Anda di halaman 1dari 273

LAPORAN TUGAS AKHIR

(ENV21W0003)

ANALISIS RISIKO UNTUK MENENTUKAN PENGENDALIAN BAHAYA


DALAM KEGIATAN BONGKAR MUAT DI PT. “X” MENGGUNAKAN
METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND
DETERMINING CONTROL (HIRADC)

Disusun Oleh :

Pandya Fajar Nugraha


193050007

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
(ENV21W0003)

ANALISIS RISIKO UNTUK MENENTUKAN PENGENDALIAN BAHAYA


DALAM KEGIATAN BONGKAR MUAT DI PT. “X” MENGGUNAKAN
METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND
DETERMINING CONTROL (HIRADC)

Disusun oleh:

Pandya Fajar Nugraha


193050007

Telah disetujui dan disahkan pada,


September 2022

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. H. Lili Mulyatna, Ir., MT) (Budi Nur siswanto, ST. MT.)

Penguji I Penguji II

(Dr. Evi Afiatun, Ir., MT.) (DR. Anni Rochaeni, Ir., MT.)
ANALISIS RISIKO UNTUK MENENTUKAN PENGENDALIAN BAHAYA
DALAM KEGIATAN BONGKAR MUAT DI PT. “X” MENGGUNAKAN
METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND
DETERMINING CONTROL (HIRADC)

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Abstrak
Menurut HSSE (Health Safety Security Environment) PT. X, pada tahun 2016
terdapat 13 kasus kecelakaan kerja. Pada tahun 2018 mengalami peningkatan
sebanyak 24 kasus. Pada bulan Januari hingga September 2021 terdapat 7 kasus,
dengan angka kasus kecelakaan yang berubah-ubah setiap tahunnya cenderung
menjadi menurun, kasus kecelakaan di PT. X masih tetap ada setiap tahunnya.
Kasus kecelakaan kerja yang terjadi meliputi proses kegiatan bongkar muat dan
alat angkat angkut antara lain, menabrak, menyenggol, menyerempet, terjatuh,
terbalik, terseret, tergesek, dan terbakar. Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul (Sugiyono,
2013). Data yang telah diperoleh akan diidentifikasi dan diberikan penilaian
risiko, analisa data dimulai dengan mengihitung nilai risiko yang diperoleh dari
hasil perkalian likelihood dan consequences sehingga diperoleh risk rating yang
terdiri dari 4 kategori yaitu kategori Extreme Risk, High Risk, Moderate Risk dan
Low Risk secara deskriptif pada setiap proses kerja pada kegiatan bongkar muat
kargo, selanjutnya membuat pengendalian risiko dari hasil penilaian risiko tiap
proses. Kemudian data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Data yang
digunakan dalam menentukan penilaian bahaya dan risiko adalah analisa kualitatif
yang mengacu pada standar AS/NZS 4360: 2004. Berdasarkan hasil identifikasi
potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian yang dilakukan pada proses
kegiatan bongkar muat di Pelabuhan PT. X terdapat dua proses kerja yaitu
kegiatan bongkar dan muat, dapat diidentifikasi 16 sumber bahaya dan hasil risk
assessment didapat tingkat low risk 14% dengan total 2 sumber bahaya, tingkat
moderate risk 36% dengan total 5 sumber bahaya, tingkat high risk 21% dengan
total 3 sumber bahaya, dan tingkat extreme risk 29% dengan total 4 sumber
bahaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang peneliti dapat
berikan antara lain: 1. Melakukan analisis risiko dengan metode lain seperti
dengan metode FMEA (failure mode and effect analysis) dan sebagainya untuk
peneliti selanjutnya. 2. Melakukan analisis kesehatan lingkungan di lingkungan
kerja menggunakan metode seperti analisis job safety analysis, HIRADC dan
FMEA (failure mode and effect analysis) untuk peneliti selanjutnya.
Kata kunci : Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control
(HIRADC), Job Safety Analisys (JSA)

1
RISK ANALYSIS TO DETERMINE HAZARD CONTROL IN
UNLOADING ACTIVITIES AT PT. “X” USING HAZARD
IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND DETERMINING
CONTROL (HIRADC) METHOD

Departement of Environmental Engineering, Faculty of Engineering Pasundan


University

Abstract
According to HSSE (Health Safety Security Environment) PT. X, in 2016 there
were 13 cases of work accidents. In 2018 there was an increase of 24 cases. From
January to September 2021 there were 7 cases, with the number of accident cases
that changed every year tended to decrease, accident cases at PT. X still exists
every year. Cases of work accidents that occur include the process of loading and
unloading activities and lifting equipment, among others, crashing, bumping,
grazing, falling, overturning, being dragged, rubbed, and burned. Data
processing in this study uses descriptive statistics, namely analyzing data by
describing or describing the data that has been collected (Sugiyono, 2013). The
data that has been obtained will be identified and given a risk assessment, data
analysis begins by calculating the risk value obtained from the results of the
likelihood and consequences multiplication in order to obtain a risk rating
consisting of 4 categories, namely the category of Extreme Risk, High Risk,
Moderate Risk and Low Risk descriptively in each work process in cargo loading
and unloading activities, then make risk control from the results of the risk
assessment of each process. Then the data is presented in tabular form. The data
used in determining the hazard and risk assessment is a qualitative analysis that
refers to the AS/NZS 4360: 2004 standard. X there are two work processes,
namely loading and unloading activities, 16 sources of danger can be identified
and the results of the risk assessment obtained a low risk level of 14% with a total
of 2 sources of danger, a moderate risk level of 36% with a total of 5 sources of
danger, a high risk level of 21% with a total 3 sources of danger, and an extreme
risk level of 29% with a total of 4 sources of danger. Based on the research that
has been done, the suggestions that researchers can give include: 1. Conduct risk
analysis with other methods such as the FMEA method (failure mode and effect
analysis) and so on for further researchers. 2. Conduct environmental health
analysis in the work environment using methods such as job safety analysis,
HIRADC and FMEA (failure mode and effect analysis) for future researchers.
Keywords: Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control
(HIRADC), Job Safety Analysis (JSA)
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan
Tugas Akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Lingkungan pada Fakultas Teknik
Universitas Pasundan. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tugas Akhir ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada:

 Ayahanda Dudung rubadi dan Ibunda Wawah Undawarsih selaku orang tua
tercinta, yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang serta doa dan restu
yang selalu mengiringi setiap langkah penulis. Tak lupa dukungan berupa
moril maupun materil yang tak ternilai harganya.
 Pihak PT. X (PT. X) yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh
data yang saya perlukan
 Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Supardi, M.Si., M.Kom., IPU selaku Rektor
Universtitas Pasundan
 IR. Sri Wahyuni, MT. selaku kordinator Tugas Akhir ini, yang telah memberi
dukungan kepada saya
 DR. IR. Anni Rochaeni, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan
Universtitas Pasundan sekaligus selaku dosen penguji sidang Tugas Akhir
saya.
 DR. IR. Evi Afiatun, MT. selaku dosen penguji sidang Tugas Akhir saya.
 DR. H. Lili Mulyatna, MT. selaku dosen wali sekaligus pembimbing I skripsi
yang telah berbaik hati memberikan waktu, arahan, dukungan serta kesabaran
dalam memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
 Budi Nur siswanto, ST. MT. selaku pembimbing II yang telah berbaik hati
memberikan waktu, arahan, dukungan serta kesabaran dalam memberikan
bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
 Seluruh staf dan karyawan Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas
Teknik Universtitas Pasundan atas ilmu dan arahan yang telah diberikan
selama ini kepada penulis.
 Fujia Rizky Agustin dan Fajar Gumelar Pinandita selaku saudara saya yang
selalu memberi motivasi.
 Putri Azkia Zein selaku support system yang selalu memberi motivasi.
 Dimas Taufiq, Najib Saeful, Salfisyam dan Firdaus M.K sebagai bestie yang
telah membantu (gatau membantu apa).
 Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala
bantuan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dalam penyusunan
laporan tugas akhir di masa yang akan datang. Akhir kata saya berharap mudah-
mudahan laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi saya sebagai penulis.

Bandung, 31 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Maksud......................................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup..........................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................3
BAB II......................................................................................................................1
GAMBARAN UMUM............................................................................................1
2.1 Pelabuhan..................................................................................................1
2.2 Profil PT. X...............................................................................................1
2.2.1 Misi PT. X..........................................................................................2
2.2.2 Kegiatan Usaha PT. X........................................................................3
2.2.3 Lokasi PT. X......................................................................................4
2.2.4 Gambaran Kegiatan Bongkar Muat...................................................5
2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja..........................................................12
2.3.1 Kecelakaan kerja................................................................................13
2.3.2 Bahaya..............................................................................................18
2.3.3 Risiko...............................................................................................21
2.3.4 Manajemen Risiko...........................................................................22
2.3.5 Identifikasi Bahaya Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA).....22
2.4 HIRADC ( Hazard Identification, Risk Assesment and Determining
Control)..............................................................................................................24
2.4.1 Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)...................................24
2.4.2 Penilaian Risiko...............................................................................25
2.4.3 Pengendalian Risiko.........................................................................27
BAB III....................................................................................................................1
METODE PENELITIAN.........................................................................................1
3.1 Metode PenelitianTugas Akhir..................................................................1
3.2 Definisi Konsep.........................................................................................1
3.3 Sumber Data..............................................................................................2
3.4 Metode Analisis Data................................................................................2
3.5 Metode Pengambilan Data........................................................................3
3.6 Flowchart Metode Penelitian..................................................................15
BAB IV....................................................................................................................1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN.........................................................................1
4.1 Exisiting Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining
Control (HIRADC) di PT. X................................................................................1
4.2 Analisis dan Pembahasan..........................................................................4
4.3 Identifikasi Bahaya dan Risiko dengan Metode Job Safety Analysis........6
4.3 Hazard Identification and Risk Assessment di PT. X................................7
4.4 Aspek dampak lingkungan pada proses kegiatan bongkar muat di
Pelabuhan PT. X................................................................................................22
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................1
5.1 Kesimpulan................................................................................................1
5.2 Saran..........................................................................................................4
Daftar Pustaka..........................................................................................................1
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Likelihood...................................................................................II-15


Tabel 2.2 Consiquences..............................................................................II-16
Tabel 3.1 Likelihood....................................................................................III-7
Tabel 3.2 Consiquences...............................................................................III-7
Tabel 3.3 Tingkat Risiko.............................................................................III-7
Tabel 3.4 Identifikasi potensi bahaya dan risiko TKBM berdasarkan metode
Job safety Analysis......................................................................III-9
Tabel 3.5 HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesmnet and Determining
Control )....................................................................................III-10
Tabel 4.1 Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control
(HIRADC) di PT. X...................................................................IV-10
Tabel 4.2 Identifikasi potensi bahaya dan risiko TKBM berdasarkan metode
Job safety Analysis...................................................................IV-10
Tabel 4.3 Identifikasi potensi bahaya dan risiko TKBM berdasarkan metode
Job safety Analysis...................................................................IV-11
Tabel 4.4 Identifikasi potensi bahaya dan risiko TKBM berdasarkan metode
Job safety Analysis.................................................................. IV-11
Tabel 4.5 Identifikasi potensi bahaya dan risiko TKBM berdasarkan metode
Job safety Analysis.................................................................. IV-11
Tabel 4.6 Identifikasi potensi bahaya dan risiko TKBM berdasarkan metode
Job safety Analysis...................................................................IV-12
Tabel 4.7 Likelihood..................................................................................IV-12
Tabel 4.8 Consequences............................................................................IV-13
Tabel 4.9 Tingkat Risiko...........................................................................IV-13
Tabel 4.10 HIRADC Pembukaan Palka Kapal.........................................IV-14
Tabel 4.11 HIRADC Stevedoring.............................................................IV-14
Tabel 4.12 HIRADC Cargodoring...........................................................IV-16
Tabel 4.13 HIRADC Delivery..................................................................IV-17
Tabel 4.14 HIRADC Receiving.................................................................IV-18
Tabel 4.15 HIRADC Cargodoring............................................................IV-19
Tabel 4.16 HIRADC Stevedoring.............................................................IV-20
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Tanjung Priok........................II-3


Gambar 2.2 Proses Bisnis PT. Pelabuhan Tanjung Priok..................................II-4
Gambar 2.3 Peta Lokasi PT. Pelabuhan Tanjung Priok....................................II-5
Gambar 2.4 General Cargo...............................................................................II-4
Gambar 2.5 Dry Bulk Cargo..............................................................................II-5
Gambar 2.6 Liquid Bulk Cargo..........................................................................II-5
Gambar 2.7 Dangerous Bulk Cargo..................................................................II-6
Gambar 2.8 Gantry Luffing Crane (GLC).........................................................II-7
Gambar 2.9 Conveyor........................................................................................II-7
Gambar 2.10 Forklift.........................................................................................II-8
Gambar 2.11Wheel Loader, doozer, dan excavator...........................................II-8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan UU no 17 tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun
2009 dan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 53 tahun 2002 tentang
Tatanan Kepelabuhanan Nasional, menurut hirarkinya, Pelabuhan Tanjung Priok
di Jakarta merupakan Pelabuhan Utama yang berfungsi sebagai tulang punggung
pembangunan nasional. Posisi yang begitu penting dalam sistem transportasi dan
logistik nasional tersebut, menuntut Pelabuhan Tanjung Priok secara
berkesinambungan harus mampu memfasilitasi aktifitas perekonomian dan
perdagangan Indonesia.
Menurut HSSE (Health Safety Security Environment) PT. X, pada tahun
2016 terdapat 13 kasus kecelakaan kerja. Pada tahun 2018 mengalami
peningkatan sebanyak 24 kasus. Pada bulan Januari hingga September 2021
terdapat 7 kasus, dengan angka kasus kecelakaan yang berubah-ubah setiap
tahunnya cenderung menjadi menurun, kasus kecelakaan di PT. X masih tetap ada
setiap tahunnya. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi meliputi proses kegiatan
bongkar muat dan alat angkat angkut antara lain, menabrak, menyenggol,
menyerempet, terjatuh, terbalik, terseret, tergesek, dan terbakar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di awal pada operator Forklift
ditemukan pekerja tidak memakai APD yaitu safety helmet dan safety shoes
karena merasa tidak nyaman. Selain itu, ditemukan operator yang masih
membawa alat secara terburu-buru serta mengoperasikan alat kasar, seperti
menggerakkan tuas penggerak dengan cepat dan meletakkan spreader terburu-
buru hingga menabrak peti kemas yang akan dibongkar. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa operator alat berat seperti operator Forklift dan
operator Gantry Luffing Crane (GLC), paling tidak dalam pengoperasian alat
angkat saat bongkar muat, kecelakaan kerja seperti saling bertabraknya kontainer
I-2

saat diangkat, alat menabrak badan kapal pernah dialami pada kegiatan tersebut
akibat kelalaian operator.
Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan.
Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya
pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan
yang terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan
pada perusahaan. Secara garis besar kejadian kecelakaan kerja disebabkan oleh
dua faktor, yaitu tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan kerja
(unsafe act) dan keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition)
(Suma’mur, 1984).
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja dituliskan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Begitu juga
dengan setiap orang lain yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya. Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan yang berlaku setiap
perusahaan yang didalamnya terdapat pekerja dan resiko terjadinya bahaya wajib
untuk memberikan perlindungan Keselamatan.
Salah satu sistem manajemen K3 yang berlaku global atau Internasional
adalah OHSAS 18001;2007. Menurut OHSAS 18001, manajemen K3 adalah
upaya terpadu untuk mengelola risiko yang ada dalam aktivitas perusahaan yang
dapat mengakibatkan cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan terhadap
bisnis perusahaan. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazard
Identification, Risk Assessment dan Determining Control. Biasanya dikenal
dengan singkatan HIRADC. Metode ini merupakan bagian dari manajemen risiko
dan yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan (Ramli, 2010).
Sehubungan dengan adanya bahaya dan risiko pada pekerjaan bongkar muat
di PT. X maka perlu dilakukannya identifikasi bahaya, penilaian risiko pada
pekerjaan untuk mengetahui gambaran serta tingkatan risiko pada pekerjaan
bongkar muat di pelabuhan PT. X.
I-3

1.2 Maksud
Maksud dari penelitian ini yaitu untuk melakukan analisis risiko, penilaian
risiko kecelakaan kerja di PT. X.

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan
pengendalian terhadap penilaian risiko di PT. X.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penelitian tentang analisis risiko untuk menentukan
pengendalian bahaya dalam kegiatan bongkar muat di PT. X, yaitu :
1. Dilakukan pada PT. X.
2. Membatasi dengan melakukan kuisioner pada pekerja di PT. X.
3. Membandingakan dengan data exsisting di PT. X.

1.5 Sistematika Penulisan


Laporan tugas akhir ini akan membahas mengenai Identifikasi Risiko
Kecelakaan Kerja di PT. X.

