Anda di halaman 1dari 11

Nama : M.

Alfian Mahdani
Nim : E1C019110
Kelas :6/C
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas X SMK

Nama sekolah : SMA 21 Seganteng


Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas :X
Materi : Puisi Baru
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit ( 1x pertemuan )
A. Kompetensi Inti
KI 1          :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2          :  Menghayati dan mengamalkan perilakujujur,disiplin,santun,peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),bertanggung jawab,responsif, danpro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3          :  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4         :  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar
3.6.1 Memahami pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis puisi baru.
3.6.2 Mengidentifikasi suasana dan makna puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang
di baca.
C. Indikator pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan pengertian puisi baru
2. Menjelaskan ciri-ciri puisi baru
3. Menjelaskan jenis-jenis puisi baru
a. Berdasarkan isinya.
b. Berdasarkan bentuknya.
4. Menjelaskan suasana dan makna puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang di
baca.
D. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik di harapkan mampu untuk dapat
memahami pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis puisi baru dengan rasa ingin tau, kerja
keras, kerja sama, tanggung jawab, serta bersikap bersahabat/komunikatif selama proses
pembelajaran.
E. Materi pembelajaran
1. Pengertian puisi baru
Puisi baru adalah sebuah puisi yang memiliki bentuk baru. Dikatakan baru karena
puisi bersifat modern. Artinya puisi baru adalah puisi yang tidak terikat pada berbagai
ketentuan atau aturan. Hasilnya karya dari puisi baru ini terbilang lebih bebas.
Disini puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku
tertentu dalam pembuatan atau pembacaannya, artinya puisi baru merupakan jenis puisi
yang bebas, tidak terikat dengan aturan terkait jumlah suku kata, jumlah kata, jumlah
baris, rima (sajak) ataupun jumlah bait dalam pembuatannya.

Puisi baru juga diartikan sebagai suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat
lagi oleh aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini ada
atau lahir setelah puisi lama.

2. Ciri-ciri puisi baru


 Nama penulis puisi tercantum
 Tidak terikat dengan rima, irama dan baris.
 Gaya bahasa dalam puisi baru dinamis. Sehingga akan berubah-ubah.
 Puisi baru cenderung memiliki sifat simetris. Puisi ini akan memiliki bentuk yang
rapi.
 Puisi baru lebih menggunakan pola pantun atau sajak syair.
 Puisi baru umumnya berbentuk empat seuntai.
 Memiliki satuan sintaksis atau gatra.
 Gatra yang ada di puisi terdiri dari 4 sampai 5 suku kata
 Puisi baru umumnya mengisahkan mengenai peristiwa kehidupan.
3. Jenis-jenis puisi baru
a. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya 
 Balad

 Elegi

 Epigram

 Himne

 Ode

 Romansa

 Satire

 Balada
merupakan satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu kisah atau cerita.
Menurut KBBI, balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat
yang mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog.
Contoh Balada:
Balada Pembungkus Tempe
Karya : W.S. Rendra
Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe
Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca

Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?

 Elegi
Elegi merupakan satu jenis puisi baru yang mengandung ratapan, kesedihan, atau
dukacita, khususnya pada peristiwa kematian. Tak hanya itu, elegi pada sebuah
syair bisa saja mengungkapkan perasaan kehilangan.

 Epigram
Kata epigram berasal dari bahasa Yunani, epigramma, yang berarti pedoman,
nasihat, teladan, atau ajakan untuk melakukan sesuatu yang baik.

Menurut KBBI, epigram merupakan syair atau ungkapan pendek yang


mengandung gagasan atau peristiwa yang diakhiri dengan pernyataan menarik
dan biasanya berupa sindiran.

Ciri-Ciri Epigram

 Mengandung sebuah amanat yang jelas.


 Mengandung nilai-nilai kehidupan yang selaras dengan kebenaran.
 Bisa digunakan sebagai pelajaran kehidupan bagi pembacanya.

 Himne
Himne merupakan sejenis nyanyian yang ditujukan untuk tuhan, tanah air,
pahlawan, atau sesuatu yang dimuliakan. Selain itu hymne digunakan untuk
mendoakan, memberi kesan agung, atau pun rasa syukur yang disampaikan dalam
bentuk lagu.
 Ode
Ode berasal dari kata Yunani yang berarti nyanyian, karena puisi ini biasanya
dinyanyikan dalam paduan suara sambil menari dalam drama-drama Yunani
Kuno.

Menurut Wikipedia, Ode atau oda adalah lirik yang berisi semangat pujaan dalam
nada agung dan tema serius.
Ciri-Ciri Ode

 Bernada anggun
 Nada dan iramanya resmi
 Membahas tentang sesuatu yang agung.
 Bersifat memuji

 Romansa
Puisi romansa adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang luapan kasih
sayang dari seorang penulis. Romansa berasal dari bahasa Perancis, romantique,
yang berarti keindahan perasaan, kasih sayang, dan kemesraan.

Surat Cinta
Karya : W.S. Rendra

Kutulis surat cinta ini


kala hujan gerimis
bagai bunyi rambut mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah.
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepadamu!
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercinta-cintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, Dik Narti,
kupinang kau menjadi istiku!

 Satire
Satire berasal dari bahasa Latin, satura, yang berarti sindiran. Menurut KBBI,
Satire merupakan gaya bahasa yang digunakan dalam kesusastraan untuk
menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.

