerapan Motivasi dalam Bekerja


Kebutuhan-kebutuhan para pekerja yang berhubungan dengan masalah motivasi,antara lain :
a.    Kebutuhan fisiologis,misalnya makan,minum,istirahat,tidur,dan lain sebagainya.
b.    Kebutuhan akan rasa aman,bebas dari ancaman fisik dan psikis.
c.    Kebutuhan akan penghargaan.
d.   Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Teori kebutuhan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Abraham H. Maslow (1954),dan
biasanya dikenal dengan nama teori hierarki kebutuhan A.H,Maslow :

a.    Bekerja yang dilakukan secara efektif dan efisien akan dirasakan lebih nikmat dan lebih
menyenangkan,daripada yang memandang bekerja itu sebagai beban.

10
b.    Semangat bekerja adalah salah satu sifat kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan faktor
kepuasan kerja,kegairahan kerja,dan keinginan mempertinggi hasil kerja.
c.    Pada dasarnya kepuasan kerja itu menumbuhkan semangat kerja baru sehingga,dapat
meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

Manfaat wirausahawan yang berperilaku prestatif dari kaitan dengan ciri dan watak
wirausahawan,yakni meningkatkan etos kerja,di antaranya :
a.     Memberi keyakinan yang kuat dalam berusaha.
b.     Tidak menggantungkan usahanya kepada pihak atau orang lain.
c.     Optimis bahwa yang akan diusahakan berhasil.
d.    Menyadari arti pentingnya prestasi dan berusaha meningkatkan.
e.     Tekun dan tabah dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
f.      Tekad kerja menjadi lebih kuat.
g.     Mempunyai dorongan yang kuat dalam berusaha dan meraih keberhasilan.
h.     Menjadi lebih energik dalam berusaha.
i.       Inisiatif meningkat.
j.       Mau dan mampu mengambil resiko.
k.     Menyukai tantangan.

Jika wirausaha tidak memiliki sikap dan kerja prestatif,bisa dipastikan ia tidak akan siap
menghadapi arus globalisasi.

D.  Jenis-Jenis Perilaku Kerja Prestatif


Jenis-jenis perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam sikap berikut :
1.      Kerja ikhlas,yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh,menghasilkan sesuatu yang baik,dan
dilandasi dengan hati yang tulus.Yang mendorong seseorang untuk bekerja ikhlas adalah sebagai
berikut :
a.       Cara berpikir wirausahawan yang positif.
b.      Kebutuhan untuk berprestasi.
c.       Pemilihan bidang usaha yang cocok dengan hobi atau kesenangan wirausahawan.

11
d.      Memberikan pelayanan yang terbaik pada para konsumen.
2.      Kerja mawas diri,yaitu bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan(emosional).Seseorang
pemimpin harus memiliki sikap sebagai berikut :
a.       Bertingkah laku sebagai pemimpin.
b.      Suka bergaul dengan orang lain.
c.       Siap menerima saran-saran dan kritik.
3.      Kerja cerdas,yaitu cerdas memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang,dan bisa mencari
solusi yang terbaik sehingga mencapai keberhasilan.Faktor-faktor untuk melakukankerja
cerdas,antara lain :
a.       Pikiran.
b.      Pendidikan dan pengalaman.
c.       Waktu.
d.      Perbuatan baik.
4.      Kerja keras,yaitu sifat mampu kerja atau semangat kerja bagaikan waktu untuk mencapai
sasaran yang ingin dicapai.Untuk bekerja keras kita harus menghidari cara-cara pemborosan
waktu,seperti:
a.       Mengobrol yang tidak ada hubungannya dengan kemajuan usaha atau studi kita.
b.      Bertemu dengan kelompok yang tidak perlu.
c.       Menonton acara televisi terlalu lama dan tidak ada manfaatnya.
d.      Tidak membuat perencanaan kegiatan jangka pendek dan jangka panjang.
e.       Tidak pernah membuat prioritas kegiatan yang paling penting.
f.       Membuang waktu untuk bermalas-malasan.
5.      Kerja tuntas,yaitu mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai
akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.

E.   Prinsip Cara Kerja Prestatif


Prinsip kerja prestatif adalah efektivitas dan efesiensi bekerja.Prinsip kerja prestatif
efektivitas bekerja adalah dengan pekerjaan yang dilakukan wirausahawan,tujuan dapat tercapai
dalam arti kualitas dan kuantitas.