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan, ruang lingkup penelitian, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang uraian mengenai gambaran umum pada tempat
penelitian yang berisikan Profil PT. X yang berisikan Misi PT. X,
Struktur Organisasi, Kegiatan Usaha PT. X, Lokasi PT. X. Metode
Pelaksanaan Tugas Akhir, Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Tugas
Akhir, Objek dan Ruang Lingkup Pelaksanaan Tugas Akhir,
tinjauan pustaka dan teori-teori yang mendukung dan mendasari
penelitian dari berbagai sumber baik berupa literatur maupun
berupa jurnal
I-4

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini memberikan, Metode Penelitian Tugas Akhir, Definisi
Konsep, Sumber Data, Metode Pengambilan Data, serta Flowchart
Metode Penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang Hasil dan Pembahasan dari HIRADC di PT. X
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian PT. X
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Pelabuhan
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM
57 Tahun 2020 bahwa Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik
turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
intra-dan antarmoda transportasi.

2.2 Profil PT. X


PT. X merupakan operator terminal multipurpose pertama di Indonesia dan
berpengalaman dalam menangani kegiatan bongkar muat kargo curah cair, curah
kering, general kargo dan lain-lain.
PT. X telah beroperasi di 10 cabang Pelabuhan yang tersebar di seluruh
wilayah strategis Indonesia yaitu Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Banten,
Cirebon, Panjang – Lampung, Bengkulu, Palembang, Jambi, Teluk Bayur –
Padang, Tanjung Pandan dan Pangkal Balam.
PT. X didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Nomor 27 tanggal
10 Juli 2013 yang dibuat dihadapan Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa,
S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
Nomor AHU.42024.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 01 Agustus 2013,
sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan 
No. 76 tanggal 14 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Nur Muhammad Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

II-1
II-2

AHU-13799.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 17 April 2014, dan telah beberapa kali


diubah terakhir dengan Akta nomor 5 tanggal 15 Januari 2020 yang dibuat di
hadapan Julia Fitri Yani S.H., Notaris Pengganti dari Nur Muhammad Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., dari M.Kn Notaris di Jakarta.
2.2.1 Misi PT. X
1. Menyediakan pelayanan yang terintegrasi yang kompetitif dan berkelanjutan
untuk mendukung ekosistem logistik guna menstimulasi pertumbuhan
ekonomi nasional.
2. Menyediakan layanan terminal secara terintegrasi, berkualitas, dan modern
demi memenuhi kebutuhan dan melampaui harapan semua pelanggan dan
mitra.
3. Menumbuhkan Nilai perusahaan secara berkesinambungan bagi pemegang
saham dengan memenuhi aspek aspek tata kelola perusahaan yang baik.
4. Menerapkan budaya perusahaan yang dapat meningkatkan kenyamanan kerja
dan profesionalitas karyawan.
5. Mewujudkan sistem logistik nasional yang efektif dan efisien, ramah
lingkungan, dan berkepedulian sosial yang membanggakan bangsa dan
negara.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. X


(Profil PT. X, 2021)
II-3

2.2.2 Kegiatan Usaha PT. X


Dalam melakukan pelayanan jasa kepelabuhan sesuai Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, PT. X memaksimalkan kemampuan,
peluang dan market yang tersedia untuk menjalankan bidang usaha terkait
penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan. Layanan Perusahaan yang
diberikan kepada para pelanggan, yaitu :
1) Stevedoring
Kegiatan membongkar barang dari kapal ke dermaga / tongkang / truk atau
memuat barang dari dermaga / tongkang / truk ke dalam kapal
2) Kargodoring
Kegiatan memindahkan barang dari dermaga ke gudang / lapangan
penumpukan, selanjutnya menyusun di gudang / lapangan atau sebaliknya.
3) Gudang Penumpukan
Suatu bangunan atau tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan
barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal
4) Receiving/Delivery
Kegiatan memindahkan barang dari timbunan/tempat penumpukan di
gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas
kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.
5) Lapangan dan Penumpukan
Sebuah lahan terbuka di dalam area terminal yang digunakan untuk
menempatkan atau barang yang disusun secara berencana baik barang
yang akan dimuat ke kapal ataupun barang setelah dibongkar dari kapal.
6) Pelayanan Lainya
Penyewaan alat-alat pelabuhan dan Penyediaan dan/atau pelayanan
konsolidasi barang
II-4

Gambar 2.2 Proses Bisnis PT. X


(Profil PT. X, 2021)
Untuk menjamin kelancaran arus barang, meningkatkan efektivitas kinerja
operasional di pelabuhan dan untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan
pengoperasian di pelabuhan serta sebagai dasar pertimbangan dalam
memperhitungkan tarif jasa kepelabuhanan. PT. X tunduk kepada Standar Kinerja
Pelayanan Operasional Pelabuhan pada Pelabuhan Tanjung Priok yang di tetapkan
oleh Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok.

2.2.3 Lokasi PT. X


Tempat perusahaan PT. X beralamat di Jl Raya Pelabuhan No 9, Tanjung
Priok, Jakarta Utara – 14310

Gambar 2.3 Peta Lokasi PT. X


Sumber: https://anekainfojakarta.blogspot.com/2012/04/pelabuhan-tanjung-
priok.html
Diakses: Sabtu, 20 November 2021 pukul 10.30
II-5

2.2.4 Gambaran Kegiatan Bongkar Muat


Jam kerja. Kegiatan bongkar muat memiliki jam kerja yang tidak menentu.
Biasanya kapal masuk paling banyak tiga kali dalam seminggu. Dalam satu kali
kegiatan bongkar ataupun muat membutuhkan waktu 8 hingga 24 jam tergantung
pada jumlah peti kemas yang masuk dan keluar. Terdapat 2 shift kerja pada satu
kali kegiatan bongkar ataupun muat. Pembagian pada satu kali shift kerja yaitu 8
jam (7 jam kerja dan 1 jam istirahat) Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerjanya terbagi
pada dua tempat yakni di dermaga dan di lapangan penumpukan dengan dibantu
oleh alat bongkar muat seperti headtruck dan mobil crane. Terdapat 5 pembagian
tugas yaitu supervisor yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan dimulai dari
kegiatan bongkar hingga muat selesai, tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang
bertugas membantu pemindahan kargo dengan memasangkan dan melepaskan
sling yang terkait pada kargo, foreman yang bertugas mengatur kegiatan yang
sedang berlangsung dan tallyman yang bertugas mencatat penomoran pada kargo.
Di dermaga berjumlah 24 orang yang terdiri dari 1 orang supervisi, 16 buruh
TKBM, 2 orang operator alat yang diawasi oleh 2 orang foreman dan 3 orang
tallyman. Di lapangan penumpukan berjumlah 4 orang yang terdiri dari 2 orang
operator alat yang diawasi oleh 1 orang foreman dan 1 orang tallyman. Sehingga
setiap kegiatan bongkar ataupun muat peti kemas membutuhkan pekerja sebanyak
24 orang secara bergantian (shift).
Proses kegiatan bongkar muat yang dilakukan di PT. X yang merupakan
terminal multipurpose dan terminal curah kering, terdapat kegiatan bongkar muat
seperti general kargo dan dry bulk kargo (gandum, pasir, soda ash, semen, batu
bara dan lainnya). Kegiatan bongkar muat tersebut memiliki 4 alur kegiatan inti
yaitu pebukaan palka kapal, stevedoring, kargodoring dan delivery/receiving
ditambah dengan proses pembukaan dan penutupan palka kapal, sebagai berikut :
1. Pembukaan palka kapal
Datangnya kapal yang bersandar di Pelabuhan PT. X Area Wilayah 1
Nusantara. Para pekerja di dermaga maupun di kapal bersiap untuk membuka
palka penutup kapal, serta operator alat bersiap untuk menggerakkan alat.
Kemudian beberapa orang mengaitkan sling ke kargo dan dipindahkan
II-6

dengan menggunakan alat berat ke pinggir dermaga. Kemudian pekerja mulai


membagi tugas di kapal dan di dermaga.
2. Stevedoring
Persiapan tenaga kerja, alat berat seperti headtruck beserta operatornya.
Kegiatan dimulai dengan pemindahan kargo dari kapal dengan menggunakan
alat, cara kerjanya yaitu tenaga kerja mengaitkan sling ke kargo kemudian
digerakkan oleh alat berat yang dikemudikan operator ke truk yang sudah
disiapkan di dermaga. Tenaga kerja di dermaga mengatur arahnya alat untuk
peletakan peti keatas truk. Kemudian empat orang tenaga kerja menaiki peti
di atas truk untuk melepaskan sling yang terkait dipeti kemas. Truk berada
didekat alat berat dan kapal untuk memudahkan pemindahan peti keatas truk
di dermaga, kemudian truk bergerak menuju lapangan penumpukan yang
berada tidak jauh dari dermaga.
3. Cargodoring
Untuk proses kargodoring, truk yang membawa peti kemas di atasnya
menuju gudang penumpukan. Di lapangan sudah bersiap beberapa pekerja
yakni satu orang foreman yang bertugas mengatur jalannya proses selama
kegiatan kargodoring di lapangan, satu orang tallyman yang bertugas
mencatat nomor barang yang masuk, dan dua orang operator alat yang siap
menggunakan alat berat untuk memindahkan barang yang berada diatas truk
ke gudang penumpukan dengan menggunakan alat berat seperti crane dan
forklift.
4. Delivery and Receiving
Pada proses delivery atau pengantaran barang menuju tempat penerimaan dari
masing-masing tujuan perusahaan yang berbeda. Truk datang ke gudang
penumpukan untuk mengambil barang pesanannya yang kemudian dicatat
oleh tallyman dan peti diangkat dengan menggunakan crane maupun forklift
yang diarahkan oleh operator alat. Diletakkan ke atas truk yang sudah
menunggu di gudang penumpukan. Setelah truk berisi kemudian pergi
meninggalkan lapangan penumpukan di pelabuhan menuju tujuannya masing-
masing.
II-7

PT. X merupakan terminal non petikemas, terminal yang kegiatannya khusus


menangani bongkar muat curah. Muatan curah tidak terlapisi oleh
kemasan/packaging, melainkan barang yang langsung dimuat ke kapal. Terminal
non petikemas memiliki beberapa jenis, diantaranya :
1) General cargo, muatan yang tidak memerlukan perawatan khusus
sehingga muatan ini tergolong muatan yang tidak mudah busuk maupun
rusak, namun dalam penanganannya perlu memenuhi syarat agar tetap dan
tidak merusak angkutannya. Contoh dari muatan general kargo adalah steel
product, alat berat.

Gambar 2.4 General Cargo

2) Dry bulk kargo, muatan berbentuk padat yang bongkar muat dari/ke palka
menggunakan alat khusus untuk menanganinya. Muatan ini terdiri dari
gandum, pasir, soda ash, semen, batu bara dan lainnya.
II-8

Gambar 2.5 Dry bulk cargo


3) Liquid Bulk Cargo, muatan yang berbentuk cair yang bongkar muat
dari/ke palka menggunakan alat khusus untuk menanganinya, muatan ini
terdiri dari Crude palm oil, semen curah cair, minyak serta bahan cair
lainnya.

Gambar 2.6 Liquid Bulk Cargo

4) Dangerous cargo, muatan yang rentan menimbulkan bahaya seperti


meledak bahkan terbakar, Contoh dari jenis muatan ini adalah gasoline,
fire works dan lainnya

Gambar 2.7 Dangerous cargo


II-9

Setiap jenis muatan memiliki alat khusus untuk penangannya, alat tersebut
terdiri dari alat utama maupun alat bantu, yaitu:
1. Alat Utama
1) Gantry Luffing Crane (GLC), alat utama bongkar muat yang
pergerakannya menggunakan roda namun dibatasi oleh rel. SWL dari alat
ini sebesar 40 ton. Jumlah tenaga kerja yang menangani kegiatan bongkar
muat menggunakan alat GLC sebanyak 12/shift termaasuk operator alat,
mandor dan TKBM. Untuk produktifitas penggunaan GLC wajib
menggunakan 25% dari total muatan (satuannya ton), apabila ship crane
tidak ada produktifitas alatnya menjadi 100%, sedangkan untuk
T/G/Hnya tergantung dengan jumlah muatannya. Utiliasasi alat GLC
bulan September sebesar 1.037 jam. Tahun pembuatan/ pemakaiannya
adalah tahun 2011/2012.

Gambar 2.8 Gantry Luffing Crane (GLC)


2) Conveyor, merupakan alat penunjang bongkar muat khusus muatan curah
kering dengan komoditi yang sama, kapasitasnya sebesar 500 sd 1.500
Ton/Jam.

Gambar 2.9 Conveyor


II-10

1 Alat Bantu
1) Forklift, alat bantu mekanis yang bekerja dengan cara
memindahkan/menyusun barang dari dermaga ke gudang/lapangan
penumpukan atau sebaliknya. Forklift dapat mengangkut general kargo
maupun bag kargo yangmana muatan tersebut tidak bisa diangkut
menggunakan tenaga manusia. Forklift di operasikan dengan 1 pengemudi,
biasanya untuk foreman yang membantu menata muatan ke forklift ada 2
orang/ alat. Forklift ini dapat mengangkat muatan hingga tingginya
mencapai 2 meter dan dapat mengangkut muatan hingga mencapai 5 ton.

Gambar 2.10 Forklift

2) Wheel loader, doozer dan excavator merupakan alat bantu mekanis yang
dikhususkan untuk kegiatan bongkar muat curah kering. Alat ini di
operasikan oleh 1 orang pengemudi, biasanya dalam sekali mengangkut
dan memindahkan barang memakan waktu hingga 2 menit.

Wheel Loader
Dozer

Excavato
r
II-11

Gambar 2.11 Wheel loader, doozer dan excavator

3) Gudang Penumpukan adalah tempat indoor yang berfungsi sebagai tempat


penumpukan/ penyimpanan barang-barang yang berasal dari kapal
maupun untuk yang akan di muat ke kapal.

Setiap aktivitas kerja yang berkaitan dengan bahaya dan risiko kecelakaan
yang telah diidentifikasi diambil tindakan pengendalian yang terencana sehingga
dapat menjamin bahwa setiap aktivitas yang dilakukan berlangsung dengan aman,
seperti:
1. Traffic management system
Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. X di bangun
pengaturan Traffic Managament System secara bertahap. Setiap alat yang
beroperasi di PT. X harus mengikuti aturan Traffic Management System
dengan memperhatikan marka jalan dan rambu-rambu peringatan yang
ada.
2. Sistem pengawasan
Adanya sistem pengawasan yang sesuai tingkat risiko untuk menjamin
bahwa setiap pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman dan mengikuti
setiap petunjuk kerja yang telah ditentukan. Penempatan karyawan di
tempat kerja selalu dilakukan evaluasi untuk menjamin bahwa penugasan
pekerjaan tersebut didasarkan pada kemampuan dan tingkat keterampilan
yang dimiliki oleh karyawan.
3. Alat pelindung diri
PT. X menyediakan alat pelindung diri perorangan sesuai dengan jenis
dan risiko pekerjaan. Setiap pegawai berkewajiban untuk
mempergunakan APD yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan
II-12

memeliharanya agar selalu dalam kondisi baik dan layak pakai sesuai
standar dan pedoman teknis. Adapun Alat Pelindung Diri yang
disediakan oleh perusahaan antara lain: safety shoes, safety vest, safety
helm dan sarung tangan.

4. Sistem izin kerja


Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus yang berisiko tinggi diterapkan sistem
izin kerja yang dimaksudkan sebagai suatu sistem pengawasan yang
sesuai tingkat risiko untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan aman dan mengikuti setiap petunjuk kerja yang
telah ditentukan.
5. Pembatasan akses
Pada setiap area berbahaya di lingkungan PT. X, dilakukan upaya-upaya
yang sifatnya dapat mengendalikan potensi bahaya yang ada agar tidak
menimbulkan kemungkinan terjadinya kecelakaan bagi para pekerja,
mitra kerja, rekanan dan tamu. Pengendalian dimaksud dilakukan dengan
pembatasan area-area berbahaya dan pemberian tanda-tanda serta
pelarangan bagi yang tidak berkepentingan di area tersebut.
6. Pengelolaan material dan perpindahannya
Divisi terkait bertanggung jawab terhadap metode pengendalian risiko
yang berhubungan dengan penangananan secara manual dan mekanis.
Bahan-bahan berbahaya telah dilakukan penanganan mulai dari
penyimpanan, penanganan dan pemindahannya.

2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofis adalah suatu upaya dan
pemikiran untuk menjamin keutuhan, dan kesempurnaan baik jasmani ataupun
rohani manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya serta hasil karya
dan budayanya untuk menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera
(Suma’mur, 1996).
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang
penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Pasal 1
keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
II-13

melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan


kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja
sangat diperlukan untuk melindungi pekerja dalam melaksanakan tugasnya di
tempat kerja, sehingga pekerja ketika melaksanakan pekerjaannya dapat merasa
aman dan nyaman.

