Anda di halaman 1dari 34

Makalah : Konsep Dasar Ipa SD

KONSEP DASAR IPA SD

Dosen Pengampuh :

Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Srisusanty

NIM : 151420050

Kelas : 3B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
BAB I

ENERGI DAN USAHA

A. USAHA
1. Pengertian Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha mempunyai arti sangat luas,
misalnya: usaha seorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang pedagang
untuk memperoleh laba yang besar, usaha seorang montir untuk memperbaiki
mesin dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha adalah segala
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Dalam sudut pandang fisika, khususnya mekanika, usaha mengandung
pengertian sebagai segala sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada suatu benda
sehingga benda itu bergerak. Agar usaha berlangsung, maka gaya harus
dikerahkan pada suatu benda hingga benda tersebut menempuh jarak tertentu.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images
gambar 1.1 seorang pemuda sedang mendorong sebuah kayu

Gambar 1.1 menunjukkan seorang pemuda yang sedang mendorong


sebuah kayu. Pemuda tersebut memberikan gaya melalui suatu dorongan
kepada kayu sehingga kayu bergerak (berpindah). Adanya gaya yang bekerja
sebuah kayu yang menyebabkan kayu tersebut berpindah tempat menunjukkan
adanya usaha yang telah dilakukan oleh pemuda itu. Berdasarkan uraian di
atas, dapat kita simpulkan bahwa ada dua syarat terjadinya suatu usaha, yaitu:
1. Adanya gaya yang bekerja pada suatu benda;
2. Adanya perpindahan yang dialami oleh benda tersebut.
Dengan demikian usaha didefinisikan sebagai sejumlah gaya yang
bekerja pada suatu bendasehingga menyebabkan benda berpindah
sepanjang garis lurus dan searah dengan arah gaya.
Secara matematis, usaha yang dilakukan pada suatu benda dinyatakan
sebagai berikut.
W = F. Δ x
dengan:
W = usaha yang dilakukan pada suatu benda
F = gaya yang bekerja pada suatu benda
∆ x = perpindahan yang dialami benda tersebut.
Satuan untuk usaha adalah joule (J) dimana nilainya adalah 1 J = 1
N x 1 m = 1 Nm. Pada kasus tersebut, gaya yang bekerja pada suatu benda
searah dengan perpindahan benda tersebut.

Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah
perpindahan benda itu, maka usaha yang dilakukan akan menjadi lebih
kecil. Perhatikan Gambar 1.2. Usaha yang dilakukan pada suatu benda
apabila gaya yang bekerja pada benda itu tidak searah dengan arah
perpindahannya secara matematis dinyatakan sebagai berikut:

W = cos α . Δ x
dengan: α = sudut antara arah gaya dan arah perpindahannya

https://www.google.com/imgres

Contoh soal:
1. Berapakah usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mencoba
menarik sebuah balok dengan gaya sebesar 50 N sehingga balok
tersebut berpindah sejauh 8 meter?
Penyelesaian
1. Diketahui: F = 50 N ∆ x = 8 m
Ditanya: W = ?
Jawab: W =F . Δ x = 50N. 8m = 400Nm = 400 joule

Ketika kita membicarakan tentang konsep usaha, penting bagi kita untuk
memperjelas apakah usaha itu dilakukan oleh suatu benda atau usaha itu
dikenakan pada suatu benda. Selain itu juga penting bagi kita untuk
memperjelas apakah usaha itu dilakukan oleh sebuah gaya pada sebuah benda
atau dilakukan oleh gaya total (beberapa gaya) pada suatu benda.

B. ENERGI
1. Pengertian Energi
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membahas konsep usaha yang
dilakukan pada suatu benda dengan dua syarat keberlakuan usaha, yaitu
adanya gaya yang bekerja pada benda itu dan adanya perpindahan benda
tersebut. Ada konsep fisika yang erat kaitannya dengan konsep usaha, yaitu
konsep energi.
Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha.
Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk
beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat
melakukan kerja). Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja.
Sebagai contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja
yang kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama,
energi kimia dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia
dalam tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan
ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh ini juga
menjelaskan salah satu konsep penting dalam sains, yakni kekekalan energi.
Jumlah total energi pada sistem dan lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi
tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi
menjadi bentuk energi lain.
2. Energi dan Perubahan Bentuk Energi
Energi merupakan konsep yang sangat abstrak. Energi tidak memiliki
massa, tidak dapat diamati, dan tidak dapat diukur secara langsung. Akan tetapi
kita dapat merasakan perubahannya. Kita dapat beraktivitas sehari-hari karena
tubuh kita memiliki energi. Sumber energi utama di alam ini adalah matahari.

https://www.google.com/imgres

Energi dapat menyebabkan perubahan pada benda atau lingkungan.