Secara ringkas, puisi satire merupakan satu jenis puisi baru yang berisi tentang
sindiran atau kritikan atas sebuah fenomena yang terjadi.

Seringkali menggunakan kata-kata yang penuh ironi, sarkasme, dan mengandung


parodi. Sebagian besar menyinggung tentang fenomena sosial dan politik suatu
pemerintahan..

b. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya


 Diskiton
Dikenal juga sebagai puisi dua seuntai. Diskiton merupakan jenis puisi baru yang
di setiap baitnya terdiri dari 2 baris.
 Terzina
Dikenal juga sebagai puisi tiga seuntai. Terzina merupakan jenis puisi baru yang
setiap baitnya terdiri dari 3 baris.
 Quatrain
Dikenal juga sebagai puisi empat seuntai. Quatarain merupakan jenis puisi baru
yang setiap baitnya terdiri dari 4 baris.

 Quint
Dikenal juga sebagai puisi lima seuntai. Quint merupakan jenis puisi baru yang
setiap baitnya terdiri dari 5 baris.

 Sektet
Dikenal juga sebagai puisi enam seuntai. Sektet merupakan jenis puisi baru yang
setiap baitnya terdiri dari 6 baris.

 Septime
Dikenal juga sebagai puisi tujuh seuntai. Septime merupakan jenis puisi baru yang
setiap baitnya terdiri dari 7 baris.

 Oktaf/Stanza
Dikenal juga sebagai puisi delapan seuntai. Oktaf merupakan jenis puisi baru
yang setiap baitnya terdiri dari 8 baris.

 Soneta
Pada mulanya, soneta merupakan puisi dari Eropa yang dibawa oleh sejumlah
penyair dari Indonesia.

Umumnya, soneta terdiri dari 14 baris yang dibagi dalam 4 bait dengan pols 4-4-
3-3. Dari 14 baris itu, bait pertama dan kedua mengandung 4 baris, dilanjutkan
bait ketiga dan keempat mengandung 3 baris.

Dalam perkembangannya, puisi soneta di Indonesia bisa berpola 4-4-4-2, bahkan


bisa juga dalam 1 bait terdiri dari 14 baris sekaligus..

F. Pendekatan, metode dan model pembelajaran


Pendekatan : saintifik
Metode: Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan.
Model: Discovery Based Learning
Media pembelajaran:
- Buku / teks puisi
- Power point
Alat pembelajaran
- Spidol + penghapus
- Papan tulis
- LCD + proyektor
- Laptop
G. Sumber belajar
1. Buku LKS
2. Buku paket
3. Internet.
4. Buku antologi puisi
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Kegiatan Alokasi
waktu
1 Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam ketika masuk kelas 10 menit.
2. Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai
pelajaran
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa.
5. Guru bertanya kepada siswa untuk mengetahui
wawasan mereka tentang materi yang akan di
sampaikan.

2. Kegiatan Inti 30 menit.


Pemberian 1. Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5
rangsangan orang.
2. Siswa dan guru melakukan diskusi
interaktif mengenai materi yang sedang dibahas,
yaitu mengenai pengertian puisi baru, ciri-ciri
puisi baru dan jenis-jenis puisi baru

Identifikasi masalah 1. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi


suasana dan makna puisi yang telah di pilih
2. Masing-masing kelompok melakukan diskusi
dengan bimbingan guru jika ada yang
dibingungkan.

Pengolahan data 1. Masing-masing kelompok menyusun hasil


diskusi untuk mengetahui suasana dan makna
yang terdapat di dalam puisi yang telah dipilih.
Pemeriksaan data 1. Siswa membacakan puisi yang telah dipilih
sebelum memulai presentasi.
2. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya kemudian kelompok yang lain
menanggapi atau memberikan saran.
3. Setiap kelompok menulis pertanyaan atau saran
yang diberikan kelompok lain.
4. Guru menjelaskan sedikit tentang hasil dari
masing masing kelompok yang telah melakukan
presentasi.
Penarikan Masing masing anggota kelompok memberikan
kesimpulan kesimpulan tentang pelajaran yang telah
dilaksanakan dibawah bimbingan guru.
3. Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penjelasan tentang hasil belajar 10 menit
siswa pada materi tersebut.
2. Guru memberikan apresiasi kepada siswa.
3. Guru mengarahkan siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya pada minggu depan.
4. Guru menutup pelajaran dengan salam.

I. Instrumen penilaian
a. Sikap spiritual
No Nama Sangat baik Baik Kurang baik
1
2
3

Ketentuan skor
Sangat baik : 50
Baik : 30
Kurang Baik : 20
Total skor : 100

b. Penilaian Kognitif atau Pengetahuan


No Nama Kriteria yang diberi skor
Siswa Mengingat Memahami Menganalisis Mengevaluasi Total
skor
1.
2.
3.
4.

Ketentuan skor
Mengingat : 10
Memahami : 10
Menganalisis : 30
Mengevaluasi : 50
Total skor ideal           : 100

c. Penilian Keterampilan.
No Nama Mengamati Menanya Mencoba Menalar
1
2
3
4

Ketentuan skor
Mengamati : 10
Menanya : 10
Mencoba : 30
Menalar : 50
Total skor : 100

Anda mungkin juga menyukai