2.3.1 Kecelakaan kerja


Pengertian kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang
tidak diinginkan, terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, serta dapat
menyebabkan cedera bagi tenaga kerja yang mengalaminya (Suma’mur, 2013).
Menurut Tarwaka (2012) kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang
jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat
menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa
yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya.
Sebab utama dari kejadian kecelakaan kerja yaitu adanya faktor dan persyaratan
K3 yang belum dilaksanakan secara benar, meliputi antara lain;
1. Unsafe Action (tindakan tidak aman)
Menurut (Bancin, 2016) Unsafe Action adalah kegagalan (human failure)
dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, seperti : tindakan tanpa kualifikasi dan
otoritas, kurang atau tidak menggunakan perlengkapan perlindungan diri,
kegagalan dalam menyelamatkan peralatan, bekerja dengan kecepatan yang
berbahaya, kegagalan pada peringatan, menghindari atau memindahkan peralatan
keselamatan kerja, menggunakan peralatan yang tidak layak, menggunakan
peralatan tertentu untuk tujuan lain yang menyimpang, bekerja di tempat yang
berbahaya tanpa perlindungan dan peringatan yang tepat, memperbaiki peralatan
15 secara salah, bekerja dengan kasar, menggunakan pakaian yang tidak aman
ketika bekerja, dan mengambil posisi kerja yang tidak selamat. Unsafe action
adalah suatu perilaku membahayakan atau tidak aman yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja yang menimbulkan kerugian cedera hingga kematian.
Berdasarkan data kecelakaan pada ILO tahun 2012 tercatat 2 juta kasus kematian
dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja setiap tahunnya. Tahun 2013
II-14

setiap 15 detik, 1 pekerja di dunia meninggal dikarenakan kecelakaan kerja dan


160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Faktor manusia berupa perilaku atau
kebiasaan kerja yang tidak aman (unsafe action). Unsafe action yang sering
dijumpai di tempat kerja antara lain tidak memakai alat pelindung diri dan tidak
mematuhi prosedur kerja, seperti menjalankan peralatan atau mesin tanpa
wewenang, mengabaikan peringatan dan keamanan. Banyak pekerja melakukan
unsafe action, tetapi mereka tidak mengerti jika pekerjaan mereka beresiko.
Mereka memilih banyak alasan dan jika kita mendengarkan keluhan yang
disampaikan oleh pekerja, kita akan mampu mencari penyebab yang
mengakibatkan pekerja melakukan unsafe action. Adapun penyebab dasar unsafe
action antara lain:
1. Ketidakseimbangan fisik tenaga kerja, antara lain:
a. Tidak sesuai berat badan, kekuatan dan jangkauan
b. Posisi tubuh yang menyebabkan melemah
c. Kepekaan tubuh
d. Kepekaan panca indera terhadap bunyi
e. Cacat fisik
f. Cacat sementara
2. Kurangnya pengetahuan, antara lain:
a. Kurang pengalaman
b. Kurang orientasi
c. Kurang latihan memahami tombol
d. Kurang latihan memahami data
e. Salah pengertian terhadap suatu perintah
3. Pemakaian alat pelindung diri (APD) tidak sesuai aturan
4. Stess fisik, antara lain:
a. Beban sakit
b. Beban tugas berlebihan
c. Kurang istirahat
d. Kelelahan sensori
e. Terpapar bahan berbahaya
f. Terpapar panas tinggi
II-15

Sebagian besar unsafe action diakibatkan oleh tindakan yang


dilakukan oleh manusia. Adapun faktor–faktor manusia yang
mempengaruhi terjadinya unsafe action antara lain:
1. Masa Kerja
Masa kerja adalah akumulasi waktu pekerja memegang pekerjaan tersebut.
Masa kerja mempunyai kaitan dengan kepuasan kerja yang terus
meningkat sampai lama kerja 5 tahun kemudian mengalami penurunan
sampai masa kerja 8 tahun, akan tetapi setelah tahun kedelapan secara
perlahan mulai meningkat kembali. Disamping itu, masa kerja juga dapat
memberikan efek positif dan negatif yaitu dapat menurunkan ketegangan
dan peningkatan aktivitas dan batas ketahanan tubuh yang berlebihan pada
proses kerja. Semakin lama masa kerja seorang pekerja dipandang lebih
mampu melaksanakan dan memahami pekerjaannya. Menurut
(Kusumarini, 2017) pekerja yang pengalaman kerjanya masih sedikit atau
masa kerja <20 tahun, akan lebih sering melakukan unsafe action
dibandingkan dengan pekerja yang masa kerja atau pengalaman kerjanya
lebih lama (≥20 tahun).
2. Pengetahuan kesehatan keselamatan kerja
Pengetahuan kesehatan keselamatan kerja adalah ilmu tentang kesehatan
keselamatan kerja yang dimiliki seseorang yang dapat gunakan sebagai
pelindung diri saat bekerja untuk mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. Oleh karena itu,
pekerja dengan pengetahuan kesehatan keselamatan kerja yang baik
seseorang akan lebih berhatihati dalam melakukan pekerjaan sehingga
dapat mencegah terjadinya unsafe action dalam bekerja. Adapun
faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pengalaman
d. Media Masa
e. Hubungan Sosial
II-16

3. Kelelahan
Kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex
cerebri yang dipengaruhi oleh 2 sistem antagonis yaitu sistem penghambat
(inhibisi) dan sistem penggerak (aktivitas) tetapi semuanya bermuara
kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Oleh karena itu
semakin seseorang merasakan kelelahan maka kemampuan manusia untuk
melakukan aktivitas berkurang, sehingga hal tersebut mengakibatkan
penurunan produktivitas kerja dan dapat memicu seseorang untuk
melakukan unsafe action.
Faktor penyebab kelelahan kerja antara lain:
a. Pengorganisasian kerja yang tidak menjamin istirahat dan rekreasi,
variasi kerja danintensitas pembebanan fisik yang tidak serasi dengan
pekerjaan.
b. Faktor Psikologis, misalnya rasa tanggungjawab dan khawatir yang
berlebihan, serta konflik yang kronis/ menahun.
c. Lingkungan kerja yang tidak menjamin kenyamanan kerja serta tidak
menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan pekerja.
d. Status kesehatan (penyakit) dan status gizi.
e. Monoton (pekerjaan/ lingkungan kerja yang membosankan
1. Unsafe conditions (kondisi tidak aman)
Kondisi tidak aman dari lingkungan dan tempat kerja, proses kerja, sifat
pekerjaan dan sistem kerja. Lingkungan dalam artian luas dapat diartikan
tidak saja lingkungan fisik tetapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan
penyediaan fasilitas, pengalaman manusia yang lalu maupun sesaat sebelum
bertugas, pengaturan organisasi kerja, hubungan antar pekerja, kondisi
ekonomi dan politik yang bisa mengganggu konsentrasi. Sebagian besar
unsafe condition didominasi akibat kondisi lingkungan kerja yang tidak
aman. Adapun faktor–faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi terjadinya
unsafe condition antara lain:
1) Tempat kerja
Tempat kerja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan
suatu pekerjaan yang didalamnya terdapat tenaga kerja yang
II-17

melakukan pekerjaan dan ditempat kerja tersebut kemungkinan


adanya bahaya dapat terjadi. Disain tempat kerja yang tidak
ergonomis dapat mengakibatkan 25 unsafe condition sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
2) Bahan
Bahan berperan penting dalam proses produksi, sebab bahan
merupakan hal yang paling mendasar digunakan untuk menciptakan
suatu produk yang dihasilkan. Sebaiknya pemilihan bahan dasar
material berasal dari bahan yang aman, sehingga tidak membahayakan
para pekerja selama proses produksi berlangsung.
3) Peralatan
Peralatan merupakan hal terpenting guna menunjang proses produksi,
sehingga sebaiknya pemilihan peralatan dan perlengkapan yang
efektif sesuai dengan apa yang diproduksi. Dengan pemilihan
peralatan yang efektif maka akan dapat meminimalisir potensi bahaya
yang akan terjadi. Peralatan yang mengandung potensi bahaya
sebaiknya harus diminimalisir dengan jalan mengubah kontruksi dan
memberi alat pelindung diri pada pekerja. Sehingga para pekerja tidak
terpapar langsung dengan sumber bahaya tersebut.
Pencegahan kecelakaan kerja. Menurut Tarwaka (2012) pencegahan
kecelakaan kerja pada umumnya merupakan upaya untuk mencari penyebab dari
suatu kecelakaan dan bukan mencari siapa yang salah. Dengan mengetahui dan
mengenal penyebab kecelakaan maka dapat disusun suatu rencana
pencegahannya, pada hakekatnya merupakan rumusan dari suatu strategi
bagaimana menghilangkan atau mengendalikan potensi bahaya yang sudah
diketahui. Secara sederhana, langkah dasar pencegahan kecelakaan kerja meliputi;
adanya dukungan manajemen, mencari data dan fakta, menganalisa penyebab
kecelakaan, membuat rekomendasi perbaikan dan mengimplementasikan
rekomendasi perbaikan.
Berikut merupakan tahapan-tahapan yang harus dipahami dan dilakukan
berkaitan dengan keselamatan kerja dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja;
II-18

1. Identifikasi masalah dari kondisi tidak aman, meliputi pengenalan jenis


pekerjaan yang mengandung risiko terjadinya kecelakaan, pengenalan
komponen peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang digunakan dalam
proses kerja, lokasi pelaksanaan pekerjaan, sifat dan kondisi tenaga kerja
yang menangani pekerjaan, perhatian manajemen terhadap kecelakaan, dan
sarana peralatan pencegahan dan pengendalian yang tersedia.
2. Penyelidikan kecelakaan (analisa kecelakaan).
3. Pemahaman azas-azas pencegahan kecelakaan.
4. Perencanaan dan pelaksanaan (Tarwaka, 2012).
Menurut Ramli (2010), kecelakaan dapat terjadi karena kondisi alat atau
material yang kurang baik atau berbahaya. Kecelakaan juga dapat dipicu oleh
kondisi lingkungan kerja yang tidak aman seperti ventilasi, penerangan,
kebisingan atau suhu yang tidak aman melampaui batas. Disamping itu,
kecelakaan juga dapat bersumber dari pekerja yang melakukan kegiatan di tempat
kerja dan menangani alat atau material. Kecelakaan terjadi karena adanya kontak
dengan suatu sumber energi seperti mekanis, kimia, kinetik, fisis yang dapat
mengakibatkan cedera pada pekerja, alat, atau lingkungan. Faktor penyebab
kecelakaan dikemukakan oleh Heinrich (1980) yang menggolongkan atas
tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act), misalnya tidak mau menggunakan
alat keselamatan dalam bekerja, melepas alat pengaman atau bekerja sambil
bergurau. Tindakan ini dapat membahayakan dirinya atau orang lain yang dapat
berakhir dengan kecelakaan. Kondisi tidak aman (unsafe condition) yaitu kondisi
di lingkungan kerja baik alat, material atau lingkungan yang tidak aman dan
membahayakan. Sebagai contoh lantai yang licin, tangga yang rusak dan patah,
penerangan yang kurang baik atau kebisingan yang melampaui batas aman yang
diperkenankan.
2.3.2 Bahaya
Menurut OHSAS 18001:2007 bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan
yang menyebabkan kerugian bagi manusia, baik yang bisa menyebabkan luka,
gangguan kesehatan ataupun kombinasi dari keduanya. Menurut PP No. 50 tahun
2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Pasal
11 ayat 4 potensi bahaya adalah kondisi atau keadaan baik pada pekerja,
II-19

peralatan, mesin, pesawat, instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja, proses produksi
dan lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian,
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, dan penyakit akibat kerja.
Konsep bahaya, ebelum dilakukan identifikasi bahaya, harus memahami
pengertian dan konsep bahaya karena risiko berkaitan langsung dengan bahaya
(hazard). Bahaya merupakan segala sesuatu situasi atau tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan atau cedera pada manusia, kerusakan atau gangguan
lainnya. Karena hadirnya bahaya maka diperlukan upaya pengendalian bahaya
agar tidak menimbulkan akibat yang merugikan. Sumber bahaya mengandung
risiko yang dapat menimbulkan insiden terhadap manusia, lingkungan ataupun
properti. Besarnya kemungkinan suatu bahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat diakibatkannya merupakan
gambaran dari risiko. Besarnya risiko ditentukan oleh berbagai faktor seperti
besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantiti serta kerentanan unsur yang terlibat.
Oleh karena itu suatu risiko digambarkan sebagai peluang dan kemungkinan
(probability). Suatu bahaya untuk menghasilkan kecelakaan serta tingkat
keparahan yang dapat ditimbulkan jika kecelakaan terjadi (severity). Maka konsep
keselamatan kerja memiliki sasaran utama mengendalikan atau menghilangkan
bahaya sehingga secara otomatis risikonya dapat dikurangi atau dihilangkan
(Ramli, 2010). Jenis bahaya. Ramli (2010) mengklasifikasikan jenis bahaya
sebagai berikut:
1. Bahaya mekanis
Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mekanis atau benda bergerak
dengan gaya mekanika baik yang digerakkan secara manual maupun
dengan penggerak. Misalnya mesin sinso, bubut, gerinda, tempa dan lain-
lain. Bagian yang bergerak pada mesin mengandung bahaya seperti
gerakan mengebor, memotong, menempa, menjepit, menekan dan bentuk
gerakan lainnya. Gerakan mekanis ini dapat menimbulkan cedera atau
kerusakan seperti tersayat, terjepit, terpotong, atau terkupas.
II-20

2. Bahaya listrik
Di lingkungan kerja banyak ditemukan bahaya listrik, mulai dari jaringan
sampai pelaratan kerja dan mesin. Energi listrik yang diakibatkan seperti
bahaya kebakaran, sengatan listrik, dan hubungan singkat arus listrik.
3. Bahaya fisis
Bahaya yang berasal dari faktor fisis antara lain:
1) Bising, dapat mengakibatkan bahaya ketulian atau kerusakan indera
pendengaran
2) Tekanan
3) Getaran
4) Suhu panas atau dingin
5) Cahaya atau penerangan
6) Radiasi dari bahan radioaktif, sinar ultra violet atau infra merah
4. Bahaya biologis
Potensi bahaya ini ditemukan dalam industri makanan, farmasi, pertanian
dan kimia, pertambangan, minyak dan gas bumi.
Sumber bahaya. Bahaya di tempat kerja timbul karena interaksi antara
unsur-unsur produksi yaitu manusia, peralatan, material, proses atau metoda kerja.
Dalam proses produksi tersebut terjadi kontak antara manusia dengan mesin,
material, lingkungan kerja yang diakomodir oleh proses atau prosedur kerja.
Karena itu, sumber bahaya dapat berasal dari unsur-unsur produksi tersebut, yaitu
manusia, peralatan, material, proses serta sistem dan prosedur. Potensi bahaya
merupakan segala sesuatu yang mempunyai kemungkinan mengakibatkan
kerugian baik pada harta benda, lingkungan maupun manusia (Ramli, 2010).
Menurut Tarwaka (2012) sumber bahaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Manusia Hasil penelitian menunjukkan 80-85% kecelakaan disebabkan oleh
kelalaian atau kesalahan manusia. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh
perencana pabrik oleh kontraktor yang membangun, pimpinan kelompok,
pelaksana atau petugas yang melakukan pemeliharaan mesin dan peralatan.
2. Peralatan Kecelakaan dapat terjadi apabila tidak digunakan dengan
semestinya, tidak ada latihan tentang penggunaan alat tersebut, tidak
dilengkapi dengan perlindungan dan pengamanan, serta tidak ada perawatan
II-21

atau pemeriksaan. Perawatan dan pemeriksaan diadakan menurut kondisi agar


bagian-bagian mesin atau alat-alat yang berbahaya dapat dideteksi sedini
mungkin.
3. Lingkungan Faktor-faktor bahaya lingkungan menurut beberapa sumber,
antara lain:
1) Faktor fisik, seperti penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat
udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain.
2) Faktor kimia, seperti gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan
benda- benda padat.
3) Faktor biologi, baik golongan hewan maupun tumbuhan.
4) Faktor fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja.
5) Faktor mental-psikologis, yaitu susunan kerja, hubungan di antara
pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja dan sebagainya.
4. Cara atau sikap kerja
1) Cara mengangkat dan mengangkut yang salah.
2) Posisi tubuh yang tidak benar.
3) Tidak menggunakan alat pelindung diri.
4) Lingkungan kerja yang terlalu panas.
5) Menggunakan alat atau mesin yang tidak sesuai dengan peraturan.
6) Keadaan mesin-mesin, perlengkapan dan peralatan kerja serta bahan-
bahan.