Perubahan energi yang dimaksud dapat terjadi dengan berbagai cara.. Matahari
menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi
lainnya yang tentu saja sangat berguna bagi kehidupan. Reaksi nuklir yang terjadi
di matahari menghasilkan energi termal (kalor). Oleh karena itu suhu matahari
tetap tinggi meskipun radiasi dipancarkan terusmenerus ke ruang angkasa.
Sebagai penyebab berubahnya benda-benda, energi mengalami perubahan
dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya, pada api unggun terjadi perubahan
energi kimia yang ada di dalam kayu menjadi energi cahaya dan energi panas.
https://www.google.com/imgres

3. Bentuk-bentuk Energi
Konsep bentuk energi tidak terlepas dari perubahan energi, karena
yang berubah adalah bentuk energi. Air yang mendidih karena dipanaskan
mampu menggerakkan baling-baling kertas. Dalam peristiwa ini terjadi
perubahan dari energi termal pada air menjadi energi kinetik (gerak) pada
gerakan baling-baling kertas. Dari peristiwa ini dapat memahami bahwa
ada bentuk energi termal (panas) dan bentuk energi kinetik. Contoh
peristiwa yang lain yaitu jika seseorang meletakkan bola di tempat yang
lebih tinggi, kemudian bola tersebut menggelinding ke bawah. Pada saat
bola berada di tempat yang tinggi dan diam, ia memiliki energi potensial
dan ketika bola bergerak energi potensial berubah menjadi energi kinetik.
Peristiwa ini dapat diamati pada gambar berikut.

https://www.google.com/imgres
Sumber Energi
Pembahasan mengenal sumber energi berkaitan dengan kedua bahasan
di atas yaitu perubahan bentuk energi dan bentuk-bentuk energi. Sumber
energi adalah sesuatu yang menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk
tujuan tertentu. Pada pemakaian baterai perubahan energi yang terjadi adalah
energi kimia menjadi energi listrik. Pada proses perubahan ini sering terjadi
perubahan sebagian energi ke bentuk energi lain, yaitu energi termal (panas).
Makanan yang kita makan merupakan salah satu sumber energi kimia, yang
jika mengalami proses tertentu akan berubah sehingga kita dapat bekerja.
Selama proses itu berlangsung sebagian energi berubah menjadi energi termal
dan menyebar ke udara.
Energi dapat berada dalam berbagai bentuk, seperti energi panas,
energi cahaya, energi listrik, energi kinetik, energi kimia, energi potensial,
energi nuklir, dan lain sebagainya. Ada dua bentuk energi yang ada kaitannya
dengan mekanika, yaitu energi kinetik dan energi potensial. Dalam
pembahasan berikut, kita akan membatasi pembicaraan kita hanya mengenai
energi kinetik, energi potensial, dan energi mekanik.
1. Energi Kinetik
Benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha,
karenanya dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada benda yang
bergerak disebut energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani,
kinetikos, yang artinya “gerak”. Ketika benda bergerak, benda memiliki
kecepatan. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa energi
kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau
kecepatannya.
2. Energi Potensial
Istilah potensial memiliki kata dasar “potensi”, yang dapat diartikan
sebagai kemampuan yang tersimpan. Secara umum, energi potensial diartikan
sebagai energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam suatu keadaan
tertentu. Energi potensial, karena masih tersimpan, sehingga baru bermanfaat
ketika berubah menjadi energi lain Misalnya pada air terjun, energi potensial
diubah menjadi energi kinetik sehingga dapat menggerakan turbin yang
kemudian akan digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Dalam
pengertian yang lebih sempit, yakni dalam kajian mekanika, energi potensial
adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan atau keadaan benda
tersebut.
a. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki suatu
benda karena kedudukannya (ketinggiannya) terhadap suatu bidang
acuan tertentu. Semakin tinggi benda di atas permukaan tanah, makin
besar energi potensial yang dimiliki benda tersebut.

https://www.google.com/imgres
Dengan demikian, energi potensial (EP) gravitasi sebuah benda
merupakan hasil kali gaya berat benda (mg) dan ketinggiannya (h). h = h2
-h1
EP = mgh

b. Energi Potensial Pegas


Sejumlah energi tentu dibutuhkan untuk meregangkan atau
menekan pegas. Energi yang dimiliki pegas saat kondisi teregang atau
tertekan merupakan salah satu bentuk energi potensial.
Usaha merupakan perubahan energi potensial, sehingga energi
potensial dari sebuah pegas yang meregang sebesar x dari kondisi
setimbangnya dapat dituliskan rumus energi potensial pegas sebagai
berikut.
1
E p = kx 2
2

Jika kemudian gaya luar dihilangkan dan pegas digunakan untuk


melontarkan beban bermassa m dan beban m bergerak dengan kecepatan v
maka energi potensial pegas berubah menjadi energi kinetik.

