Anda di halaman 1dari 6

Oleh :

A.A.N.AGUNG.SURYA ( 31 )
Perang Padri

Perang Padri adalah perang antara kaum padri dengan kaum


adat.Perang ini terjadi karena kaum padri menolak adat
dan tradisi Minagkabau yang kolot dan tidak sesuai
dengan ajaran agama islam, seperti adat matrilineal, adat
paman kemenakan, adu ayam, dan minum tuak.

Gerakan Padri timbul sejak tahun 1802.Pemimpin dari kaum


padri adalah Haji Miskin, Tuanku Nan Tua, Tuanku
Mesiangan, Tuanku Nan Renceh, Datuk
Bandaharo,Tuanku Nan Rencek,Tuanku Pesaman, Tuanku
Nan Cerdik serta Malim Basa (atau Tuanku Imam
Bonjol).
Perang Padri dimulai pada tahun 1821. Karena kaum
bangsawan terdesak, akhirnya mereka meminta bantuan
kepada Belanda.Belanda datang dari Batavia di bawah
pimpinan Letnan Kolonel Raaf.Belanda juga berhasil
mendirikan benteng Van der Capellen di Batusangkar.
Pada tahun 1825 Belanda mengadakan perjanjian Masang yg
isinya masalah gencatan senjata antara kedua belah
pihak.Tetapi itu semua tak berlangsung lama, pada tahun
1831 Belanda di bawah pimpinan Letnan Kolonel Elout
datang kembali untuk menggempur kaum padri.
Akhirnya pada tahun 1831 juga kaum adat dan kaum padri
bersatu untuk melawan Belanda yg dipimpin oleh Tuanku
Imam Bonjol.Tapi pada tahun 1837 pertahanan kaum
padri yg terakhir,kota Bonjol jatuh ke tangan
Belanda.Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap dan
diasingkan ke daerah Minahasa (Sulawesi Utara) sampai
akhirnya meniggal pada tanggal 6 November 1864.Sejak
berakhinya perang Padri( 1821 – 1837), seluruh daerah
Sumatera Barat dikeuasai oleh Belanda.
Sebab – Sebab Perang

1.Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum


padri.Golongan adat menolak golongan Padri untuk
memunirkan ajaran agama Islam.
2.Belanda ikut campur dalam pertentangan antara
golongan adat dan golongan padri dengan membantu
kaum adat.

Perang Padri terdiri dari 2 tahap :

1.Tahap pertama tahun 1821 – 1825


Golongan Adat berperang melawan Golongan
Padri
2.Tahap kedua tahun 1831 – 1837
Golongan Adat bersatu dengan Golongan Padri
melawan Belanda.
Dampak yg Diakibatkan

Bagi Golongan Adat dan Golongan Padri

Dampak Positif :
1.Terjadinya rasa persatuan diantara Golongan Adat
dan Golongan Padri walaupun pada akhirnya
mereka kalah dalam peperangan melawan
Belanda.
Dampak Negatif :
1.Banyak dari para pejuang kita yg gugur dalam
peperangan tersebut.
2.Direbutnya seluruh daerah Sumatera Barat oleh
Belanda.
3.Dikeruknya segala sesuatu yg ada di Sumatera Barat
(SDM dan sumber daya alam.)
Bagi Belanda :

Dampak positif :
1.Berhasil memperluas wilayah kekuasaan.
2.Belanda bertambah jaya dan makmur.
Dampak negatif :
1.Banyak tentara yg gugur dalam peperangan
2.Semakin banyak rakyat yg tersiksa, semakin banyak
perlawanan – perlawanan yg akan terjadi.
Kata Pengantar

Kolonial, begitulah orang banyak menyebutnya.Pada


zaman itu berapa banyak orang yg sengsara.Mereka semua
ingin mengusir para penjajah, tak sedikit nyawa yg hilang.
Pada saat itu banyak orang yg melakukan perlawanan
terhadap bangsa penjajah.Nah, oleh karena itu marilah kita
simak sejenak peristiwa tersebut, dlm ‘ Perang Padri ‘

Anda mungkin juga menyukai