2.3.3 Risiko
Menurut OHSAS 18001 tahun 2007 bahwa risiko merupakan kombinasi
kemungkinan suatu kejadian peristiwa berbahaya atau paparan dan tingkat
keparahan cedera atau sakit yang dapat disebabkan oleh peristiwa atau paparan.
Penilaian risiko terutama ditujukan untuk menyusun prioritas penanganan bahaya
yang sudah diidentifikasi. Semakin tinggi risiko yang dikandung suatu bahaya
semakin kritis sifat bahaya tersebut dan berarti menuntut tindakan perbaikan atau
penangganan yang semakin mendesak. Setelah diketahui berbagai potensi bahaya
yang ada di lingkungan pekerjaan selanjutnya perlu diadakan penilaian risiko
tersebut untuk menentukan tindakan pengendalian sesuai prioritas apakah risiko
tersebut cukup besar dan memerlukan pengendalian langsung atau dapat ditunda.
II-22

2.3.4 Manajemen Risiko


Menurut Ramli (2010) manajemen risiko adalah suatu budaya, proses dan
struktur dalam mengelola suatu risiko secara efektif dan terencana dalam suatu
sistem manajemen yang baik. Manajemen risiko erat hubungannya dengan
manajemen K3. Keberadaan risiko dalam kegiatan proses produksi mendorong
perlunya upaya keselamatan untuk mengendalikan semua risiko yang ada. Dengan
demikian manajemen risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari manajemen
K3 seperti dua sisi mata uang.
Menurut Permenaker No.5/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3
menyebutkan bahwa identifikasi bahaya, penilaian risiko dari kegiatan, produk
barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk
memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam sistem manajemen
K3 yang berlaku secara global yaitu OHSAS 18001 mengandung klausul yang
menyatakan bahwa organisasi harus menetapkan mengimplementasikan dan
memelihara prosedur untuk melakukan identifikasi bahaya dari kegiatan yang
sedang berjalan, penilaian risiko dan menetapkan pengendalian yang diperlukan.
Hal ini juga mencerminkan bahwa manajemen risiko merupakan elemen penting
dalam manajemen K3. Manajemen risiko menurut ketiga standar K3L diatas,
terdiri dari 3 bagian yaitu Hazard Identification (Identifikasi Bahaya), Risk
Assesment (Penilaian Risiko) dan Determining Control (Penetapan Pengendalian)
atau sering disebut HIRADC. Berdasarkan hasil evaluasi dan kajian HIRADC,
perusahaan mengembangkan sasaran K3, kebijakan K3 dan program kerja untuk
mengelola risiko tersebut. Dengan demikian basis dari pengembangan manajemen
K3 adalah manajemen risiko (Ramli, 2010).
2.3.5 Identifikasi Bahaya Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA)
Job Safety Analysis (JSA) merupakan metode yang dapat digunakan untuk
mempelajari suatu pekerjaan dalam mengidentifikasi bahaya dan potensi risiko
yang berkaitan dengan setiap rangkaian proses kerja dan dapat digunakan untuk
mengembangkan solusi dalam melakukan pengendalian bahaya di tempat kerja
(National occupational safety association dalam Kusumasari, 2014). JSA ini harus
dituliskan dalam bentuk formal, yaitu berupa prosedur untuk setiap pekerjaan.
Langkah - langkah dalam membuat JSA antara lain:
II-23

1. Memilih pekerjaan untuk ditinjau ulang


2. Membagi-bagi pekerjaan dalam beberapa langkah
3. Mengidentifikasi potensi bahaya di setiap langkah
4. Menetapkan tindakan atau prosedur untuk mengurangi potensi bahaya.
Hal ini sejalan dengan pendekatan sebab kecelakaan yang bermula dari
adanya kondisi atau tindakan tidak aman saat melakukan suatu aktivitas. Karena
itu dengan melakukan identifikasi bahaya pada setiap jenis pekerjaan dapat
dilakukan langkah pencegahan yang tepat dan efektif (Ramli dalam Rasmidar,
2019). Tujuan pelaksanaan JSA secara umum adalah untuk mengidentifikasi
potensi bahaya disetiap aktivitas pekerjaan sehingga tenaga kerja diharapkan
mampu mengenali bahaya tersebut sebelum terjadi kecelakaan atau penyakit
akibat kerja. Pelaksanaan job safety analysis mempunyai manfaat dan keuntungan
sebagai berikut:
1. Dapat digunakan untuk memberikan pelatihan mengenai prosedur kerja
dengan lebih aman dan efisien.
2. Memberikan training kepada tenaga kerja/karyawan baru.
3. Memberikan pre-job instruction pada pekerjaan yang tidak tetap.
4. Melakukan review pada job prosedur setelah terjadi kecelakaan.
5. Melakukan studi terhadap pekerjaan untuk memungkinkan dilakukan
improvement metode kerja.
6. Identifikasi pengaman apa saja yang perlu dipakai saat bekerja.
7. Meningkatkan produktifitas kerja dan tingkah laku positif mengenai safety
Job Safety Analysis adalah sebuah sistematis pemeriksaan terhadap
pekerjaan dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai tingkat
risiko dan mengevaluasi langkah-langkah praktis untuk mengendalikan
risiko.Analisis keselamatan pekerjaan merupakan elemen penting sistem
manajemen risiko. Ini melibatkan menganalisa setiap tugas dasar pekerjaan untuk
mengidentifikasi potensi bahaya dan untuk menentukan yang paling aman cara
melakukan pekerjaan. Job safety analysis melibatkan 5 langkah:
II-24

1. Memilih pekerjaan yang akan dianalisis.


2. Membagi pekerjaan ke dalam urutan tugastugas. Sebuah tugas adalah
segmen pekerjaan secara keseluruhan. Penting untuk menjaga tugas berada
di urutan yang benar. Setiap tugas yang ditempatkan di luar urutan dapat
menyebabkan potensi bahaya
3. Mengidentifikasi potensi bahaya.
4. Menentukan langkah-langkah pencegahan untuk mengendalikan bahaya.
Langkah keempat dalam JSA adalah menentukan cara untuk
menghilangkan atau mengurangi bahaya diidentifikasi.
5. Mengkomunikasikan informasi kepada yang lain. Setelah langkah-langkah
pencegahan yang dipilih, hasilnya harus dikomunikasikan kepada semua
karyawan yang, atau akan, melakukan pekerjaan tersebut (Novitasari &
Saptadi, 2018)
2.4 HIRADC ( Hazard Identification, Risk Assesment and Determining
Control)
HIRADC yaitu serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat
terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin di perusahaan kemudian melakukan
penilaian risiko dari bahaya tersebut lalu membuat program pengendalian bahaya
tersebut agar dapat diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan
tujuan mencegah terjadi kecelakaan. Implementasi K3 dimulai dengan
perencanaan yang baik meliputi identifikasi bahaya dan penilaian risiko. HIRADC
harus dilakukan di seluruh aktivitas organisasi untuk menentukan kegiatan
organisasi yang mengandung potensi bahaya dan menimbulkan dampak serius
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (Ramli, 2010). Langkah-langkah
HIRADC. Terdapat 3 langkah-langkah HIRADC yaitu sebagai berikut:

2.4.1 Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)


Identifikasi bahaya merupakan langkah awal dalam mengembangkan
manajemen risiko K3. Identifikasi bahaya adalah upaya sistematis untuk
mengetahui adanya bahaya dalam aktivitas organisasi. Identifikasi risiko
merupakan landasan melakukan pengelolaan risiko dengan baik. Langkah
sederhana dengan melakukan pengamatan. Melalui pengamatan maka kita
II-25

sebenarnya telah melakukan suatu identifikasi bahaya. Identifikasi bahaya


landasan dari program pencegahan kecelakaan atau pengendalian risiko. Tanpa
mengenal bahaya, maka risiko tidak dapat ditentukan sehingga upaya pencegahan
dan pengendalian risiko tidak dapat dijalankan (Ramli, 2010).

2.4.2 Penilaian Risiko


Analisis risiko (risk analysis) dan evaluasi risiko (risk evaluation)
merupakan dua tahapan proses penilaian risiko (risk assessment). Kedua tahapan
ini penting untuk menentukan langkah dan strategi pengendalian risiko. Analisis
risiko adalah untuk menentukan besarnya suatu risiko yang merupakan kombinasi
antara kemungkinan terjadinya (likelihood) dan keparahan risiko tersebut terjadi
(consequences). Evaluasi risiko untuk menilai apakah risiko tersebut dapat
diterima atau tidak, dengan membandingkan terhadap standar yang berlaku, atau
kemampuan organisasi untuk menghadapi suatu risiko (Ramli, 2010). Teknik
analisa risiko adalah untuk menentukan besarnya suatu risiko yang dicerminkan
dari kemungkinan dan keparahan yang ditimbulkannya. Banyak teknik yang dapat
digunakan untuk melakukan analisis risiko yaitu kualitatif, semi kuantitatif dan
kuantitatif (Ramli, 2010).
1. Teknik kualitatif
Metode ini menggunakan matrik risiko yang menggambarkan tingkat dari
kemungkinan dan keparahan suatu kejadian yang dinyatakan dalam bentuk
rentang dari risiko paling rendah sampai risiko tertinggi. Dilakukan sebagai
langkah awal untuk mengetahui risiko suatu kegiatan atau fasilitas dan hanya
dapat dilakukan jika data-data yang lengkap tidak tersedia (Ramli, 2010).
Menurut standar AS/NZS 4360 dalam Ramli (2010) kemungkinan atau
likelihood diberi rentang antara suatu risiko yang jarang terjadi sampai dengan
risiko yang dapat terjadi setiap saat. Untuk keparahan atau consequences
dikategorikan antara kejadian yang tidak menimbulkan cedera atau hanya
kerugian kecil dan yang paling parah jika dapat menimbulkan kejadian fatal atau
kerusakan besar.
II-26

Tabel 2.1 Likelihood

Level Deskripsi Uraian


1 Almost certain Dapat terjadi setiap saat
2 Likely Kemungkinan terjadi sering
3 Possible Dapat terjadi sekali-sekali
4 Unlikely Kemungkinan terjadi jarang
5 Rare Hampir tidak pernah terjadi

Tabel 2.2 Consequences

Level Deskripsi Uraian


1 Insignifant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial kecil
2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedang
Cedera berat lebih dari satu orang, kerugian besar,
3 Moderate
gangguan produksi
Cedera berat lebih dari satu orang, kerugian
4 Major
besar, gangguan produksi
Fatal lebih satu orang, kerugian sangat besar dan
5 Catastrophic dampak luas yang berdampak panjang, terhentinya
seluruh kegiatan

2. Teknik semi kuantitatif


Nilai risiko digambarkan dalam angka numerik. Namun nilai ini tidak
bersifat absolut. Misalnya risiko A bernilai 2 dan risiko B bernilai 4. Dalam hal ini
bukan berarti risiko B secara absolut dua kali lipat dari risiko A. Metode ini dapat
menggambarkan tingkat risiko lebih konkrit dibanding metode kualitatif (Ramli,
2010).
3. Teknik kuantitatif
Analisa ini menggunakan perhitungan probabilitas kejadian atau
konsekuensinya dengan data numerik dimana besarnya risiko tidak berupa
peringkat seperti metode semi kuantitatif. Konsekuensi dapat dihitung dengan
menggunakan modeling hasil dari kejadian atau kumpulan kejadian atau dengan
memperkirakan kemungkinan dari studi eksperimen atau data sekunder/data
terdahulu. Sedangkan probabilitas dapat dihitung dari exposure dan probability.
II-27

Probabilitas dan konsekuensi kemudian dihitung untuk menetapkan risiko yang


ada (Ramli,2010).
Setelah semua tahapan kerja diidentifikasi, hasil dari penilaian tersebut
selanjutnya dikembangkan matrik atau peringkat risiko yang mengkombinasikan
antara kemungkinan dan keparahannya. Sebagai contoh jika kemungkinan
terjadinya suatu risiko sangat tinggi, serta akibat yang ditimbulkannya juga sangat
parah, maka risiko tersebut digolongkan sebagai risiko tinggi (Ramli, 2010).

2.4.3 Pengendalian Risiko


Strategi pengendalian risiko dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai
berikut (AS/NZS 4360 : 2004) :
1) Penghindaran risiko
Beberapa pertimbangan penghindaran risiko yaitu :
a) Keputusan untuk menghindar atau menolak risiko sebaiknya
memperhatikan biaya pengendalian risiko
b) Kemungkinan kegagalan pengendalian risiko
c) Kemampuan sumber daya yang ada tidak memadai untuk
pengendalian
d) Penghindaran risiko lebih menguntungkan dibandingkan dengan
pengendalian risiko yang akan dilakukan sendiri.
2) Mengurangi peluang terjadinya potensi risiko
Pengurangan kemungkinan terjadinya risiko dapat dilakukan dengan
berbagai macam pendekatan seperti engineering control (eliminasi, substitusi,
pengendalian jarak), dan pemberian pelatihan kepada pekerja mengenai cara kerja
yang aman, dan budaya K3.
a) Eliminasi
Eliminasi merupakan langkah pengendalian yang paling baik untuk
dapat mengendalikan paparan. Risiko dapat dihindarkan dengan
menghilangkan sumbernya. Jika sumber bahaya dihilangkan maka risiko yang
akan timbul dapat dihindari.
b) Subsitusi
II-28

Subsitusi adalah mengganti bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain
sehingga kemungkinan kecelakaan dapat ditekan. Salah satu contoh adalalah
penggunaan bahan pelarut yang bersifat beracun diganti dengan bahan lain
yang lebih aman dan tidak berbahaya.
c) Pengendalian jarak
Pengendalian jarak, prinsip dari pengendalian in yaitu dengan
menjauhkan jarak antara sumber bahaya dengan pekerja.
3) Pelatihan (Training)
Organisasi harus menyediakan sumber daya manusia, sarana dan dana
yang memadai untuk menjamin pelaksanaan K3 sesuai dengan persyaratan sistem
K3 yang ditetapkan. Dalam memenuhi ketentuan tersebut, organisasi perlu
melakukan training mengenai dasar-dasar K3
4) Mengurangi dampak terjadinya potensi risiko
Beberapa risiko tidak dapat dihilangkan sepenuhnya karena pertimbangan
teknis, ekonomis atau operasi sehingga risiko tersebut akan tetap ada. Oleh karena
itu, hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengurangan konsekuensi.
Konsekuensi suatu kejadian dapat dikurangi dengan cara penerapan sistem
tanggap darurat yang baik dan terencana, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
dan sistem pelindung.
a) Alat Pelindung Diri (APD)
Mengurangi risiko bahaya dengan cara menggunakan alat pelindung
diri misalnya safety helmet, masker, safety shoes, coverall, safety glasses, dan
alat pelindung diri lainnya yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
b) Fasilitas Kesehatan
Diperlukan pengaturan terhadap rumah sakit terdekat dan dokter untuk
membantu bila terjadi kecelakaan setelah dilakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) di lapangan, seperti halnya menetapkan dan menyiapkan
peralatan P3K sendiri.
5) Pengalihan risiko ke pihak lain (risk transfer)
Transfer risiko dapat berupa pengalihan risiko kepada pihak kontraktor
sehingga beban risiko yang ditanggung perusahaan menjadi menurun. Oleh karena
itu, di dalam perjanjian kontrak dengan pihak kontraktor harus jelas tercantum
II-29

rang lingkup pekerjaan dan juga risiko yang akan di transfer. Selain itu
konsekuensi yang mungkin dapat terjadi juga dapat ditransfer risikonya kepada
pihak asuransi.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode PenelitianTugas Akhir


Tugas Akhir ini menggunakan metode deskriptif yang mendeskripsikan
menegenai identifikasi potensi bahaya, menganalisis risiko ditempat kerja dan
menentukan pengendalian sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya yang
sedang terjadi di PT. X.

3.2 Definisi Konsep


1. Kegiatan bongkar muat adalah kegiatan bongkar muat kargo dari dan
ke kapal yang dilakukan melalui dermaga dan lapangan penumpukan
di pelabuhan.
2. HIRADC adalah serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang
dapat terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin di perusahaan
kemudian melakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut lalu
membuat program pengendalian bahaya tersebut agar dapat
diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan
mencegah terjadi kecelakaan.
3. Identifikasi bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui adanya
bahaya dalam aktivitas organisasi.
4. Penilaian risiko adalah upaya untuk menghitung besarnya suatu risiko
dan menetapkan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak.
5. Pengendalian risiko adalah langkah penting dalam keseluruhan
manajemen risiko. Risiko yang telah diketahui besar dan potensi
akibatnya harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai dengan
kemampuan dan kondisi perusahaan.
6. Risk rating adalah nilai risiko yang diperoleh dari hasil perkalian
likelihood dan consequences sehingga diperoleh risk rating yang
III-2

terdiri dari 4 kategori yaitu kategori Extreme Risk, High Risk,


Moderate Risk dan Low Risk
.
3.3 Sumber Data
Data yang diperoleh penulis untuk penyusunan laporan berasal dari data
sebagai berikut;
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil observasi secara langsung terhadap pekerja
dengan melihat aktivitas kerja, lingkungan kerja dan peralatan kerja yang
digunakan serta mendokumentasikan dan mencatat setiap tahapan proses
yang dilakukan selama kegiatan bongkar muat berlangsung di PT. X.
2. Data Sekunder
Putra (2014) menyebutkan data sekunder merupakan data yang sudah
diolah, data sekunder dapat diperoleh melalui buku-buku atau dari sumber
pustaka lainnya yang dapat mendukung pembahasan dalam penelitian.