https://www.google.com/imgres
Diasumsikan semua energi potensial berubah menjadi energi kinetik maka
pada kondisi ini berlaku hukum kekekalan energi mekanik.
∆ E p+ ∆ Ek =0

3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa
energi itu kekal dan tidak dapat berubah (besarnya) sepanjang waktu, memiliki
nilai yang sama baik sebelum sesuatu terjadi maupun sesudahnya. Sedangkan
energi mekanik merupakan jumlah total energi kinetik dan energi potensial
suatu benda. Pada saat benda bergerak jatuh, tingginya berkurang dan
kecepatannya bertambah. Dengan demikian, energi potensialnya berkurang,
tetapi energi kinetiknya bertambah. Hukum kekekalan energi mekanik berlaku
jika benda dalam medan gaya gravitasi dan tidak ada gaya lain yang bekerja.
Energi mekanik adalah penjumlahan antara energi potensial dan energi
kinetik, maka rumus energi mekanik adalah gabungan antara rumus energi
potensial dengan rumus energi kinetik. Rumus energi kinetik adalah sebagai
berikut:

Em = Ep + Ek
Keterangan:
Em: Energi mekanik (joule)
Ep : energi potensial (joule)
Ek : Energi kinetik (joule)
Energi mekanik berkaitan langsung dengan hukum kekekalan energi.
Hukum kekekalan energi berbunyi “energi yang tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi yang dapat berubah bentuk dari
bentuk satu kebentuk yang lain”
Rumus pada hukum kekekalan energi dapat ditulis:

Em = Ep + Ek = konstan
Em1 = Em2
Ep1 + Ek1 = Em2 + Ek2
m1.g.h1 + 1/2 m1.v12 = m1.g.h2 + 1/2 m1.v22
Keterangan:
m1 : massa benda (kg)
h1 : Ketinggian benda pada posisi awal
h2 : Ketinggian benda pada posisi akhir
v1 : kecepatan awal benda
v2 : kecepatan akhir benda

4. Daya
Dalam ilmu fisika, daya diartikan sebagai laju usaha dilakukan atau
perbandingan antara besar usaha dengan selang waktu. Dalam kaitan
dengan energi, daya diartikan sebagai laju perubahan energi. Sedangkan
daya rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan usaha total yang
dilakukan dengan selang waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan
usaha.
Secara matematis, hubungan antara daya, usaha dan waktu dirumuskan
sebagai berikut:
Usaha W
Daya = → P=
Waktu t
Usaha = gaya × perpindahan
F∆x ∆x
P= → P=F
t t
Perpindahan (∆ x ) dibagi selang waktu (t)

sama dengan kecepatan rata-rata (∇ )


P = F.∇
Keterangan:
P = Daya (watt)
W = Usaha (Joule/j)
T = Waktu (Sekon/s)
N = Gaya (Newton/N)
∆ x = Perpindahan (m)
m
V = Kecepatan ( )
s
BAB II
KALOR

A. Pengertian Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang mengalir dari suatu zat ke
zat yang lain akibat adanya perbedaan suhu, tentunya dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah. Karena suhu benda sebanding dengan
kandungan kalor yang dimilikinya, yakni energi gerak atom atau molekul
yang dapat terdiri dari translasi, rotasi, maupun vibrasi (Ishaq, 2007:236).
Sebelum abad ke – 17, orang beranggapan bahwa kalor merupakan zat yang
pindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Jika kalor
merupakan zat, tentu mempunyai masa. Ternyata benda yang suhunya naik,
massanya tidak berubah, jadi kalor bukan zat.

B. Satuan Kalor
Satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule
menyatakan satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor
yang umum digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan
kalor. Kalori (kal) merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk
menyatakan kandungan energi dalam bahan makanan. Contohnya: sepotong
roti memiliki kandungan energi 200 kalori dan sepotong daging memiliki
kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1 kal) adalah banyaknya kalor
yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar suhunya nai 1°C. Hubungan
satuan kalori dengan joule adalah:
1 Kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 Kal