12
Prinsip kerja prestatif efesiensi bekerja adalah perbandingan yang baik antara output
dengan input,antara pengorbanan dengan hasil atau pekerjaan dapat diselesaikan secara
tepat,cepat,hemat,dan berhasil guna.
Akan tetapi,tolak ukur keberhasilan suatu usaha adalah melaksanakan prinsip-prinsip cara
kerja prestatif yang diselaraskan dengan perubahan,yaitu :
1.      Quality improvements (peningkatan kualitas produk secara terus-menerus).
2.      Business proscess improvements (pengembangan proses bisnis dengan pengetahuan dan
teknologi yang semakin maju).
3.      Speed (kecepatan berubah dan menyesuaikan dengan perubahan).
Menurut Norman M.Scarborough,kompetensi yang diperlukan untuk mendukung sikap
dan perilaku kerja prestatif,yaitu :

1.      Proaktif,selalu ada inisiatif,dan tegas dalam melaksanakan tugas.


2.      Berorientasi pada prestasi/selalu ingin maju,cirinya selalu mencari peluang,berorientasi pada
efisiensi,fokus untuk kerja keras,perencanaan yang sistematis,dan selalu memonitor.
Pada umumnya,terdapat tiga macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja
prestatif,yakni:

1.      Pemanfaatan kegiatan-kegiatan wirausaha,seperti menggunakan waktu,seleksi penerimaan


tenaga kerja,dan peralatan kerja.
2.      Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha,seperti menyiapkan laporan keuangan
bulanan,monitor,merevisi anggaran,mengelolah arus produksi,serta memasarkan produk dan
jasa.
3.      Pengendalian faktor-faktor eksternal wirausaha,seperti kebijakan pemerintah,kondisi
ekonomi,dan iklim usaha.
Prinsip cara bekerja prestatif yan harus dilakukan,di antaranya :

1.      Memiliki respons yang cepat terhadap perubahan (responsive).


2.      Melaksanakan proses belajar dengan sungguh-sungguh.
3.      Mengetahui kemampuan diri kita sendiri sampai mana.
4.      Memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai kemajuan.
5.      Mendorong kemampuan praktek dan keterampilan dalam proses belajar yang efektif dan
efesien.

13
Selain hal tersebut,ada juga prinsip dalam bekerja secara prestatif dengan menggunakan
3H,yaitu :

1.      Heart (bekerja dengan hati tulus).Sesulit apapun pekerjaan,jika dikerjakan dengan
tulus,ikhlas,dan sepenuh hati,pasti akan berhasil dengan baik.
2.      Hard (bekerja keras untuk meraih apa yang akan kita inginkan).
3.      Head (bekerja dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan
yang dilakukan secara cerdas.
Adapun proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang tertentu,yaitu sebagai
berikut :

1.      Keahlian dan Keterampilan


a.       Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausaha
1.      Keahlian dalam bidang teknologi
Keahlian wirausaha dalam bidang teknologi dapat menimbulkan hal sebagai berikut.
a.       Meningkatkan kesejahteraan.
b.      Menimbulkan masalah-masalah baru,antara lain :
1)      Masalah sosial,seperti kemiskinan,kejahatan,ketertinggalan daerah tertentu.
2)      Masalah konsumen baru.
3)      Persaingan penguasaan teknologi.
2.      Perkembangan perekonomian
Keahlian wirausaha dalam perkembangan perekonomian dapat menimbulkan hal-hal berikut.
a.       Persaingan bisnis.
b.      Timbul bisnis baru.
c.       Kebangkrutan.
d.      Mencari pasar baru.
e.       Produksi yang terus meningkat.
3.      Keahlian pokok

14
Keahlian pokok yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha atau siapa saja adalah sebagai
berikut.
a.       Keahlian pengendalian keuangan.
b.      Keahlian mengenai resiko persaingan.
c.       Keahlian mengurus usaha atau manajemen usaha.
d.      Keahlian menawarkan produk (salesmanship).
e.       Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan.

b.      Jenis-jenis keterampilan yang perlu dimiliki oleh para wirausaha


Keterampilan yang perlu dimiliki para wirausaha,di antaranya :
1.      Akuntansi dan perpajakan.
2.      Bahasa lokal dan asing.
3.      Pengetahuan asuransi.
4.      Pengetahuan perpajakan dan hukum.
5.      Pengetahuan perbankan.
6.      Teknik dan organisasi bisnis.
7.      Impor dan ekspor dalam bisnis.

2.      Menggunakan Waktu


Waktu yang kita terima bukanlah untuk dihabiskan begitu saja atau bukan untuk
dihambur-hamburkan,tetapi untuk dimanfaatkan.Landasan pokok konsepsi atau gagasan bekerja
secara prestatif,efektif,dan efisien,yaitu :
a.       Kesadaran memanfaatkan waktu yang benar jangan ditunggu sampai hari esok.
b.      Kemampuan menabung waktu untuk masa depan adalah menggunakan waktu yang ada
sekarang secara efektif dan efisien.
c.       Menguasai dan mengatur waktu yang ada secara efektif dan efisien.

F.   Kemampuan dan Komitmen Kerja Prestatif


Menurut Casson,yang dikutip oleh Yuyun wirasasmita (1993:3),dalam melakukan kerja
prestatif,ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha,yaitu :
1.      Self knowledge (pengetahuan tentang usaha).