3.4 Metode Analisis Data


Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif,
yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul (Sugiyono, 2013).
Data yang telah diperoleh akan diidentifikasi dan diberikan penilaian
risiko, analisa data dimulai dengan mengihitung nilai risiko yang diperoleh dari
hasil perkalian likelihood dan consequences sehingga diperoleh risk rating yang
terdiri dari 4 kategori yaitu kategori Extreme Risk, High Risk, Moderate Risk dan
Low Risk secara deskriptif pada setiap proses kerja pada kegiatan bongkar muat
kargo, selanjutnya membuat pengendalian risiko dari hasil penilaian risiko tiap
proses. Kemudian data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Data yang
digunakan dalam menentukan penilaian bahaya dan risiko adalah analisa kualitatif
yang mengacu pada standar AS/NZS 4360: 2004.
Rumus: Risk Rating = Likelihood x Consequences
III-3

Tabel 3.1 Likelihood


Level Deskripsi Uraian
1 Almost certain Dapat terjadi setiap saat
2 Likely Kemungkinan terjadi sering
3 Possible Dapat terjadi sekali-sekali
4 Unlikely Kemungkinan terjadi jarang
5 Rare Hampir tidak pernah terjadi

Tabel 3.2 Consequences

Level Deskripsi Uraian


1 Insignifant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial
kecil
2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedang
3 Moderate Cedera sedang, perlu penanganan medis,
gangguan produksi
4 Major Cedera berat lebih dari satu orang,
kerugian besar, gangguan produksi
5 Catastrophic Fatal lebih satu orang, kerugian sangat
besar dan dampak luas yang berdampak
panjang, terhentinya seluruh kegiatan
Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikalikan dari Likelihood dan
Consequences sehingga ditetapkan sebagai tingkat bahaya dari suatu pekerjaan
yang dilakukan, kemudian disesuaikan dengan tabel tingkat risiko sebagai berikut:

Tabel 3.3 Tingkat Risiko

Tingkat risiko Score Keterangan


Low 1-4 Masih dapat dikelola
Moderate 5-11 Tanggung jawab manajemen harus
ditentukan
High 12-16 Diperlukan perhatian khusus
Extreme >16 Diperlukan pengendalian segera
III-4

3.5 Metode Pengambilan Data


Metode pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Identifikasi bahaya
Pada tahap awal ini adalah memberikan suatu analisis deksriptif
tentang kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi. Data tersebut
dirumuskan berdasarkan Standart of Procedure (SOP) HSSE (Health
Safety Security Environment) di PT. X. Menurut Stuart Hawthron cara
sederhana adalah dengan melakukan pengamatan. Melalui pengamatan
maka kita sebenarnya telah melakukan suatu identifkasi bahaya.
a. Cara Ukur : Wawancara dan observasi
b. Alat Ukur: Tabel HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment
And Determining Control) , kuisioner, kamera.
c. Hasil Ukur : Diketahuinya potensi-potensi bahaya apa saja yang
dapat terjadi pada pekerja yang bekerja di PT. X
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dimaksudkan untuk menentukan besarnya suatu
risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dan besar akibat
yang ditimbulkannya. Berdasarkan hasil analisa dapat ditentukan peringkat
risikonya sehingga dapat dilakuakan penilaian risiko yang memiliki dampak
besar terhadap perusahaan dan risiko yang ringan.
a. Cara Ukur: Observasi
b. Alat Ukur : Tabel HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment
And Determining Control) dan tabel kategori penilaian risiko.
c. Hasil Ukur : Diketahuinya besar suatu risiko dengan
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dan berakibat yang
ditimbulkannya pada yang bekerja di PT. X
3. Pengendalian Risiko
Pengendalian kontrol terhadap bahaya dilingkungan kerja adalah
tindakan-tindakan yang diambil untuk meminimalisir kecelakaan kerja
III-5

melalui metode eliminasi, subsitusi, engineering control, administrative


control, dan alat pelindung diri (APD). Pengendalian risiko:
1. Jika risiko tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dapat menggunakan
alat pelindung diri atau pengaman.
a. Cara Ukur : Wawancara
b. Alat Ukur: Tabel HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment
And Determining Control) dan tabel penentuan prioritas upaya
pengendalian risiko.
c. Hasil Ukur : Diketahuinya cara mengendalikan potensi bahaya yang
ada di PT. X

Setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul selanjutnya adalah


melakukan analisis data dengan menggunakan metode HIRADC (Hazard
Identification Risk Assessment And Determining Control). Metode HIRADC
(Hazard Identification Risk Assessment And Determining Control) yang
digunakan akan disajikan dalam bentuk tabel HIRADC berdasarkan tabel
HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment And Determining Control)
yang digunakan dalam penelitian ini memiliki komponen seperti jenis kegiatan,
potensi bahaya, kategori risiko dan pengendalian yang dilakukan. Contoh tabel
yang digunakan seperti berikut:

Tabel 3.4 Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko TKBM berdasarkan

Metode JSA

Pembukaan palka kapal

No Tahap Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko

1 Pekerja menaiki kapal menggu- Terpeleset/ terjatuh Memar pada kaki /


nakan tangga tenggelam

2 Pekerja memasang sling pada Terjatuh dari ketinggian Tenggelam

palka

Tabel 3.5 HIRADC ( Hazard Identification, Risk Assesment and Determining


Control)
III-6

Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko Rekomendas


i
No
Aktivitas Sumber Potensi Potensi Pengendalia
L C Risk Rating
Kerja Bahaya Bahaya Risiko n
Pekerja Tangga Terpeleset Memar 3 4 High Risk Pekerja
menaiki kapal yang curam / terjatuh pada disarankan
menggu- pada saat kaki/ lebih berhati-
nakan tangga menaiki tenggelam hati pada saat
kapal menaiki tangga,
dan
1 menggunakan
APD seperti
sepatu safety
untuk
menghindari
terpeleset di
tangga Pekerja

4
3.6 Flowchart Metode Penelitian

Mulai

Studi Studi
Lapangan Literatur

Maksud
Penelitian

Tujuan
Penelitian

Pengumpulan
Data

Pengolahan
Data

Analisis
Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Data yang telah diperoleh akan diidentifikasi dan diberikan penilaian risiko,
analisa data dimulai dengan menghitung nilai risiko yang diperoleh dari hasil
perkalian kemungkinan dan konsikuensi sehingga diperoleh tingkat risiko yang
terdiri dari 5 kategori yaitu kategori sangat rendah, rendah, menengah, tinggi, dan
sangat tinggi secara deskriptif pada setiap proses kerja pada kegiatan bongkar
muat, selanjutnya membuat pengendalian risiko dari hasil penilaian risiko tiap
proses. Kemudian data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
V-1

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Exisiting Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining


Control (HIRADC) di PT. X

Identifikasi bahaya di PT. X sudah diatur didalam Instruksi Kerja


tentang Identifikasi potensi bahaya, dengan No dokumen
WI.2/OPS/HSE/04/01. Adapun prosedurnya yaitu sebelum melaksanakan
identifikasi potensi bahaya suatu pekerjaan di lokasi tertentu agar
mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya termasuk
diantaranya penggunaan APD yang disesuaikan dengan lokasi/ pekerjaan
yang akan diidentifikasi, kemudian perhatikan proses pekerjaan secara
keseluruhan, peralatan yang digunakan (mesin, indikator, pengaman
mesin, kondisi mesin dan lainnya), tenaga kerja yang bekerja (kerapihan,
penggunaan APD, cara kerja dan lainnya) serta hal-hal lainnya yang
menyangkut masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Membagi suatu
proses kerja menjadi beberapa sub bagian proses kerja lalu catat aktifitas /
kegiatan yang berlangsung pada sub bagian tersebut dan tentukan sumber /
penyebab bahaya gesekan kapal, cargo, loading dan unloading ,orang
yang belum bersertifikat kompetensi. Secara umum sumber bahaya
meliputi mesin dan sarana produksi, conveyor (ban berjalan, rantai
berjalan dan lainnya), pesawat angkut (forklift, mobil, truk, dan lainnya),
alat transmisi mekanik (rantai, pulley dan lainnya), bahan kimia (bahan
kimia yang mudah meledak, atau menguap, beracun, korosif, uap logam
dan lainnya), debu berbahaya (debu yang mudah meledak, debu organik,
debu anorganik seperti debu asbes, debu silica dan lainnya), radiasi dan
bahan radioaktif (radium, cobalt, sinar ultra, sinar infra dan lainnya),
faktor lingkungan (iklim kerja, tekanan udara, getaran, bising, cahaya dan
lainnya), permukaan lantai kerja (lantai, bordes, jalan, peralatan dan
lainnya), dan lain-lain (perancah, tangga, peti, kaleng, sampah, benda kerja
IV-2

dan lainnya). Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining


Control (HIRADC) di PT. X dengan No dokumen
FM.2/KIN/K3L/04/01/01.

Tabel 4.1 Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control


(HIRADC) di PT. X

POTENSI BAHAYA PENILAIAN


RISIKO
KEGIA KONS KEMU RISK PENGENDALIAN
NO. SUMBER JENIS RISIKO
TAN EKUE NGKIN RATING
BAHAYA BAHAYA
NSI AN

Sterilisasi,
Peningkatan
awarness
Mobilisasi truck
1 Truck Tertabrak Cidera berat 3 3 Menengah Penggunaan APD,
(masuk dan keluar)
jalur atau
marka

Sterilisasi,
Peningkatan
Mobilisasi truck awarness
2 Truck Menabrak Cidera berat 3 3 Menengah
(masuk dan keluar) Penggunaan APD,
jalur atau marka

Sterilisasi,
Peningkatan
Mobilisasi truck Cidera berat, awarness
3 Truck Terlindas 4 3 Menengah
(masuk dan keluar) fatality Penggunaan
APD

Peningkatan
awarness
Mobilisasi truck Terpapar, Gangguan
4 Debu 3 2 Rendah Penggunaan
(masuk dan keluar) terhirup pernafasan
APD

Peningkatan
Mobilisasi truck awarness
5 Debu Terkena mata Iritasi mata 3 2 Rendah
(masuk dan keluar) Penggunaan APD

Peningkatan
Mobilisasi truck Gangguan awarness
6 Asap dari truck Terhirup 3 2 Rendah Penggunaan APD
(masuk dan keluar) pernafasan

Peningkatan
awarness
Mobilisasi truck Operator tidak Cidera berat,
7 Terjatuh ke laut 4 3 Menengah Penggunaan
(masuk dan keluar) kompeten fatality
APD

Peningkatan
awarness
Mobilisasi truck Operator Cidera berat,
8 Terjatuh ke laut 4 2 Menengah Penggunaan
(masuk dan keluar) mengantuk fatality
APD

Peningkatan
Bongkar Muat - awarness
Personil tidak
9 menggunakan Menabrak Cidera berat 3 3 Menengah Penggunaan
kompeten
Mobile Eskavator APD

Sterilisasi,
Personil
Bongkar Muat - Peningkatan
ceroboh saat Tertimpa Cidera berat,
10 menggunakan 4 3 Menengah awarness
pengangkatan material fatality
Mobile Eskavator Penggunaan APD
material
11 Bongkar Muat - Ayunan sling Tertimpa Cidera berat, 4 2 Menengah Sterilisasi,
menggunakan material fatality Peningkatan
Mobile Eskavator awarness
IV-3

POTENSI BAHAYA PENILAIAN


RISIKO
KEGIA KONS KEMU RISK PENGENDALIAN
NO. SUMBER JENIS RISIKO
TAN EKUE NGKIN RATING
BAHAYA BAHAYA
NSI AN

Penggunaan APD

Sterilisasi,
Bongkar Muat - Peningkatan
Tertimpa Cidera berat, awarness
12 menggunakan Load 4 2 Menengah
material fatality Penggunaan APD
Mobile Eskavator

Peningkatan
Bongkar Muat -
Penurunan awarness
13 menggunakan Suara mesin Terpapar bising 3 2 Rendah
pendengaran Penggunaan APD
Mobile Eskavator
Peningkatan
Bongkar Muat -
awarness
14 menggunakan Suhu panas Dehidrasi Pingsan 3 2 Rendah Penggunaan APD
Mobile Eskavator

Peningkatan
Bongkar Muat -
Terpapar, Gangguan awarness
15 menggunakan Debu, Asap 3 2 Rendah
terhirup pernafasan Penggunaan APD
Mobile Eskavator

Peningkatan
Bongkar Muat -
Tertimpa Cidera berat, awarness
16 menggunakan Ayunan sling 4 2 Menengah
material fatality Penggunaan APD
Eskavator kapal
Peningkatan
Bongkar Muat - awarness
Tertimpa Cidera berat,
17 menggunakan Beban material 4 2 Menengah Penggunaan
material fatality
Eskavator kapal APD

Peningkatan
Bongkar Muat -
Cidera berat, awarness
18 menggunakan Ombak Coalision 4 2 Menengah
fatality Penggunaan APD
Eskavator kapal
Peningkatan
Bongkar Muat -
Cidera berat, awarness
19 menggunakan Angin Coalision 4 2 Menengah
fatality Penggunaan APD
Eskavator kapal
Peningkatan
Bongkar Muat -
Operator tidak Tertimpa Cidera berat, awarness
20 menggunakan 4 3 Menengah
kompeten material fatality Penggunaan APD
Eskavator kapal
Peningkatan
Penggunaan Cidera berat, awarness
21 Excavator Terbalik 4 2 Menengah
excavator fatality Penggunaan APD

Peningkatan
Truk naik ke kapal Cidera berat, awarness
22 Truk Terbalik 4 2 Menengah
tongkang fatality Penggunaan APD

Peningkatan
Bongkar muat
awarness
(curah kering non Cidera berat,
23 Loader Tertabrak 4 2 Menengah Penggunaan
pangan & general fatality
APD
cargo)
Bongkar muat Peningkatan
(curah kering non Tertimpa Cidera berat, awarness
24 Material 4 2 Menengah
pangan & general material fatality Penggunaan APD
cargo)
Bongkar muat Peningkatan
(curah kering non Cidera berat, awarness
25 Excavator Tertabrak 4 2 Menengah
pangan & general fatality Penggunaan APD
cargo)
Peningkatan
Bongkar muat
awarness
(curah kering non Gangguan
26 Debu Terhirup 3 2 Rendah Penggunaan
pangan & general pernafasan
APD
cargo)

Bongkar muat Peningkatan


27 (curah kering non Debu batu bara Terpapar Iritasi mata 3 2 Rendah awarness
pangan & general Penggunaan
IV-4

POTENSI BAHAYA PENILAIAN


RISIKO
KEGIA KONS KEMU RISK PENGENDALIAN
NO. SUMBER JENIS RISIKO
TAN EKUE NGKIN RATING
BAHAYA BAHAYA
NSI AN

APD
cargo)
Bongkar muat Peningkatan
(curah kering non awarness
28 Batu bara Terbakar Luka bakar 3 2 Rendah
pangan & general Penggunaan APD
cargo)
Bongkar muat Peningkatan
(curah kering non awarness
29 Suhu panas Dehidrasi Pingsan 3 2 Rendah
pangan & general Penggunaan APD
cargo)
Peningkatan
Bongkar muat
awarness
(curah kering non
30 Hujan Terpeleset Cidera ringan 2 2 Rendah Penggunaan
pangan & general
APD
cargo)
Program WFH,
Masker, PHBS,
Gangguan Pemberian
31 Emergency Virus covid-19 Terpapar virus pernafasan, 5 3 Tinggi Vitamin,
fatality penyemprotan
disinfektan

Peningkatan
Emergency - terhirup gas gangguan awarness
32 Api dan asap 3 3 Menengah
Kebakaran beracun pernafasan Penggunaan APD

Peningkatan
Emergency - awarness
33 Api dan asap terbakar Cidera berat 3 3 Menengah
Kebakaran Penggunaan APD

Peningkatan
awarness
Luapan api Cidera berat,
34 Emergency Hydran 4 3 Menengah Penggunaan
semakin besar fatality
Hydrant