C. Pengaruh Kalor Terhadap


1. Pengaruh kalor terhadap suhu benda
Kalor merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu
benda. Kalor yang diterima suatu benda bisa berasal dari matahari, api,
atau benda lain. Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu
benda. Ketika kalor diberikan kepada air, maka suhu air bertambah. Makin
banyak kalor yang diberikan makin banyak pula perubahan pada suhu air.
Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Ketika air
sudah mendidih suhu air tidak akan bertambah melainkan tetap. Dapat
disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda. Benda yang melepaskan
kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita letakkan diatas
meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas melepaskan
kalor, maka suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah
menjadi air dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor merubah suhu
benda.
2. Pengaruh kalor terhadap wujud benda
Kalor menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti
cokelat dan es batu. Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat
meleleh. Hal ini terjadi karena cokelat mendapat kalor dari tangan kita dan
udara. Demikian juga dengan es batu yang diletakkan dalam piring di atas
meja. Lama-kelamaan es batu mencair karena pengaruh kalor dari udara.
Ketika es batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu berubah menjadi
air. Berarti es batu berubah wujud dari padat menjadi cair.
Logam seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila
mendapat panas. Hal ini terjadi misalnya ditempat peleburan logam. Pada
fenomena lain bila pemanasan berlangsung terus maka suatu saat air
mendidih. Setelah mendidih cukup lama air seakan-akan lenyap. Disekitar
panci banyak terdapat uap air berarti air telah berubah wujud dari air
menjadi gas. Dapat disimpulkan bahwa kalor dapat merubah wujud gas.
Perubahan wujud gas yang disebabkan oleh kalor diantara:
a. Perubahan wujud dari padat menjadi cair dan sebaliknya. Contoh
fenomena ini terjadi pada lilin yang sedang menyala.
b. Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini
terjadi pada peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
c. Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini
terjadi pada kapur barus yang menyublin, yang mengubah kapur barus
menjadi gas. Sedangkan benda gas yang berubah menjadi benda padat
dicontohkan pada asap kenalpot. Asap kenalpot berubah menjadi
jelaga (benda padat) ketika menyentuh permukaan dalam kenalpot.
d. Menguap, Mengembun dan Mendidih.
e. Melebur dan Membeku
Melebur merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari padat
menjadi cair. Sedangkan membeku adalah kebalikannya, yaitu perubahan
bentuk zat dari cair menjadi padat. Peristiwa melebur dan membeku sering
kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja peristiwa meleburnya keju
yang dipanaskan di atas wajan, es krim yang meleleh saat di tangan. Dan
peristiwa membeku kita jumpai pada saat membuat es batu. Untuk
melebur, zat memerlukan kalor, dan pada waktu melebur suhu zat tetap.
Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor, dan pada waktu
membeku, suhu zat tetap.
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan 1 Kg zat padat menjadi 1
Kg zat cair pada titik leburnya dinamakan kalor lebur. Sebaliknya, kalor
yang dilepaskan pada waktu 1 Kg zat cair membeku menjadi 1 Kg zat
padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Jika banyaknya kalor
yang diperlukan oleh zat yang massanya m Kg untuk melebur adalah Q
Joule. Nilai kalor lebur Berbeda untuk zat yang berbeda, seperti
digambarkan pada table beriku:

Zat Titik Lebur Kalor Lebur


(℃) (J/Kg)
Air 0 336.000
Alcohol -97 69.000
Raksa -39 120.000
Alumunium 660 403.000
Tembaga 1.083 206.000
Platina 1.769 113.000
Timbale 372 25.000

D. Perpindahan Kalor
Perpindahan Kalor dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
1. Konduksi
Konduksi Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai
dengan perpindahan, partikel-partikel dalam zat itu, contoh: zat padat (logam)
yang dipanaskan. Berdasarkan kemampuan kemudahannya menghantarkan
kalor, zat dapat dibagi menjadi : konduktor yang mudah dalam menghantarkan
kalor dan isolator yang lebih sulit dalam menghan tarkan kalor. Contoh
konduktor adalah aluminium, logam besi, dsb, sedangkan contoh isolator
adalah plastik, kayu, kain, dan lain-lain. Besar kalor yang mengalir persatuan
waktu pada proses konduksi ini tergantung pada:
a. Berbanding lurus dengan luas penampang batang.
b. Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua ujung batang, dan
c. Berbanding terbalik dengan panjang batang

2. Konveksi
Konveksi Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai
dengan perpindahan pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu
konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan
fluida terjadi karena perbedaan massa jenis, sedangkan pada konveksi paksa
terjadinya pergerakan fluida karena ada paksaan dari luar. Contoh konveksi
alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi udara disekitarnya, air yang
dipanaskan dalam panci, terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh
konveksi paksa : sistim pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, dsb.

3. Radiasi
Radiasi Adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik, contoh : cahaya matahari, gelombang radio, gelombang TV,
dsb.
Berdasarkan hasil eksperimen besarnya laju kalor radiasi tergantung pada :
luas permukaan benda dan suhu mutlak benda seperti dinyatakan dalam
hukum Stefan- Boltzman berikut ini: Energi yang dipancarkan oleh suatu
permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu
sebanding dengan luas permukaan benda (A) dan sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak permukaan benda itu.