15
2.      Imagination (imajinasi).
3.      Practical knowledge (pengetahuan praktis tentang teknis,desain,proses
pembukuan,administrasi,dan pemasaran).
4.      Search skill (kemampuan untuk berkreasi).
5.      Foreight (berpandangan jauh ke depan).
6.      Computational skill (kemampuan untuk berhitung dan memprediksi keadaan di masa yang
akan datang).
7.      Communication skill (kemampuan untuk berkomunikasi,bergaul dengan orang lain).
Seorang wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi di dalam usahanya,harus
memiliki sikap sebagai berikut.

1.      Pantang menyerah terhadap keadaan atau situasi apapun.


2.      Memiliki semangat dan tahan uji dari setiap tantangan penderitaan lahir maupun batin.
3.      Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berusaha.
4.      Selalu bekerja,berjuang,dan berkorban.
Dari penjelasan uraian materi di atas,dapat diambil kesimpulan pentingnya tentang
komitmen tinggi bagi seorang wirausahawan,yaitu :

1.      Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya yang minimal.
2.      Dapat menggunakan sumber daya secara efisien.
3.      Menerapkan dan meningkatkan,serta memajukan perusahaannya.
4.      Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.
5.      Meningkatkan kepercayaan dalam berwirausahawan.
6.      Meningkatkan etos semangat kerja bagi pribadinya dan karyawannya.

G.  Merumuskan Solusi Masalah


1.    Pengertian Masalah
Masalah adalah kekeliruan,gangguan atau kesalahan dan halangan sehingga pekerjaan tidak
dapat diselesaikan sesuai yang kita harapkan.
Adapun beberapa pengertian masalah yaitu :
a.       Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan,rencana dengan pelaksanaan.

16
b.      Masalah adalah sesuatu jadi masalah karena dipermasalahkan.
Ada empat faktor penting yang intensitas pengaruhnya sangat besar kepada seorang
wirausahawan dalam memecahkan masalah,antara lain :

a.       Faktor psikologis


b.      Faktor lingkungan
c.       Faktor pendidikan dan intelegensi
d.      Faktor sumber daya
2.    Jenis-Jenis Masalah
Jenis-jenis masalah dapat dibedakan menjadi empat hal,yaitu :
a.       Masalah pribadi,yaitu masalah yang terjadi dan dialami oleh individu yang bersangkutan.
b.      Masalah keluarga,yaitu masalah yang terjadi dalam keluarga atau lingkungan di rumah.
c.       Masalah masyarakat,yaitu masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat itu sendiri.
d.      Masalah organisasi,yaitu masalah yang terjadi dalam organisasi tertentu baik yang bergerak
untuk mencapai keuntungan maupun yang tidak mencari keuntungan.
3.    Teknik Pemecahan Masalah
Teknik-teknik dalam pemecahan masalah yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan
masalah yang dihadapi,yaitu dengan perincian sebagai berikut :
a.       Masalah Individu
Pemecahan masalah individu ini sangat tergantung pada karakteristik masalah individu
yang bersangkutan.Langkah-langkah pemecahan masalahnya sebagai berikut :

1)      Berusaha memahami masalah dengan seksama.


2)      Menganalisis masalah dengan cermat.
3)      Mengukur kemampuan diri untuk memecahkan masalah tersebut.
4)      Mencari data atau fakta maupun informasi yang memperkuat pemecahan masalah.
5)      Berkonsultasi dengan orang atau lembaga yang kompeten untuk membantu memecahkan
masalah.
6)      Mengambil keputusan pemecahan masalah.
b.      Masalah Kelompok

17
Masalah kelompok memerlukan metode pemecahan yang melibatkan lebih dari
seorang.Memecahkan masalah kelompok dapat ditemouh dalam dua metode yaitu :
1)      Metode diskusi
Metode ini dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan harus diambil
keputusan atau alternatif pemecahan maka dapat dipecahkan dengan musyawarah atau jika
terjadi kesepakatan dapat diambil dengan cara voting.
2)      Metode Pengembangan Ide
Dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1.      Brain Storming (curhat pendapat) Merupakan teknik pemecahan masalah secara kelompok
dengan memberi kesempatan kepada anggota untuk menyampaikan pendapatnya.
2.      Brain Writing merupakan teknik curhat pendapat dengan menyampaikan ide/pendapat dengan
tulisan.
3.      Synectic merupakan teknik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas transformasi
permasalahan.
3)      Masalah Organisasi
Masalah organisasi dapat dipecahkan dengan cara :
1.      Dengan asas kebersamaan dan kekeluargaan(non profit)-> Organisasi Nirbala
2.      Dengan efesiensi untung atau rugi atas masalah yang diambil (profit)

18
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari “Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif”,Yaitu mendidik seorang wirausahawan
supaya menjadi orang yang berhasil di bidang wirausaha.

Daftar Pustaka
LKS KEWIRAUSAHAAN hal : 15-24

19

Anda mungkin juga menyukai