Peningkatan
awarness
35 Emergency Tekanan hydran Terlempar Cidera berat 3 3 Menengah
Penggunaan Hydrant

Peningkatan
awarness
Personil tidak
36 Emergency Terlempar Cidera berat 3 3 Menengah Penggunaan
kompeten
Hydrant

Peningkatan
tereskalasi awarness
Orang sakit,
37 Emergency menjadi lebih Cidera berat 3 3 Menengah
pingsan Penggunaan APD
parah
Peningkatan
tereskalasi awarness
38 Emergency Orang cedera menjadi lebih Cidera berat 3 3 Menengah Penggunaan
parah APD

Peningkatan
Civil
panik, cedera awarness Tanggap
39 Emergency unrest/bomb Cidera ringan 2 3 Rendah
saat evakuasi Darurat
threat

Peningkatan
Cidera berat, awarness
40 Emergency Tsunami Terbawa ombak 4 3 Menengah
fatality Penggunaan
APD

4.2 Analisis dan Pembahasan


Berdasarkan prosedur identifikasi bahaya di PT. X terdapat
kegiatan bongkar muat Menangani kegiatan bongkar muat general cargo
IV-5

dan dry bulk cargo. Fasilitas terminal Multipurpose yaitu crane, forklift,
sling, gudang lapangan penumpukan. Identifikasi bahaya bertujuan untuk
mengetahui potensi bahaya dan faktor bahaya yang terdapat pada
pekerjaan di PT. X, yaitu:
1. Bahaya operasional/pekerjaan, akan berhubungan dengan penggunaan
sarana prasarana dan pengoperasian peralatan yang kurang baik seperti
kesalahan pemberian sinyal kepada operator, terpeleset, tertabrak kendaraan,
peralatan overload, serta bahaya penggunaan heavy material.
2. Bahaya kondisional yang berhubungan dengan keadaan lingkungan alam di
PT. X seperti kondisi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Berdasarkan hasil analisis bahaya dan risiko dengan metode JSA pada
Tenaga kerja bongkar muat di PT. X maka potensi bahaya dan risiko yang
ditemukan adalah:

1. Unsafe Action, yakni :


a. Posisi kerja saat mengangkut barang sampai meletakan barang tidak
ergonomi sehingga mudah terjadi cedera otot baik punggung, leher, lengan
tangan dan kaki.
b. Alat bantu kerja yang sederhana sehingga lebih banyak mengandalkan
tenaga atau secara manual. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya risiko
cedera otot pada pekerja.
c. Tidak menggunakan alat pelindung diri
2. Unsafe conditional, yakni:
a. Lapang kerja yang memiliki suhu yang panas sehingga pekerja akan
mengalami dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh, hal ini dapat
mengakibatkan gangguan metabolisme tubuh, mudah mengalami kelelahan
dan gangguan pada ginjal.
b. Lantai kerja yang licin akan mengakibatkan pekerja terpeleset dan jatuh.
Lantai kapal terbuat dari papan dan sering tertumpah dengan minyak atau
air laut dan air saat cuaca hujan.
IV-6

c. Pencahayaan ruang palka yang kurang memadai. Hal ini akan


mengakibatkan pekerja tidak jelas melihat barang dan dapat terantur atau
terbentur pada benda sekitarnya.
d. Ruang palka yang sempit dan pendek sehingga pekerja melakukan
aktivitas pengangkutan dengan posisi membungkuk. Hal ini akan
mengakibatkan nyeri otot punggung dan perubahan posisi tulang belakang
atau tulang punggung pekerja.
e. Tangga yang licin dan kecil. Hal ini akan mengakibatkan pekerja dapat
terpeleset dan jatuh ke laut. Tangga tidak memiliki pegangan atau pembatas
sehingga pekerja tidak memiliki pegangan yang cukup kuat ketika terpeleset
atau berjalan diantara kapal dengan dermaga.
f. Sengatan sinar matahari dan pekerja tidak memiliki alat pelindung diri
untuk mencegah sengatan sinar matahari. Hal ini menyebabkan kulit pekerja
mudah tersengat sinar matahari dan dapat mengalami gangguan kulit.

4.3 Identifikasi Bahaya dan Risiko dengan Metode JSA (Job Safety
Analysis)
Mengidentifikasi potensi bahaya suatu upaya untuk mengetahui
adanya bahaya pada setiap tahap pekerjaan saat melakukan aktivitas atau
kegiatan di lokasi pelabuhan dengan Metode JSA :

Tabel 4.2 Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko pada kegiatan pembukaan
palka kapal berdasarkan Metode JSA

Pembukaan palka kapal

No Tahap Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko

Pekerja menaiki kapal Terpeleset/ Memar pada


1
menggu- nakan tangga terjatuh kaki /
tenggelam
2 Pekerja memasang sling pada Terjatuh dari ketinggian Tenggelam
palka

Tabel 4.3 Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko pada kegiatan stevedoring
berdasarkan Metode JSA
IV-7

Stevedoring

No Tahap Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko

Operator Tertimpa alat cedera parah,


1
mengemudikan alat berat/kargo meninggal
berat dunia
Sakit pinggang Low back pain

2 Tally dermaga yang melakukan Paparan langsung sinar Kelelahan bekerja


pecatatan laporan matahari akibat dehidtrasi
Nyeri pada otot/ sendi Kelelahan bekerja
3 Foreman yang mengatur Paparan langsung sinar Kelelahan bekerja
jalannya kegiatan matahari akibat dehidtrasi
4 Buruh tenaga kerja melakukan Tertimpa sling Badan terimpit,
pemasangan sling pada alat meninggal dunia
berat ke kargo di kapal Pekerja membungkuk Low back pain
Terjatuh dari ketinggian Tenggelam

Tabel 4.4 Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko pada kegiatan Cargodoring
berdasarkan Metode JSA

Cargodoring

No Tahap Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko

1 Tally dermaga yang melakukan Paparan langsung sinar Kelelahan bekerja


pecatatan laporan matahari akibat dehidtrasi

Nyeri pada otot/ sendi Kelelahan bekerja


2 Foreman yang mengatur Paparan langsung sinar Kelelahan bekerja
jalannya kegiatan matahari akibat dehidtrasi
3 Operator yang memindahkan Terjadi kecelakaan, Kerusakan kargo
kargo dari truk kelapangan tersenggol kargo
Nyeri punggung Low Back Pain

Tabel 4.5 Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko pada kegiatan Delivery
berdasarkan Metode JSA

Delivery

No Tahap Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko

Sopir yang Tabrakan Kecelakaan/


1
mengendarai truk berisi meninggal
kargo menuju tujuan dunia
pengantaran Nyeri Punggung Low back pain
IV-8

Tabel 4.6 Identifikasi Potensi Bahaya dan Risiko pada kegiatan Receiving
berdasarkan Metode JSA

Receiving

No Tahap Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko

Sopir mengendarai truk Tabrakan Kecelakaan/


1 menuju lapangan meninggal
penumpukan dunia
Nyeri punggung Low back pain

4.3 Hazard Identification and Risk Assessment di PT. X


Data yang telah diperoleh akan diidentifikasi dan diberikan penilaian
risiko, analisa data dimulai dengan mengihitung nilai risiko yang diperoleh dari
hasil perkalian likelihood dan consequences sehingga diperoleh risk rating yang
terdiri dari 4 kategori yaitu kategori Extreme Risk, High Risk, Moderate Risk dan
Low Risk secara deskriptif pada setiap proses kerja pada kegiatan bongkar muat
peti kemas, selanjutnya membuat pengendalian risiko dari hasil penilaian risiko
tiap proses. Kemudian data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Data yang
digunakan dalam menentukan penilaian bahaya dan risiko adalah analisa kualitatif
yang mengacu pada standar AS/NZS 4360: 2004. Rumus: Risk Rating =
Likelihood x consequence.
Tabel 4.7 Likelihood

level Deskripsi uraian

1 Almost Certain Dapat Terjadi Setiap Saat

2 Likely Kemungkinan Terjadi Sering

3 Possible Dapat Terjadi Sekali kali

4 Unlikely Kemungkinan Terjadi Jarang

5 Rare Hampir Tidak Pernah Terjadi


IV-9

Tabel 4.8 Consequence

Level Deskripsi Uraian

1 Insignificant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial kecil

2 Minor Cidera ringan, kerugian finansial sedang

3 Moderate Cidera sedang, perlu penanganan medis,


gangguan produksi

4 Major Cidera berat lebih dari satu orang, kerugian


besar, gangguan produksi

5 Catastrophic Fatal lebih satu orang, kerugian sangat besar


dan dampak luas yang berdampak panjang,
terhentinya seluruh kegiatan

Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikalikan dari


kemungkinan dan keparahan sehingga ditetapkan sebagai tingkat bahaya
dari suatu pekerjaan yang dilakukan, kemudian disesuaikan dengan tabel
tingkat risiko sebagai berikut :

Tabel 4.9 Tingkat Risiko

Tingkat Risiko Score Keterangan

Low 1-4 Masih dapat dikelola

Moderate 5-11 Tanggung jawab manajemen harus ditentukan

High 12-16 Diperlukan perhatian khusus

Extreme >16 Diperlukan pengendalian segera


IV-10

Semua potensi bahaya yang terdapat pada proses kegiatan bongkar


muat akan diidentifikasi dan kemudian diberikan penilaian untuk
memberikan makna terhadap potensi bahaya tersebut serta dapat
mengkategorikannya ke dalam empat kategori yaitu Extreme Risk, High
Risk, Moderate Risk dan Low Risk. Hal ini diperlukan untuk mengetahui
potensi bahaya yang memiliki dampak besar terhadap perusahaan. Ada
dua proses yang terdapat pada kegiatan tersebut, yaitu:

1. Proses Bongkar

Tabel 4.10 HIRADC Kegiatan Pembukaan Palka Kapal

No Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

Pembukaan palka kapal


1 Pekerja Tangga Terpeleset/ Memar pada Pekerja disarankan
menaiki yang terjatuh kaki/ 3 4 High Risk lebih berhati-hati
kapal curam tenggelam pada saat menaiki
menggu- pada saat tangga, dan
nakan menaiki menggunakan APD
tangga kapal seperti sepatu safety
untuk menghindari
terpeleset di tangga
Pekerja, pilih tangga
yang sesuai dengan
jenis pekerjaan yang
dilakukan dan cukup
Panjang sehingga
dapat bekerja
dengan aman
2 Pekerja Kehilangan Terjatuh Tenggelam diharuskan berhati-
memasang keseimbang dari 3 4 High Risk hati pada saat
sling pada an pada saat ketinggian berada di atas
palka di atas palka dan
palka menggunakan
APD safety shoes
saat bekerja
sehingga tidak
mudah terjatuh

Pekerja diharuskan
Terpapar Paparan Kelelahan menggunakan APD
sinar langsung Kerja, Moderate safety helm untuk
matahari sinar matahri Dehidrasi 2 3 Risk menghindari sinar
matahari langsung

Tabel 4.11 HIRADC Kegiatan Stevedoring


IV-11

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

1 Stevedoring
Operator Kelalaian Tertimpa alat Kepala Pekerja
menge- operator berat/ kargo bocor, 3 5 High Risk diharuskan
mudi alat cedera memiliki waktu
berat parah, istirahat yang
meninggal cukup sehingga
dunia tidak mudah
mengantuk saat
bekerja

Ergonomi : Pekerja disarankan


Posisi duduk Sakit Low back 2 2 Low Risk perenggangan
terlalu Pinggang setelah bekerja
lama dan mengatur
posisi duduk
yang nyaman

2 Tally Terpapar Paparan Kelelahan diharuskan berhati-


dermaga sinar langsung kerja, 2 3 Moderate hati pada saat
yang matahari sinar dehidrasi Risk berada di atas
melakukan matahari palka dan
pencatatan/ menggunakan
pelaporan APD safety shoes
saat bekerja
sehingga tidak
mudah terjatuh

Pekerja
Ergonomi : Nyeri pada Kelelahan disarankan
berdiri otot/sendi kerja 5 2 Moderate melakukan
tegak Risk perenggangan
terlalu otot kaki
lama

3 Foreman Terpapar Paparan Kelelahan Pekerja


yang sinar langsung kerja, 2 3 Moderate diharuskan
mengatur matahari sinar dehidrasi Risk menggunakan
jalannya matahari APD safety helm
kegiatan untuk
menghindari
kontak sinar
matahari
langsung. Dan
banyak minum
air putih agar
tidak dehidrasi
Ergonomi : Nyeri pada Kelelahan 2 2 Low Risk Pekerja
berdiri otot/sendi kerja, disarankan
tegak dehidrasi melakukan
terlalu perenggangan
lama otot kaki
IV-12

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

4 Buruh tenaga Terkena Tertimpa Kepala 4 5 Extreme Risk Pekerja


kerja sling alat Sling bocor, badan diharuskan
melakukan berat terimpit, melakukan
pemasangan meninggal briefing sebelum
sling dunia bekerja dan
pada alat menggunakan
berat ke APD lengkap
kargo sarung tangan,
di kapal safety vest,
sepatu safety
serta safety helm

Tabel 4.12 HIRADC Kegiatan Cargodoring

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

1 Cargodoring
Tally man Terpapar Paparan Kelelahan 2 3 Moderate Pekerja diharuskan
melakukan sinar langsung akibat Risk menggunakan APD
pencatatan/pe matahari sinar dehidrasi safety helmet untuk
laporan matahari menghindari kontak
sinar matahari
langsung dan banyak
meminum air putih
agar tidak dehidrasi

2
Foreman yang Terpapar Paparan Kelelahan Pekerja diharuskan
mengatur sinar langsung kerja, 2 3 Moderate menggunakan APD
jalannya matahari sinar dehidrasi Risk safety helmet untuk
kegiatan matahari menghindari kontak
dilapangan sinar matahari
penumpukan langsung dan banyak
meminum air putih
agar tidak dehidrasi

Ergonomi Nyeri otot Kelelahan 2 2 Low Risk Pekerja disarankan


berdiri pada sendi Kerja melakukan
tegak peregangan otot
terlalu lama

3 Operator alat
yang Kelalaian Terjadi Kerusakan 5 1 Moderate Pekerja
memindahkan Operator kecelakaan kargo Risk diharuskan lebih
kargo dari truk ke material berhati hati saat
lapangan bekerja agar tidak
terjadi kecelakaan
IV-13

Tabel 4.13 HIRADC Kegiatan Delivery

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

1 Delivery
Sopir yang Kelalaian Tabrakan Kecelaka 4 5 Extreme Risk Pekerja diharuskan
mengendarai sopir an/ lebih berhati-hati
truk berisi meningga saat bekerja, dan
kargo l dunia memiliki waktu
material istirahat yang cukup
menuju sehingga tidak
tujuan mudah mengantuk
pengantaran/ saat mengemudi
pemesanan

Ergonomi : Pekerja disarankan


Posisi Nyeri Low Back 2 2 Low risk melakukan
duduk Punggung Pain peregangan setelah
terlalu lama bekerja dan
mengatur posisi
duduk yang nyaman

2. Proses Muat

Tabel 4.14 HIRADC Kegiatan Receiving

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

Receiving
1 Sopir Kelalaian Tabrakan Kecelaka 4 5 Extreme Risk Pekerja
mengendarai sopir an/ diharuskan lebih
truk menuju meningga berhati-hati saat
lapangan l dunia bekerja, dan
penumpukan memiliki waktu
istirahat yang
cukup sehingga
tidak mudah
mengantuk saat
mengemudi

Ergonomi : Pekerja disarankan


Posisi Nyeri Low Back 2 2 Low risk melakukan
duduk Punggung Pain peregangan setelah
terlalu lama bekerja dan
mengatur posisi
duduk yang nyaman
IV-14

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

2 Tally man Terpapar Paparan Kelelahan 2 3 Moderate Pekerja diharuskan


melakukan sinar langsung akibat Risk menggunakan APD
pencatatan/pe matahari sinar dehidrasi safety helmet untuk
laporan matahari menghindari
kontak sinar
matahari langsung
dan banyak
meminum air putih
agar tidak dehidrasi

3 Foreman yang Terpapar Paparan Kelelahan Pekerja diharuskan


mengatur sinar langsung akibat Moderate menggunakan APD
jalannya matahari sinar dehidrasi 2 3 Risk safety helmet untuk
kegiatan matahari menghindari kontak
dilapangan sinar matahari
penumpukan langsung dan banyak
meminum air putih
agar tidak dehidrasi

Ergonomi Nyeri otot Kelelahan 2 2 Low Risk Pekerja disarankan


berdiri pada sendi Kerja melakukan
tegak peregangan otot
terlalu lama

4 Operator alat
yang Kelalaian Terjadi Kerusakan 5 1 Moderate Pekerja
memindahkan Operator kecelakaan kargo Risk diharuskan lebih
kargo material berhati hati saat
bekerja agar tidak
terjadi kecelakaan