4. Azas Black
Teori kalorik menyatakan bahwa setiap benda mengandung sejenis zat alir
(kalorik) yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Teori ini diperkenalkan
oleh Antoine Lavoiser. Teori ini juga menyatakan bahwa benda yang suhunya
tinggi mengandung lebih banyak kalor dari pada benda yang suhunya rendah.
Ketika kedua benda disentuhkan, benda yang suhunya tinggi akan kehilangan
sebagian kalor yang diberikan kepada benda bersuhu rendah. Akhirnya para
ilmuwan mengetahui bahwa kalor sebenarnya merupakan salah satu bentuk
energi.
Karena merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan energi yaitu
bahwa semua bentuk energi adalah ekivalen (setara) dan ketika sejumlah
energi hilang, proses selalu disertai dengan munculnya sejumlah energi yang
sama dalam bentuk lainnya. Kekekalan energi pada pertukaran kalor pertama
kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris Joseph Black dengan
pernyataan: kalor yang dilepaskan oleh air panas (Q lepas) sama dengan kalor
yang diterima air dingin (Q terima). Secara matematis pernyataan tersebut
dapat ditulis dengan : Q lepas = Q terima.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kalor jenis
suatu zat. Kalorimeter yang paling banyak digunakan adalah kalorimeter
aluminium. Alat ini dirancang sehingga pertukaran kalor tidak terjadi diluar
bejana. Untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena
penyerapan dinding bejana, maka kedua dinding bejana bagian dalam dan luar
dibuat mengkilap.
Cincin serat fiber yang memisahkan kedua bejana Suhu (ºC) tutup kayu
adalah penghantar panas yang jelek. Ruang antara kedua dinding bejana berisi
udara yang berfungsi sebagai isolator kalor sebab udara adalah penghantar
kalor yang jelek. Sebuah bahan contoh panas yang kalor jenisnya diketahui
dicelupkan ke dalam air dingin yang terdapat dalam bejana bagian dalam.
Kalor jenis zat dapat dihitung dengan mengukur massa air dingin, massa
bahan contoh, massa kalorimeter (bejana dalam) dan mengukur suhu air dan
bahan contoh sebelum dan sesudah pencampuran.
BAB III
MAGNET
A. Pengertian Magnet
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda tertentu. Magnet
disebut juga dengan nama besi sembrani. Kekuatan magnet menarik benda-benda
tertentu disebut gaya magnet. Gaya tarik pada magnet dapat menarik benda-benda
ertent, ini berarti tidak semua benda bisa ditarik oleh magnet. Benda-benda yang
ditarik magnet disebut benda manetis. Benda yang dapat ditarik oleh magnet
(bersifat magnetis) ini terbuat dari bsi dan baja. Benda-benda yang tidak ditarik
magnet (bersifat tidak magnetis) terbuat dari kayu, karet, atau plastik.

B. Jenis-jenis Magnet
Secara garis besar, terdapat 2 jenis magnet yaitu :
1. Magnet alam
Magnet Alam adalah magnet yang sudah memiliki sifat kemagnetan
secara alami, artinya tanpa ada campur tangan manusia. Contohnya adalah
gunung ida di Magnesia yang mampu menarik benda – benda disekitarnya.
2. Magnet buatan
Magnet Buatan adalah magnet yang dibuat manusia, magnet buatan dibuat
dari bahan – bahan magnetik kuat seperti besi dan baja. Magnet buatan terbagi
lagi menjadi 2, yaitu :
 Magnet Tetap (Pemnanen), merupakan magnet yang sifat kemagnetannya
bersifat permanen, meskipun proses pembuatannya sudah dihentikan.
 Magnet Sementara (Remanen), merupakan magnet yang sifat
kemagnetannya hanya sementara, yaitu hanya terjadi selama proses
pembuatannya.

C. Bentuk-bentuk Magnet
1. Magnet Jarum
Magnet jarum ini memiliki bentuk ujung-ujung yang lancip.Magnet jenis
ini biasanya digunakan sebagai kompas.

https://www.google.com/imgres
2. Magnet batang
Magnet batang mempunyai bentuk seperti balok dengan posisi
kutub yang berlawanan. Biasanya akan di bagi menjadi 2 bagian, dimana 1
bagian sebagai kutub utara dan 1 bagian menjadi kutub selatan.
https://www.google.com/imgres

3. Magnet Ladam/tapal kuda


Magnet ini mempunyai bentuk seperti huruf dengan U dengan
kutub utara dengan posisi sejajar atau bersebelahan.

https://www.google.com/imgres
4. Magnet silinder
Seperti namanya, magnet silinder mempuanyai bentuk seperti
tabung/silinderdengan kutub bersebrangan.

https://www.google.com/imgres
D. Sifat-sifat Magnet
 Setiap magnet mempunyai garis-garis gaya di sekeliling magnet. Daerah
sekeliling magnet itu disebut medan magnet.
 Magnet hanya dapat menarik benda – benda tertentu dalam jangkauannya,
artinya tidak semua benda dapat ditarik.
 Gaya Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka
semakin tebal pula benda yang dapat ditembus oleh gaya tersebut.
 Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan.
 Apabila Kutub yang sejenis / senama didekatkan satu sama lain maka mereka
akan saling tolak menolak, namun apabila kutub yang berbeda didekatkan
satu sama lain maka mereka akan saling Tarik Menarik

