Anda di halaman 1dari 9

ISU AKTUAL INSTANSI TERKAIT MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN

TUGAS LATSAR HARI KE 9

DI SUSUN OLEH :

RETNO DWI AMELIA, Amd.Kep


NIP 199205312022032011
PEMBIMBING :
NS. PADLI, S.KEP. M.M
1. MANAJEMEN ASN
a. Definisi
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
b. Kedudukan ASN
Diatur dalam undang undang kepegawaian nomor 5 tahun 2014
terdiri dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintah
Dengan Perjanjian kerja).
c. Fungsi dan Peran ASN
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa
d. Hak dan Kewajiban ASN
Hak Kewajiban
PNS 1. Gaji, tunjangan, dan 1. Setia dan taat
fasilitas. padapancasila, UUD
2.cuti 45, NKRI dan
3.Jaminan pensiun Pemerintah yang sah.
Dan jaminan hari tua. 2. menjaga persatuan
4.Perlindungan dan kesatuan
5.Pengembangan 3.Melaksanakan
Kompetensi kebijakan yang
PPPK 1. Gaji dan tunjangan. dirumuskan pejabat
2.cuti berwenang.
3.Perlindungan 4.Menaati ketentuan
4.Pengembangan perundang-undangan.
Kompetensi 5.Melaksanakan tugas
kedinasan dengan
penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab.
6.Menunjukan
intergritas dan
keteladanan sikap.
7.Menyimpan rahasia
dan Jabatan Negara.
8.Bersedia
ditempatkan diseluruh
wilayah NKRI.

e. Kode etik dan kode perilaku ASN.


1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah Atasan sejauh
tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan.
f.Manfaat Sistem Merit.
1) Mendukung keberadaan penerapan prinsip akuntabilitas.
2) Dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggung
jawabkan tugas dan fungsinya.
3) Instansi Pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan
berintergritas untuk mencapai visi dan misinya.
2. SMART ASN
a. Definisi
Yakni ASN dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap
perubahan dan oencapaian tujuan organisasi.karena hal tersebut
ASN memerlukan kemampuan yakni Literasi digital.

b. Implementasi literasi digital.


1) Digital skills.
2) Digital culture.
3) Digital ethics.
4) Digital safety

c. Pilar Literasi Digital


1) Etika bermedia social.
2) Cakap bermedia social.
3) Keamanan bermedia sosisial.
4) Budaya bermedia digital.
d. Cakap bermedia social
1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP,
PC), serta pengetahuan dasar mengoperasi piranti luna
(software) serta aplikasi.
2) Pengetahuan dasar tentangmesin telusur (search engine) dalam
mencari informasidan data, memasukan kata kunci dan
memilah berita benar.
3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media
social untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan
mengganti settings.
4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital
dan e commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi
secara digital

3. ISU AKTUAL TERKAI IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN.


Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan selama berkerja di Rumah
Sakit Umum Daerah Lagita , terdapat beberapa masalah yang muncul
diantaranya:
1) Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan jadwal kunjungan/jam
besuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lagita.
2) Kurangnya Kesadaran petugas Kesehatan menggunakan APD saat
melakukan tindakan medis.
3) Ketidaksesuaian tentang pemberian Insentif tenaga kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Lagita.
4) Sarana dan Prasarana yang belum memadai.
5) Kurangnya kebiasaan cuci Tangan oleh petugas medis dalam
memberikan pelayanan di Rumah Sakit Lagita.

4. ANALISA ISU.
Alat Analisis Isu yang digunakan adalah Teknik Tapisan APKL ( Aktual,
Problematik, Kekhayalakan, Layak ) dan USG ( Urgency, Seriousness,
Growth ).
a. Teknik APKL
No Isu Instansi Aktual Problematik Kekhayalakan Layak Total
1 Kurangnya 4 3 3 3 13
kepatuhan pasien
dalam penerapan
jadwal
kunjungan/jam
besuk pasien di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Lagita
2 Kurangnya 5 5 5 5 20
Kesadaran petugas
Kesehatan
menggunakan APD
saat melakukan
tindakan medis.
3 Ketidaksesuaian 4 2 3 2 11
tentang pemberian
Insentif tenaga
kesehatan di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Lagita
4 Sarana dan 5 4 4 4 17
Prasarana yang
belum memadai.