Tabel 4.15 HIRADC Kegiatan Cargodoring

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

1 Cargodoring
IV-15

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

Foreman yang Terpapar Paparan Kelelahan Moderate Pekerja diharuskan


mengatur sinar langsung akibat 2 3 Risk menggunakan APD
jalannya matahari sinar dehidrasi safety helmet untuk
kegiatan matahari menghindari
dilapangan kontak sinar
penumpukan matahari langsung
dan banyak
meminum air putih
agar tidak dehidrasi

Ergonomi Nyeri otot Kelelahan 2 2 Low Risk Pekerja disarankan


berdiri pada sendi Kerja melakukan
tegak peregangan otot
terlalu lama

2
Operator alat Kelalaian Terjadi Kerusakan 5 1 Moderate Pekerja
yang Operator kecelakaan kargo Risk diharuskan lebih
memindahkan material berhati hati saat
kargo dari truk ke bekerja agar tidak
lapangan terjadi kecelakaan

Tabel 4.16 HIRADC Kegiatan Stevedoring

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

1 Stevedoring

Foreman yang Ergonomi Nyeri otot Kelelahan 2 2 Low Risk Pekerja disarankan
mengatur berdiri pada sendi Kerja melakukan
jalannya tegak perenggangan
kegiatan terlalu lama otot kaki
dilapangan

2 Pekerja disarankan
Tally Ergonomi : Nyeri pada Kelelahan 2 2 Low Risk melakukan
dermaga berdiri otot/sendi kerja perenggangan
yang tegak otot kaki
melakukan terlalu
pencatatan/ lama
pelaporan

3
Operator Kelalaian Tertimpa Kepala bocor, 4 5 Extreme Risk Pekerja diharuskan
memindahkan Operator alat badan luka lebih hati hati saat
kargo material berat/mat parah, bekerja, dan
dari truk ke kapal erial meninggal memiliki waktu
kargo dunia istirahat yang
cukup sehingga
tidak mengantuk
saat mengemudi
alat berat
IV-16

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

Ergonomi : Sakit Low back 2 2 Low Risk Pekerja


posisi pinggang pain disarankan
duduk melakukan
terlalu perenggangan
lama dan mengatur
posisi yang
nyaman

4 Buruh tenaga Terkena Tertimpa Kepala 4 5 Extreme Risk Pekerja


kerja sling alat Sling bocor, badan diharuskan
melakukan berat terimpit, melakukan
pemasangan sling meninggal briefing sebelum
pada alat dunia bekerja dan
berat ke menggunakan
kargo material APD lengkap
di kapal sarung tangan,
safety vest,
sepatu safety
serta safety helm
Ergonomi: Pekerja Low Back 1 2 Low Risk Pekerja disarankan
posisi kerja membungk Pain melakukan
berulang uk peregangan pada
tubuh terutama
pada pinggang

Kehilangan Terjatuh Memar pada 3 3 Moderate Pekerja diharuskan


keseimbang tubuh Risk lebih berhati hati
an pada saat bekerja
dan menggunakan
APD Safety Shoes
sehingga tidak
mudah terpeleset

Terkena sisi Luka gores 4 4 Extreme Risk Melakukan


badan general briefing sebelum
kargo kargo yang melakukan
tajam pekerjaan dan
menggunakan
APD yang lengkap

5 Buruh tenaga Terkena Tertimpa Kepala 4 5 Extreme Risk Melakukan


kerja membuka sling pada sling bocor, badan briefing sebelum
sling yang saat terimpit, melakukan
terpasang pada melepaskan meninggal pekerjaan dan
kargo kaitan pada dunia menggunakan
kargo APD yang lengkap

Kehilangan Terjatuh Tenggelam 3 4 High Risk Melakukan


keseimbang dari briefing sebelum
an pada ketinggian melakukan
saat diatas pekerjaan dan
kapal menggunakan
APD yang lengkap
IV-17

N Aktivitas Sumber Potensi Potensi C Risk Rating


o Kerja Bahaya Bahaya Risiko Pengendalian

Terkena sisi general Luka gores 4 4 Extreme Risk Melakukan


badan kargo yang briefing sebelum
kargo tajam melakukan
pekerjaan dan
menggunakan
APD yang lengkap

Ergonomi : Nyeri pada Kelelahan 2 2 Low Risk Pekerja disarankan


berdiri otot/sendi kerja melakukan
tegak perenggangan
terlalu otot kaki
lama

Berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan


pengendalian yang dilakukan pada proses kegiatan bongkar muat di
Pelabuhan PT. X terdapat dua proses kerja yaitu kegiatan bongkar dan
muat, dapat diidentifikasi 16 sumber bahaya dan hasil risk assessment
didapat tingkat low risk 14% dengan total 2 sumber bahaya, tingkat
moderate risk 36% dengan total 5 sumber bahaya, tingkat high risk 21%
dengan total 3 sumber bahaya, dan tingkat extreme risk 29% dengan total
4 sumber bahaya.

14%

29%
Low Risk
Moderate Risk
High Risk
Extreme Risk
36%

21%

Gambar 4.11 Persentase hasil risk rating


IV-18

Tempat kerja proses kegiatan bongkar muat terdapat berbagai


macam sumber bahaya mulai dari kapasitas bahaya yang rendah hingga
bahaya yang tinggi. Terdapat 2 jenis bahaya yaitu unsafe action dan unsafe
conditional :

1. Aktivitas pembukaan palka kapal, terdapat beberapa sumber bahaya yaitu


a. Unsafe Action
Terdapat beberapa sumber bahaya yaitu terpeleset dan terjatuh dari
ketinggian saat menaiki tangga karena tidak menggunakan alat pelindung diri
seperti sepatu safety. Penilaian risiko pada sumber bahaya ini diberi nilai
moderate risk.
b. Unsafe Conditional
Penilaian risiko yang pertama dilakukan pada aktivitas pembukaan palka
kapal, terdapat beberapa sumber bahaya yaitu tangga yang curam dengan risiko
memar pada kaki dan tenggelam diberi nilai high risk, kehilangan
keseimbangan dengan risiko tenggelam diberi nilai high risk dan terpapar sinar
matahari langsung dengan risiko dehidrasi dan kelelahan kerja diberi nilai
moderate risk.
2. stevedoring
a. Unsafe Action
aktivitas kerja yang dilakukan yaitu operator alat yang mengemudi alat
berat terdapat dua sumber bahaya yaitu kelalaian operator yang diberi nilai
high risk, kemudian posisi duduk yang terlalu lama dengan potensi bahaya
nyeri punggung dan risiko low back pain pada pekerja diberi nilai low risk,
Buruh tenaga kerja yang melakukan pemasangan sling pada alat berat ke kargo
di kapal terdapat sumber bahaya yaitu terkena sling pada alat berat dengan
potensi bahaya terjepit/tertimpa dan risiko kepala bocor, badan terimpit diberi
nilai extreme risk, ergonomi: posisi kerja berulang dengan potensi bahaya
pekerja terlalu sering membungkuk dan risiko low back pain diberi nilai low
risk, kehilangan keseimbangan pada saat di atas kapal dengan potensi bahaya
terjatuh/terpeleset dan risiko tenggelam diberi nilai high risk. Buruh tenaga
kerja yang membuka sling pada kargo di atas truk terdapat sumber bahaya
IV-19

yaitu terkena sling dengan potensi bahaya tertimpa dan risiko kepala bocor dan
badan terimpit diberi nilai extreme risk, buruh terkena kargo pada saat berada
di atas truk dengan potensi bahaya tertimpa kargo dan risiko luka parah pada
tubuh hingga cacat diberi nilai extreme risk, berdiri tegak terlalu lama di atas
truk dengan potensi bahaya nyeri pada otot/sendi dan risiko kelelahan kerja
diberi nilai low risk, ergonomi: posisi kerja berulang dengan potensi bahaya
pekerja sering membungkuk dan risiko low back pain diberi nilai low risk,
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi kargo yang tajam dan risiko
luka gores diberi nilai moderate risk, dan buruh mendorong kargo agar posisi
letaknya sesuai di atas truk dengan potensi bahaya terjatuh dan risiko luka
memar, cacat tubuh dan patah kaki diberi nilai extreme risk.
b. Unsafe Conditional
Penilaian risiko pada tahap stevedoring, aktivitas kerja yang dilakukan
yaitu operator alat yang mengemudi alat berat terdapat sumber bahaya yaitu
kelalaian operator dengan potensi bahaya tertimpa alat berat/kargo dan risiko
kepala bocor dan cedera parah hingga meninggal dunia diberi nilai high risk.
Tally dermaga yang melakukan pencatatan/pelaporan dan Foreman yang
mengatur jalannya kegiatan terdapat dua sumber bahaya yang sama yaitu
terpapar sinar matahari langsung dengan risiko dehidrasi dan kelelahan kerja
diberi nilai moderate risk, pada tallyman dan low risk pada foreman. Buruh
tenaga kerja yang melakukan pemasangan sling pada alat berat ke kargo di
kapal terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar matahari langsung dengan
risiko dehidrasi dan kelelahan kerja diberi nilai low risk, terkena badan kargo
dengan potensi bahaya sisi kargo yang tajam dan risiko luka gores diberi nilai
moderate risk, terpapar sinar matahari langsung dengan risiko dehidrasi dan
kelelahan kerja diberi nilai moderate risk.
3. Cargodoring
a. Unsafe Action
Foreman yang mengatur jalannya kegiatan di lapangan penumpukan
terdapat sumber bahaya yaitu berdiri terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
otot/sendi dan risiko kelelahan diberi nilai low risk. Operator alat yang
memindahkan kargo dari truk ke lapangan atau sebaliknya memiliki sumber
IV-20

bahaya kelalaian operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan/salah


posisi letak kargo/tersenggol kargo lain dapat mengakibatkan kargo rusak
diberi nilai moderate risk.
b. Unsafe Conditional
Penilaian risiko pada tahap Cargodoring, aktivitas yang dilakukan yaitu
tally dermaga yang melakukan pencatatan/pelaporan memiliki sumber bahaya
terpapar sinar matahari dengan risiko kelelahan kerja dan dehidrasi diberi nilai
moderate risk. Foreman yang mengatur jalannya kegiatan di lapangan
penumpukan terdapat dua sumber bahaya yaitu terpapar sinar matahari dengan
potensi bahaya dehidrasi dan kelelahan kerja diberi nilai moderate risk.
4. Delivery and Receiving
a. Unsafe Action
Penilaian risiko pada tahap delivery dan receiving, aktivitas yang
dilakukan yaitu sopir yang mengendarai truk berisi kargo menuju tujuan
pengantaran/pemesanan atau menuju lapangan penumpukan terdapat sumber
bahaya yaitu kelalaian supir dengan potensi bahaya tabrakan dan risiko
kecelakaan atau meninggal dunia diberi nilai extreme risk dan posisi duduk
terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri punggung dan risiko low back pain
diberi nilai low risk. Foreman yang mengatur jalannya kegiatan di lapangan
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu berdiri terlalu lama dengan potensi
bahaya nyeri otot/sendi dan risiko kelelahan diberi nilai low risk. Operator alat
yang melakukan pemindahan kargo dari truk ke lapangan atau sebaliknya
memiliki sumber bahaya operator mengantuk dengan potensi bahaya terjadi
kecelakaan/salah posisi letak kargo/tersenggol kargo lain dapat mengakibatkan
kargo rusak diberi nilai moderate risk.
b. Unsafe Conditional
Tally dermaga mencatat kargo yang masuk memiliki sumber bahaya
terpapar sinar matahari dengan risiko kelelahan kerja dan dehidrasi diberi nilai
moderate risk. Foreman yang mengatur jalannya kegiatan di lapangan
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar matahari dengan
risiko dehidrasi dan kelelahan kerja diberi nilai moderate risk.
IV-21

4.4 Aspek dampak lingkungan pada proses kegiatan bongkar muat di


Pelabuhan PT. X
Berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian yang dilakukan pada proses kegiatan bongkar muat di
Pelabuhan PT. X terdapat aspek dampak lingkungan diantaranya yaitu :
1. Bongkar muat general cargo
Terdapat aspek sisa sampah kegiatan bongkar muat yang berdampak pada
pencemaran tanah, pencemaran air dengan pengendalian yaitu pengangkutan
sampah dengan truk sampah, penyediaan tempat sampah, diusulkan
penambahan frekuensi pengangkutan sampah sesuai dengan PP RI No. 81
Tahun 2012 dan PP RI No. 21 Tahun 2010
2. Bongkar muat curah kering (dry bulk cargo)
Debu dari bongkaran curah kering ceceran dari kegiatan bongkar muat sulfur
dan batubara yang berdampak pada pencemaran udara, pencemaran air dengan
pengendalian yaitu penyapuan dermaga dan lapangan oleh petugas kebersihan
termasuk penyediaan APD (safety shoes, helmet, rompi dan masker) untuk
petugas kebersihannya sesuai dengan UU No. 01 thn 1970, serta penggunaan
terpal untuk pencegahan jatuhnya muatan ke perairan sesuai dengan PP RI No.
81 Tahun 2012 dan PP RI No. 21 Tahun 2010
3. Bongkar muat curah cair (liquid bulk cargo)
Ceceran curah cair dari kegiatan bongkar muat yang berdampak pada
pencemaran tanah, pencemaran air pembersihan ceceran curah cair dengan
pengendalian yaitu menggunakan serbuk kayu (mitra PBM) pengangkutan
sampah dengan truk sampah, diusulkan penambahan frekuensi pengankutan
sampah penyediaan tempat sampah sesuai dengan PP RI No. 81 Tahun 2012
dan PP RI No. 21 Tahun 2010
4. Peralatan bongkar muat
Ceceran bahan bakar atau oli dari alat yang beroperasi didermaga dan atau
dilapangan penumpukan sesuai dengan PP RI No. 101 Tahun 2014, PP RI No.
21 Tahun 2010, Permenhub No. PM 58 Tahun 2013 dan Per Gub DKI Jakarta
No. 76 Tahun 2009. Emisi pada penggunaan alat bongkar muat (Mobile Crane,
Forklift, dll) PP RI No. 41 Tahun 1999; Permen LH No. 5 Tahun 2006
IV-22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan existing Hazard Identification, Risk Assessment, and
Determining Control (HIRADC) di PT. X didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembuatan HIRADC sudah diatur sesuai instruksi kerja tentang Identifikasi
potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya dengan No dokumen
FM.2/KIN/K3L/04/01/01.
2. Di PT. X prosedur HIRADC sudah diatur didalam Instruksi Kerja tentang
Identifikasi potensi bahaya, dengan No dokumen WI.2/OPS/HSE/04/01 yang
didalamnya dibagi beberapa tahap pada pengambilan datanya diantaranya adalah
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko, di PT. X terdapat
bahaya tertimpa kargo, tertabrak alat- alat berat, bahaya ergonomi dan lain-lain,
yang semuanya sudah dikendalikan dalam HIRADC berdasarkan OHSAS
18001:2007.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan di PT. X didapatkan
existing Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control
(HIRADC) di PT. X masih menggunakan pedoman atau peraturan pada tahun
2021 yang sebaiknya di update setiap tahunnnya

Pada proses kegiatan bongkar terdapat 4 tahap kerja yaitu:


Pada proses kegiatan bongkar:
1. Tahap pertama yaitu pembukaan palka kapal
a. Penilaian risiko dengan tingkat risiko moderate risk adalah terpapar
sinar matahari.
b. Penilaian risiko dengan tingkat risiko high risk adalah tangga yang
curam pada saat menaiki kapal dan kehilangan keseimbangan pada saat
memasang sling di atas palka.
V-2

2. Tahap kedua stevedoring


a. Penilaian risiko dengan tingkat low risk adalah operator yang
mengemudi alat berat dengan posisi duduk terlalu lama, foreman yang
mengatur jalannya kegiatan berdiri tegak terlalu lama, buruh tenaga
kerja melakukan pemasangan sling pada alat berat ke kargo di atas
kapal dengan posisi kerja berulang yaitu membungkuk, buruh tenaga
kerja membuka sling pada kargo diatas truk di dermaga dengan posisi
kerja berulang yaitu membungkuk dan posisi berdiri tegak terlalu lama.
b. Penilaian risiko dengan tingkat moderate risk adalah tally dermaga
dengan posisi berdiri tegak terlalu lama di dermaga dan terpapar sinar
matahari, foreman yang terpapar sinar matahari, buruh tenaga kerja
melakukan pemasangan sling pada alat berat ke kargo di kapal terpapar
sinar matahari dan terkena badan kargo, buruh tenaga kerja membuka
sling pada kargo di atas truk di dermaga dengan mengayun di atas
kargo kehilangan keseimbangan dan terkena badan kargo serta terpapar
sinar matahari.
c. Penilaian risiko dengan tingkat high risk adalah operator yang
mengemudi alat lalai dalam bekerja, buruh tenaga kerja melakukan
pemasangan sling pada alat berat ke kargo di kapal kehilangan
keseimbangan dan buruh tenaga kerja membuka sling pada kargo diatas
truk di dermaga melompat menyebrangi truk disebelahnya.
d. Penilaian risiko dengan tingkat extreme risk adalah buruh tenaga kerja
yang melakukan pemasangan sling pada alat berat ke kargo di kapal
terkena sling alat berat, buruh tenaga kerja yang membuka sling pada
kargo di atas truk di dermaga terkena sling dan terkena kargo saat di
atas truk serta pada saat buruh mendorong kargo agar posisi letaknya
sesuai.
3. Tahap ketiga adalah cargodoring
a. penilaian risiko dengan tingkat low risk adalah foreman berdiri tegak
terlalu lama di lapangan penumpukan.
b. Penilaian risiko dengan tingkat moderate risk adalah tally kargo yard
yang terpapar sinar matahari, foreman yang terpapar sinar matahari dan
V-3

operator alat yang lalai saat memindahkan kargo terjadi


kecelakaan/salah posisi letak kargo/ kesenggol kargo lain.