E. Teori Kemagnetan
 Sebuah Magnet akan selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut
magnet elementer.
 Pada Benda Magnetik, Magnet elementer ini tersusun secara teratur, Namun
pada benda non-magnetik, magnet elementer tersusun secara acak.
 Bahan magnetik yang bukan magnet dapat diubah menjadi magnet dengan
prinsip membuat magnet elementer menjadi teratur.
 Bahan Magnetik lunak lebih mudah dijadikan magnet karena lebih mudah
untuk menyusun magnet elementer menjadi teratur.
 Apabila sebuah magnet dipotong, maka masing-masing potongan tetap
memiliki kutub utara dan kutub selatan
F. Benda Berdasarkan Kemagnetannya
Berdasarkan kemagnetannya benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu
1. Benda Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh
magnet. Benda Magnetik yang bukan magnet dapat diolah menjadi magnet,
namun setiap benda memiliki tingkat kesulitan yang berbeda jika ingin diubah
menjadi magnet. Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dll.
2. Benda Non – Magnetik
Benda ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu :
 Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh
magnet kuat, contohnya alumunium, tembaga, platina, dll.
 Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet, artinya benda ini tidak
dapat ditarik oleh magnet, contohnya emas, seng, merkuri, dll.
G. Cara Pembuatan Magnet
1. Dengan cara induksi
Sebuah besi atau baja yang bukan magnet akan menjadi magnet jika
didekatkan dengan besi atau baja yang bersifat magnet.

https://www.google.com/imgres
2. Dengan cara menggosok
 Sebuah magnet dapat dibuat dengan cara menggosokan sebuah kutub
magnet kepada sepotong besi atau baja secara berulang secara searah. Besi
dan magnet akan menjadi magnet sedangkan magnet aslinya akan
kehilangan sifat magnetnya.
 Besi merupakan benda yang sangat mudah untuk dibuat magnet, tetapi
sifat kemagnetannya akan mudah hilang.
 Magnet yang tidak dapat mempertahankan sifat kemagnetannya dalam
jangka waktu lama disebut magnet sementara.
 Baja merupakan benda yang sangat sulit untuk dijadikan magnet, tetapi
apabila berhasil dijadikan magnet sifat kemagnetannya sulit hilang.
 Magnet yang mampu mempertahankan sifat kemagnetannya dalam jangka
waktu lama disebut magnet permanen
https://www.google.com/imgres

3. Dengan aliran listrik


 Sebuah paku akan menjadi magnet dengan cara dialirkan arus listrik
melalui kabel yang dililitkan. Sifat kemagnetan paku berlaku sementara
selama ada aliran listrik.
 Magnet yang terjadi karena adanya aliran listrik disebut magnet elektro
atau elektromagnetik

https://www.google.com/imgres

H. Kegunaan Magnet Dalam Kehidupan Sehari-hari


Magnet dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pada umumnya
magnet yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah magnet buatan.
 Untuk membuat gunting, drei,kompas, tempat pensil, mainan anak, dan
lain-lain.
 Magnet juga dipakai dalam alat alat listrik, motor, dinamo, bel listrik dan
telepon.
 Pada mesin deek terdapat maget listrik yang berguna untuk menarik dan
memindahkan besi tua dan lembaran-lembaran besi. Sifat kemagnetan dari
magnet listrik hanya sementara. Bila arus listrik diputus, sifat
kemagnetanya hilang sehingga beban yang menempel akan jatuh.
 Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.
 Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
 Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
 Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.
 Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi.
BAB IV
GELOMBANG BUNYI
A. Konsep Dasar Bunyi
1. Pengertian bunyi
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu
benda yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang
dapat merambatmelalui medium.
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal (gelombang yang
partikelnya bergerak sejajar dengan arah rambatannya).Gelombang bunyi di
hasilkan dari getaran-getaran partikel-partikel benda yang saling beradu satu
sama lain sehingga menghasilkan Energi. Energi dipindahkan dari sumber
dalam bentuk gelombang longitudinal dan kemudian dapat dideteksi oleh
telinga atau suatu alat.
2. Komponene bunyi
1. Sumber bunyi
Sumber bunyi berupa benda-benda yang bergetar. Dilihat dari bahannya
sumber bunyiada tiga macam yaitu :
1) Logam
2) Kulit
3) Udara
Selain perbedaan bahannya, sumber bunyi dapat dibedakan oleh
bentuk danukurannya. Bila bentuknya berbeda, maka berbeda pula
bunyinya. Jadi sumber bunyiakan berbeda oleh perbedaan bahan, bentuk
dan ukurannya.
Sumber bunyi akan bergetar, bila terdapat tenaga atau energi yang
menggetarkannya.Tenaga ini bisa berupa:
1) Tenaga Manusia
2) Tenaga Listrik
3) Tenaga Angin
4) Tenaga Uap
5) Tenaga Air, dll