5 Kurangnya 5 5 4 4 18
kebiasaan cuci
Tangan oleh
petugas medis
dalam
memberikan
pelayanan di
Rumah Sakit
Lagita.

b. Teknik USG

No Analisis Isu Urgency Seriuosness Growth Total


1 Kurangnya 5 5 5 15
Kesadaran petugas
Kesehatan
menggunakan APD
saat melakukan
tindakan medis.
2 Kurangnya 5 4 5 14
kebiasaan cuci
Tangan oleh
petugas medis
3 Sarana dan 3 4 3 10
Prasarana yang
belum memadai

Keterangan :

5 = Sangat Mendesak/gawat/dampak
4 = Mendesak/gawat/dampak
3 = Cukup mendesak/gawat/dampak
2 = Tidak mendesak/gawat/dampak
1 = Sangat tidak mendesak/gawat/dampak
Kesimpulan Analisis Isu menggunakan table APKL dan USG didapatkan
bahwa isu yang menjadi perioritas yaitu Kurangnya Kesadaran petugas
Kesehatan menggunakan APD saat melakukan tindakan medis. Hal ini
merupakan isu yang harus dibahas karena dampak yang kurang baik
akan terjadi terhadap pelayanan dan keselamatan pasien dan petugas
medis itu sendiri.

5. PENYEBAB MASALAH
Masalah Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan jadwal
kunjungan/jam besuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lagita di
analisis dengan metode FISHBOND :
SISTEM

SUROUNDING

MENINGKATNYA ANGKA
KECELAKAAN KERJA
AKIBAT TIDAK
MENGGUNAKAN APD

SAFETY
SKILL

Kesimpulan :
• Dari Hasil metode FISHBOND diatas dapat disimpulkan bahwa
peneybab potensial dari Kurangnya Kesadaran petugas Kesehatan
menggunakan APD saat melakukan tindakan medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Lagita adalah kurangnya Pendidikan, arahan, dan
pengawasan oleh pihak manajemen rumah sakit.
6. 5W 1H
WHAT (Apa yang menjadi isu prioritas?)
yaitu kurangnya kesadaran petugas kesehatan menggunakan APD saat
melakukan tindakan medis di Rumah Sakit.
WHERE (Dimana isu/masalah tersebut terjadi?)
Yaitu di Rumah Sakit Lagita Bengkulu Utara.
Why (Mengapa Hal tersebut terjadi?)
Karena kurangnya kesadaran, pendidikan, arahan serta pengawasan.
Who (Siapa yang terlibat dalam isu tersebut?)
Petugas kesehatan dan pihak manajemen Rumah Sakit.
When (Kapan masalah/isu itu terjadi?)
Saat melakukan tindakan medis
How (Bagaimana cara mengatasinya?)
Dengan merekrut petugas yg sesuai kompetensi, memberikan
pengarahan, pengawasan dan pendidikan kepata petugas medis.
7. GAGASAN ISU KREATIF
a. Merekrut tenaga kesehatan yang dibutuhkan seperti tenaga
dokter, perawat dan analis laboraturium dengan menggunakan
media social maupun media cetak.
b. Merenovasi bangunan yang kosong menjadi ruang perawatan.
c. Mengingatkan kembali SOP yang berlaku, meng update SOP
masing-masing tindakan agar sesuai perkembangan ilmu.
d. Membuat media informasi yang menarikyang mudah dimengerti
dan diingat.
e. Secara berkala petugas kesehatan yaitu perawat diikutkan
pelatihanyang berhubungan dengan penggunaan APD.

Anda mungkin juga menyukai