4. Tahap keempat adalah delivery


a. Penilaian risiko dengan tingkat low risk adalah supir yang mengendarai
truk berisi kargo menuju tujuan pengantaran/ pemesanan dengan posisi
duduk terlalu lama.
b. Penilaian risiko dengan tingkat extreme risk adalah supir yang lalai
mengendarai truk berisi kargo menuju tujuan pengantaran/ pemesanan.
Pada proses kegiatan muat
1. Tahap pertama adalah receiving
a. Penilaian risiko dengan tingkat low risk adalah supir mengendarai truk
berisi kargo menuju lapangan penumpukan dengan posisi duduk terlalu
lama dan foreman dengan posisi berdiri tegak terlalu lama.
b. Penilaian risiko dengan tingkat moderate risk adalah tally kargo yard
dan foreman terpapar sinar matahari serta operator alat yang lalai saat
melakukan pemindahan kargo.
c. Penilaian risiko dengan tingkat extreme risk adalah supir yang lalai
mengendarai truk berisi kargo menuju lapangan penumpukan
mengantuk.
2. Tahap kedua adalah cargodoring
a. Penilaian risiko dengan tingkat low risk adalah foreman berdiri tegak
terlalu lama di lapangan penumpukan dan operator alat yang lalai saat
memindahkan kargo.
3. Tahap ketiga adalah stevedoring
a. Penilaian risiko dengan tingkat low risk adalah foreman dan tallyman
dengan posisi berdiri tegak terlalu lama di dermaga, operator alat
memindahkan kargo dari truk ke atas kapal dengan posisi duduk terlalu
lama, buruh tenaga kerja diatas kargo yang berada di atas truk untuk
mengaitkan sling pada keempat sisi kargo dengan posisi kerja berulang
yaitu membungkuk dan berdiri tegak terlalu lama di atas truk, buruh
V-4

tenaga kerja membuka sling yang terpasang pada kargo di dalam kapal
dengan posisi kerja berulang yaitu membungkuk dan berdiri tegak
terlalu lama di atas truk.
b. Penilaian risiko dengan tingkat moderate risk adalah buruh tenaga kerja
di atas kargo yang berada di atas truk untuk mengaitkan sling pada
keempat sisi kargo kehilangan keseimbangan di atas truk.
c. Penilaian risiko dengan tingkat risiko high risk adalah buruh tenaga
kerja berada di atas truk untuk mengaitkan sling pada keempat sisi
kargo melompat dari satu kargo ke kargo yang lain di atas truk yang
sama dan melompat menyebrangi truk di sebelahnya, buruh tenaga
kerja membuka sling yang terpasang pada kargo di dalam kapal
kehilangan keseimbangan.
d. Penilaian risiko dengan tingkat risiko extreme risk adalah operator alat
yang lalai saat memindahkan kargo dari truk ke atas kapal dengan
pandangan kabur saat malam hari, buruh tenaga kerja di atas truk
memasang sling pada empat sisi kargo terkena sling alat dan terkena
badan kargo dan buruh yang membuka sling yang terpasang pada kargo
di dalam kapal terkena sling dan terkena badan kargo serta tertimpa
kargo pada saat di atas kapal.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang peneliti dapat
berikan untuk peneliti selanjutnya antara lain:
1. Melakukan analisis risiko dengan metode lain seperti dengan metode
FMEA (failure mode and effect analysis) dan sebagainya untuk peneliti
selanjutnya.
2. Melakukan analisis kesehatan lingkungan di lingkungan kerja
menggunakan metode seperti analisis job safety analysis, HIRADC dan
FMEA (failure mode and effect analysis) untuk peneliti selanjutnya.
Daftar Pustaka

Australian Standard/ New Zealand Standard. (2004). Australian standard/new


zealand standard risk management 4360: 2004.
Hotmauly. (2012). Gambaran pelaksanaan manajemen risiko keselamatan
terminal peti kemas Koja (TPK Koja), Tanjung Priuk, Jakarta periode Juni
2012. (Skripsi yang tidak dipublikasi). Univesitas Indonesia, Jakarta.
Ihsan, T., Edwin, T., & Irawan, R. O. (2016). Analisis risiko K3 dengan metode
HIRARC pada area produksi PT Cahaya Murni Andalas Permai. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 182-183.
Kementerian Perhubungan RI. (2012). Pedoman Bongkar Muat di Pelabuhan
Sungai dan Danau Tahun 2012. Diakses dari
http://elibrary.dephub.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/N
WFhZmZmOTM5YTk2MTBkOGE1NTExM2Q0MGU3OTY2OGZkNTA
3N GRjOQ==.pdf.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Manual Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai. No.
Dokumen MP-DMI-01. Revisi 09. Tanggal berlaku 18 September 2017.
Ramli, S. (2010). Pedoman praktis manajemen risiko dalam perspektif K3 OHS
risk management. Jakarta: Dian Rakyat.
Ramli, S. (2010). Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS
18001. Jakarta: Dian Rakyat.
Saragih, W. L., Mahyuni, E. L., & Lubis, A. M. (2015). Penilaian risiko
kecelakaan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Teluk
Nibung Tanjung Balai Asahan Tahun 2015. Media Neliti, 1-6.
Senjayani. (2018). Penilaian dan pengendalian risiko pada pekerjaan bongkar
muat peti kemas oleh tenaga kerja bongkar muat dengan crane. JPH
Record, 1(2), 36-41. http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
jphrchd5787135622full.pdf.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suma’mur P. K. (2013). Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES).
Jakarta: CV Sagung Seto.
Tarwaka, (2012). Dasar-dasar keselamatan kerja serta pencegahan kecelakaan di
tempat kerja. Surakarta: Harapan Press.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
LAMPIRAN
Hasil wawancara identifikasi bahaya pada kegiatan bongkar muat
Pertanyaan yang diberikan kepada safety officer disesuaikan dengan
tanggung jawab pekerjaan sebagai informan.
1. Jenis risiko kecelakaan apa saja yang mungkin terjadi saat melakukan pekerjaan?

Hasil Wawancara di PT. X Area Wilayah 1 Nusantara

No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja sumber bahaya yang terpeleset dan terjatuh dari
terdapat pada kegiatan ketinggian saat menaiki tangga,
pembukaan palka kapal? karena tangga yang curam dengan
risiko memar pada kaki dan
tenggelam, kehilangan
keseimbangan, terpapar sinar
matahari langsung.
2 Apa saja sumber bahaya yang kelalaian operator, posisi duduk
terdapat pada kegiatan yang terlalu lama, buruh tenaga kerja
Stevedoring? yang melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal
terdapat sumber bahaya yaitu
terkena sling pada alat berat dengan
potensi bahaya terjepit/tertimpa dan
risiko kepala bocor, badan terimpit,
ergonomi: posisi kerja berulang,
terkena sling, tertimpa kargo,
berdiri tegak terlalu lama,
kehilangan keseimbangan pada saat
di atas kapal dengan potensi bahaya
terjatuh/terpeleset dan risiko
tenggelam
No Pertanyaan Jawaban
3 Apa saja sumber bahaya yang berdiri terlalu lama dengan potensi
terdapat pada kegiatan bahaya nyeri otot/sendi dan risiko
Cargodoring? kelelahan, tally dermaga yang
melakukan pencatatan/pelaporan
memiliki sumber bahaya terpapar
sinar matahari dengan risiko
kelelahan kerja dan dehidrasi
4 Apa saja sumber bahaya yang kelalaian supir dengan potensi
terdapat pada kegiatan Delivery bahaya tabrakan dan risiko
dan Receiving? kecelakaan atau meninggal dunia,
berdiri terlalu lama, kelalaian
operator, terpapar sinar matahari
langsung
Sheet Safety Officer

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Safety Officer

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Safety Officer

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Safety Officer

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Safety Officer

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Safety Officer

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Safety Officer

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Safety Officer

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Supervisor

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Supervisor

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Supervisor

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Supervisor

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Supervisor

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Supervisor

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Supervisor

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Supervisor

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 1

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 1

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 1

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 1

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 1

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 1

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 1

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 1

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 2

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 2

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 2

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 2

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 2

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 2

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 2

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 2

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 3

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 3

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 3

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 3

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 3

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 3

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 3

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 3

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 4

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 4

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 4

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 4

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 4

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 4

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 4

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 4

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 5

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 5

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 5

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 5

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 5

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 5

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 5

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 5

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 6

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 6

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 6

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 6

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 6

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 6

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 6

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 6

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 7

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 7

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 7

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 7

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 7

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 7

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 7

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 7

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 8

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 8

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 8

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 8

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 8

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 8

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 8

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 8

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 9

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 9

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 9

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 9

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 10

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 10

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 10

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 10

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 11

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 11

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 11

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 11

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 11

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 11

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 11

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 11

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 12

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 12

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 12

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 12

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 12

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 12

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 12

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 12

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 13

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 13

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 13

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 13

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 13

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 13

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 13

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 13

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 14

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 15

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 15

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 15

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 15

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 15

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 15

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 15

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 16

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 16

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 16

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 16

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 16

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 16

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 16

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 16

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 17

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 17

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 17

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 17

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 17

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 17

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 17

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 17

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 18

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 18

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 18

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 18

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 18

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 18

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 18

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 18

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 19

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 19

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 19

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 19

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 19

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 19

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 19

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 19

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 20

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 20

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 20

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 20

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 20

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 20

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 20

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 20

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 21

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 21

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 21

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 21

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 21

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 21

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 21

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 21

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 22

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 22

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 22

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 22

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 22

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 22

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 22

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 22

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 23

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 23

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 23

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 23

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 23

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 23

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 23

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 23

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja
Sheet Man Power 24

Proses Bongkar
Pembukaan palka kapal
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Pada pekerjaan menaiki kapal menggunakan Keparahan Konsikuensi
tangga terdapat sumber bahaya yaitu tangga  
yang curam pada saat menaiki kapal terdapat
potensi bahaya terpeleset dan terjatuh dengan
risiko memar pada kaki hingga tenggelam.
2 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu kehilangan  
keseimbangan pada saat di atas palka dengan
potensi terjatuh dari ketinggian dengan potensi
risiko tenggelam,
3 Pada pekerjaan memasang sling pada palka
terdapat sumber bahaya yaitu terpapar sinar  
matahari, Paparan langsung sinar matahari
dengan potensi risiko kelelahan kerja, dehidrasi
Sheet Man Power 24

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya tertimpa alat berat/ kargo dengan potensi  
risiko kepala bocor, cedera parah, meninggal
dunia.
2 Operator mengemudi alat berat terdapat sumber
bahaya Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama,  
verpotensi bahaya sakit pinggang dengan risiko
Low back pain
3 Tally dermaga yang melakukan pencatatan/
pelaporan terdapat sumber bahaya terpapar sinar  
matahari dengan potensi paparan langsung sinar Konsikuensi
matahari dengan risiko kelelahan kerja dan Keparahan
dehidrasi
4 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
5 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan terdapat
sumber bahaya terpapar sinar matahari dengan  
potensi paparan langsung sinar matahari dengan
risiko kelelahan kerja dan dehidrasi.
6 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri pada otot/sendi yang berisiko  
kelelahan saat bekerja
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo di kapal terdapat sumber  
bahaya terkena sling alat berat dengan potensi
bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko kepala
bocor, badan terimpit, meninggal dunia
Sheet Man Power 24

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Keparahan
Saat
1 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi  
risiko kelelahan kerja
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
lapangan terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian  
Operator dengan potensi bahaya terjadi kecelakaan
dengan potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 24

Delivery
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir yang mengendarai truk berisi kargo material Keparahan Konsikuensi
menuju tujuan pengantaran/pemesanan terdapat   
sumber bahaya yaitu Kelalaian Sopir dengan
potensi bahaya tabrakan dengan potensi risiko
kecelakaan, meninggal dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
Sheet Man Power 24

Proses muat
Receiving
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Sopir mengendarai truk menuju lapangan Keparahan Konsikuensi
penumpukan terdapat sumber bahaya yaitu  
kelalaian sopir dengan potensi bahaya tabrakan
dengan potensi risiko kecelakaan, meninggal
dunia.
2 Ergonomi : Posisi duduk Terlalu lama dengan
potensi bahaya Nyeri Punggung dengan potensi  
risiko Low back Pain
3 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu tererpapar sinar  
matahari dengan potensi bahaya paparan
langsung sinar matahari dengan potensi risiko
kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
3 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
4 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
5 Operator alat yang memindahkan kargo terdapat
sumber bahaya yaitu terjadi kecelakaan dengan  
potensi risiko kerusakan kargo material
Sheet Man Power 24

Cargodoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Konsikuensi Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan Keparahan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu tererpapar sinar matahari dengan potensi
bahaya paparan langsung sinar matahari dengan
potensi risiko kelelahan akibat kerja dan dehidrasi
2 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk
ke lapangan terdapat sumber bahaya yaitu terjadi  
kecelakaan dengan potensi risiko kerusakan kargo
material
Sheet Man Power 24

Stevedoring
No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
1 Foreman yang mengatur jalannya kegiatan
dilapangan penumpukan terdapat sumber bahaya  
yaitu Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama dengan
potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan potensi
risiko kelelahan kerja
2 Tally man melakukan pencatatan/pelaporan
terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi : berdiri  
tegak terlalu lama dengan potensi bahaya nyeri
pada otot/sendi yang berisiko kelelahan saat
bekerja
3 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu kelalaian Keparahan  
operator dengan potensi bahaya tertimpa alat
berat/material kargo dengan potensi risiko kepala Konsikuensi
bocor, badan luka parah, meninggal dunia.
4 Operator alat yang memindahkan kargo dari truk ke
kapal terdapat sumber bahaya yaitu Ergonomi :  
Posisi duduk Terlalu lama dengan potensi bahaya
Nyeri Punggung dengan potensi risiko Low back
Pain
5 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu terkena sling alat berat dengan
potensi bahaya tertimpa sling dengan potensi risiko
kepala bocor, badan terimpit, meninggal dunia.
6 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat  
sumber bahaya yaitu Ergonomi : Posisi kerja
berulang dengan potensi bahaya pekerjaan
membungkuk dengan potensi risiko Low back pain.
Sheet Man Power 24

No Pertanyaan Dapat Likely Possible Unlikely Rare Tidak Cidera Cidera Cidera Fatal
Terjadi (sering) (sekali (jarang) (tidak terjadi ringan sedang berat
Setiap kali) pernah) cedera
Saat
7 Buruh tenaga kerja melakukan pemasangan sling  
pada alat berat ke kargo material di kapal terdapat
sumber bahaya yaitu kehilangan keseimbangan
dengan potensi bahaya terjatuh dengan potensi
risiko memar pada tubuh.
8 Terdapat sumber bahaya lain yaitu terkena badan
kargo dengan potensi bahaya sisi general kargo  
yang tajam dengan potensi risiko terluka.
9 Buruh tenaga kerja membuka sling yang
terpasang pada kargo terdapat sumber bahaya  
yaitu terkena sling pada saat melepaskan kaitan Keparahan Konsikuensi
pada kargo dengan potensi bahaya tertimpa sling
dengan potensi risiko kepala bocor, badan
terimpit, meninggal dunia.
10 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu 
kehilangan keseimbangan pada saat diatas kapal

dengan potensi bahya terjatuh dari ketinggian
dengan potensi risiko tenggelam.
11 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo terdapat sumber bahaya lain yaitu  
terkena badan kargo dengan potensi bahaya sisi
general kargo yang tajam dengan potensi risiko
terluka
12 Buruh tenaga kerja membuka sling yang terpasang
pada kargo Ergonomi : berdiri tegak terlalu lama  
dengan potensi bahaya nyeri otot/sendi dengan
potensi risiko kelelahan kerja

Anda mungkin juga menyukai