Dari bermacam-macam tenaga tersebut ada beberapa kesamaan sifat, yaitu


bahwatenaga itu :

1) Dapat diubah atau dikurangi


2) Dapat disimpan
3) Dapat dialihkan
4) Dapat digabungkan.
Contoh: Jam weker, tenaganya dapat disimpan untuk berbunyi. Pemain biola
tidak langsung menyentuh sumber bunyinya.
2. Pengantar
Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan. Namun
sebenarnyaudara pengantar bunyi yang lamban, bukan berarti tidak baik.
Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter
per detik. Bandingkan dengankecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain:
Gabus……………………………….....500 meter per detik
Timah………………………………...1190 meter per detik
Air………………………………........1440 meter per detik
Besi………………………………......5120 meter per
detik
Angka-angka tersebut memang dapat berubah oleh peruubahan suhu.
Namun perubahan ini kecil sekali sehingga praktis kurang begitu berarti.
3. Frekuensi
Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh cepat-lambatnya getaran dari
sumber bunyi.Biasanya dari banyaknya getaran per detik. Semakin banyak
getaran per detiknya,semakin tinggi bunyinya. Dan banyaknya getaran per
detik ini disebut frekuensi. Dirumuskan sebagai berikut:
f =I/T

Satuan frekuensi adalah kebalikan sekon (s-1) yang disembut hertz (Hz), cepat
rambat bunyi adalah panjang gelombang kali frekuensi bunyi.

v=λ.f

keterangan : v = kecepatan/cepat rambat T = perioda ( waktu getaran) t= waktu

Dalam penguluran frekuensi, biasanya dihitung denga satuan Cps ( cyeles


per second) yang berarti getaran per detik. Disamping itu, khususnya dalam
tehnik radio dipakai pula satuan Hz (hertz) ini diambil dari nama Heinric
Hertz (1857-1894) seorang ahli pengetahuan alam bangsa Jerman. Maka : 440
Cps = 440 Hz = 440 getar per detik. Secara umum daya dengar manusia antara
16 Hz sampai dengan 16.000Hz. Usia merupakan salah satu pengaruh
frekuensi tinggi-rendahnya daya dengar manusia.

4. Kekuatan bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi
ditentukan oleh :
1) Amplitudo, adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat olehsumber
bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
2) Resonansi, berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanyadilakukan
oleh benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian iniakan
menambah kekuatan getar sumber bunyi. Contoh :Gitar, walaupun sumber
bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari
kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang
justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut
dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku
pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses
elektrik.
3) Jarak dimaksudkan bahwa kekuatan bunyi juga ditentukan oleh jarak atara
sumber bunyi dengan alat pendengaran atau penerima. Makin dekat, akan
semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga
dapat diukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disingkat db.
Angka pentujuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai
bandingan; bunyi bola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita
lebih kurang 20 db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar
kurang lebih hanya mencapai 95 db.

5. Timbre
Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang
kita peroleh dari sumber-sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan
zat pengantar.

B. Sifat-sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang
longitudinal, yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi),
dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Sifat-sifat dasar gelombang bunyi :
a) Gelombang bunyi memerlukan medium.
b) Gelombang bunyi mengalami pemantulan.
c) Gelombang bunyi mengalami pembiasan.
d) Gelombang bunyi mengalami pelenturan.
e) Gelombang bunyi mengalami perpaduan.

a) Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya


Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam
perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua
orang astronout berada jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat dibuat
hampa udara, astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi
menggunakan alat komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout
tersebut berada dalam satu pesawat.
b) Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang
bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut
datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan
gaung.
Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi
asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam
bioskop, studio radio dan televisi, dan gedung konser musik dindingnya
dilapisi zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas,
karet, atau besi.
c) Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir
terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada
siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena
cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka
kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah,
yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah.
Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir
merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya
hal ini dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
d) Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang
bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai
beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih
panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin
mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena
terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
e) Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau
interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau
penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya
waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan
amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang
keras dan lemah secara bergantian.

Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi diantaranya:


a. Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi
menggunakan alat komunikasi seperti telepon karena keadaan
dalam pesawat dibuat hampa udara.
b. Terjadinya gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan
bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
c. Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang
hari.
d. Kita dapat mendengar bunyi ditikungan meskipun kita belum
melihat mobil tersebut karena terhalang tembok yang tinggi.

C. Pemanfaatan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Aplikasi Ultrasonik
Ultrasonik merupakan suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu
tinggi bagi mampu didengar oleh telinga manusia, yaitu bertambah kurang di
atas 20 kiloHertz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium
padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan
cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa,
maka macam gelombang ini akan diresap. Frekuensi yang diasosiasikan
dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran
elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan
suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang
gelombang ultrasonik dijadikan tidak periodik yang dikata derau (noise),
dimana dapat disebutkan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik,
tetapi jumlahnya komponen merupakan sangat luhur. Kelebihan gelombang
ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan gampang
difokuskan.
Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan
antara lain:
a. Kacamata tunanetra, dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima
ultrasonik memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik.
Perhatikan bentuk kaca tuna netra pada gambar berikut.

https://www.google.com/imgres
b. mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika
diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan
v ×t
penerimaan pulsa adalah : d = 2

https://www.google.com/url
c. alat kedokteran, misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi).
Sebagai contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-
gerakan probe di sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan
gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar
janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan
kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X,
pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu
maupun janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan
ultrasonic tidak merusak material yang dilewati, maka disebutlah
pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak (non destructive
testing, disingkat NDT). Tehnik scanning ultrasonic juga digunakan
untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker hati atau tidak) dan
otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan
otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak. “Dengan
cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko
tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa
harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi
tengkorak kepala.
2. Manfaat cepat rambat bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan
untuk mengetahui siang dan malam.
b. Pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari
karena kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan
siang hari.
3. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
a. Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk
dan lainnya.
4. Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
a. menentukan kedalaman laut
Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran
(osilator). Di dekat osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon). Jika
waktu getaran (bunyi) merambat (t) sekonuntuk menempuh jarak bolak-balik
yaiu 2 L meter, maka cepat rambat dapat dihitung sebagai berikut.
v ×t
v= 2L/t atau 2L = v×t→L=
2
Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)

b. Melakukan survei geofisika


Mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di bumi
atau untuk menginformasikan struktur bumi, mendeteksi lapisan batuan yang
mengandung endapan minyak.
c. prinsip pemantulan ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur ketebalan
pelat logam, pipa dan pembungkus logam yang mudah korosi (karat).
d. Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan
scanning ultrasonic inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak
tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti bisa
membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan rutin, bagian-
bagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika ada retakan
dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi. Retakan
ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan
terbang.

2) Gelombang infrasonic
Infrasonik merupakan suara dengan frekuensi terlalu rendah untuk bisa
didengar oleh telinga manusia. Infrasonik berada dalam rentang 17 Hertz hingga
0,001 Hertz. Rentang frekuensi ini merupakan sama dengan yang digunakan oleh
seismometer untuk mendeteksi gempa bumi. Gelombang infrasonik bercirikan
bisa menjangkau jarak yang jauh dan bisa melewati halangan tanpa kehilangan
dayanya atau relatif kecil. Gelombang infrasonik pertama kali yang diamati
probabilitas merupakan ketika gunung Krakatau meletus menghasilkan
gelombang atau getaran yang mengelilingi bumi sedikitnya 7 kali dan tercatat di
berbagai stasiun di seluruh dunia.
Salah satu perintis penelitian infrasonik adalah ilmuwan Prancis Vladimir
Gavreau (lahir di Rusia dengan nama Vladimir Gavronsky). Ketertarikannya
dalam infrasonik awalnya bermula pada tahun 1960 ketika ia dan asistennya
menderita sakit pada gendang telinga serta peralatan laboratorium yang bergetar
tetapi tidak ada suara yang ditangkap oleh mikroponnya. Ia kemudian
menyimpulkan bahwa itu disebabkan oleh infrasonik.

DAFTAR PUSTAKA

Kandi, (2019), Medan Magnet dan Induksi Elegtromgnetik. Jakarta. Direktorat


Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dikases http://docplayer.info/188123962-Medan-magnet-dan-induksi-
elektromagnetik.html pada 23 Oktober 2021 jam 15.10

Karyono Suharyanto dan Palupi Dwi Satya, (2009), Fisika Jilid 3. Yogyakarta.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Dikases
https://studylibid.com/doc/1167452/fisika-xii---mirror-unpad pada 22 Oktober
2021 jam 22.00

Nurachmandani Setya, (2009), Fisika 1. Surakarta. Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional. Dikases
https://issuu.com/galaksijoel/docs/kelas_10_fisika_setya_nurachmandani pada 22
Oktober 2021 jam 22.30
Nurachmandani Setya, (2009), Fisika 2. Surakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional. Dikases
https://issuu.com/galaksijoel/docs/kelas_11_fisika_2_setya_nurachmanda pada 22
Oktober 2021 jam 20.15

Suswanto Joko.dkk, (2018), Fisika Dasar seri Listrik Arus Searah dan
Kemagnetan. UPGRS Press. Diakses
http://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2019-05-09_Paten6%20Jatmi.pdf pada
23 Oktober 2021 jam 00.05

Suwarna, dkk, (2009), Fisika 2 Mudah dan Sederhana. Jakarta. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional . Diakses
https://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/11_SMA/kelas_2_sma_fisika_sar
wono.pdf pada 23 Oktober jam 00.35

Anda mungkin juga menyukai